12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian

Semua orang yang berada di sana tampak terkejut. Beberapa orang berteriak dan menatap dengan iba. Beberapa orang juga ada sarkasme dan juga menjulurkan beberapa tuduhan. Tak sedikit dari mereka bersorak karena kemalangannya.

Mereka berpikir bahwa dia akan menjadi buah bibir dan akan masuk berita besok.

Jina melihat semua mata tertuju pada sosok yang tergeletak di sana. Dia adalah Winter. Jina buru-buru bergegas menghampirinya untuk mendapatkan pencitraan.

“Winter, apakah kamu baik-baik saja?”

Jina memeriksa sekujur tubuh Kinara. Kinara segera membuka matanya dan kebingungan segera menghantamnya. Banyak pasang mata yang menatapnya.

Untuk sejenak, Kinara mengatur pikirannya. Saat ia tersadar, matanya segera mencari keberadaan Sian.

Kinara dapat bernapas lega saat melihat Sian baik-baik saja. Ia mengalihkan perhatiannya kembali pada Jina dan melepaskan cengkeraman Jina.

“Aku baik-baik saja.”

“Aku akan membawamu ke rumah sakit.”

“Tidak! Tidak perlu,” ucap Kinara sambil menggeser tubuhnya dan memperhatikan luka-lukanya.

Melihat keengganan Kinara membuat semua orang berbisik bahwa dia adalah gadis sombong yang tidak tahu berterima kasih. Jina sudah menawarkan diri untuk membantunya namun dia menolaknya.

Kinara tidak terlalu memedulikan tatapan orang-orang. Ia segera berdiri dengan lemah.

Gerakan berdiri Kinara tak lepas dari tatapan Sian. Tumpukan darah menghiasi wajahnya. Beberapa darah meninggalkan noda pada gaunnya.

Tangan Sian tak terkendali menjadi tinju melihat Kinara dengan tertatih menyeret tubuhnya sendiri.

Seolah-olah dipengaruhi sihir. Suara wanita itu memanggil-manggil namanya seperti tak asing.

Pikirannya tiba-tiba mencengkam dan jantungnya mengeras. Ada rasa sakit yang merembes.

“Tuan,” ucap Erik.

Sian tidak menghiraukan ucapan Erik dan mengabaikannya. Pria itu berlari dan meraih tangan kecil yang penuh luka akibat serpihan kaca.

“Apakah kamu tidak ingin hidup?” suaranya sangat dalam dan matanya menatap tajam pada manik mata berbentuk bulan sabit.

Wajah mungilnya dipenuhi goresan luka-luka. Bibirnya yang merah muda kini berubah menjadi pucat.

Kehangatan tangannya langsung menyebar ke tangan Kinara. Sadar akan bahwa mereka masih di depan banyak orang. Kinara menarik tangannya dari genggaman Sian.

Melihat keengganan wanita di depannya. Sian kembali meraih tangannya lebih kuat. Matanya mengamati lutut Kinara yang ditutupi darah.

Tanpa kata Sian langsung menggendong Kinara. Sontak saja Kinara langsung terkejut. Tak hanya Kinara, semua orang di sana juga terkejut. Dan orang yang paling terkejut adalah Jina.

.........

Keheningan terjadi di dalam mobil. Bahkan Erik yang mengemudi merasakan betapa mencekamnya keheningan itu.

Kinara yang duduk di samping Sian juga tak bisa berbuat apa-apa selain duduk terdiam seperti patung.

“Aku bisa ke rumah sakit sendiri. Kamu pasti sangat sibuk.”

Selesai mengucapkannya tatapan mematikan langsung menyanderanya. Kinara langsung diam. Ia bahkan tak bisa mengeluh atas rasa sakit yang ia alami saat ini. Ia dengan sekuat tenaga mengeraskan rahangnya agar tak mengaduh kesakitan.

Kinara merasa tidak nyaman. Ia merapatkan bibirnya. Dengan ragu-ragu ia membuka tasnya dan mengambil ponselnya. Ia memberikan pesan pada Minji atas kecelakaan yang baru saja ia alami.

Setibanya di rumah sakit Kinara melakukan serangkaikan pemeriksaan. Dan pada akhirnya Kinara harus bermalam di rumah sakit untuk menghabiskan satu botol cairan infusnya.

Sebenarnya Kinara sangat menyukai kedekatannya dengan Sian dalam jarak ini. Tapi Kinara tahu bahwa dia sangat membencinya yang mengasumsikan identitas orang lain.

Berpikir kebenciannya terhadapnya. Kinara takut bahwa dia akan berpikir tindakannya menyelamatkannya hanyalah cara lain untuk mengganggunya.

Ketakutan akan konsekuensinya menyeretnya dalam mimpi buruk. Jadi Kinara ingin meluruskan ini semua.

“Apa yang terjadi malam ini hanyalah kecelakaan. Aku tidak ada niat tersembunyi agar kamu tetap bersamaku.”

Alis Sian langsung terangkat saat melihat wanita di depannya membuka bibirnya.

“Aku sudah memberi pesan pada Minji. Dia akan segera datang ke sini. Aku tahu kamu orang yang sibuk jadi...”

“Apakah wanita ini mencoba mengusirku?” Sian membatin.

Kinara diam-diam mencuri pandang pada Sian. Melihat tak ada tanggapan dari Sian. Kebingungan menyelimuti otaknya.

Cukup lama mereka terdiam hingga suara gesekan kursi terdengar di sana. Sian berdiri dan terus memandangi Kinara.

“Jangan ikut campur dalam urusanku sekarang. Aku tidak butuh kamu untuk menyelamatkanku.”

Akhirnya Sian keluar. Layaknya embusan angin yang menusuk setiap relung batinnya. Kinara memeluk eratnya sendiri.

Sian berjalan. Matanya menyipit dan tatapannya menjadi brutal seakan ingin membunuh ketika ia melihat Minji berdiri di ambang pintu.

Minji beberapa kali mengedipkan mata dan mampu bernapas lega saat melihat Sian sudah berlalu dari hadapannya.

“Ya ampun, dia menakutkan sekali.”

Minji segera membuka pintu itu, “Nona Kinara.”

Kinara segera mendongakkan kepalanya.

“Aku kira kamu sudah lupa tentang identitas aslimu.”

Minji langsung duduk di samping Kinara.

“Aku hanya mengingatkanmu bahwa setelah Winter kembali, kamu akan menjadi dirimu sendiri. Apa yang kamu miliki sekarang harus dikembalikan pada pemilik sebenarnya.”

“Aku tahu.”

“Baguslah! Tapi yang aku ingat kamu hanya akan terlibat untuk menangani masalah yang melibatkan Tuan Besar Lee. Adapun Sian, bukankah kamu disuruh untuk menjauhinya?”

Minji merasa khawatir setelah melihat bahwa Sian mengantarkannya ke rumah sakit. Atas apa yang dia lihat bahkan Winter tidak diizinkan untuk naik satu mobil dengan Sian.

Kedekatan Sian dengan Kinara membuatnya khawatir. Itu bisa mempengaruhi posisi Winter sebagai istri Sian.

“Aku hanya mengingatkanmu. Jangan lupa perjanjianmu pada kami. Setiap bulan kami mengirimkan adikmu uang untuk ibumu berobat.”

“Aku mengerti.”

“Baiklah, aku akan pergi sekarang.”

Naiknya gelombang emosional dan luka-luka fisiknya sungguh menguras tenaga Kinara.

Gadis itu mengamati botol infusnya yang masih setengah. Ia memosisikan tubuhnya dalam keadaan nyaman. Tanpa menunggu lama ia sudah ambruk dalam alam mimpinya.

Dalam mimpinya, ia dibawa dalam ingatan masa lalu dengan pria yang ia cintai.

Saat pagi menjelang, Kinara sudah pergi dari rumah sakit. Ia tak langsung menuju ke rumahnya melainkan pergi ke rumah Sela.

Kinara terus menekan bel rumah sampai pintu terbuka.

“Hei apakah kamu tidak punya sopan santun? Bertamu di rumah orang di pagi buta! Kinara?”

Sela membelalakkan matanya saat menatap kondisi Kinara.

“Apa yang terjadi padamu?”

“Aku dalam kondisi tidak baik-baik saja.”

“Masuklah!”

Sela langsung menyuguhkan minuman untuk Kinara. Sela merasa iba melihat tatapan kosong Kinara. Ia ingin bertanya namun ia ingin memberikan waktu padanya.

“Kamu mau tahu rahasiaku?” tanya Kinara saat menghabiskan segelas air putihnya.

Sela langsung menatap Kinara dengan penuh perhatian.

“Sejujurnya...”

Kilas balik saat Kinara pergi ke rumah lamanya dan bertemu ibu tirinya dan juga Winter berputar begitu saja.

“Orang-orang begitu mudah menginjak-injak orang yang lemah.”

Sela tidak langsung berkomentar. Ia mencerna apa yang dikatakan oleh Kinara.

Kinara menundukkan kepalanya lalu tiba-tiba memori saat ia menikah dengan Sian berputar.

“Saat aku mengenal kasih sayang. Aku juga harus menanggung rasa kebencian.”

Sela belum paham apa yang dikatakan oleh Kinara. Ia terus saja memperhatikan Kinara.

Kinara mencengkeram gelas itu erat-erat hingga buku-buku jarinya memutih.

Ia diingatkan oleh kekejamannya dan juga cintanya.

.

.

.

Selalu dukung cerita...

Terpopuler

Comments

Anis Swari

Anis Swari

sedih banget

2023-07-19

0

Neni Setyorini

Neni Setyorini

Sian kok gak peka y

2022-05-30

0

M Iriansyah

M Iriansyah

kirana

2022-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kembali
2 2. Kilasan Masa Lalu
3 3. Perubahan Nasib
4 4. Menikah
5 5. Pertunjukkan
6 6. Pria Yang Kejam
7 7. Melarikan Diri
8 8. Rubah Betina
9 9. Kesalahpahaman
10 10. Fluktuasi Hati
11 11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12 12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13 13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14 14. Uang Ganti Rugi
15 15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16 16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17 17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18 18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19 19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20 20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21 21. Seperti Angin yang Hangat
22 22. Aku Nyaman Denganmu
23 23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24 24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25 25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26 26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27 27. Takut Dibenci
28 28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29 29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30 30. Bersandarlah di Bahuku
31 31. Melilit Seperti Gurita
32 32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33 33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34 34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35 35. Aku Akan Melindungimu
36 36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37 37. Waktu Yang Akan Berbicara
38 38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39 39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40 40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41 41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42 42. Akhir diantara Kita
43 43. Kemarahan Sian
44 44. Semua Itu Bukan Milikmu
45 45. Hilang Tanpa Jejak
46 46. Berakhir Sebelum Memulai
47 47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48 48. One Kiss
49 49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50 50. Tahun-tahun berlalu
51 51. Takdir Membawanya Datang
52 52. Ikatan Benang Merah
53 53. Beautiful Feeling
54 54. Kesan Samar
55 55. Dia
56 56. Mengikuti Kata Hati
57 57. Sekretaris Pribadi
58 58. Kejadian Yang Menakutkan
59 59. Pertemuan
60 60. Tidak Ingin Salah Paham
61 61. Petunjuk
62 62. Terpesona
63 63. Jus Stroberi
64 64. Drama dari Winter
65 65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66 66. Melindunginya
67 67. Jangan Pergi
68 68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69 69. Pesta Tahunan
70 70. Rencana Minji dan Winter
71 71. Teriakkan Ketakutan
72 72. Tidak Bisa Mengabaikan
73 73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74 74. Mimpi Buruk
75 75. Perundungan
76 76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77 77. Surat Wasiat
78 78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79 79. Kesehatan Kakek Lee
80 80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81 81. Kekuatan Api Kecil (End)
82 82. Debut (season 2)
83 83. Status (season 2)
84 84. Rumor (season 2)
85 85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86 86. Lokasi Syuting (season 2)
87 87. Kejutan (season 2)
88 88. Ice Americano (Season 2)
89 89. Skandal (Season 2)
90 90. Leon (Season 2)
91 91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92 92. Keluarga Angkat (Season 2)
93 93. Yuta (Season 2)
94 94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95 95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96 96. Wanita Misterius (Season 2)
97 97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98 98. Cerita Sela (Season 2)
99 99. Sian Cemburu (Season 2)
100 100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101 101. Kesehatan Mental (Season 2)
102 102. Opini (Season 2)
103 103. Hipnoterapi (Season 2)
104 104. Dia Cemburu (Season 2)
105 105. Antusiasme (Season 2)
106 106. Kelaparan (Season 2)
107 107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108 108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109 109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110 110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111 111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112 112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113 113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114 114. Misi (Season 2)
115 115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116 116. Dia Kembali Season 2)
117 117. Lian dan Leon (Season 2)
118 118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119 119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120 120. Teman perempuan (Season 2)
121 121. Suara Perempuan (Season 2)
122 122. Khawatir (Season 2)
123 123. Musim Gugur (Season 2)
124 124. HoneyMoon (Season 2)
125 125. Happy After (Season 2 End)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
1. Kembali
2
2. Kilasan Masa Lalu
3
3. Perubahan Nasib
4
4. Menikah
5
5. Pertunjukkan
6
6. Pria Yang Kejam
7
7. Melarikan Diri
8
8. Rubah Betina
9
9. Kesalahpahaman
10
10. Fluktuasi Hati
11
11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12
12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13
13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14
14. Uang Ganti Rugi
15
15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16
16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17
17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18
18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19
19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20
20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21
21. Seperti Angin yang Hangat
22
22. Aku Nyaman Denganmu
23
23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24
24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25
25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26
26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27
27. Takut Dibenci
28
28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29
29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30
30. Bersandarlah di Bahuku
31
31. Melilit Seperti Gurita
32
32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33
33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34
34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35
35. Aku Akan Melindungimu
36
36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37
37. Waktu Yang Akan Berbicara
38
38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39
39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40
40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41
41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42
42. Akhir diantara Kita
43
43. Kemarahan Sian
44
44. Semua Itu Bukan Milikmu
45
45. Hilang Tanpa Jejak
46
46. Berakhir Sebelum Memulai
47
47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48
48. One Kiss
49
49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50
50. Tahun-tahun berlalu
51
51. Takdir Membawanya Datang
52
52. Ikatan Benang Merah
53
53. Beautiful Feeling
54
54. Kesan Samar
55
55. Dia
56
56. Mengikuti Kata Hati
57
57. Sekretaris Pribadi
58
58. Kejadian Yang Menakutkan
59
59. Pertemuan
60
60. Tidak Ingin Salah Paham
61
61. Petunjuk
62
62. Terpesona
63
63. Jus Stroberi
64
64. Drama dari Winter
65
65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66
66. Melindunginya
67
67. Jangan Pergi
68
68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69
69. Pesta Tahunan
70
70. Rencana Minji dan Winter
71
71. Teriakkan Ketakutan
72
72. Tidak Bisa Mengabaikan
73
73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74
74. Mimpi Buruk
75
75. Perundungan
76
76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77
77. Surat Wasiat
78
78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79
79. Kesehatan Kakek Lee
80
80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81
81. Kekuatan Api Kecil (End)
82
82. Debut (season 2)
83
83. Status (season 2)
84
84. Rumor (season 2)
85
85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86
86. Lokasi Syuting (season 2)
87
87. Kejutan (season 2)
88
88. Ice Americano (Season 2)
89
89. Skandal (Season 2)
90
90. Leon (Season 2)
91
91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92
92. Keluarga Angkat (Season 2)
93
93. Yuta (Season 2)
94
94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95
95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96
96. Wanita Misterius (Season 2)
97
97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98
98. Cerita Sela (Season 2)
99
99. Sian Cemburu (Season 2)
100
100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101
101. Kesehatan Mental (Season 2)
102
102. Opini (Season 2)
103
103. Hipnoterapi (Season 2)
104
104. Dia Cemburu (Season 2)
105
105. Antusiasme (Season 2)
106
106. Kelaparan (Season 2)
107
107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108
108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109
109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110
110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111
111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112
112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113
113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114
114. Misi (Season 2)
115
115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116
116. Dia Kembali Season 2)
117
117. Lian dan Leon (Season 2)
118
118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119
119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120
120. Teman perempuan (Season 2)
121
121. Suara Perempuan (Season 2)
122
122. Khawatir (Season 2)
123
123. Musim Gugur (Season 2)
124
124. HoneyMoon (Season 2)
125
125. Happy After (Season 2 End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!