Kagutsuchi Nagato : The Dawn
Ras yang berbeda, Bangsa yang bengis, Harta karun yang berlimpah, Harta karun tersembunyi, Kekuatan kuno yang bersemayam di dalam diri manusia, Kekuatan surgawi yang menggemparkan dunia, Kekuatan yang di luar nalar manusia. Lautan tempat bersemayan iblis. Tanah tak terjamah. Pulau yang tersembunyi. Di dunia ini semuanya menjadi satu. Hanya satu kata tidak
diketahui yang akan menjadi misteri yang belum terpecahkan, semua orang saling mencari kekuatan, kekuasaan dan menindas satu sama lain.
Di dunia ini terdapat sebuah organisasi besar. Tempat bernaung seluruh negera dan kerajaan diseluruh dunia. Nama organisasi tersebut adalah Aliansi Bangsa - Bangsa atau disingkat dengan ABB. Dalam ABB terdapat hak istimewa yang dimiliki oleh lima negara dan kerajaan pendiri ABB.
Aliansi Bangsa - Bangsa mempunyai dua pasukan militer khusus yang biasa disebut dengan Pasukan Penegak Perdamaian dan Pahlawan. Dua pasukan itu terbentuk karena banyaknya pemberontak, yang menyerang wilayah dari kelima negara pemilik hak istimewa di ABB.
Diseluruh belahan dunia terdapat kelompok penjahat yang membuat sebuah organisasi. Kebanyakan dari mereka adalah orang yang hidup di negeri jajahan. Namun seiring berjalannya waktu, kekuatan mereka semakin menggemparkan dunia karena mempunyai anggota yang setara dengan sebuah negara dan mereka dikenal dengan sebutan Lima Penguasa.
Di sebuah benua tak terjamah yang bernama Benua Raya. Di sana terdapat begitu banyak negeri. Sebuah negeri penuh dengan sumber daya alam yang melimpah. Dan membuat negeri itu menjadi kaya raya tetapi juga mendatangkan malapetaka. Karena kebaikan para penduduk lokal yang menyambut orang asing, membuat mereka dimanfaatkan oleh bangsa lain. Dan kini negeri tersebut telah dijajah Kekaisaran Bahamut. Salah satu dari lima negara pemilik hak istimewa di ABB. Dan penduduk Benua Raya telah dijajah selama 300 tahun karena kebaikan yang mereka lakukan.
Negeri Saba adalah salah satu dari negeri yang masih tersisa di Benua Raya. Selama 10 tahun terakhir banyak penduduk Benua Raya yang dibantai. Bahkan beberapa dijadikan kelinci percobaaan oleh kelompok organisasi yang bernama Disaster. Sebuah organisasi yang dipimpin oleh orang yang bernama Kazan.
Kazan adalah salah satu dari Lima Penguasa. Organisasi Disaster bekerja sama dengan Kekaisaran Bahamut, untuk menciptakan manusia yang kuat dan unggul, bahkan jika harus mengorbankan jutaan manusia mereka tetap melakukan uji coba tersebut.
Selama 10 tahun terakhir banyak kelompok yang memberontak melawan penjajah dan 15 tahun kemudian, muncul seorang pemuda yang akan memenggal kepala iblis berwujud manusia. Pemuda itu akan membebaskan Negeri Saba dan Benua Raya dari cengkeraman penjajah selama 300 tahun lamanya.
Setelah nama mereka terkenal di seluruh belahan dunia, kini kelompok penjahat yang dipimpin oleh seorang pemuda yang bernama Kagutsuchi Nagato sedang dalam perjalanan menuju Negeri Saba.
"Tunggu aku, Kazan!" ucap seorang pemuda yang bernama Kagutsuchi Nagato. Ia ditemani beberapa temannya yang menunggangi Singa Terbang. Mereka melewati lautan iblis yang penuh dengan ombak mengerikan. Kelompok yang akhir - akhir ini ramai dibicarakan di dunia karena melakukan perlawanan kepada Aliansi - Bangsa - Bangsa.
Walaupun yang mereka lakukan adalah membebaskan negeri yang dijajah oleh negara yang mempunyai Hak Istimewa di Aliansi Bangsa - Bangsa. Tetapi kelompok yang dipimpin oleh seorang pemuda bernama Nagato itun dianggap sebagai kelompok penjahat kriminal paling mengerikan di dunia. Bahkan Nagato mempunyai potensi untuk menjadi Lima Penguasa.
"Nagachin, yang kita lawan adalah salah satu penjahat terbesar didunia! Nama kita semakin terkenal jika berhasil membunuhnya!" ujar seorang pria yang memegang pedang terkutuk dipinggangnya. Pria tersebut tertawa menikmati perjalanan yang melewati gumpalan awan.
"Salah satu Lima Penguasa? Menarik sekali. Aku ingin melawan salah satu dari mereka!" seorang pria dengan penuh luka di seluruh badannya tersenyum tipis. Ia menatap lautan yang membentang luas dari atas langit.
"Nagato, setelah sampai disana bertarunglah denganku! Kita lihat siapa di antara kita yang akan menang!" tambah pria dengan penuh luka di tubuhnya menatap Nagato tajam. Tetapi Nagato hanya diam dan tidak peduli.
"Wow hebat ... jadi ini dunia luar, aku baru pertama kali melihatnya, apa disana ada banyak manusia?" sahut seorang perempuan berparas cantik dan manis. Perempuan tersebut memiliki telinga panjang runcing. Ia sedang melihat dataran tanah yang membentang luas di bawahnya. Gadis yang telah berumur 100 tahun lebih itu baru pertama kali berpetualang melihat dunia luar.
"Naniki, apa ada makanan yang enak di Negeri Saba ...? Nya mmmm?" perempuan dengan telinga berbentuk telinga kucing yang tak lain adalah manusia kucing. Ia mendekap tubuh Nagato sambil mengemut telinga Nagato.
"Nekoya! Jangan memeluk adikku seperti itu! Nagato sudah mempunyai seorang anak!" seorang penyihir berambut merah muda menegur manusia kucing itu, karena telah memeluk Nagato.
"Sial! Na-Nagato kau dikejar oleh Raido dan Ketua Tujuh Dosa Besar Mematikan! Saat ini nasib kita semakin tidak jelas! Aku ingin menjadi kutu beras ketika sampai di Negeri Saba ... " seorang pria yang sedang berbicara dari dalam botol, terlihat ketakutan hingga tubuhnya mencair.
"Seorang pria tidak boleh menjadi pengecut ... Tuan Nagato, bolehkah aku membuang manusia air ini?" tanya seorang gadis kuil yang mempunyai didikan ninja sejak dia kecil. Dia memiliki pedang yang tersarung dipinggangnya, dan gadis itu memiliki sifat yang begitu setia terhadap Nagato.
"Yuyuchin, apa kau tidak penasaran dengan perempuan dari Negeri Saba?" ucal seorang pria yang memiliki pedang terkutuk. Ia mengambil botol yang berisi manusia dari tangan gadis ninja.
"Kalian berdua diam! Lihat ... ini adalah salah satu dari tiga benua tak terjamah. Benua yang terisolasi selama ribuan tahun." penyihir wanita berambut merah muda berdiri. Dan ia menatap Negeri Saba dari atas langit.
"Dimulai dari sini, dunia akan kembali disinari cahaya matahari! Nyalakan api semangat kalian!" seru Nagato berdiri dan memberi semangat kepada teman - temannya.
Perjalanan mundur kemasa lalu, jauh sebelum cerita ini dimulai. Di sebuah hutan yang indah dipenuhi dengan energi sihir. Hutan itu bernama Hutan Suci, dan hutan tersebut merupakan hutan tersembunyi bagian dari Kerajaan Sihir Azbec.
Hutan yang asri itu dihuni oleh sepasang keluarga yang bernama Kagutsuchi Pandu dan Sarah Von Azbec. Mereka berdua mempunyai seorang anak laki - laki mereka yang bernama Kagutsuchi Nagato.
Pandu memiliki empat murid yang hidup bersamanya. Dan satu teman yang bekerja sebagai pengintai, untuk memata - matai Kerajaan Sihir Azbec maupun Kekaisaran Kai.
Mereka berlima dikenal dengan sebutan Lima Pelindung. Dengan anggota yang bernama Tatsugoro, Uzui, Azai, Kuina dan Serlin.
Pandu merupakan seorang anak Kaisar Kekaisaran Kai. Tetapi dirinya dianggap sebagai pengkhianat. Sehingga Pandu menetap di Hutan Suci bersama istrinya.
Kehidupan damai yang telah berlangsung selama puluhan tahun itu hilang dalam sekejap. Ketika tempat persembunyian Pandu ditemukan oleh Kazan bersama anggotanya.
Organisasi Disaster datang ke benua tak terjamah yang bernama Benua Ezzo. Kedatangan Kazan ke Benua Ezzo untuk menguasai benua tersebut. Tetapi ketika mereka sampai di sebuah samudra yang luas. Ratusan kapal yang mengangkut anggota Disaster tenggelam, karena ombak yang begitu mengerikan. Bahkan beberapa dari mereka ada yang menghilang. Tanpa disadari Pemimpin Disaster yang bernama Kazan dan Petinggi Disaster hanyut. Mereka terdampar di pantai Kerajaan Sihir Azbec. Salah satu kerajaan yang ada di Benua Ezzo.
Saat itu Kazan dan anggotanya bertemu dengan penyihir dari Guild Hitam di Kerajaan Sihir Azbec. Seorang Master dari guild tersebut berniat menguasai seluruh Azbec, nama orang tersebut adalah Master Black Madia.
Lima tahun kemudian Black Madia dan Kazan bekerja sama melakukan penyerangan terhadap Kerajaan Sihir Azbec. Hanya dalam kurun waktu 2 hari saja, mereka berhasil menguasai seluruh Kerajaan Sihir Azbec. Sesuai perjanjian yang mereka berdua buat. Black Madia akan menjadi Raja Sihir Azbec, sedangkan Kazan yang tidak tertarik dengan kursi kepemimpinan Azbec. Hanya meminta pada Black Madia untuk melakukan uji coba pada penyihir menggunakan air suci buatan. Karena ambisi terbesar Kazan adalah menguasai seluruh dunia dengan kekuatan manusia yang unggul sebagai anak buahnya.
Dalam lima tahun kepemimpinan Black Madia, seluruh bangsawan dan keluarga kerajaan dibunuh secara massal. Sedangkan para penyihir yang mencoba melakukan perlawanan, mereka semua akan dipenjara dan dijadikan kelinci percobaan.
Walau banyak penduduk dari Azbec yang mengungsi ke Kekaisaran Kai. Black Madia hanya ingin membunuh seorang perempuan yang bernama Sarah von Azbec. Perempuan yang merupakan anak keturunan dari Raja Sihir Azbec sebelumnya. Ketika dirinya mendapatkan informasi bahwa Sarah tinggal di Hutan Suci. Black Madia menyuruh Kazan untuk melakukan penyerangan. Kebetulan Kazan memiliki masalah dengan Pandu, suami dari Sarah. Karena pria itu telah membebaskan banyak tahanan penyihir yang hendak dijadikan kelinci percobaan.
"Jadi inikah hutan suci tempat orang itu, bakar dan giring mereka ke tengah kota!" teriak Kazan memberi perintah kepada anggotanya.
Petinggi Disaster mengelilingi Hutan Suci. Dengan kekuatan air suci yang mereka punya, dengan mudah mereka membakar, membuat banjir, gempa bumi. Bahkan Kazan menggunakan jurus hujan meteor, hingga Hutan Suci terbakar oleh api. Karena magma yang panas jatuh dari atas langit.
Penduduk kota yang mengetahui bahwa Sarah masih hidup. Mereka memberontak dan melawan Kazan. Walau mereka sudah tahu, bahwa yang mereka lakukan hanyalah tindakan yang sia - sia.
Pandu yang ditemani Tatsugoro dan Uzui
"Tatsugoro, Uzui ..., apapun yang terjadi padaku. Tolong selamatkan anakku, Nagato!" Pandu menatap tajam kedua pengikutnya.
"Tetapi, Tuan Pandu ... " Tatsugoro juga sadar bahwa ada yang tidak beres disini, dirinya merasa ada pengkhianat diantara orang - orang yang dekat Pandu.
"Guru, biarkan ak-" belum selesai Uzui berbicara ia dibentak oleh Pandu.
"Ini perintahku sebagai Tuan kalian! Apapun yang terjadi selamatkan Nagato, dan katakan pada Sarah bahwa aku akan baik - baik saja!" teriak Pandu dengan suara yang keras lantang tetapi juga terdengar sendu.
"Maafkan ayahmu ini Nagato ..., ayah tidak memberikan kebahagiaan terhadapmu. Mungkin kau akan tumbuh menjadi orang yang hebat, jika ayahmu ini tidak menjadi orang yang terlalu baik." Pandu mengingat masa lalunya yang banyak penyesalan. Dan penyesalan terbesar dalam hidupnya adalah tidak mampu membahagiakan Sarah dan Nagato. Karena dirinya dianggap sebagai pengkhianat di Kekaisaran Kai.
"Seni Nafas Sirih."
"Garuda."
"Cakra."
Pandu mengolah tiga pernapasan murni dari Klan Kagutsuchi dalam satu tarikan napasnya.
"Tiga dunia dalam satu genggamanku, tidak ada satupun yang lepas dari pandanganku, dengan api abadi yang membakar tubuhku, bakarlah semua yang ada dihadapanku!"
Dalam sekejap muncul api membentuk matahari kecil dibelakang tubuh Pandu. Dengan pedang yang terbakar api, Pandu menghilang dalam pandangan Kazan dan Petinggi Disaster.
"Putaran Matahari!"
Matahari kecil dengan cepat membakar tubuh Kazan beserta Petinggi Disaster.
"Jelmaan Dewa Api? Menarik ..., tetapi aku memiliki kekuatan yang lebih kuat dari segalanya!" Kazan tersenyum sinis melihat serangan Pandu.
Ketika Kazan hendak menyerang Pandu. Tiba - tiba muncul seorang perempuan membawa anak laki - laki yang berumur lima tahun.
"Ayah?!" teriak Nagato cemas ketika melihat Pandu sedang bertarung.
"Sayang, kenapa kalian berlari kesini?!" mata Pandu melebar ketika melihat istri dan anak yang menjadi kebanggannya, justru datang di waktu yang tidak tepat.
"Ratusan orang datang menyerang, membakar rumah ..., kini Tatsugoro dan yang lain sedang melawan mereka!" Sarah terlihat panik melihat Hutan Suci tempat tinggalnya telah terbakar, dan dihadapannya sekarang ada seorang pria berbadan besar. Yang mengeluarkan magma dan lava dari tubuhnya.
"Ayah, siapa mereka? Kenapa mereka menyerang kita?" tanya Nagato dengan polosnya menatap ayahnya.
"Mereka adalah orang yang ingin mengajak ayahmu ini bertarung ... jadi, kamu jangan melihat. Dan kamu cukup memejamkan mata saja ... janji ya!" jawab Pandu tersenyum lembut pada Nagato. Tetapi anak muda tersebut mengetahui bahwa ada sesuatu yang salah di sini.
"Sayang, bawa anak kita pergi dan tunggu aku ... aku pasti akan segera menyusul!" ucap Pandu menatap wajah istri dan anaknya dengan cemas.
Sarah tidak menjawab perkataan Pandu. Ia hanya membawa anaknya pergi, dan melarikan diri dari kejaran anak buah Kazan.
"Apakah anak itu yang mempunyai Kutukan Kuno Dewa Kematian? Sepertinya ini akan menarik!" ucap Kazan menatap Nagato yang sedang dibawa lari oleh Sarah.
Pandu terkejut mendengar perkataan Kazan, karena tidak banyak orang yang mengetahui rahasia kutukan anaknya.
"Sedikit saja kau menyentuh anakku, aku akan membunuhmu!" teriak Pandu dengan tatapan dingin menatap Kazan.
"Keturunan Surgawi, mereka selalu mempunyai kekuatan hebat. Bahkan kekuatannya setara dengan air suci." ujar Kazan menatap Pandu dengan wajahnya yang tenang dan kelihatan garang.
"Dinding Neraka!"
Dinding api menjulang tinggi ke langit mengurung Pandu dan Kazan. Pandu sengaja menggunakan jurusnya, agar tidak ada yang mengganggu pertarungan mereka.
"Jurus yang hebat." puji Kazan takjub melihat teknik yang digunakan oleh Pandu.
"Tetapi aku akan bergerak sesuai rencana!" Kazan tersenyum sinis, kemudian ia melompat keluar dinding api. Dan tubuh magmanya meleleh ketika melewati dinding api tersebut.
"Kalian serang dia! Aku akan mengurus bocah itu!" seru Kazan pada anggotanya. Kemudian dia berlari mengejar Sarah dan Nagato.
Pandu terkejut melihat kekuatan miliknya tidak membuat Kazan terluka. Dengan tatapan dingin, Pandu berlari mengejar Kazan.
"Lawa-" belum selesai berbicara ratusan bawahan Kazan banyak yang mati. Mereka dibunuh Pandu dalam sekejap.
"Kazan!" teriak Pandu meledak emosinya melihat Kazan yang mengejar Sarah dan Nagato.
"Sesuai informasi yang diberikan orang itu, sekuat apapun Pandu. Dia akan cepat emosi, ketika ada orang yang berani menyakiti keluarganya." batin Kazan tersenyum sinis melihat Pandu yang mengejarnya. Tujuan Kazan yang sebenarnya adalah menggiring Pandu keluar hutan dan menuju kota. Karena dengan menjadikan penduduk kota menjadi sandera, Pandu tidak akan bisa bertarung dengan seluruh kekuatannya.
"Itulah kelemahan manusia yang bersikap baik ... hanya dengan melihatnya saja, membuatku ingin menyiksanya!" Kazan sampai di kota yang terdapat banyak mayat penduduk yang telah mati.
"Ada apa Pandu, apa kau takut? Benua tak terjamah isinya hanya orang - orang bodoh ... aku sudah keliling dunia, apa kau masih tak mengenal namaku, Kazan Pembawa Bencana!" ucap Kazan tersenyum sambil menginjak mayat penduduk dengan kakinya.
"Kazan! Aku sangat mengenalmu, kau adalah iblis berwujud manusia yang harus kupenggal dengan pedangku ini!" ucap Pandu sambil melepaskan aura tubuhnya yang berwarna emas. Dan dia memanipulasi auranya menjadi api berwarna jingga dan biru muda.
"Air Suci Tipe Langka : Air Mata Phoenix?" gumam Kazan mengerutkan dahinya melihat api biru muda yang membakar tubuh Pandu. Sedangkan api berwarna jingga mengelilingi tubuh Pandj dan membentuk lingkaran.
"Air suci? Ini kekuatan auraku untuk memanipulasi api!" ujar Pandu menatap Kazan dengan tajam.
"Sangat disayangkan, orang berbakat sepertimu hidup di benua seperti ini." ucap Kazan bersikap tenang dan memanipulasi tanah disekitarnya menjadi magma. Dalam sekejap tanah - tanah yang ada disekeliling Pandu terjadi letusan magma berbentuk bola kecil.
Pandu dapat menghindari magma yang meledak dari tanah yang dipijaknya. Dengan cepat dia menggunakan jurus teleportasinya dan menghilang dari pandangan Kazan.
"Teleportasi?" batin Kazan, dia mengerutkan dahinya melihat kecepatan Pandu. Kemudian Kazan mengeluarkan aura intimidasi dan Tenkai secara bersamaan. Pandu mengincar leher Kazan. Tetapi Kazan mampu menahan tebasan pedang Pandu dengan tangannya.
"Kazan, kau sudah melakukan dosa yang tidak bisa dimaafkan! Membunuh orang yang tak bersalah! Sebenarnya apa yang kau pikirkan!" teriak Pandu berusaha mendorong pedangnya yang dilapisi api, namun tangan Kazan terlihat sangat kuat. Walau tangannya terlihat tergores berdarah, tapi hanya magma dan lava yang mengalir keluar dari goresan tangannya.
Pertarungan Pandu melawan Kazan berlangsung sengit, tetapi semua itu menjadi berat sebelah. Ketika anggota Disaster datang menyandera penduduk kota, bahkan Sarah dan Nagato digiring ke tempat Pandu kembali.
"Tuan Pandu ... maafkan kami." ucap Tatsugoro, karena dia dan yang lainnya terkepung oleh beberapa Jendral Disaster. Karena mereka memiliki kekuatan Air Suci Tipe Bencana seperti banjir, kekeringan, longsor, badai tropis, dan gempa bumi. Kini Lima Pelindung berada ditengah kota bersama Pandu.
"Kazan, lepaskan istri, anak dan pengikutku ..., dengan jaminan aku sebagai ganti dari mereka." ucap Pandu sambil menggigit bibirnya. Dia mencoba bernegosiasi dengan Kazan.
"Pandu! Kau sedang berhadapan dengan penjahat di depanmu! Kau pikir, aku akan berkata, baiklah begitu saja!" jawab Kazan dengan murka, tangan Kazan keluar magma dan lava berceceran yang jatuh ke tanah.
"Magma Heat!"
Pukulan magma melesat ke arah Pandu, dengan gesit Pandu menangkis magma berbentuk kepalan tangan yang mengarah padanya.
"Kazan, dia menjadikan penduduk kota sebagai sandera, kupikir dia hanya ingin mengincarku saja!" batin Pandu sambil mencoba mencari celah untuk membunuh Kazan.
Pandu menghela napas panjang kemudian tersenyum tipis menatap Kazan dan seluruh Petinggi Disaster.
"Kalian semua lindungi Sarah dan Nagato dengan nyawa kalian sebagai taruhannya. Ini adalah perintah terakhirku kepada kalian ..., apapun yang terjadi, kalian harus tetap hidup dan menatap masa depan. Karena manusia tidak bisa dibilang hidup lagi ..., jika hatinya terjebak di masa lalu." ucap Pandu tersenyum kepada Sarah, Nagato dan Lima Pelindung yang menjadi pengikutnya. Tetapi mereka tahu bahwa senyuman itu, terlihat begitu menyedihkan dan menyayat hati.
"Aku sudah lama mati, karena bagian diriku berada dimasa lalu, hanya saja alasanku untuk tetap hidup sampai saat ini adalah kamu dan Nagato." Pandu berbicara kepada Sarah. Kemudian dia menggunakan jurus teleportasinya untuk membuat Sarah dan Nagato menghilang dari tengah kota.
"Kalian pergilah ketempat itu!" teriak Pandu kepada Lima Pelindung. Kemudian dia membuat penjara api yang membakar seluruh anggota Disaster yang menjadikan penduduk kota sebagai sandera.
"Aku tidak akan membiarkan orang tak bersalah mati tanpa alasan lebih dari ini!" Pandu maju menyerang ratusan anggota Disaster yang mengeroyoknya.
Tatsugoro dan yang lainnya juga mencoba menghabisi anggota Disaster sebisa mereka. Mereka membunuh banyak anggota Disaster. Melihat hal itu, tiiba - tiba Pandu terdiam setelah mendengar perkataan Kazan.
"Istri dan anakmu kau lempar ke lereng pegunungan Azbec. Dan kini kekuatanmu telah terkuras habis, ironis sekali, semua yang kau lakukan itu sia - sia!" ejek Kazan tertawa karena semua berjalan sesuai rencananya.
"Kenapa kau bisa mengetahui itu?!" mata Pandu melebar dan wajahnya pucat.
"Menurutmu pengkhianat itu siapa?" Kazan menyerang Pandu yang sedang lengah. Dengan cepat Kazan memukul tubuh Pandu.
"Argh!" teriak Pandu muntah darah, seluruh konsentrasinya menghilang karena Pandu merasa cemas dengan keselamatan istri dan anaknya.
"Guru!" teriak Uzui, Azai, Kuina dan Serlin secara bersamaan.
"Kazan!" Tatsugoro meledak emosinya ketika melihat Kazan menyiksa Pandu yang sedang goyah mentalnya.
"Tatsugoro! Cepat susul Sarah dan Nagato! Bukankah itu perintah terakhirku! Apa kau ingin menghina tekad seorang pendekar yang sudah siap untuk mati ini!" teriak Pandu menatap tajam Tatsugoro yang tenggelam dalam amarahnya.
Tatsugoro menggigit bibirnya kemudian mengajak Uzui dan yang lainnya segera pergi menyusul Sarah dan Nagato.
"Dengan kekuatanmu yang tersisa, apa yang bisa kau lakukan?" Kazan menatap dingin Pandu.
Pandu melirik pengikutnya yang sudah menjauh dari tengah kota tanpa hambatan. Dengan mudah dia menghabisi anggota Disaster yang menghadang pengikutnya. Kemudian setelah melihat salah satu Petinggi Disaster mencoba menyerang Tatsugoro dan yang lainnya. Pandu menggunakan jurus api terkuatnya yang membuat dinding api hitam di sekitar mereka. Sehingga Tatsugoro dan yang lainnya bisa pergi tanpa hambatan.
"Selama dua jam api hitam ini akan terus berkobar, bagaimana Kazan. Apa kau masih meremehkanku!" Pandu menghabisi bawahan Kazan tanpa hambatan.
"Kutukan Api."
Api hitam melapisi bilah pedangnya dan dengan sekali tebas. Pandu menghabisi ratusan anggota Disaster yang menghadangnya, kemudian dia mengincar badan Kazan yang dilapisi lava dan magma.
"Hidup Rasa Mati. Rasa Sakit 1000 Tahun." Pandu menebaskan pedangnya pada tubuh Kazan hingga membuat tubuh Kazan bersimbah darah.
Pandu berhasil melukai tubuh Kazan. Api hitam itu terus membakar tubuh Kazan bahkan membuatnya tergeletak di tanah. Kazan tidak menyangka, bahwa api bisa membakar tubuhnya. Mengingat dirinya telah meminum Air Suci Tipe Bencana : Gunung Meletus yang membuatnya menjadi orang paling ditakuti di dunia.
"Kalian bunuh semua penduduk itu!" Kazan berteriak menyuruh petingginya untuk membunuh penduduk kota yang hampir melarikan diri dengan menggunakan kekuatan air suci, tiba - tiba air muncul dari tanah seperti banjir kecil menerjang penduduk kota. Namun Pandu berhasil membelah air banjir tersebut menjadi dua.
"Sial! Aku sudah sampai batas!" umpat Pandu dalam hatinya. Dia tidak bisa menggerakan tubuhnya, dalam sekejap tangan kirinya hilang. Ketika petinggi Kazan menggunakan pukulan gempa bumi untuk membunuh Pandu.
Melihat tangan kirinya putus, Pandu tersenyum dan menatap tajam para Petinggi Disaster yang mengeroyoknya.
"Aku harus mengulur waktu." batin Pandu menangkis setiap pukulan dan serangan dari Petinggi Disaster. Ketika dirinya terdesak karena serangan bertubi - tubi yang mengarah padanya.
Kazan berdiri murka dia meledakkan tubuhnya menjadi gumpalan magma dan lava yang mengarah ke arah Pandu.
"Orang ini!" Pandu belum sempat bereaksi, perutnya sudah berlubang karena pukulan telak tangan Kazan.
"Mati! Brengsek!" Kazan memukul Pandu hingga terlempar menabrak bangunan kota.
Belum puas dengan perbuatannya. Kazan dan Petinggi Disaster terus mengeroyok Pandu, hingga pria itu memiliki lubang yang menganga dengan lebar. Pandu berusaha untuk tetap berdiri dan hidup, walau telah sampai pada batasnya. Tetapi karena penduduk kota masih belum berlari jauh dari tengah kota, dirinya terus memaksakan tubuhnya yang sudah tidak mampu menahan rasa sakit lebih lama lagi.
Beberapa penduduk kota terdiam melihat kekejaman Kazan, ketika merasa putus asa. Salah satu penduduk kota menangis melihat tindakan Pandu dan menyuruh mereka segera meninggalkan kota.
Pandu menangkis serangan Kazan dan Petinggi Disaster dengan pedangnya. Ketika dirinya sudah mencapai batas kemampuanya. Pandu menggunakan jurus teleportasi dan menghilang dari pandangan mereka.
"Menghilang? Tuan Kazan bagaimana ini?" tanya salah satu petingginya.
"Brengsek! Dia menebasku .. sial .. api ini tidak mau padam, jika bukan karena kekuatanku, mungkin aku sudah mati dari tadi!" Kazan meringis menahan rasa sakit.
Petinggi Disaster terkejut mendengar perkataan Kazan. Karena sangat jarang mereka melihat pemimpin organisasi mereka terluka parah seperti ini.
"Kalian gunakan kekuatan terkuat yang kalian punya! Aku akan menggunakan itu!" Kazan memegang badannya yang terasa sakit karena tebasan Pandu.
Petinggi Disaster berkeringat dingin mendengar perkataan Kazan. Kemudian mereka menggunakan jurus terkuat mereka. Dalam sekejap terjadi bencana yang melanda kota.
Banjir memenuhi kota diiringi kekeringan, dan tanah yang bergoyang, karena gempa bumi. Kemudian dalam sekejap tubuh Kazan membesar dan dipenuhi magma, lava dan awan panas. Mulai keluar dari tubuhnya yang terlihat seperti sebuah gunung berapi yang akan meletus.
Semua orang yang melihat langit kota Azbec, hanya bisa menatap pemandangan mengerikan itu tanpa berkedip sedikitpun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 341 Episodes
Comments
Ibrahim Rusli
kuereeen banget di awal ceritanya thor aq mau coba baca sampe mana cerita nya mudah2 an di pertengahan nggak membosankan ya ..
2023-02-26
1
torao
black Maria and kuzan. anjay🤣
2021-04-21
0
Muhammad Taufik
Dramatis bener T_T
2021-04-11
0