Jalan Pulang

Jalan Pulang

1. kontrakan

Deritan rel beradu dengan roda besi begitu menyayat hati. Deritannya seakan menceritakan kelelahannya menempuh perjalan jauh menuju ke kota pelajar. Seolah membutuhkan sebuah pijatan keurat-urat  yang mulai berkarat atau hanya sekedar membutuhkan teman untuk curhat. Namun hanya tumbuhan perdu liar disamping rel yang mampu memahami ini, ia akan melambai-lambai ketika kereta datang dengan cepatnya. Sementara krikil-krikil tajam hanya diam membisu memperhatikan kelakuan antara perdu dan kereta ini. bukan bermaksud cuek, ia hanya sedang menahan panasnya sengatan matahari siang ini. sungguh terik nian jogja akhir-akhir ini, panasnya menyengat menembus pori-pori...

Di dalam sebuah rumah kontrakan, tidak jauh dari rel kereta api, beberapa mahasiswa baru pulang dari kampusnya, atau lebih tepatnya merehatkan badan untuk menunggu mata kuliah selanjutnya. Hazri duduk di depan pintu, kedua kakinya diselonjorkan di samping sepatu yang lain. Tas tergeletak disampingnya yang nampak ringan, ya memang tas itu hanya berisi satu buku dan satu pena, tak sesuai dengan volume tas yang besar. Dari sela asap rokok, dia mengamati Sodik yang sedang semangatnya bercerita dengan nada kesal tentang anggota baru organisasinya.

“Goblok! benar mereka, otaknya pada dungu macam keledai.!” Cerocos Sodik menggelegar. “Kalau generasi penerus kayak mereka semua, bubarlah ini organisasi !”

Buk!kaki kanan Sodik menendang helm yang berada disampingnya. Menggelinding dan copotlah kaca helm itu, dasar helm KW yang kualitasnya memang dipertanyakan. Helm itu kebetulan milik anggota yang baru. Yang punya hanya diam, walau diam si punya helm kelihatan kesal kepada Sodik. Tapi apa boleh buat nyali yang berbicara.

“Kampret! Kalau nanti mereka masih tidak becus, lihat saja nanti!” bentakan Sodik makin tinggi, marah betul kayaknya dia. Kini kaki kirinya siap menendang helm yang tadi menggelinding. Namun dengan cekatan yang punya langsung mengambil dan menggelindingkan helmnya kesalah satu ruangan kamar. Sodik menatap tajam yang punya helm. “Kasihan helmnya, Bang,..Hehehe”. Sodik hanya mendengus kesal. Sebatang rokok disulut, lalu diisap dalam-dalam untuk menurunkan emosinya.

Hazri masih diam, tenang sekali dia. Asap rokoknya pun ikutan tenang keluar dari mulut dan hidungnya. Berbeda dengan Sodik yang sudah menyulut rokok keduanya, seperti orang lapar saja dia, asap rokoknya sambung menyambung macam kereta api tempo dulu.

“Anak baru perlu ditraning lagi bang, biar nggak pada goblok.” Pentolan organisasi itu berujar sambil mengeluarkan rokok yang ketiga dari bungkusnya.

“Diikk...Sodik...., kapan berubahnya kau ini? Dari zaman Junaeidi sampai sekarang sama saja. Menggerutu, ngedumel, ngomel...” Hazri geleng-geleng.

Sodik terpaksa nyengir. “Mau gimana lagi bang, anak-anak baru itu aneh semua. Nyombongin organisasi, giliran suruh tampil pada melempem semua.”

“Ah, biangnya lebih aneh lagi..” timpal Hazri. “Tapi kalau kau mau istirahat nggak mikirin mereka besok bisa aku ganti dengan yang lain, mau?”

“Janganlah, Bang. Masih sanggup nih pikiran dan batin untuk menghadapi mereka, Hehehe....”

Mereka pun tertawa ringan, termasuk yang punya helm korban tendangan Sodik.

“Panas bener nih Jogja...” kata Sambil mengibas-ngibaskan kemejanya.

“Enaknya ngapain ya?” pancing Hazri kemudian.

“Mabuk, hehehe..,” Sodik cengengesan.

“Siang-siang gini?”

Sodik mengangguk cepat sambil terus cengengesan.

“Nanti kuliah bau alkohol loh.”

“Halah, mau bau alkohol, bau parfum nggak ngaruh sama dosennya. Mana berani mereka sama kita, Bang.”

Hazri tersenyum.

“Ya sudah..., Sono mabuk, ambil nih uang. Ajak anak baru. Kasihan mereka yang cari modal. Anggap saja sebagai ucapan selamat datang!”

Wajah Sodik terlihat sumringah. “Sekarang, Bang?” dia bertanya sambil mengambil uang yang diberikan Ha’zri.

“Tahun depan...

“Laksanakan, Bang... Hehehe”

Sodik segera mengarahkan pandangannya mencari  Najib si pemilik helm.

Soal mabuk, Sodik dan anak buahnya memang paling semangat diantara anak buah Hazri lainnya dalam organisasi Kopen. Dimana pun, dan kapan pun, asal ada kesempatan....bakalan jadi. Kalau bisa, maunya mabuk terus mereka.

“Jib...Najib sini cepet.” Panggil Sodik dengan nada tinggi

Hazri hanya geleng-geleng kepala. Itulah Sodik, salah satu ketua wilayah Kopen  yang tidak punya bakat sunyi. Urat lehernya ngegas terus.

“Kemana tuh anak, Jib...Najib” panggil Sodik sekali lagi.

Najib bergegas menghampiri Sodik yang hendak berdiri mencarinya . Sambil memasang jaketnya, dia berlari lari kecil. “Sebentar bang,....sebentar,” serunya tersendat-sendat.

“Sorry bang, tadi siap-siap mau ke kampus...” jawab Najib sambil menarik resleting jaketnya. Sreet!... berhasil.

“Jam berapa ini kau mau ke kampus, lawong mata kuliahnya masih setengah jam lagi..?” bentak Sodik. “Cari ayam kampus nih anak”

Najib meringis menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal. “Ada apa sih, Bang ?”

“Apa...apaan lagi.., Cari minum...!.” Sodik menyodorkan uang ke Najib.

Mendengar kata minum, wajah Najib langsung sumringah. Lalu cekikikan sendiri tanpa sebab yang jelas. Melihat ini, Sodik terpaksa ikut terkekeh. Bagaimana tidak? Diamnya saja wajah nih anak saja sudah buat ketawa, apalagi saat terkekeh seperti ini.

“Vodka buat, Bang Hazri, lainnya biasa, yang penting dingin dan menyegarkan.”

Setelah menerima uang dan penjelasan dari Sodik, Najib belum beranjak.

“Hee...nunggu apa lagi!.” Bentak Sodik.

“Sekarang bang?” Nampak Najib masih bingung.

“Tahun depan...Ya sekarang lah,,,” Sodik pura-pura marah.

Dengan cekatan Najib berlari mengambil sandal menuju salah satu warung dipojok jalan. Sangking paniknya dia tidak sadar kalau sandal yang dia pakek tidak sama. Hazri tersenyum lebar melihat kedau anggotanya ini, sementara Sodik terus terpingkal-pingkal.

Pada akhirnya, acara mabuk itu pun terlaksana. Dari tempat ia duduk, Hazri mengamati Sodik dan anak buah  lainnya yang sedang teler siang bolong. Anak baru pun ada disana setelah mendapat SMS dari ketua wilayahnya itu. Sebenarnya ada 8 orang lagi yang tinggal dikontrakan ini, namun kayaknya mereka masih ada urusan di kampus sehingga mengurungkan niat untuk rehat di kontrakan yang mereka sewa ini.

Hazri tersenyum melihat keakraban Sodik dan anak buahnya. Meskipun jabatan mereka berbeda, namun saat acara mabuk seperti ini, hilang strata sosial itu. Ditatapnya lekat beberapa pemuda anggota baru itu, kira-kira seperti itulah dia dulu waktu pertama datang ke Jogja untuk belajar. Empat tahun yang lalu.

Lamat-lamat pikirannya menerawang ke masa-masa itu...

Sekedar info

Batang rel terbuat dari besi ataupun baja bertekanan tinggi, dan juga mengandung karbon, mangan, dan silikon. Batang rel khusus dibuat agar dapat menahan beban berat (axle load) dari rangkaian KA yang berjalan di atasnya

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

like
favorit
👍❤

2024-03-13

0

Rara Dapoer Snacks

Rara Dapoer Snacks

penggemar setiamu... aq baca lagi karena sangat sukaaa... 😍😍 dari kota kediri

2021-11-02

1

eka aini

eka aini

keren bahasana, semangat kak

2021-07-31

1

lihat semua
Episodes
1 1. kontrakan
2 2. rumah
3 3. kamar
4 4. kos
5 5. rs sardjito
6 6. warkop
7 7. KA logawa
8 8. warung makan
9 9. pohon manggis
10 10. emas batangan
11 11. villa kayu
12 12. parkir pertokoan
13 13. angkringan
14 14. markas 1
15 15. markas 2
16 16. markas 3
17 17. dus makanan
18 18. ruang rapat
19 19. pistol
20 20. baret
21 21. rottweiler
22 22. celurit
23 23. Tidar
24 24. pedesaan
25 25. truk
26 26. isuzu panther
27 27. mandau
28 28. perburuan 1
29 29. perburuan 2
30 30. esekusi 1
31 31. esekusi 2
32 32. berita televisi
33 33. bareskrim polda
34 34. ambarrukmo plaza
35 35. bakso malang
36 36. sebuah paket FedEx
37 37. penjelasan bekas gudang semen 1
38 38. penjelasan bekas gudang semen 2
39 39. penjelasan bekas gudang semen 3
40 40. si kenyut dan si kuyi
41 41. penyergapan sang tiger
42 42. terungkapnya sang tiger
43 43. kenangan pohon kelapa
44 44. keputusan kopra
45 45. pertimbangan sabut kelapa
46 46. raungan sang tiger
47 47. rencana dan kegagalan
48 48. sepasang mata berlian
49 49. pandangan itu
50 50. gundah
51 51. kerikil kenangan
52 52. pesan sang tiger
53 53. nego tiger
54 54. siapa dan siapa
55 55. sampai kapan
56 56. ketemu
57 57. pesta penyambutan
58 58. sampai jumpa bung
59 59. bertemu kembali
60 60. pelarian selanjutnya
61 61. lelah dan berserah
62 62. dimana?
63 63. rasa yang pernah ada
64 64. dimana-mana tapi tidak dimana-mana
65 65. biji kauka
66 66. sudah berapa?
67 67. kuda sumbawa ngamuk
68 68. uenak sekali
69 69. sang tiger kembali
70 70. masih sama
71 71. bukan kebetulan
72 72. sama mentoknya
73 73. mega proyek sang tiger
74 74. cv marno sugeng
75 75. ada apa gerangan
76 76. dua hari sejak kembali dari progo
77 77. belajar ajian tauhid mutlakah 1
78 78. belajar ajian tauhid mutlakah 2
79 79. belajar ajian tauhid mutlakah 3
80 80. kitab tanpa halaman
81 81. itulah awalnya
82 82. binatang melata
83 83. ronggeng monyet
84 84. kangen juga
85 85.apa sih bagian kita di dunia?
86 86. kode gila illahi
87 87. ternyata
88 88. barisan patah hati
89 89. sah
90 90. cepatnya sang waktu
91 91. ada apa?
92 92. tantangan dari hohoho
93 93. hohoho vs hihihi
94 94. kesadaran hohoho
95 95. nggak sembarangan
96 96. reuni haji
97 97. ka'bah sejati
98 98. sudah kenal?
99 99. apa kabar?
100 100. ketemu sangat jenderal
101 101. cuma wayang
102 102. masih ada ternyata
103 103. boneka pertunjukan
104 104.sarang lama tiger
105 105. tiger tua
106 106. keluar dan kembali
107 107. apa masalahnya?
108 108. siap siap dan siap sajalah
109 109. kejutan
110 110.kisah untuk keluarga
111 111. menjelang jatuh cinta
112 112. kisah yang sama
113 113. usai sudah
114 Secuil Kopi
115 00. Jalan Pergi Menuju Jalan Pulang
116 000. selamat jalan
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1. kontrakan
2
2. rumah
3
3. kamar
4
4. kos
5
5. rs sardjito
6
6. warkop
7
7. KA logawa
8
8. warung makan
9
9. pohon manggis
10
10. emas batangan
11
11. villa kayu
12
12. parkir pertokoan
13
13. angkringan
14
14. markas 1
15
15. markas 2
16
16. markas 3
17
17. dus makanan
18
18. ruang rapat
19
19. pistol
20
20. baret
21
21. rottweiler
22
22. celurit
23
23. Tidar
24
24. pedesaan
25
25. truk
26
26. isuzu panther
27
27. mandau
28
28. perburuan 1
29
29. perburuan 2
30
30. esekusi 1
31
31. esekusi 2
32
32. berita televisi
33
33. bareskrim polda
34
34. ambarrukmo plaza
35
35. bakso malang
36
36. sebuah paket FedEx
37
37. penjelasan bekas gudang semen 1
38
38. penjelasan bekas gudang semen 2
39
39. penjelasan bekas gudang semen 3
40
40. si kenyut dan si kuyi
41
41. penyergapan sang tiger
42
42. terungkapnya sang tiger
43
43. kenangan pohon kelapa
44
44. keputusan kopra
45
45. pertimbangan sabut kelapa
46
46. raungan sang tiger
47
47. rencana dan kegagalan
48
48. sepasang mata berlian
49
49. pandangan itu
50
50. gundah
51
51. kerikil kenangan
52
52. pesan sang tiger
53
53. nego tiger
54
54. siapa dan siapa
55
55. sampai kapan
56
56. ketemu
57
57. pesta penyambutan
58
58. sampai jumpa bung
59
59. bertemu kembali
60
60. pelarian selanjutnya
61
61. lelah dan berserah
62
62. dimana?
63
63. rasa yang pernah ada
64
64. dimana-mana tapi tidak dimana-mana
65
65. biji kauka
66
66. sudah berapa?
67
67. kuda sumbawa ngamuk
68
68. uenak sekali
69
69. sang tiger kembali
70
70. masih sama
71
71. bukan kebetulan
72
72. sama mentoknya
73
73. mega proyek sang tiger
74
74. cv marno sugeng
75
75. ada apa gerangan
76
76. dua hari sejak kembali dari progo
77
77. belajar ajian tauhid mutlakah 1
78
78. belajar ajian tauhid mutlakah 2
79
79. belajar ajian tauhid mutlakah 3
80
80. kitab tanpa halaman
81
81. itulah awalnya
82
82. binatang melata
83
83. ronggeng monyet
84
84. kangen juga
85
85.apa sih bagian kita di dunia?
86
86. kode gila illahi
87
87. ternyata
88
88. barisan patah hati
89
89. sah
90
90. cepatnya sang waktu
91
91. ada apa?
92
92. tantangan dari hohoho
93
93. hohoho vs hihihi
94
94. kesadaran hohoho
95
95. nggak sembarangan
96
96. reuni haji
97
97. ka'bah sejati
98
98. sudah kenal?
99
99. apa kabar?
100
100. ketemu sangat jenderal
101
101. cuma wayang
102
102. masih ada ternyata
103
103. boneka pertunjukan
104
104.sarang lama tiger
105
105. tiger tua
106
106. keluar dan kembali
107
107. apa masalahnya?
108
108. siap siap dan siap sajalah
109
109. kejutan
110
110.kisah untuk keluarga
111
111. menjelang jatuh cinta
112
112. kisah yang sama
113
113. usai sudah
114
Secuil Kopi
115
00. Jalan Pergi Menuju Jalan Pulang
116
000. selamat jalan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!