Pengantin Pengganti

Pengantin Pengganti

1. Kembali

Matahari tengah menyapa di waktu yang masih pagi pada jam delapan waktu setempat. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih tujuh jam. Kinara dan para penumpang lainnya sampai di Bandar Udara Internasional Incheon, Korea Selatan.

Bukan tanpa alasan Kinara mendaratkan kakinya di negeri Ginseng itu. Kinara mempunyai alasan yang sangat penting. Ia menuju ke tempat pengambilan bagasi untuk mengambil kopernya.

Dibanding koper dengan orang lain. Koper Kinara lebih kecil karena memang ia tak membawa barang terlalu banyak.

Kinara langsung membuka kopernya untuk mengambil sebuah buku kecil. Ia segera membukanya dan langsung terhenti pada halaman yang tertulis sebuah alamat.

“Ibu, doakan aku.”

Kinara langsung menutup kopernya dan bergegas untuk meninggalkan bandara. Ia memilih untuk menggunakan alat transportasi umum, yaitu taksi.

“Permisi, apakah anda mengetahui alamat ini?”

Kinara langsung menyodorkan buku catatannya. Butuh beberapa menit sebelum sopir mengangguk dan mempersilahkan Kinara untuk segera masuk. Kinara langsung tersenyum dan segera membuka pintu mobil.

Di sepanjang perjalanan menuju ke suatu tempat, Kinara hanya terdiam sambil menikmati perjalanannya.

Ada rasa campur aduk yang menggerogoti hatinya. Pikirannya menerawang memikirkan sesuatu. Ada rasa berkecamuk antara rasa sedih, senang, dan takut.

Banyak hal yang terbesit di kepalanya, tentang apa yang terjadi padanya nanti. Semakin Kinara memikirkannya semakin resah hatinya. Beberapa kali ia menggelengkan kepalanya. Mengusir pikiran-pikiran yang terlalu mengecilkan nyalinya.

“Nona...nona...”

Kinara langsung terkesiap pada lamunannya, “Ya?”

“Kita sudah sampai.”

Kinara melihat ke arah jendela dan sebuah rumah yang megah dan juga besar menubruk netra matanya. Kinara langsung keluar dari taksi setelah membayar. Tak lupa memberikan ucapan terima kasih sambil membungkukkan tubuhnya untuk kesopanan.

Setelah taksi pergi, Kinara membalikkan tubuhnya dan matanya menelisik rumah besar itu. Sudah sejak lama ia tak menginjakkan kakinya. Ternyata rumah itu, benar-benar berbeda dengan beberapa tahun yang lalu.

Kinara mengambil oksigen dengan rakus sebelum menekan bel rumah itu. Beberapa kali Kinara menekan bel rumah namun tak ada jawaban dari seberang. Kinara hampir saja menyerah, saat ia akan berbalik sebuah mobil tengah menuju ke arahnya.

Sebuah mobil mewah berhenti tepat di depannya. Ia mengamatinya dengan diam, hingga sosok perempuan parubaya keluar dari sana. Kinara mengenal sosok itu.

“Siapa kamu?” tanya sosok perempuan parubaya itu. Matanya jelas memberikan tatapan permusuhan.

Kinara beberapa kali mengerjapkan matanya dan tersenyum tipis sebelum menjawab, “Halo tante, apakah tante melupakanku. Aku Kinara”

Dua kalimat di akhir yang Kinara ucapkan sukses membuat perempuan parubaya itu terkejut. Jelas ia terlihat sangat tak percaya. Bagaimana bisa gadis yang beberapa tahun lalu ia usir kini berada di depannya?

“Untuk apa kamu datang ke sini?”

Suaranya yang bermusuhan jelas sekali tak mengharapkan Kinara untuk berkunjung.

“Aku di sini untuk menemui ayah. Ibuku sedang sakit parah dan harapan terakhirnya untuk menemui ayah.”

Ketika perempuan parubaya itu mendengar ucapan Kinara, ia mengerutkan keningnya. Ia tidak bisa menyembunyikan rasa ketidaksukaannya.

“Bermimpi saja! Kamu pasti hanya ingin uang dari suamiku. Menjadikan alasan ibumu yang sakit demi uang. Apakah aku bodoh dan percaya padamu? Kamu dan ibumu sama saja. Menjijikkan!”

“Aku tidak berbohong! Aku tidak akan meminta uang dari ayah, aku hanya ingin menemuinya dan berbicara dengannya.”

Perempuan parubaya itu sungguh ingin menyingkirkan Kinara dari hadapannya. Ia dengan marah mengeluarkan beberapa lembar uang won dan melemparkannya pada tubuh Kinara.

“Pergi dari sini dan jangan kembali.”

Kinara terkejut dengan sikapnya. Beberapa tahun telah berlalu namun sikap dari ibu tirinya masih tak berubah. Ya, perempuan itu adalah ibu tirinya yang bernama Yun Shishi. Sejak dulu, ibu tirinya membencinya.

Yun Shishi langsung pergi meninggalkannya dengan angkuh dan sombong sementara Kinara masih di tempatnya dengan keadaan linglung. Tanpa sadar ia mengeluarkan air matanya menatap uang yang masih berserakan di tanah.

“Kamu harus kuat demi ibu. Abaikan saja dia,” gumamnya menyemangati hatinya yang sudah sakit.

Kinara tak beranjak dari rumah besar itu. Ia malah duduk di sana sambil menunggu sebuah keajaiban. Berharap bahwa ayahnya segera menemuinya.

Setelah beberapa lamanya menunggu, tak ada tanda-tanda sosok orang lain akan keluar dari pagar itu. Kinara menatap langit yang berangsur-angsur gelap karena awan mendung yang tiba-tiba datang tanpa diundang.

Kinara memandang langit itu dengan tatapan kosong sebelum ia tertawa pahit dengan tak berdaya.

“Haruskah aku menyerah saat ini?”

.........

Di dalam rumah, Yun Shishi terus menggerutu. Emosinya seakan terpancing keluar karena keberadaan orang yang paling dibencinya.

Seorang gadis yang terbaring di ranjangnya tak bisa kembali tidur akibat suara yang ditimbulkan oleh ibunya.

“Ibu, apa yang membuatmu jengkel seperti itu?”

Yun Shishi menunduk dan melihat putrinya, “Winter...”

“Apa?”

“Gadis itu kembali lagi.”

Winter mengerutkan keningnya karena bingung, “Gadis siapa? Aku tidak mengerti maksud ibu.”

“Siapa lagi kalau bukan Kinara.”

Begitu suara Yun Shishi terdengar, raut wajah Winter berubah. Kedua tangannya tiba-tiba menjadi kaku. Tangannya yang memegang ujung selimutnya tanpa sadar mengencang kuat.

Yun Shishi yang melihat perubahan emosi putrinya langsung merasakan bahwa ada tekanan emosi dan kesuraman muncul dari punggungnya.

“Winter, apa kamu baik-baik saja?”

“Apa alasan dia datang ke sini?”

“Dia bilang ingin bertemu ayahmu. Ibunya sedang sekarat dan satu-satunya harapannya adalah bertemu dengan ayahmu.”

Tiba-tiba sindiran dan ejekan keluar dari mulut Winter.

“Ibu tidak mengatakan yang sebenarnya?”

“Haruskah kita mengatakannya.”

“Tidak ada keuntungan juga kita menyembunyikannya.”

“Ya, kamu benar.”

.........

Kinara masih duduk terdiam di tempatnya untuk waktu yang lama. Begitu lama sehingga ia merasakan kakinya mati rasa.

Kinara menarik napas dan perlahan bangkit. Sekali lagi ia melihat rumah besar itu dan mendesah.

“Aku akan mencari tempat untuk tinggal sementara dan aku akan kembali nanti,” ucap Kinara dan berbalik.

Baru saja ia melangkah beberapa langkah. Suara pintu gerbang yang terbuka membuatnya kembali membalikkan badan.

Kinara mengerjapkan matanya saat melihat sebuah pelayan rumah tangga di depannya.

“Apakah kamu Kinara Kim?”

“Ya.”

“Kamu ingin bertemu dengan Tuan Kim.”

“Ya, dia ayahku. Apakah dia yang mengizinkanku untuk masuk.”

Pelayan itu terdiam sejenak sebelum memberikan secarik kertas. Kinara mengambilnya dan bingung.

“Apa ini?”

“Jika kamu ingin bertemu dengan Tuan, datang saja ke alamat itu. Aku sudah menyampaikan tugasku. Sebaiknya kamu pergi sekarang.”

“Tapi...”

Sebelum Kinara mampu menyelesaikan kalimatnya. Pelayan itu sudah menutup pagar rumah.

Kinara kembali mendesah dan bergegas untuk pergi dari tempat itu.

Untung saja alamat uang dituju Kinara tak begitu jauh namun yang membuatnya agak bingung adalah. Lahan itu begitu luas dengan banyak gundukan-gundukan yang menonjol.

Jelas saja Kinara tahu tempat apa itu. Itu adalah tempat pemakaman umum, dimana orang biasa mengubur orang yang telah mati.

Lalu untuk apa, mereka memberikan alamat ini. Apakah mereka mengejek nya? Atau kah mereka ingin memberitahukan sesuatu? Tapi kenapa harus ke tempat pemakaman?

Jangan jadi silent readers...habis baca klik ikon jempol...

Terpopuler

Comments

Pink Blossom

Pink Blossom

Iya yah kak, jngn jd pembaca ghoib🙈

2023-01-26

0

Seniwatiw Seniwatiw

Seniwatiw Seniwatiw

oke

2022-04-25

0

Karensia

Karensia

Bagus ceritanya. Sukses thor. Baca juga karyaku ya

2022-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kembali
2 2. Kilasan Masa Lalu
3 3. Perubahan Nasib
4 4. Menikah
5 5. Pertunjukkan
6 6. Pria Yang Kejam
7 7. Melarikan Diri
8 8. Rubah Betina
9 9. Kesalahpahaman
10 10. Fluktuasi Hati
11 11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12 12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13 13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14 14. Uang Ganti Rugi
15 15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16 16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17 17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18 18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19 19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20 20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21 21. Seperti Angin yang Hangat
22 22. Aku Nyaman Denganmu
23 23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24 24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25 25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26 26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27 27. Takut Dibenci
28 28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29 29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30 30. Bersandarlah di Bahuku
31 31. Melilit Seperti Gurita
32 32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33 33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34 34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35 35. Aku Akan Melindungimu
36 36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37 37. Waktu Yang Akan Berbicara
38 38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39 39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40 40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41 41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42 42. Akhir diantara Kita
43 43. Kemarahan Sian
44 44. Semua Itu Bukan Milikmu
45 45. Hilang Tanpa Jejak
46 46. Berakhir Sebelum Memulai
47 47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48 48. One Kiss
49 49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50 50. Tahun-tahun berlalu
51 51. Takdir Membawanya Datang
52 52. Ikatan Benang Merah
53 53. Beautiful Feeling
54 54. Kesan Samar
55 55. Dia
56 56. Mengikuti Kata Hati
57 57. Sekretaris Pribadi
58 58. Kejadian Yang Menakutkan
59 59. Pertemuan
60 60. Tidak Ingin Salah Paham
61 61. Petunjuk
62 62. Terpesona
63 63. Jus Stroberi
64 64. Drama dari Winter
65 65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66 66. Melindunginya
67 67. Jangan Pergi
68 68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69 69. Pesta Tahunan
70 70. Rencana Minji dan Winter
71 71. Teriakkan Ketakutan
72 72. Tidak Bisa Mengabaikan
73 73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74 74. Mimpi Buruk
75 75. Perundungan
76 76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77 77. Surat Wasiat
78 78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79 79. Kesehatan Kakek Lee
80 80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81 81. Kekuatan Api Kecil (End)
82 82. Debut (season 2)
83 83. Status (season 2)
84 84. Rumor (season 2)
85 85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86 86. Lokasi Syuting (season 2)
87 87. Kejutan (season 2)
88 88. Ice Americano (Season 2)
89 89. Skandal (Season 2)
90 90. Leon (Season 2)
91 91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92 92. Keluarga Angkat (Season 2)
93 93. Yuta (Season 2)
94 94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95 95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96 96. Wanita Misterius (Season 2)
97 97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98 98. Cerita Sela (Season 2)
99 99. Sian Cemburu (Season 2)
100 100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101 101. Kesehatan Mental (Season 2)
102 102. Opini (Season 2)
103 103. Hipnoterapi (Season 2)
104 104. Dia Cemburu (Season 2)
105 105. Antusiasme (Season 2)
106 106. Kelaparan (Season 2)
107 107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108 108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109 109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110 110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111 111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112 112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113 113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114 114. Misi (Season 2)
115 115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116 116. Dia Kembali Season 2)
117 117. Lian dan Leon (Season 2)
118 118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119 119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120 120. Teman perempuan (Season 2)
121 121. Suara Perempuan (Season 2)
122 122. Khawatir (Season 2)
123 123. Musim Gugur (Season 2)
124 124. HoneyMoon (Season 2)
125 125. Happy After (Season 2 End)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
1. Kembali
2
2. Kilasan Masa Lalu
3
3. Perubahan Nasib
4
4. Menikah
5
5. Pertunjukkan
6
6. Pria Yang Kejam
7
7. Melarikan Diri
8
8. Rubah Betina
9
9. Kesalahpahaman
10
10. Fluktuasi Hati
11
11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12
12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13
13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14
14. Uang Ganti Rugi
15
15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16
16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17
17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18
18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19
19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20
20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21
21. Seperti Angin yang Hangat
22
22. Aku Nyaman Denganmu
23
23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24
24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25
25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26
26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27
27. Takut Dibenci
28
28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29
29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30
30. Bersandarlah di Bahuku
31
31. Melilit Seperti Gurita
32
32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33
33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34
34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35
35. Aku Akan Melindungimu
36
36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37
37. Waktu Yang Akan Berbicara
38
38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39
39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40
40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41
41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42
42. Akhir diantara Kita
43
43. Kemarahan Sian
44
44. Semua Itu Bukan Milikmu
45
45. Hilang Tanpa Jejak
46
46. Berakhir Sebelum Memulai
47
47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48
48. One Kiss
49
49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50
50. Tahun-tahun berlalu
51
51. Takdir Membawanya Datang
52
52. Ikatan Benang Merah
53
53. Beautiful Feeling
54
54. Kesan Samar
55
55. Dia
56
56. Mengikuti Kata Hati
57
57. Sekretaris Pribadi
58
58. Kejadian Yang Menakutkan
59
59. Pertemuan
60
60. Tidak Ingin Salah Paham
61
61. Petunjuk
62
62. Terpesona
63
63. Jus Stroberi
64
64. Drama dari Winter
65
65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66
66. Melindunginya
67
67. Jangan Pergi
68
68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69
69. Pesta Tahunan
70
70. Rencana Minji dan Winter
71
71. Teriakkan Ketakutan
72
72. Tidak Bisa Mengabaikan
73
73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74
74. Mimpi Buruk
75
75. Perundungan
76
76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77
77. Surat Wasiat
78
78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79
79. Kesehatan Kakek Lee
80
80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81
81. Kekuatan Api Kecil (End)
82
82. Debut (season 2)
83
83. Status (season 2)
84
84. Rumor (season 2)
85
85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86
86. Lokasi Syuting (season 2)
87
87. Kejutan (season 2)
88
88. Ice Americano (Season 2)
89
89. Skandal (Season 2)
90
90. Leon (Season 2)
91
91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92
92. Keluarga Angkat (Season 2)
93
93. Yuta (Season 2)
94
94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95
95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96
96. Wanita Misterius (Season 2)
97
97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98
98. Cerita Sela (Season 2)
99
99. Sian Cemburu (Season 2)
100
100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101
101. Kesehatan Mental (Season 2)
102
102. Opini (Season 2)
103
103. Hipnoterapi (Season 2)
104
104. Dia Cemburu (Season 2)
105
105. Antusiasme (Season 2)
106
106. Kelaparan (Season 2)
107
107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108
108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109
109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110
110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111
111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112
112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113
113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114
114. Misi (Season 2)
115
115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116
116. Dia Kembali Season 2)
117
117. Lian dan Leon (Season 2)
118
118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119
119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120
120. Teman perempuan (Season 2)
121
121. Suara Perempuan (Season 2)
122
122. Khawatir (Season 2)
123
123. Musim Gugur (Season 2)
124
124. HoneyMoon (Season 2)
125
125. Happy After (Season 2 End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!