Cintai Aku!

Cintai Aku!

Kehidupan Baru

Disarankan sebelum membaca novel ini, untuk membaca dulu novel berjudul Terjebak Pernikahan, karena novel ini merupakan sequel dari novel tersebut.

Di sini masih akan ada Key dan Bianca, tapi lebih menceritakan tentang Felix dan Kimmy. Bagaimana kisah kedua orang itu.

🌹🌹🌹

Sebuah kebahagiaan di sebuah rumah mewah di kawasan elite sangat terasa begitu kelahiran bayi yang diberi nama Kin Dhananjaya Bajra. Para pelayan bersuka cita menyiapkan rumah untuk baby Kin dan untuk tuan juga nona mereka. Musim hujan masih berlangsung saat pasangan itu membawa bayi mereka pulang ke rumah. Tiga hari sudah Bianca menginap di rumah sakit bersalin internasional setelah melahirkan anak pertamanya dari seorang pria yang semula dia kira tidak pernah akan mencintainya karena sebuah perjanjian pernikahan yang hanya berlangsung selama satu tahun. Namun, cinta malah berkembang dalam hati keduanya saat mereka bersama.

Key Bajra, pria dingin yang berubah menjadi lebih baik saat bersama dengan istri kesayangannya yang polos, penuh kasih dan baik hati. Dia menjadi lebih perhatian pada sekitar, meski sifat es baloknya masih saja melekat.

Pria itu sedang memperhatikan istrinya yang sedang menggendong bayi yang masih berumur tiga hari di dalam mobil.

"Tampan, seperti aku ya, Sayang?" ujar pria itu.

Bianca mengangguk dan tersenyum senang.

Kedua asisten yang berada di jok depan memiliki perasaan yang sama dengan raut wajah yang berbeda. Kimmy tersenyum-senyum, sementara Felix dalam hatinya bahagia tapi hanya mengemudi tanpa ekspresi.

"Lihat hidungnya mancung!" seru Key kegirangan memperhatikan bayinya.

"Ah iya, matanya juga sipit seperti Maminya," lanjut Key lagi.

Bianca hanya tersenyum-senyum mendengar ocehan suaminya. Sesekali dia membenahi duduknya. Sepertinya tubuhnya agak pegal.

Dua mobil di belakangnya yang berisi keluarga Key dan Keluarga Bianca mengiringi mobil Key di depan mereka.

"Sayang, bisa gantian menggendongnya?" pinta Bianca.

Wajah Key berubah pucat pasi.

"Errr ... gimana caranya, Sayang? Aku masih takut menggendongnya, nanti takut patah."

"Apanya yang patah??" tanya Bianca.

"Maksudku, aku takut membuat bayi kita terluka!" jelas Key.

"Sayang, tolong sebentar, tanganku pegal," rengek Bianca.

"Ya ini gimana caranya?" tanya Key mempersiapkan tangannya untuk menerima bayi. Kaku.

"Jangan kaku, lemes."

Bruk!

Key menyandarkan tubuhnya ke sandaran mobil, memperlihatkan kelemasan.

"Bukan gitu lemesnya!"

"Bercanda, Sayang! Eh, aku mau gantikan tapi aku masih takut. Hey! Felix! Berhenti dulu menyetirnya!"

Mobil menepi.

Penghuni dua mobil di belakang bertanya-tanya tentang berhentinya mobil di depan.

"Kenapa mereka turun?" tanya Bu Sinta.

Pak Danu mengendikkan bahu.

"Lah, lah. Itu, mereka serah-serahan bayi di luar mobil! Ah, itu kenapa tidak di dalam mobil saja sih!" omel Bu Sinta.

"Coba tangannya yang lemes, Pak Bos Tuan!" ujar Kimmy. Saat itu Kimmy telah membawa baby Kin dari gendongan Bianca ke dalam gendongannya. Namun, Key bersikukuh ingin menggendong bayinya.

"Ini sudah paling lemas! Jangan kamu suruh melemaskan lagi!" jawab Key.

"Tolong yang mantap, Pak Bos Tuan!"

"Sudah mantap, kamu ribut sekali sih! Malah buat aku grogi!" ujar Key bersungut-sungut.

"Sayang, Kimmy tidak ingin kamu melakukan kesalahan. Sedikit saja akan fatal untuk bayi kita," bela Bianca.

"Iya, iya. Aku tahu. Kalian para wanita ribut sekali."

"Mantap, ya!" kata Bianca sekali lagi.

"Iya!" ujar Key.

Bianca memberi kode pada Kimmy agar membantu menyerahkan bayinya ke tangan Key.

Gadis itu memindahkan baby Kin dari tangannya ke tangan Key.

"Aih, kenapa ini kalian turun di jalan??" tanya Bu Sinta, mendekati mereka, diikuti semua yang ada di mobil belakangnya.

"Eh, ini Ma. Cuma minta bantuan Kimmy mindahin Kin dari gendonganku ke tangan Key," jawab Bianca.

"Ooohh ...."

Sontak semua yang mendengar hanya ber-oh ria.

Key masih dengan posisi memegang baby Kin tanpa bergerak dan tanpa berbicara.

"Sudah, ajak Key masuk ke mobil, dia seperti terkena totok jarum. Kaku," ujar Bu Sinta.

"Yuk, Sayang, masuk ke mobil lagi, hati-hati ya?" ajak Bianca.

"Iya, Sayang."

Cup!

Key mengecup bibir Bianca.

"Setdah, malah ciuman di pinggir jalan!" gumam Felix.

"Tutup mata saja, Bos Pelix! Kita belum cukup umur melihatnya!"

Dia belum cukup umur, aku ... udah uzur!

Felix mendengus, mengalihkan pandangan ke arah lain, sambil menunggu pasangan absurd itu.

"I love you, My Bianca ...."

"I love you too, My Key ...."

Mereka bergantian memasuki mobil. Bianca pelan-pelan masuk dan duduk dengan mantap agar bekas jahitannya baik. Sementara Key masih sangat takut memegang Baby Kin, hanya dia tak bisa menahan mulutnya untuk membicarakan anaknya.

"Ah, emesh!"

Key mulai akan memainkan giginya ke pipi bayi yang masih merah itu.

"Sayang! Jangan gigit-gigit!" teriak Bianca.

"Gemes, Sayang ... kenapa kamu bisa melahirkan bayi lucu seperti ini, sih?"

"Itu karena kamu, Sayang," ujar Bianca.

"Karena kamu juga, Sayang," balas Key.

Dan mereka pun berciuman lagi.

Sialnya, mata Felix pun menangkap adegan itu lagi.

"Lagi-lagi ...." ujarnya kesal.

"Apa, Bos Pelix? Bos ngiri?" goda Kimmy menahan tawa.

"Aku mau nganan, bukan ngiri!" sewot Felix melanjutkan mengemudi.

Akhirnya, ketiga mobil sampailah di pelataran rumah mewah Key Bajra. Semua pelayan menyambut kedatangan Baby Kin. Mereka telah menyiapkan balon-balon yang lucu, bunga-bunga yang indah menghiasi halaman depan, serta sebuah boneka besar. Sambutan persembahan dari para pelayan yang cukup meriah.

Felix membukakan pintu untuk tuannya. Namun, tuannya tak juga kunjung turun. Baby Kin merasa tak nyaman, dia menangis dengan kerasnya.

"Ahh!! Kenapa dia?? Aku tidak melakukan apa-apa padanya!"

Teriakan Key makin membuat bayi mungil itu menangis lebih kencang. Semua pelayan yang tersenyum berubah kuatir melihat Tuan Key.

"Sini, Sayang, mungkin dia lelah dan haus," ujar Bianca.

Key bingung sekali meletakkan bayi yang makin memerah karena menangis itu.

"Sayang, aku harus bagaimana??" tanyanya.

"Kemarikan Pak Bos Tuan."

Kimmy mengulurkan tangan pada Key. Lalu mengambil Baby Kin dengan sigap. Kemudian Bianca mengambilnya dari gendongan Kimmy. Dia lebih mantap mengambil bayi mungil itu dari tangan Kimmy daripada dari tangan suaminya yang kaku tapi kebanyakan bicara. Membuatnya tambah bingung.

Key dan Bianca masuk ke kamar, meninggalkan keluarga Pak Danu dan Pak Anton yang sedang berbincang di ruang tamu. Bu Sinta dan Brian menatap takjub pada seluruh isi ruang tamu yang mewah. Baru kali itu mereka masuk ke rumah mewah anaknya. Sedangkan Kimmy dan beberapa pelayan menurunkan barang-barang dari mobil.

Sesampainya di kamar, Bianca memberikan ASI pada bayinya. Baby Kin langsung diam dan minum dengan cepatnya karena kehausan.

Key menatapnya dengan iri.

"Kenapa, Sayang?" tanya Bianca.

"Aku juga haus ...." rengeknya.

"Ya minum, biar Hana membuatkanmu segelas jus," ujar Bianca.

"Aku mau itu," tunjuk Key pada mulut Baby Kin.

"Huh, ini jatah Kin, jangan kamu rebut Sayang! Malu, udah besar pula!"

Bianca mengibaskan tangannya, menyuruh suami rewelnya itu untuk tidak mencoba berbagi minum dengan bayi mereka.

"Hana!! Buatkan aku segelas susu!" teriak Key seketika kesal karena tak mendapat yang dia inginkan.

Hana tersentak mendengar keinginan tuannya.

"Iya, Tuan!"

Aneh, biasanya minta kopi, kenapa sekarang susu? Berapa gram aku harus menakar susunya?

******

Tolong beri like ya, karena dua bab awal inj sempay terhapus beserta like dan komentar-komentarnya 😭

******

Stop plagiarisme!

Melanggar hak cipta orang lain masuk dalam UU nomor 19 tahun 2002 pasal 72 ayat (1) yang berisi hukum pidana maksimal 7 tahun dan denda maksimal 5 Miliar Rupiah.

Terpopuler

Comments

Nur Lela

Nur Lela

aku hadir

2022-04-10

0

Tarry Lestarry

Tarry Lestarry

ketemu lagi sama kumpulan orang "somplak😂😂😂😂 obat galau......
aku mampir thor

2022-01-26

0

Ananda Yuyun

Ananda Yuyun

Bang Key jgn berebut susu itu milik Kim udh besar juga. yg udh besar minum susu sapi aja ya 😂😂😂

2022-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Kehidupan Baru
2 Kerja Bersama
3 Nifas
4 Jendela Lucknut
5 Jendela Lucknut Lagi
6 Susah Bicara Denganmu!
7 Berbaikan
8 Kunjungan Teman
9 Bahasa Asing
10 Kata Orang Dulu
11 Jamur
12 Tengkurap
13 Sudah Seperti Pasangan
14 Belanja
15 Kelakuan Daddy
16 Satu Tahun Baby Kin
17 Cuti
18 Psikopat
19 Sampai Rumah
20 Persoalan Keluarga Kimmy
21 Juragan Burhan
22 Mendatangi Rumah Juragan
23 Terpaksa Menikah
24 Ketinggalan
25 Terpaksa Menikah 2
26 Pesan Tio
27 Wanita Ini?
28 Tidur Sekamar
29 Pinjam Baju
30 Menjemput Tuan Key
31 Pulang Ke Desa
32 Mengantar Pengantin Baru
33 Apartemen
34 Hari Kedua di Apartemen
35 Chatting
36 Pertemuan
37 Kekesalan Vs Kebahagiaan
38 Satu Kamar (Lagi)
39 Omelete
40 Pembalasan
41 Pandai Memasak
42 Panas
43 Saatnya Kembali Bekerja!
44 Chef
45 Ganti Jadwal
46 Belanja Sore
47 Coklat
48 Topa
49 Siapa Cemburu?
50 Ponsel Baru
51 Menunggu Chef
52 Bebas Tugas
53 Masa Lalu Felix
54 Rencana Amoy
55 Minuman
56 Bertemu
57 Menyadari Sesuatu
58 Ayah Biologis
59 Paling Tampan
60 Kenapa Felix?
61 Kapan?
62 Rumah Siapa?
63 Kamuflase
64 Sayang
65 Undangan Pernikahan
66 Persiapan Ke Pesta
67 Pesta Pernikahan
68 Bonus Liburan Felix
69 Bulan Madu?
70 Takut
71 Berenang
72 Aku Mau!
73 Belanja
74 Sibuk
75 Hamil?
76 Tak Menyangka
77 Bos Nona Lelah
78 Penjelasan
79 Kejutan
80 Persiapan Resepsi
81 Checking
82 Meriah
83 Sama
84 Ngidam
85 Cari Rumah Baru
86 Memilih Brosur
87 Peresmian Rumah Baru
88 Usai Acara
89 Tak Mau Parfum
90 Belanja
91 Bulan Ke-9
92 Bareng
93 Panik Oh Panik
94 Lahir
95 Pulang ke Rumah
96 Suka
97 Ternyata Benar
98 Nonton Bioskop
99 Tugas Akhir
100 Persiapan
101 Selamat Susan!
102 Gantungan Kunci
103 Membantu Orang
104 Reuni
105 Identitas Susan
106 Bertemu
107 Keinginan Susan
108 Ingin Bertemu
109 Pengakuan
110 Panti Asuhan
111 Panti Asuhan (2)
112 Kehangatan Di Panti Asuhan
113 Pekerjaan Susan
114 Yoshua Pulang
115 Operasi Adele
116 Jemputan
117 Romantis?
118 Warung Makan
119 Ketahuan
120 Kado
121 Dapat Email
122 Mulai Bekerja
123 Cincin
124 Pencarian
125 Penyelamatan
126 Oalah, Yon.
127 Aku Belum Siap!
128 Maukah Kamu?
129 Ketiban Durian
130 Kapan Kamu Melamar Adikku?
131 Kamu Nanti Lamaran, Lho!
132 Lamaran
133 Sebelum Pernikahan
134 Pernikahan
135 Tangkap Buket Bunga!
136 PENGUMUMAN
137 PROMO BUKAN UP
138 NOVEL BARU DI NT
Episodes

Updated 138 Episodes

1
Kehidupan Baru
2
Kerja Bersama
3
Nifas
4
Jendela Lucknut
5
Jendela Lucknut Lagi
6
Susah Bicara Denganmu!
7
Berbaikan
8
Kunjungan Teman
9
Bahasa Asing
10
Kata Orang Dulu
11
Jamur
12
Tengkurap
13
Sudah Seperti Pasangan
14
Belanja
15
Kelakuan Daddy
16
Satu Tahun Baby Kin
17
Cuti
18
Psikopat
19
Sampai Rumah
20
Persoalan Keluarga Kimmy
21
Juragan Burhan
22
Mendatangi Rumah Juragan
23
Terpaksa Menikah
24
Ketinggalan
25
Terpaksa Menikah 2
26
Pesan Tio
27
Wanita Ini?
28
Tidur Sekamar
29
Pinjam Baju
30
Menjemput Tuan Key
31
Pulang Ke Desa
32
Mengantar Pengantin Baru
33
Apartemen
34
Hari Kedua di Apartemen
35
Chatting
36
Pertemuan
37
Kekesalan Vs Kebahagiaan
38
Satu Kamar (Lagi)
39
Omelete
40
Pembalasan
41
Pandai Memasak
42
Panas
43
Saatnya Kembali Bekerja!
44
Chef
45
Ganti Jadwal
46
Belanja Sore
47
Coklat
48
Topa
49
Siapa Cemburu?
50
Ponsel Baru
51
Menunggu Chef
52
Bebas Tugas
53
Masa Lalu Felix
54
Rencana Amoy
55
Minuman
56
Bertemu
57
Menyadari Sesuatu
58
Ayah Biologis
59
Paling Tampan
60
Kenapa Felix?
61
Kapan?
62
Rumah Siapa?
63
Kamuflase
64
Sayang
65
Undangan Pernikahan
66
Persiapan Ke Pesta
67
Pesta Pernikahan
68
Bonus Liburan Felix
69
Bulan Madu?
70
Takut
71
Berenang
72
Aku Mau!
73
Belanja
74
Sibuk
75
Hamil?
76
Tak Menyangka
77
Bos Nona Lelah
78
Penjelasan
79
Kejutan
80
Persiapan Resepsi
81
Checking
82
Meriah
83
Sama
84
Ngidam
85
Cari Rumah Baru
86
Memilih Brosur
87
Peresmian Rumah Baru
88
Usai Acara
89
Tak Mau Parfum
90
Belanja
91
Bulan Ke-9
92
Bareng
93
Panik Oh Panik
94
Lahir
95
Pulang ke Rumah
96
Suka
97
Ternyata Benar
98
Nonton Bioskop
99
Tugas Akhir
100
Persiapan
101
Selamat Susan!
102
Gantungan Kunci
103
Membantu Orang
104
Reuni
105
Identitas Susan
106
Bertemu
107
Keinginan Susan
108
Ingin Bertemu
109
Pengakuan
110
Panti Asuhan
111
Panti Asuhan (2)
112
Kehangatan Di Panti Asuhan
113
Pekerjaan Susan
114
Yoshua Pulang
115
Operasi Adele
116
Jemputan
117
Romantis?
118
Warung Makan
119
Ketahuan
120
Kado
121
Dapat Email
122
Mulai Bekerja
123
Cincin
124
Pencarian
125
Penyelamatan
126
Oalah, Yon.
127
Aku Belum Siap!
128
Maukah Kamu?
129
Ketiban Durian
130
Kapan Kamu Melamar Adikku?
131
Kamu Nanti Lamaran, Lho!
132
Lamaran
133
Sebelum Pernikahan
134
Pernikahan
135
Tangkap Buket Bunga!
136
PENGUMUMAN
137
PROMO BUKAN UP
138
NOVEL BARU DI NT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!