Ch. 10 - Roshima Lautan Api

Penduduk Desa Timun menghampiri Kakek Hyogoro yang sedang berdiri dan terlihat seperti sedang berpikir.

Seorang wanita paruh baya menghampiri Kakek Hyogoro kemudian menyapanya.

"Tuan terima kasih, telah menyelamatkan desa kami." sapa wanita paruh baya tersebut.

"Kebetulan kami juga sedang melewati desa ini." Kakek Hyogoro tersenyum lembut pada wanita paruh baya yang menyapanya.

Nagato yang sedang melihat Azai dan penduduk desa menguburka penduduk desa diluar dirinya dikejutkan dengan suara telepati yang memanggilnya.

"Grrrrrhh, Bocah kenapa kau tidak menggunakan kekuatan di pedangmu, orang tuamu berhasil membuatku mendiami pedang ini!" suara misterius terngiang dikepala Nagato.

"Bocah? Apa mereka yang berbicara padaku!" Nagata mengira mayat perampok yang telah mati sedang berbicara padanya.

Nagato terdiam selama beberapa menit karena tidak mendengar suara itu kembali.

"Aku tidak menyangka kau akan sebodoh ini, bocah? Kau pikir orang mati bisa berbicara!" suara itu kembali terdengar dan membuat kepala Nagato terasa nyeri.

Serlin yang sedang membantu menguburkan mayat perampok melirik Nagato yang bertingkah aneh kemudian menghampirinya.

"Kenapa kamu melamun Nagato?" sapa Serlin yang melihat Nagato sedang terdiam menatap mayat dengan tatapan kosong.

"Kak Serlin, apa kakak tadi mendengar suara seorang pria yang suaranya terdengar serak!" Nagato penasaran apakah Serlin juga mendengarnya atau tidak karena suara tersebut terasa nyeri dikepalanya tetapi ketika telinganya mendengar suara tersebut seperti ada sesuatu yang berbisik pelan dihatinya dan itu membuatnya sangat tenang.

"Suara? Aku tidak mendengar suara seperti itu, ada apa Nagato, sepertinya kau terlihat lelah?" Serlin mengusap kepala Nagato dengan lembut.

Sementara Azai, Kuina dan penduduk desa sedang menguburkan para perampok yang menyerang desanya. Tak lama seorang pria paruh baya menghampiri Kakek Hyogoro dan menawarkan kepadanya untuk menginap di Desa Timun.

"Tuan, jika berkenan kalian bisa menginap di desa ini, kami ingin membalas perbuatan kalian yang telah menyelamatkan desa kami." sapa seorang pria paruh baya yang sedang berdiri didepan Kakek Hyogoro.

Kakek Hyogoro melihat langit malam terbenam di ufuk barat, kumpulan awan berganti menjadi langit malam, angin berhembus menerpa kulitnya.

"Terima Kasih, kami terima tawaran anda lagi pula langit sudah gelap." Kakek Hyogoro tersenyum lembut pada pria paruh baya tersebut kemudian dia mengajak Nagato dan yang lainnya.

Nagato dan Serlin pergi bersama seorang perempuan menuju rumah untuk bermalam, sedangkan Azai dan Kuina masih mengubur perampok bersama penduduk desa yang lain.

"Tuan Muda, anda sepertinya seorang pendekar?" Perempuan itu terus melirik Nagato karena wajahnya yang tampan dan tatapan matanya yang dingin, gadis itu yakin jika Nagato sudah dewasa maka ketampanannya akan semakin terlihat.

"Bukan, aku hanya anak dari seorang pendekar jadi aku bisa mengetahui beberapa gerakan?" Nagato sedikit tersenyum namun seperti memaksakan senyuman tersebut.

Perempuan itu hanya tersenyum, kemudian mempersilahkan mereka untuk beristirahat di ruangan rumah yang telah disediakan oleh penduduk desa.

Nagato dan Serlin memasuki ruangan rumah tersebut setelah beberapa saat Kakek Hyogoro, Azai dan Kuina memasuki ruangan itu bersama penduduk desa yang membawa makanan, sedangkan Serlin sedang mandi bersama perempuan yang mengantar Nagato dan mereka berdua sedang membahas ketampanan Nagato yang masih muda.

"Silahkan dinikmati." Seorang yang terlihat seperti Kepala Desa menawarkan makanan kepada Kakek Hyogoro dan yang lainnya.

Kemudian beberapa orang dari mereka memakan makanan yang ditawarkan, Nagato hanya mencicipi sedikit makanan karena dirinya sedang tidak nafsu makan memikirkan suara memanggilnya.

Tidak berapa lama Serlin membawa makanan yang diberikan oleh pelayan Penginapan Kincir Angin, Serlin duduk disamping Nagato dan menyuruhnya untuk memakan bekal buatan pelayan penginapan. Nagato memakan bekal yang diberikan untuknya, setelah beberapa saat dirinya merasa kenyang dan beranjak untuk mandi.

Hari sudah mulai gelap beberapa dari mereka sudah tertidur, Nagato melihat Kakek Hyogoro dan penduduk desa tertidur di lantai kemudian dia beranjak untuk memasuki kamar yang disediakan namun disana sudah ada Kuina, Serlin dan seorang perempuan muda berparas manis.

Nagato tidur terlentang disamping Kakek Hyogoro yang sedang tertidur dilantai bersama penduduk desa.

Langit malam diatas Desa Timun perlahan mulai berganti menjadi kumpulan awan yang mulai terlihat karena sang fajar datang menghampiri menyinari bumi, perlahan embun pagi yang sedang mendekap dedaunan menguap pelan - pelan dan terjatuh ketanah karena tiupan sang angin.

Pagi ini Kakek Hyogoro bersama Nagato dan yang lain berpamitan dengan penduduk desa.

"Terima Kasih atas jamuannya tadi malam, pagi ini kami akan melanjutkan perjalanan." Kakek Hyogoro berjabat tangan dengan seorang pria paruh baya yang terlihat seperti Kepala Desa Timun.

"Kami yang seharusnya berterima kasih, sebenarnya jika Tuan dan Nona berkenan kami mempersilahkan kalian untuk menginap di desa ini beberapa hari lagi." seorang pria paruh baya tersebut terlihat khawatir, takut kedatangan susulan dari perampok yang lain untuk merampok desa mereka.

Kakek Hyogoro memberikan kantong kecil yang berisi ratusan kepingan emas kepada Kepala Desa.

"Gunakan ini untuk menyewa pendekar dari klan terdekat!" Kakek Hyogoro memberikan kantong itu pada Kepala Desa.

Kepala Desa berniat menolaknya karena merasa tidak enak tetapi Kakek Hyogoro menaruh kantong itu kesaku Kepala Desa agar menerima pemberiannya.

"Terimakasih, Tuan pendekar!" Kepala Desa berterimakasih kepada kebaikan hati Kakek Hyogoro.

Nagato mengepalkan tangannya dengan erat, entah mengapa dirinya terlihat begitu kesal melihat keadaan di Kekaisaran Kai, dirinya tidak mengira masih ada beberapa desa yang diserang seperti ini. Sebelum pergi mereka mengucapkan terima kasih kepada penduduk desa ketika Nagato hendak berlari seorang perempuan yang terlihat berumur lima belas tahun berlari ingin memberikan bekal makanan untuk Nagato.

Nagato melirik perempuan berparas manis tersebut kemudian menerima bekal buatannya.

"Terimakasih." suara Nagato membuat perempuan tersebut merasa senang kemudian Nagato menatap perempuan tersebut dan ternyata dia adalah gadis yang tadi malam tidur bersama Kuina dan Serlin.

"Namaku Kyla." gadis itu mengulurkan tangannya pada Nagato.

Nagato menjabat tangan gadis itu kemudian menatap wajah Kyla.

"Namaku Nagato ..." Nagato tersenyum tipis pada Kyla sebelum membalikkan badan melepas genggaman tangan Kyla.

"Hati - Hati ya Nagato ..." Kyla melambaikan tangannya pada Nagato sementara itu Kuina tersenyum melihat Nagato yang dengan mudah membuat seorang perempuan penasaran padanya walau usia mereka terpaut jauh.

Nagato menyusul Kakek Hyogoro yang sudah berjalan bersama Azai kemudian Serlin mengulurkan tangannya pada Nagato menawarkan diri untuk membawa bekal makanan yang diberikan Kyla, gadis penyihir itu cemberut melihat Nagato.

Nagato memberikan bekal makanan tersebut kepada Serlin, Kuina tertawa melihat tingkah Serlin yang menurutnya sangat konyol.

"Kakek, apa kita masih jauh?" Azai berjalan disamping Kakek Hyogoro sambil menanyakan perjalanan yang akan mereka tempuh.

"Tempat persembunyianku dekat dengan wilayah Klan Fuyumi, Klan Misuzawa, dan Klan Kitakaze kemungkinan jika tidak ada gangguan seperti kemarin kita bisa menempuh tempat itu dalam lima hari. Kakek Hyogoro menjawab pertanyaan Azai sambil mempercepat langkah kakinya.

Mereka berempat kemudian menyusul Kakek Hyogoro yang melangkah dengan cepat, seperti biasa langkah yang begitu cepat namun tanpa suara hanya sebuah sentuhan yang terdengar begitu lembat dan tenang membuat mereka berempat berdecak kagum melihat Kakek Hyogoro.

Nagato tersenyum melihat Kakek Hyogoro yang melangkah dengan cepat, dirinya mencoba mengolah nafas sambil berlari.

"Pernafasan Halus." batin Nagato, ketika dirinya melakukan konsentrasi penuh, petir - petir kecil mengelilingi tubuhnya kemudian langkah kakinya lebih cepat daripada yang biasanya. Nagato terkejut melihat petir yang mengelilingi tubuhnya.

"Nagato?" Kuina terkejut melihat Nagato yang melangkah cepat didepannya.

"Petir? Guru Pandu mempunyai julukan Jelmaan Dewa Api, kupikir Nagato juga mewarisi kekuatan api dari guru!" Azai terkejut namun sedikit bingung dengan potensi tersembunyi di dalam diri Nagato.

"Petir?" Serlin mengerutkan dahinya melihat Nagato yang berlari cepat didepannya. Mereka bertiga juga mempercepat langkah kakinya menyusul Nagato, mereka melewati perbukitan dan pegunungan.

Sementara itu Kakek Hyogoro merasakan aura yang sama besar dengan aura hitam pekat Kutukan Kuno didalam tubuh Nagato, kemudian dia menoleh kebelakang melihat Nagato.

"Petir?" Kakek Hyogoro berdecak kagum melihat potensi Nagato.

"Pandu, apa anakmu juga memiliki karunia sepertimu?" Kakek Hyogoro memejamkan matanya, dirinya tersenyum melihat Nagato yang mirip dengan ayahnya itu.

Matahari semakin terik, Kakek Hyogoro melihat pepohonan rindang didepannya, kemudian dia melangkahkan kakinya lebih cepat untuk beristirahat karena mereka telah menempuh waktu setengah hari.

"Kakek Hyo, kenapa berhenti?" Nagato sedikit kesal karena Kakek Hyogoro berhenti untuk beristirahat.

"Kita istirahat sebentar, pinggang Kakek sedikit sakit." Kakek Hyogoro beralasan sambil tertawa kecil, namun Nagato menyadari karena tidak mungkin Kakek Hyogoro lelah karena perjalanan seperti ini.

Nagato kemudian duduk disamping Kakek Hyogoro, tidak lama setelah Nagato berhenti. Azai, Kuina dan Serlin sampai.

"Nagato ini bekal dari Kyla, sepertinya isinya cukup banyak." Serlin menaruh bekal makanan yang diberikan Kyla didepan Nagato.

Nagato membuka bekal makanan tersebut, didalamnya ada nasi putih dan ayam goreng crispy.

"Ini Kek, kalian bertiga juga makan." Nagato menawarkan kepada mereka berempat.

Setelah istirahat yang cukup mereka melanjutkan perjalanan mereka, Kakek Hyogoro tersenyum karena dirinya tidak suka jika melakukan perjalanan jauh dibawah matahari yang begitu terik sehingga tadi dia lebih memilih untuk beristirahat.

Mereka melewati hutan yang telah lama mereka lewati, tidak lama terlihat sebuah bukit, dibalik bukit itu ada sebuah kota kecil yang bernama Roshima.

Mereka berempat melewati bukit tersebut, perlahan hari sudah mulai gelap, Kakek Hyogoro mempercepat langkah kakinya kemudian setelah dirinya sampai diatas bukit dia terkejut melihat pemandangan didepan matanya itu.

Sebuah pemandangan yang membuat langit malam terlihat terang merah menyala karena kobaran api yang membakar Kota Roshima.

Mereka berempat menyusul Kakek Hyogoro yang berhenti, setelah sampai di puncak mereka juga terkejut dengan pemandangan yang membuat mereka mengingat kembali perbuatan Kazan dan Petinggi Disaster yang membakar Hutan Suci.

"Apa yang terjadi disini?" Azai mengepalkan tangannya melihat kota kecil yang dia lihat menjadi lautan api.

"Mengapa setelah kematian Pandu, banyak yang kekacauan terjadi di Kekaisaran!" Kakek Hyogoro tidak menyangka kota kecil yang akan mereka hampiri akan seperti ini.

Kakek Hyogoro kemudian terjun dengan cepat menuju Kota Roshima, karena mereka telah melewati jalan pintas yaitu bukit yang baru saja mereka lewati, seharusnya mereka bisa sampai di kota ini sebelum malam namun ketika sampai diatas bukit pemandangan lautan api membuat mereka terkejut sekaligus geram.

Kakek Hyogoro melangkahkan kakinya dengan cepat sambil merasakan hawa keberadaan di kota itu dengan jangkauannya cukup luas dirinya berharap bahwa masih ada orang yang hidup di Kota Roshima.

"Kawada, maafkan aku ..., seharusnya aku tidak beristirahat tadi, semoga kau masih hidup!" Kakek Hyogoro terlihat begitu khawatir pada kondisi teman baiknya itu, mereka bertiga menyadari perubahan raut wajah Kakek Hyogoro sehingga mereka juga mengikuti Kakek Hyogoro untuk pergi ke Kota Roshima.

Nagato terdiam tidak bisa bergerak karena dirinya mengingat kembali rasa sakit yang ingin dia lupakan.

"Apa - apaan ini?!" Nagato tidak menyangka akan melihat kembali api yang melahap segala yang ada disekitarnya, membakar semua yang dia punya merenggut orang yang dia sayangi dan membuat tempat tinggalnya menjadi abu.

"Harus ada seseorang yang melawan manusia yang memiliki sifat seperti iblis itu! Aku ingin kekuatan!" Nagato menggumam karena dirinya merasa kesal dengan kekuatannya yang belum cukup untuk menolong orang ataupun maupun membalaskan kematian orang tuanya.

"Nagato.!" Kuina berteriak melihat Nagato yang terlihat emosi yang sedang menatap dingin lautan api di Kota Roshima. Lamunan Nagato buyar karena teriakan Kuina kemudian dia juga ikut berlari menuju Kota Roshima.

Sementara itu Kakek Hyogoro sudah berada di dalam Kota Roshima, tercium bau yang menyengat seperti bagian tubuh manusia yang dibakar hidup - hidup kemudian dia menuju kediaman wali kota.

"Tunggu Kawada, aku akan menyelamatkanmu!" Kakek Hyogoro khawatir kepada temannya itu, dia tidak merasakan hawa keberadaan penduduk yang masih hidup.

Mereka berempat menyusul Kakek Hyogoro yang terlihat begitu panik, tak lama setelah Serlin berlari dengan cepat gadis itu berhenti karena melihat sobekan baju yang membuat gadis itu mengambil sobekan baju tersebut adalah lambang yang tak asing baginya.

"Lambang ini? Iblis, apa salah satu dari Tujuh Dosa Besar Mematikan yang menyerang kota ini!" Serlin mengambil sobekan baju tersebu kemudian menyusul Kuina dan yang lainnya.

Kakek Hyogoro masuk kedalam rumah wali kota, disana sudah terlihat berantakan karena api menyebar ke semua tempat di rumah itu.

"Sial! Kawada dimana kau!" Kakek Hyogoro berteriak dengan lantang.

Tidak lama setelah dia berteriak dirinya merasakan hawa keberadaan di rumah tersebut, dirinya menuju hawa keberadaan itu. Tetapi disana terlihat sebuah pintu rahasia kemudian Kakek Hyogoro membuka sebuah pintu dibalik lemari yang terbakar dan memasuki sebuah lorong kecil.

Setelah sampai ujung lorong disana ada sebuah ruangan yang kecil dirinya terkejut melihat istri dari Kawada yang berlumuran darah dan luka bakar sambil memeluk anaknya.

"Syu .... kurlah... " perempuan paruh baya tersebut tersenyum melihat Kakek Hyogoro.

"Tolong ... lindungi ... anak ... kami ..." perempuan tersebut berusaha untuk berbicara di saat - saat terakhirnya dirinya memaksakan diri untuk membuka matanya dan mencoba tersenyum karena yang datang padanya adalah Kakek Hyogoro teman baik dari suaminya.

"Kau ... Hyogoro ...Syukurlah ..." Perempuan tersebut melihat wajah Kakek Hyogoro yang sangat khawatir kepada suaminya karena mereka telah berteman sejak lama.

"Kawada ... dibunuh ... oleh ... manusia iblis itu ... dia dibakar...hidup hidup .. aku-" perempuan paruh baya tersebut menangis sebelum ajal menjemputnya, sampai akhir hayatnya dia berusaha menjelaskan kematian suaminya namun tubuhnya sudah tidak mampu menahan rasa sakit lebih lama lagi.

Kakek Hyogoro mengeluarkan air mata, dia mengusap mata istri Kawada, kemudian mengangkat anaknya menuju ke luar ruangan kecil.

"Kakek Hyo!" Nagato berteriak melihat Kakek Hyogoro yang keluar dari sebuah ruangan sambil membawa seorang anak perempuan.

"Nanti akan kujelaskan, pertama kita harus keluar menuju luar kota ini, karena api semakin menyebar, bahkan aku sulit untuk bernafas!" Kakek Hyogoro melangkahkan kakinya dengan cepat keluar dari kediaman wali kota. Mereka berempat mengikuti Kakek Hyogoro keluar dari kediaman wali kota, dan menuju luar kota yang terdapat padang rumput yang luas.

Setelah sampai di luar kota mereka mengambil nafas sejenak, Kakek Hyogoro membaringkan tubuh anak perempuan tersebut di tanah.

"Gadis muda bantu aku memadamkan api itu, apa kau bisa menggunakan sihir air?" Kakek Hyogoro mengajak Serlin untuk memadamkan lautan api yang melahap Kota Roshima. Walaupun terlihat mustahil namun tidak ada salahnya mencoba untuk memadamkan.

Serlin mempunyai Cincin Angin Suci dia ahli dalam mengendalikan sihir elemen angin, dikombinasikan dengan ilmu pernafasannya yang membuatnya mampu menguasai elemen yang lain walau tidak sekuat elemen angin miliknya.

Nagato yang sedang berdiri melihat Kakek Hyogoro dan Serlin merasa kesal karena tidak bisa berbuat apa - apa.

"Bocah, apa kau mau membantu mereka, kau cukup berikan aku sebuah nama yang kerena maka cuaca akan berubah dalam sekejap!" sekilas Nagato mendengar suara yang dia dengar di Desa Timun.

"Memberikan nama padamu?" Nagato mencoba berbicara karena dirinya juga ingin ikut membantu Kakek Hyogoro.

"Ya namaku, kau boleh memberikanku sebuah nama panggilan agar kita bisa terhubung satu sama lain!"suara itu kembali terdengar dikepala Nagato.

"Hah? Aku tidak akan membiarkanmu mengambil alih tubuhku! Kau makhluk yang berlidah panjang itu, bukan?" Nagato terlihat kesal karena terhasut oleh sebuah suara di dalam pikirannya.

"Bocah tengik! Aku adalah roh yang menghuni pedangmu ini, sedangkan dua makhluk lain yang tersegel didalam tubuhmu berada di alam bawah sadarmu, salah satunya adalah kekuatan dari roh yang sama sepertiku sedangkan yang satunya lagi adalah sebuah aura kematian yang penuh kebencian dia adalah Roh Dewa Kematian!" suara tersebut menjelaskan kepada Nagato secara panjang lebar.

"Alam bawah sadarku? Pedang?" Nagato terlihat kebingungan, sementara Kakek Hyogoro mengeluarkan air dari mulutnya namun belum cukup untuk memadamkan api di kota tersebut dan Serlin juga menggunakan sihir airnya namun api masih terus menyebar karena hembusam angin malam yang cukup kuat.

"Bisa dibilang orang tuamu yang memanggilku dan aku melihat perjuangan cinta mereka disaat terakhir, itu sangat menyentuhku sehingga aku tertarik untuk turun kebumi ini, sepertinya kau sangat cocok denganku bocah!" suara itu terdengar tertawa pelan dan membuat perasaan Nagato yang sedang marah kembali tenang.

"Ayah? Ibu?" Nagato masih kebingungan namun dirinya merasa tidak ada waktu lagi untuk memikirkannya karena menurut Nagato sepertinya masih ada orang yang hidup didalam Kota Roshima.

"Kau ingin sebuah nama, Bukan?" Nagato bertanya kepada suara di dalam pikirannya.

"Ya, aku sarankan kau memberiku sebuah nama yang membuatku suka dengan nama itu dan harus terdengar keren." suara itu terlihat sedikit kesal karena takut Nagato memberinya nama yang sembarangan.

"Fokus, hilangkan semua hal yang ada didalam pikiranmu, biarkan beban yang ada didalam pikiranmu itu menghilang, konsentrasilah secara penuh kemudian kau sebut namaku dengan keras!" Suara itu memberi saran kepada Nagato, hati Nagato sedikit tersentuh karena dirinya sedikit berharap jika yang memberinya saran adalah ayahnya sendiri.

Nagato duduk bersila sambil memejamkan matanya, dia berkonsentrasi secara penuh, sambil melakukan olah nafas dada, perut, dada perut lepas.

Ketika dia merasakan tenaga dalamnya mengalir didalam tubuhnya, Nagato berdiri kemudian tangan kanannya mengangkat keatas, jari telunjuk dan ibu jarinya menunjuk langit yang ditunjuknya sedangkan jari yang lainnya menekuk.

Mereka yang berada disekeliling Nagato terkejut karena merasakan aura yang begitu besar menyelelimuti Nagato, aura yang terasa begitu hangat sangat berbeda dengan aura Kutukan Kuno Dewa Kematian.

Mata Nagato menatap langit, kaki kanannya mengetuk bumi tiga kali setelah itu dia mengambil nafas panjang dan menyebutkan nama yang dirinya berikan pada Roh yang menghuni pedangnya, seketika cuaca berubah menjadi gelap dan awan bergerak dengan sangat cepat membuat langit terbelah menjadi dua karena suara gemuruh petir yang menggelegar.

Terpopuler

Comments

Muhammad Taufik

Muhammad Taufik

namanya joko

2021-02-13

0

Saya Siapa?

Saya Siapa?

Siapa namanya~
Dimana rumahnya~

2020-07-28

2

Ahmad Surya Gumilang

Ahmad Surya Gumilang

apa namanya?

2020-07-21

1

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Awal Semula
2 Ch. 2 - Awal Semula II
3 Ch. 3 - Awal Semula III
4 Ch. 4 - Awal Semula IV
5 Ch. 5 - Awal Semula V
6 Ch. 6 - Klan Kuromachi
7 Ch. 7 - Identitas Kakek Hyogoro
8 Ch. 8 - Meninggalkan Kota Fusha
9 Ch. 9 - Serigala Hitam Dan Desa Timun
10 Ch. 10 - Roshima Lautan Api
11 Ch. 11 - Kisah Yang Lain
12 Ch. 12 - Bangsawan Kita
13 Ch. 13 - Serigala Hitam II
14 Ch. 14 - Manusia Buas
15 Ch. 15 - Kepala Keluarga Bangsawan Kita
16 Ch. 16 - Kota Semara Inda
17 Ch. 17 - Situasi Kota Yasai
18 Ch. 18 - Pertemuan Ketiga Klan Dari Utara
19 Ch. 19 - Pembahasan Manusia Buas
20 Ch. 20 - Perasaan Apa Ini?
21 Ch. 21 - Benang Merah
22 Ch. 22 - Manusia Buas
23 Ch. 23 - Gerbang Selatan
24 Ch. 24 - Shirayuki Hime
25 Ch. 25 - Bunuh Rasa Ragumu
26 Ch. 26 - Aura Yang Membungkus Tubuh
27 Ch. 27 - Perubahan X 2
28 Ch. 28 - Kuina Terluka
29 Ch. 29 - Kerja Sama Antara Nagato Dan Iris
30 Ch. 30 - Iris Menjelaskan?
31 Ch. 31 - Kalah Telak Untuk Melindunginya
32 Ch. 32 - Aura Harus Dilawan Dengan Aura
33 Ch. 33 - Shinigami Dan Takdir Nagato
34 Ch. 34 - Benang Merah Lainnya
35 Ch. 35 - Kakek Hyogoro vs Manusia Buas X 1
36 Ch. 36 - Pertempuran Berakhir
37 Ch. 37 - Bahu - Membahu
38 Ch. 38 - Janji Jari Kelingking Dan Sebuah Cincin
39 Ch. 39 - Perjodohan
40 Ch. 40 - Menuju Kota Mikawa
41 Ch. 41 - Melanjutkan Perjalanan
42 Ch. 42 - Pewaris Kekuatan Surgawi
43 Ch. 43 - Kota Mikawa
44 Ch. 44 - Kediaman Klan Kitakaze
45 Ch. 45 - Empat Jenius Klan Kitakaze
46 Ch. 46 - Awal Semula End
47 Ch. 47 - Hutan Cakrawyuha
48 Ch. 48 - Jendral Api Dan Jendral Bangsawan
49 Ch. 49 - Latihan Sambung
50 Ch. 50 - Senjata Kuno Tipe Pusaka : Pedang Air
51 Ch. 51 - Hawk
52 Ch. 52 - Latihan Awal
53 Ch. 53 - Pertemuan Dengan Hawk
54 Ch. 54 - Benua Ezzo
55 Ch. 55 - Keinginan Kalian
56 Ch. 56 - Berumur Enam Tahun
57 Ch. 57 - Bukit Angin
58 Ch. 58 - Air Dan Api
59 Ch. 59 - Pekerjaan Kakek Hyogoro
60 Ch. 60 - Menuju Kota Reruntuhan Kuno
61 Ch. 61 - Desa Ninniku
62 Ch. 62 - Penginapan Desa Ninniku
63 Ch. 63 - Perampok Wanita
64 Ch. 64 - Isamu
65 Ch. 65 - Seorang Pecundang Jangan Berlagak Seperti Pemenang
66 Ch. 66 - ST 13 Dan ST 14
67 Ch. 67 - ST 14
68 Ch. 68 - Api Yang Membakar Tubuh
69 Ch. 69 - Monster Pembunuh Kai
70 Ch. 70 - Takdir Masa Lalu
71 Ch. 71 - Tubuh Dewi Pengobatan
72 Ch. 72 - Kota Reruntuhan Kuno
73 Ch. 73 - Kota Orang Buangan
74 Ch. 74 - Nenek Beo
75 Ch. 75 - Kediaman Bangsawan Kochi
76 Ch. 76 - Amaga
77 Ch. 77 - Tsutomu Dan Kochi Yoshimitsu
78 Ch. 78 - Membuka Kedok Kacamata Licik
79 Ch. 79 - Terbongkarnya Kedok Amaga
80 Ch. 80 - Menuju Kota Helai
81 Ch. 81 - Kota Helai
82 Ch. 82 - Kenapa Perasaan Ini Sangat Menyakitkan?
83 Ch. 83 - Cinta Monyet
84 Ch. 84 - Curiga
85 Ch. 85 - Bubur Ayam Ala Keluarga Von Azbec
86 Ch. 86 - Bakat Yang Mengerikan
87 Ch. 87 - Gua Hati
88 Ch. 88 - Gua Hati II
89 Ch. 89 - 14 DAY
90 Ch. 90 - Story Leak
91 Ch. 91 - Aura
92 Ch. 92 - Raja Hewan Buas Kalajengking Merah
93 Ch. 93 - Kera Tinju
94 Ch. 94 - Serigala Bertanduk Merah
95 Ch. 95 - Buaya Darat Dan Lebah Racun
96 Ch. 96 - Lebah Racun Dan Kera Hitam
97 Ch. 97 - Pangeran Menculik Tuan Putri
98 Ch. 98 - Raja Binatang Iblis Ular Sanca Bertanduk Hitam
99 Ch. 99 - Raja Hewan Buas Gorila Peniru
100 Ch. 100 - Dua Pembunuh Bayaran Menyusup Ke Hutan Cakrawyuha
101 Ch. 101 - Nagato vs Demet
102 Ch. 102 - Kharisma Nagato
103 Ch. 103 - Penyakit Nagato
104 Ch. 104 - Efek Halusinasi Cakar Kucing Manis
105 Ch. 105 - Nyamuk Tertawa
106 Ch. 106 - Topeng Rubah Putih
107 Ch. 107 - Topeng Rubah Putih II
108 Ch. 108 - Topeng Rubah Putih III
109 Ch. 109 - Pengawal Rubah Putih
110 Ch. 110 - Kota Kumori
111 Ch. 111 - Identitas Otani Terungkap
112 Ch. 112 - Kerusuhan Di Kota Kumori
113 Ch. 113 - Mizuko
114 Ch. 114 - Hayama
115 Ch. 115 - Gunung Menangis
116 Ch. 116 - Situasi Perguruan Gunung Menangis
117 Ch 117 - Awal Kekacauan Di Gunung Menangis
118 Ch. 118 - Senjata Kuno Tipe Langka : Seruling Ilusi
119 Ch. 119 - Ilusi Istana Labirin
120 Ch. 120 - Api Matahari
121 Ch. 121 -Akhir Pertempuran Gunung Menangis
122 Ch. 122 - Markas Pencuri Ashikubi
123 Ch. 123 - Asha Anak Bangsawan Fang Dari Kerajaan Sihir Azbec
124 Ch. 124 - Dorobo
125 Ch. 125 - Bisma
126 Ch. 126 - Jadilah Cucuku
127 Ch. 127 - Latihan Terakhir Bersama Bisma
128 Ch. 128 - Kepergian Bisma
129 Ch. 129 - Kebebasan Yang Direnggut
130 Ch. 130 - Aku Tidak Akan Melarikan Diri
131 Ch. 131 - Chapter Spesial END
132 Ch. 132 - Hutan Cakrawyuha END
133 Ch. 133 - Menuju Kediaman Klan Fuyumi
134 Ch. 134 - Pembakaran Tanjung Missique
135 Ch. 135 - Aku Adalah Orang Yang Akan Merubah Dunia Ini
136 Ch. 136 - Kemunculan Sepuluh Tetua Kai
137 Ch. 137 - Pertemuan Sepuluh Tetua Kai
138 Ch. 138 - Kunjungan Keluarga Kaisar Hizen
139 Ch. 139 - Cinta Tak Terbalas Dan Terimakasih
140 Ch. 140 - Kematian Asha
141 Ch. 141 - Pertemuan Kembali
142 Ch. 142 - Aku Bersyukur Bisa Mengenalmu
143 Ch. 143 - Perjodohan Iris Dan Hiragi
144 Ch. 144 - Api Yang Membentuk Lambang Hati
145 Ch. 145 - Cemburu
146 Ch. 146 - Tangisan Kepedihan Litha
147 Ch. 147 - Perasaan Terburukku
148 Ch. 148 - Jagalah Dia Untukku
149 Ch. 149 - Kepedihan Yang Masih Tersisa
150 Ch. 150 - Meninggalkan Pulau Samui
151 Ch. 151 - Desa Kuri
152 Ch. 152 - Kepolosan Alami
153 Ch. 153 - Provinsi Barat
154 Ch. 154 - Kota Mikazuchi
155 Ch. 155 - Memanas! Ejekan Dan Sindiran!
156 Ch. 156 - Ibu Kota Daifuzen
157 Ch. 157 - Rencana Kudeta Kekaisaran Rakuza
158 Ch. 158 - Calon Menantu?
159 Ch. 159 - Arena Lingkaran Harimau
160 Ch. 160 - Turnamen Harimau Kai Dimulai!
161 Ch. 161 - Kemunculan Hayabusa! 19,220 Keping Emas Kemenangan!
162 Ch. 162 - Kemenangan Mulus Nagato Dan Litha
163 Ch. 163 - Si Kembar Dari Klan Fuyumi
164 Ch. 164 - Pertama Hijau Dan Alam
165 Ch. 165 - Aku ingin Melawanmu, Nagato!
166 Ch. 166 - Dekapan Angin Utara! Kemenangan Chiaki!
167 Ch. 167 - Pergerakan Organisasi Disaster
168 Ch. 168 - Pedang Sebagai Pajangan?
169 Ch. 169 - Klan Akatsuki, Klan Agata Dan Klan Misuzawa Lolos.
170 Ch. 170 - Penyesalan Kaisar Genki
171 Ch. 171 - Jawaban Nagato Dan Cincin Janji Cinta Mereka Berdua
172 Ch. 172 - Jaga Jarak Aman
173 Ch. 173 - Air Mata Tanpa Sebab
174 Ch. 174 - Story Leak
175 Ch. 175 - Babak Penyisihan
176 Ch. 176 - Berebut Tiket Menuju Babak Selanjutnya!
177 Ch. 177 - Penghancur! Kakugo Dari Perguruan Api Abadi!
178 Ch. 178 - Dua Bidadari Fuyumi
179 Ch. 179 - Keputusan Sulit! Menikah Dini?
180 Ch. 180 - Rencana Tersembunyi Satra
181 Ch. 181 - Akan Kupastikan Kau Akan Menerima Balasannya!
182 Ch. 182 - Berhenti Sementara
183 Ch. 183 - Keputusan Mujin
184 Ch. 184 - Wasit Baru! Senjata Kuno Tipe Langka : Jenis Unik Pena Merak/Kujaku
185 Ch. 185 - Kenji Dan Isaka. Lawan Menjadi Kawan.
186 Ch. 186 - Nasihat Dari Calon Mertua? Shirayuki-Hime
187 Ch. 187 - Kemenangan Misuzawa Hanabi
188 Ch. 188 - Kemenangan Hisui
189 Ch. 189 - Sahabat Enam Masa Muda
190 Ch. 190 - Sahabat Tujuh Masa Muda
191 Ch. 191 - Identitas Azuma
192 Ch. 192 - Rencana Hayabusa Dan Rekan Barunya
193 Ch. 193 - Pertandingan Pembuka Babak 32 Besar Turnamen Harimau Kai
194 Ch. 194 - Emosi Yang Menguap
195 Ch. 195 - Kakugo Dan Nagato
196 Ch. 196 - Kitakaze Yuri vs Reina Reikho
197 Ch. 197 - Misuzawa Hanabi vs Jaisetsu Kadowaki
198 Ch. 198 - Hanabi vs Jaisetsu! Variasi Serangan Aura!
199 Ch. 199 - Ashiya Giyumaru vs Kitakaze Kenji
200 Ch. 200 - Tekad Kenji! Terhimpit Dua Dinding Tanah!
201 Ch. 201 - Kekalahan Kenji! Hidup Untukmu Yuri Kesayanganku!
202 Ch. 202 - Fuyumi Tika vs Hamu Myoko
203 Ch. 203 - Identitas Kuro
204 Ch. 204 - Hisui vs Muromachi Midorimachi
205 Ch. 205 - Hiragi vs Kurozawa Mirazawa
206 Ch. 206 - Masayu vs Mietara Gooru
207 Ch. 207 - Fuyumi Litha vs Kitakaze Chiaki
208 Ch. 208 - Shinjitakatta Yatsura vs Seibu Azuki
209 Ch. 209 - Fuyumi Iris vs Seifu Kirisaki
210 Ch. 210 - Kuromachi Kurose vs Satha
211 Ch. 211 - Mangetsu Tatara vs Matsuhisa Osamu
212 Ch. 212 - Himuro Kirigiri vs Ishikawa Kobayashi
213 Ch. 213 - Akatsuki Akaza vs Muromachi Kise
214 Ch. 214 - Guren Toshiko vs Kitakaze Renji
215 Ch. 215 - Yamata Hizen Berkepribadian Ganda!
216 Ch. 216 - Rumah Makan Hono! Naga Dan Iris!
217 Ch. 217 - Lampion Menghiasi Langit Malam Danau Sakura!
218 Ch. 218 - Tawa Dan Senyum Lepas! Sifat Alami Naga Dan Iris!
219 Ch. 219 - Pertemuan Awal Nagato Dan Hayabusa!
220 Ch. 220 - Keterlibatan Nagato!
221 Ch. 221 - Berita Heboh! Kematian Yang Penuh Misteri Guren Toshiko!
222 Ch. 222 - Mengisi Waktu Luang Seharian! Kolam Air Panas!
223 Ch. 223 - Lapak Ramen Ricuh!
224 Ch. 224 — Pengkhianat Saling Berkumpul
225 Ch. 225 — Babak 16 Besar Turnamen Harimau Kai
226 Ch. 226 — Fuyumi Iris vs Seibu Azuki! Kecantikan Nomor Satu!
227 Ch. 227 — Teknik Pedang Api Milik Nagato!
228 Ch. 228 — Air Dan Hujan...
229 Ch. 229 — Menuju 8 Besar
230 Ch. 230 — Sepupu Tidur Berdua Dan Ciuman Pertama Dari Gadis Bermata Sayu
231 Ch. 231 — Novelitha Von Azbec Dan Soren Von Azbec...
232 Ch. 232 — Babak 8 Besar Turnamen Harimau Kai
233 Ch. 233 — Novelitha Von Azbec Dan Misuzawa Hanabi
234 Ch. 234 — Takdir Benang Merah Kagutsuchi
235 Ch. 235 — Kata-Kata Terakhir Kakek Hyogoro
236 Ch. 236 — Memilukan
237 Ch. 237 — Pergerakan Setiap Orang
238 Ch. 238 — Kematian Hisui
239 Ch. 239 — Phyton
240 Ch. 240 — Penyerangan Kekaisaran Rakuza
241 Ch. 241 — Arwah Suci Jenis Mythical: Yamata No Orochi
242 Ch. 242 — Semangat Juang
243 Ch. 243 — Arwah Suci Jenis Mythical : Ushi Oni
244 Ch. 244 — Manusia Hewan Buas
245 Ch. 245 — Tiga Pihak Saling Membunuh
246 Ch. 246 — Api Dari Arah Kota Mikazuchi
247 Ch. 247 — Takdir Yang Tidak Mereka Sadari
248 Ch. 248 — Kehabisan Aura
249 Ch. 249 — Perbincangan Shinigami Dan Kagutsuchi
250 Ch. 250 — Niat Terselubung Shinigami
251 Ch. 251 — Pil Pemulih Aura
252 Ch. 252 — Pendekar Wanita, Mio.
253 Ch. 253 — Pedang Es, Fuyumi Emi.
254 Ch. 254 — Kepulan Asap Hitam Sebagai Sinyal
255 Ch. 255 — Ledakan Es Menggelegar
256 Ch. 256 — Pedang Musim Semi, Misuzawa Matsuri.
257 Ch. 257 — Cincin Air, Hawk.
258 Ch. 258 — Cincin Api, Tsumasaki.
259 Ch. 259 — Pedang Tanah, Budou.
260 Ch. 260 — Kerjasama Kelima Fuyumi
261 Ch. 261 — Aura Dewa Kematian I ~ Kepribadian Yang Mulai Goyah
262 Ch. 262 — Aura Dewa Kematian II ~ Gunakan Sepenuhnya
263 Ch. 263 — Tak Terduga
264 Ch. 264 — Bala Bantuan Datang! Bahaya Mengintai!
265 Ch. 265 — Matahari Terbenam Dan Api Membara
266 Ch. 266 — Ilusi Hutan Cakrawyuha
267 Ch. 267 — Ilusi Hutan Cakrawyuha II
268 Ch. 268 — Ilusi Hutan Cakrawyuha III
269 Ch. 269 — Ilusi Hutan Cakrawyuha IV
270 Ch. 270 — Ilusi Hutan Cakrawyuha V
271 Ch. 271 — Ilusi Hutan Cakrawyuha VI
272 Ch. 272 — Menuju Akhir Pertempuran
273 Ch. 273 — Menuju Akhir Pertempuran II
274 Ch. 274 — Semburan Pemusnah! Ignist!
275 Ch. 275 — Pembantaian Sepihak
276 Ch. 276 — Pembantaian Sepihak II
277 Ch. 277 — Pembantaian Sepihak III
278 Ch. 278 — Pembantaian Sepihak IV
279 Ch. 279 — Apa Itu Kebebasan?
280 Ch. 280 — Keputusasaan
281 Ch. 281 — Shirayuki vs Raido
282 Ch. 282 — Keputusasaan II
283 Ch. 283 — Keputusasaan III
284 Ch. 284 — Memilukan! Perpisahan Yang Menyakitkan!
285 Ch. 285 — Kedatangan Ratu Iblis Ophys
286 Ch. 286 — Pertempuran Berakhir
287 Ch. 287 — Kriminal Keji Yang Baik Hati
288 Ch. 288 — Kriminal Keji Yang Baik Hati II
289 Ch. 289 — ARC CINTA END
290 Ch. 290 — Legenda Hiryuu
291 Ch. 291 — Permulaan
292 Ch. 292 — Pulau Wyuha
293 Ch. 293 — Berkumpulnya Para Legenda
294 Ch. 294 — Sang Legenda Undur Diri
295 Ch. 295 — Badai Era Baru
296 Ch. 296 — Novelitha Von Azbec
297 Ch. 297 — Litha Dan Ophys! Janji Saudari Angkat!
298 Ch. 298 — Merangsang Aura Litha
299 Ch. 299 — Tekad Litha
300 Ch. 300 — Tangisan Iris Dan Jeritan Nagato
301 Ch. 301 — Pencuri Ashikubi
302 Ch. 302 — Hound Dan Nagato
303 Ch. 303 — Tangisan Hound
304 Ch. 304 — Perjuangan Hound! Menebus Dan Meminta Maaf!
305 Ch. 305 — Akhir Yang Memilukan Dan Jalan Masa Depan(End) S1 > S2 The Dawn
306 ARC 1 Musnah Dalam Satu Murka The Dawn 1 : Salju Yang Terhempas
307 The Dawn 2 : Lelaki Tua Itu Kakekku?
308 The Dawn 3 : Cakra Dan Pedang Kusanagi
309 The Dawn 4 : Kontrak Darah Dewa Kematian
310 The Dawn 5 : Panda
311 The Dawn 6 : Tanah Leluhurku
312 The Dawn 7 : Hayabusa
313 The Dawn 8 : Markas Manusia Buas
314 The Dawn 9 : Kashima Shinden
315 The Dawn 10 : Nekoya
316 The Dawn 11 : Kota Leftnout
317 The Dawn 12 : Sonjo
318 The Dawn 13 : Manusia Hewan Buas
319 The Dawn 14 : Perusuh Di Kota Leftnout
320 The Dawn 15 : Tifon Laura
321 The Dawn 16 : Asosiasi Pedang Darah
322 The Dawn 17 : Akhir Dari Asosiasi Pedang Darah
323 The Dawn 18 : Kota Jill
324 The Dawn 19 :Bunga Darah
325 The Dawn 20 : Bunga Darah II
326 The Dawn 21 : Pemuda Berambut Biru
327 The Dawn 22 : Nagato?
328 The Dawn 23 : Hiragi
329 The Dawn 24 : Markas Akhir
330 The Dawn 25 : Api Abadi
331 The Dawn 26 : Ingatan Yang Membeku
332 The Dawn 27 : Serlin
333 The Dawn 27 : Serlin
334 The Dawn 28 : Kematian Serlin
335 The Dawn 29 : Lembah Rafinha
336 The Dawn 30 : Sonjo vs Wang Zhi
337 The Dawn 31 : Lembah Rafinha II
338 The Dawn 32 : Lembah Rafinha III
339 The Dawn 33 : Lembah Rafinha IV
340 The Dawn 34 : Lembah Rafinha V
341 Pengumuman
Episodes

Updated 341 Episodes

1
Ch. 1 - Awal Semula
2
Ch. 2 - Awal Semula II
3
Ch. 3 - Awal Semula III
4
Ch. 4 - Awal Semula IV
5
Ch. 5 - Awal Semula V
6
Ch. 6 - Klan Kuromachi
7
Ch. 7 - Identitas Kakek Hyogoro
8
Ch. 8 - Meninggalkan Kota Fusha
9
Ch. 9 - Serigala Hitam Dan Desa Timun
10
Ch. 10 - Roshima Lautan Api
11
Ch. 11 - Kisah Yang Lain
12
Ch. 12 - Bangsawan Kita
13
Ch. 13 - Serigala Hitam II
14
Ch. 14 - Manusia Buas
15
Ch. 15 - Kepala Keluarga Bangsawan Kita
16
Ch. 16 - Kota Semara Inda
17
Ch. 17 - Situasi Kota Yasai
18
Ch. 18 - Pertemuan Ketiga Klan Dari Utara
19
Ch. 19 - Pembahasan Manusia Buas
20
Ch. 20 - Perasaan Apa Ini?
21
Ch. 21 - Benang Merah
22
Ch. 22 - Manusia Buas
23
Ch. 23 - Gerbang Selatan
24
Ch. 24 - Shirayuki Hime
25
Ch. 25 - Bunuh Rasa Ragumu
26
Ch. 26 - Aura Yang Membungkus Tubuh
27
Ch. 27 - Perubahan X 2
28
Ch. 28 - Kuina Terluka
29
Ch. 29 - Kerja Sama Antara Nagato Dan Iris
30
Ch. 30 - Iris Menjelaskan?
31
Ch. 31 - Kalah Telak Untuk Melindunginya
32
Ch. 32 - Aura Harus Dilawan Dengan Aura
33
Ch. 33 - Shinigami Dan Takdir Nagato
34
Ch. 34 - Benang Merah Lainnya
35
Ch. 35 - Kakek Hyogoro vs Manusia Buas X 1
36
Ch. 36 - Pertempuran Berakhir
37
Ch. 37 - Bahu - Membahu
38
Ch. 38 - Janji Jari Kelingking Dan Sebuah Cincin
39
Ch. 39 - Perjodohan
40
Ch. 40 - Menuju Kota Mikawa
41
Ch. 41 - Melanjutkan Perjalanan
42
Ch. 42 - Pewaris Kekuatan Surgawi
43
Ch. 43 - Kota Mikawa
44
Ch. 44 - Kediaman Klan Kitakaze
45
Ch. 45 - Empat Jenius Klan Kitakaze
46
Ch. 46 - Awal Semula End
47
Ch. 47 - Hutan Cakrawyuha
48
Ch. 48 - Jendral Api Dan Jendral Bangsawan
49
Ch. 49 - Latihan Sambung
50
Ch. 50 - Senjata Kuno Tipe Pusaka : Pedang Air
51
Ch. 51 - Hawk
52
Ch. 52 - Latihan Awal
53
Ch. 53 - Pertemuan Dengan Hawk
54
Ch. 54 - Benua Ezzo
55
Ch. 55 - Keinginan Kalian
56
Ch. 56 - Berumur Enam Tahun
57
Ch. 57 - Bukit Angin
58
Ch. 58 - Air Dan Api
59
Ch. 59 - Pekerjaan Kakek Hyogoro
60
Ch. 60 - Menuju Kota Reruntuhan Kuno
61
Ch. 61 - Desa Ninniku
62
Ch. 62 - Penginapan Desa Ninniku
63
Ch. 63 - Perampok Wanita
64
Ch. 64 - Isamu
65
Ch. 65 - Seorang Pecundang Jangan Berlagak Seperti Pemenang
66
Ch. 66 - ST 13 Dan ST 14
67
Ch. 67 - ST 14
68
Ch. 68 - Api Yang Membakar Tubuh
69
Ch. 69 - Monster Pembunuh Kai
70
Ch. 70 - Takdir Masa Lalu
71
Ch. 71 - Tubuh Dewi Pengobatan
72
Ch. 72 - Kota Reruntuhan Kuno
73
Ch. 73 - Kota Orang Buangan
74
Ch. 74 - Nenek Beo
75
Ch. 75 - Kediaman Bangsawan Kochi
76
Ch. 76 - Amaga
77
Ch. 77 - Tsutomu Dan Kochi Yoshimitsu
78
Ch. 78 - Membuka Kedok Kacamata Licik
79
Ch. 79 - Terbongkarnya Kedok Amaga
80
Ch. 80 - Menuju Kota Helai
81
Ch. 81 - Kota Helai
82
Ch. 82 - Kenapa Perasaan Ini Sangat Menyakitkan?
83
Ch. 83 - Cinta Monyet
84
Ch. 84 - Curiga
85
Ch. 85 - Bubur Ayam Ala Keluarga Von Azbec
86
Ch. 86 - Bakat Yang Mengerikan
87
Ch. 87 - Gua Hati
88
Ch. 88 - Gua Hati II
89
Ch. 89 - 14 DAY
90
Ch. 90 - Story Leak
91
Ch. 91 - Aura
92
Ch. 92 - Raja Hewan Buas Kalajengking Merah
93
Ch. 93 - Kera Tinju
94
Ch. 94 - Serigala Bertanduk Merah
95
Ch. 95 - Buaya Darat Dan Lebah Racun
96
Ch. 96 - Lebah Racun Dan Kera Hitam
97
Ch. 97 - Pangeran Menculik Tuan Putri
98
Ch. 98 - Raja Binatang Iblis Ular Sanca Bertanduk Hitam
99
Ch. 99 - Raja Hewan Buas Gorila Peniru
100
Ch. 100 - Dua Pembunuh Bayaran Menyusup Ke Hutan Cakrawyuha
101
Ch. 101 - Nagato vs Demet
102
Ch. 102 - Kharisma Nagato
103
Ch. 103 - Penyakit Nagato
104
Ch. 104 - Efek Halusinasi Cakar Kucing Manis
105
Ch. 105 - Nyamuk Tertawa
106
Ch. 106 - Topeng Rubah Putih
107
Ch. 107 - Topeng Rubah Putih II
108
Ch. 108 - Topeng Rubah Putih III
109
Ch. 109 - Pengawal Rubah Putih
110
Ch. 110 - Kota Kumori
111
Ch. 111 - Identitas Otani Terungkap
112
Ch. 112 - Kerusuhan Di Kota Kumori
113
Ch. 113 - Mizuko
114
Ch. 114 - Hayama
115
Ch. 115 - Gunung Menangis
116
Ch. 116 - Situasi Perguruan Gunung Menangis
117
Ch 117 - Awal Kekacauan Di Gunung Menangis
118
Ch. 118 - Senjata Kuno Tipe Langka : Seruling Ilusi
119
Ch. 119 - Ilusi Istana Labirin
120
Ch. 120 - Api Matahari
121
Ch. 121 -Akhir Pertempuran Gunung Menangis
122
Ch. 122 - Markas Pencuri Ashikubi
123
Ch. 123 - Asha Anak Bangsawan Fang Dari Kerajaan Sihir Azbec
124
Ch. 124 - Dorobo
125
Ch. 125 - Bisma
126
Ch. 126 - Jadilah Cucuku
127
Ch. 127 - Latihan Terakhir Bersama Bisma
128
Ch. 128 - Kepergian Bisma
129
Ch. 129 - Kebebasan Yang Direnggut
130
Ch. 130 - Aku Tidak Akan Melarikan Diri
131
Ch. 131 - Chapter Spesial END
132
Ch. 132 - Hutan Cakrawyuha END
133
Ch. 133 - Menuju Kediaman Klan Fuyumi
134
Ch. 134 - Pembakaran Tanjung Missique
135
Ch. 135 - Aku Adalah Orang Yang Akan Merubah Dunia Ini
136
Ch. 136 - Kemunculan Sepuluh Tetua Kai
137
Ch. 137 - Pertemuan Sepuluh Tetua Kai
138
Ch. 138 - Kunjungan Keluarga Kaisar Hizen
139
Ch. 139 - Cinta Tak Terbalas Dan Terimakasih
140
Ch. 140 - Kematian Asha
141
Ch. 141 - Pertemuan Kembali
142
Ch. 142 - Aku Bersyukur Bisa Mengenalmu
143
Ch. 143 - Perjodohan Iris Dan Hiragi
144
Ch. 144 - Api Yang Membentuk Lambang Hati
145
Ch. 145 - Cemburu
146
Ch. 146 - Tangisan Kepedihan Litha
147
Ch. 147 - Perasaan Terburukku
148
Ch. 148 - Jagalah Dia Untukku
149
Ch. 149 - Kepedihan Yang Masih Tersisa
150
Ch. 150 - Meninggalkan Pulau Samui
151
Ch. 151 - Desa Kuri
152
Ch. 152 - Kepolosan Alami
153
Ch. 153 - Provinsi Barat
154
Ch. 154 - Kota Mikazuchi
155
Ch. 155 - Memanas! Ejekan Dan Sindiran!
156
Ch. 156 - Ibu Kota Daifuzen
157
Ch. 157 - Rencana Kudeta Kekaisaran Rakuza
158
Ch. 158 - Calon Menantu?
159
Ch. 159 - Arena Lingkaran Harimau
160
Ch. 160 - Turnamen Harimau Kai Dimulai!
161
Ch. 161 - Kemunculan Hayabusa! 19,220 Keping Emas Kemenangan!
162
Ch. 162 - Kemenangan Mulus Nagato Dan Litha
163
Ch. 163 - Si Kembar Dari Klan Fuyumi
164
Ch. 164 - Pertama Hijau Dan Alam
165
Ch. 165 - Aku ingin Melawanmu, Nagato!
166
Ch. 166 - Dekapan Angin Utara! Kemenangan Chiaki!
167
Ch. 167 - Pergerakan Organisasi Disaster
168
Ch. 168 - Pedang Sebagai Pajangan?
169
Ch. 169 - Klan Akatsuki, Klan Agata Dan Klan Misuzawa Lolos.
170
Ch. 170 - Penyesalan Kaisar Genki
171
Ch. 171 - Jawaban Nagato Dan Cincin Janji Cinta Mereka Berdua
172
Ch. 172 - Jaga Jarak Aman
173
Ch. 173 - Air Mata Tanpa Sebab
174
Ch. 174 - Story Leak
175
Ch. 175 - Babak Penyisihan
176
Ch. 176 - Berebut Tiket Menuju Babak Selanjutnya!
177
Ch. 177 - Penghancur! Kakugo Dari Perguruan Api Abadi!
178
Ch. 178 - Dua Bidadari Fuyumi
179
Ch. 179 - Keputusan Sulit! Menikah Dini?
180
Ch. 180 - Rencana Tersembunyi Satra
181
Ch. 181 - Akan Kupastikan Kau Akan Menerima Balasannya!
182
Ch. 182 - Berhenti Sementara
183
Ch. 183 - Keputusan Mujin
184
Ch. 184 - Wasit Baru! Senjata Kuno Tipe Langka : Jenis Unik Pena Merak/Kujaku
185
Ch. 185 - Kenji Dan Isaka. Lawan Menjadi Kawan.
186
Ch. 186 - Nasihat Dari Calon Mertua? Shirayuki-Hime
187
Ch. 187 - Kemenangan Misuzawa Hanabi
188
Ch. 188 - Kemenangan Hisui
189
Ch. 189 - Sahabat Enam Masa Muda
190
Ch. 190 - Sahabat Tujuh Masa Muda
191
Ch. 191 - Identitas Azuma
192
Ch. 192 - Rencana Hayabusa Dan Rekan Barunya
193
Ch. 193 - Pertandingan Pembuka Babak 32 Besar Turnamen Harimau Kai
194
Ch. 194 - Emosi Yang Menguap
195
Ch. 195 - Kakugo Dan Nagato
196
Ch. 196 - Kitakaze Yuri vs Reina Reikho
197
Ch. 197 - Misuzawa Hanabi vs Jaisetsu Kadowaki
198
Ch. 198 - Hanabi vs Jaisetsu! Variasi Serangan Aura!
199
Ch. 199 - Ashiya Giyumaru vs Kitakaze Kenji
200
Ch. 200 - Tekad Kenji! Terhimpit Dua Dinding Tanah!
201
Ch. 201 - Kekalahan Kenji! Hidup Untukmu Yuri Kesayanganku!
202
Ch. 202 - Fuyumi Tika vs Hamu Myoko
203
Ch. 203 - Identitas Kuro
204
Ch. 204 - Hisui vs Muromachi Midorimachi
205
Ch. 205 - Hiragi vs Kurozawa Mirazawa
206
Ch. 206 - Masayu vs Mietara Gooru
207
Ch. 207 - Fuyumi Litha vs Kitakaze Chiaki
208
Ch. 208 - Shinjitakatta Yatsura vs Seibu Azuki
209
Ch. 209 - Fuyumi Iris vs Seifu Kirisaki
210
Ch. 210 - Kuromachi Kurose vs Satha
211
Ch. 211 - Mangetsu Tatara vs Matsuhisa Osamu
212
Ch. 212 - Himuro Kirigiri vs Ishikawa Kobayashi
213
Ch. 213 - Akatsuki Akaza vs Muromachi Kise
214
Ch. 214 - Guren Toshiko vs Kitakaze Renji
215
Ch. 215 - Yamata Hizen Berkepribadian Ganda!
216
Ch. 216 - Rumah Makan Hono! Naga Dan Iris!
217
Ch. 217 - Lampion Menghiasi Langit Malam Danau Sakura!
218
Ch. 218 - Tawa Dan Senyum Lepas! Sifat Alami Naga Dan Iris!
219
Ch. 219 - Pertemuan Awal Nagato Dan Hayabusa!
220
Ch. 220 - Keterlibatan Nagato!
221
Ch. 221 - Berita Heboh! Kematian Yang Penuh Misteri Guren Toshiko!
222
Ch. 222 - Mengisi Waktu Luang Seharian! Kolam Air Panas!
223
Ch. 223 - Lapak Ramen Ricuh!
224
Ch. 224 — Pengkhianat Saling Berkumpul
225
Ch. 225 — Babak 16 Besar Turnamen Harimau Kai
226
Ch. 226 — Fuyumi Iris vs Seibu Azuki! Kecantikan Nomor Satu!
227
Ch. 227 — Teknik Pedang Api Milik Nagato!
228
Ch. 228 — Air Dan Hujan...
229
Ch. 229 — Menuju 8 Besar
230
Ch. 230 — Sepupu Tidur Berdua Dan Ciuman Pertama Dari Gadis Bermata Sayu
231
Ch. 231 — Novelitha Von Azbec Dan Soren Von Azbec...
232
Ch. 232 — Babak 8 Besar Turnamen Harimau Kai
233
Ch. 233 — Novelitha Von Azbec Dan Misuzawa Hanabi
234
Ch. 234 — Takdir Benang Merah Kagutsuchi
235
Ch. 235 — Kata-Kata Terakhir Kakek Hyogoro
236
Ch. 236 — Memilukan
237
Ch. 237 — Pergerakan Setiap Orang
238
Ch. 238 — Kematian Hisui
239
Ch. 239 — Phyton
240
Ch. 240 — Penyerangan Kekaisaran Rakuza
241
Ch. 241 — Arwah Suci Jenis Mythical: Yamata No Orochi
242
Ch. 242 — Semangat Juang
243
Ch. 243 — Arwah Suci Jenis Mythical : Ushi Oni
244
Ch. 244 — Manusia Hewan Buas
245
Ch. 245 — Tiga Pihak Saling Membunuh
246
Ch. 246 — Api Dari Arah Kota Mikazuchi
247
Ch. 247 — Takdir Yang Tidak Mereka Sadari
248
Ch. 248 — Kehabisan Aura
249
Ch. 249 — Perbincangan Shinigami Dan Kagutsuchi
250
Ch. 250 — Niat Terselubung Shinigami
251
Ch. 251 — Pil Pemulih Aura
252
Ch. 252 — Pendekar Wanita, Mio.
253
Ch. 253 — Pedang Es, Fuyumi Emi.
254
Ch. 254 — Kepulan Asap Hitam Sebagai Sinyal
255
Ch. 255 — Ledakan Es Menggelegar
256
Ch. 256 — Pedang Musim Semi, Misuzawa Matsuri.
257
Ch. 257 — Cincin Air, Hawk.
258
Ch. 258 — Cincin Api, Tsumasaki.
259
Ch. 259 — Pedang Tanah, Budou.
260
Ch. 260 — Kerjasama Kelima Fuyumi
261
Ch. 261 — Aura Dewa Kematian I ~ Kepribadian Yang Mulai Goyah
262
Ch. 262 — Aura Dewa Kematian II ~ Gunakan Sepenuhnya
263
Ch. 263 — Tak Terduga
264
Ch. 264 — Bala Bantuan Datang! Bahaya Mengintai!
265
Ch. 265 — Matahari Terbenam Dan Api Membara
266
Ch. 266 — Ilusi Hutan Cakrawyuha
267
Ch. 267 — Ilusi Hutan Cakrawyuha II
268
Ch. 268 — Ilusi Hutan Cakrawyuha III
269
Ch. 269 — Ilusi Hutan Cakrawyuha IV
270
Ch. 270 — Ilusi Hutan Cakrawyuha V
271
Ch. 271 — Ilusi Hutan Cakrawyuha VI
272
Ch. 272 — Menuju Akhir Pertempuran
273
Ch. 273 — Menuju Akhir Pertempuran II
274
Ch. 274 — Semburan Pemusnah! Ignist!
275
Ch. 275 — Pembantaian Sepihak
276
Ch. 276 — Pembantaian Sepihak II
277
Ch. 277 — Pembantaian Sepihak III
278
Ch. 278 — Pembantaian Sepihak IV
279
Ch. 279 — Apa Itu Kebebasan?
280
Ch. 280 — Keputusasaan
281
Ch. 281 — Shirayuki vs Raido
282
Ch. 282 — Keputusasaan II
283
Ch. 283 — Keputusasaan III
284
Ch. 284 — Memilukan! Perpisahan Yang Menyakitkan!
285
Ch. 285 — Kedatangan Ratu Iblis Ophys
286
Ch. 286 — Pertempuran Berakhir
287
Ch. 287 — Kriminal Keji Yang Baik Hati
288
Ch. 288 — Kriminal Keji Yang Baik Hati II
289
Ch. 289 — ARC CINTA END
290
Ch. 290 — Legenda Hiryuu
291
Ch. 291 — Permulaan
292
Ch. 292 — Pulau Wyuha
293
Ch. 293 — Berkumpulnya Para Legenda
294
Ch. 294 — Sang Legenda Undur Diri
295
Ch. 295 — Badai Era Baru
296
Ch. 296 — Novelitha Von Azbec
297
Ch. 297 — Litha Dan Ophys! Janji Saudari Angkat!
298
Ch. 298 — Merangsang Aura Litha
299
Ch. 299 — Tekad Litha
300
Ch. 300 — Tangisan Iris Dan Jeritan Nagato
301
Ch. 301 — Pencuri Ashikubi
302
Ch. 302 — Hound Dan Nagato
303
Ch. 303 — Tangisan Hound
304
Ch. 304 — Perjuangan Hound! Menebus Dan Meminta Maaf!
305
Ch. 305 — Akhir Yang Memilukan Dan Jalan Masa Depan(End) S1 > S2 The Dawn
306
ARC 1 Musnah Dalam Satu Murka The Dawn 1 : Salju Yang Terhempas
307
The Dawn 2 : Lelaki Tua Itu Kakekku?
308
The Dawn 3 : Cakra Dan Pedang Kusanagi
309
The Dawn 4 : Kontrak Darah Dewa Kematian
310
The Dawn 5 : Panda
311
The Dawn 6 : Tanah Leluhurku
312
The Dawn 7 : Hayabusa
313
The Dawn 8 : Markas Manusia Buas
314
The Dawn 9 : Kashima Shinden
315
The Dawn 10 : Nekoya
316
The Dawn 11 : Kota Leftnout
317
The Dawn 12 : Sonjo
318
The Dawn 13 : Manusia Hewan Buas
319
The Dawn 14 : Perusuh Di Kota Leftnout
320
The Dawn 15 : Tifon Laura
321
The Dawn 16 : Asosiasi Pedang Darah
322
The Dawn 17 : Akhir Dari Asosiasi Pedang Darah
323
The Dawn 18 : Kota Jill
324
The Dawn 19 :Bunga Darah
325
The Dawn 20 : Bunga Darah II
326
The Dawn 21 : Pemuda Berambut Biru
327
The Dawn 22 : Nagato?
328
The Dawn 23 : Hiragi
329
The Dawn 24 : Markas Akhir
330
The Dawn 25 : Api Abadi
331
The Dawn 26 : Ingatan Yang Membeku
332
The Dawn 27 : Serlin
333
The Dawn 27 : Serlin
334
The Dawn 28 : Kematian Serlin
335
The Dawn 29 : Lembah Rafinha
336
The Dawn 30 : Sonjo vs Wang Zhi
337
The Dawn 31 : Lembah Rafinha II
338
The Dawn 32 : Lembah Rafinha III
339
The Dawn 33 : Lembah Rafinha IV
340
The Dawn 34 : Lembah Rafinha V
341
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!