6. Pria Yang Kejam

Makan malam keluarga Lee benar-benar begitu hangat. Meskipun ada satu orang yang tampak tak senang dengan acara makan malam ini. Siapa lagi jika bukan Sian.

Pria itu sedari tadi hanya diam dan menjawab pertanyaan yang dilayangkan padanya hanya seperlunya saja.

Kinara hanya sesekali mencuri pandang dengannya. Tak dapat dipungkiri duduk bersebelahan dengannya membuat bulu kuduknya berdiri.

“Apakah kamu bahagia?”

Kinara langsung menoleh ke arah kakek Lee. Tampak jelas bahwa ia sangat terkejut dengan apa yang ia dengar.

“Ah, ya.” Kinara langsung memperbaiki ekspresinya dengan senyum yang cantik.

“Syukurlah, aku senang mendengarnya.”

Kinara langsung menduduk dan mengorek-ngorek makanan yang ada di piringnya. Merasa diperhatikan dari samping. Kinara langsung menoleh dan langsung disambut oleh tatapan tajam dari Sian.

“Apakah ada sesuatu di wajahku?”

Mata Sian semakin tajam sebelum ia melengos ke arah lain. Melihatnya, Kinara langsung mengambil napas panjang. 

“Kakek, aku harus kembali sekarang. Besok pagi, aku ada rapat penting.”

“Baiklah, berkendara dengan hati-hati. Jaga Winter baik-baik.”

“Dia bukan anak kecil.”

“Tapi kamu adalah suaminya.”

“Baiklah, aku akan menjaganya.”

Setelah acara makan malam, Sian dan Kinara keluar dari rumah keluarga Lee. Ekspresi Sian lagi-lagi berubah seratus delapan puluh derajat. Senyum hangat yang ia tampilkan saat berpamitan dengan kakeknya kini berganti dengan aura gelap yang begitu menyeramkan.

Sian menyetir mobilnya dengan sembrono. Kinara sampai-sampai harus menahan napasnya. Jantungnya benar-benar berpacu. 

Duk. Mobil tiba-tiba berhenti membuat Kinara terlempar. 

“Keluar!”

Otak Kinara masih belum bisa bekerja dengan cepat. Ia masih terlihat syok dengan apa yang baru saja ia alami. 

“Jangan bilang kamu percaya bahwa aku akan menjagamu. Aku hanya berakting di depan kakek. Ingat, di luar kamu tidak ada hubungannya denganku.”

Bulu mata Kinara bergetar. Tangannya memegang erat tas yang berada di pangkuannya. 

Gadis itu langsung membuka pintu mobil. Belum sempat ia benar-benar keluar dari mobil. Tiba-tiba mobil langsung di gas dan melaju pergi.

Kinara pun terlempar beberapa langkah dan jatuh tersungkur. Itu berdampak pada pergelangan tangannya dan kakinya. Ada luka lecet di sana dan ada beberapa luka goresan.

“Ah.”

Sebelum benar-benar berdiri. Kinara menghirup oksigen sebanyak-banyaknya untuk mengisi paru-parunya yang begitu sesak.

Seketika ingatan saat makan malam bersama kakek berputar kembali. Saat dia mendaratkan ciuman, saat dia memperlakukannya dengan manis. Tindakannya tanpa cela.

Kinara tahu bahwa dia hanya berakting tapi ia sendiri tak bisa menghentikan debaran jantungnya sendiri. 

Setiap Sian memperlakukannya dengan baik meskipun itu hanya sandiwara belaka. Secercah kebahagiaan muncul begitu saja. 

Orang yang dulu ia rindukan muncul di depannya lagi dan saat ini menjadi suaminya. Kinara suka dengannya. 

Meskipun sikap dan perlakuannya kasar. Kinara akan mencoba bertahan dan mengubahnya.

.........

Fluktuasi antara hati dan pikiran Kinara benar-benar mempengaruhinya. Setibanya di rumah. Gadis itu langsung menenggelamkan dirinya di dalam selimut yang begitu hangat dan halus. 

Namun faktanya hatinya masih terganjal. Kinara cepat-cepat bangun dan membuka pintu untuk keluar. 

Langkahnya terhenti saat di depan pintu kamar bercat putih. Dengan ragu-ragu tangannya terulur untuk memegang ganggang pintu.

“Dia selama ini belum pernah pulang di rumah ini. Jangankan menginap, menginjakkan kakinya saja dia tidak mau. Lihat saja, apa yang terjadi pada kamarmu.”

Kinara langsung masuk dan aroma maskulin langsung menubruk indera penciumannya. 

“Dasar laki-laki jahat! Tubuhku terluka karena ulahmu,” ucap Kinara sambil menendang-nendang ranjang milik Sian.

Tak sampai di situ saja. Kinara bahkan mengacak-ngacak bantal dan selimut milik Sian.

“Apakah otaknya sakit? Dia bahkan tak bisa mengenali mana Winter yang asli dan palsu.”

Bang. Pintu ditendang secara paksa. Rasa dingin mengalir di punggung Kinara. Gadis itu terpaku di tempatnya. Kinara merasa jantungnya akan melompat keluar. Kinara tak berani mengangkat kepalanya. 

Pandangan Sian lurus menatap gadis yang tengah berdiri di atas ranjangnya. Kamar itu berantakkan. Kemarahan menutupi semua matanya. Auranya menggelap dan seakan ingin membunuh. 

Suara keras kembali terdengar saat pintu ditutup dengan karas. Sian melangkah mantap menuju ke arah Kinara.

Kinara yang tahu bahwa riwayatnya akan habis melangkah mundur. Namun kakinya seperti jeli. Ia terduduk di ranjang Sian.

Tanpa diduga Kinara, kepalanya terasa sakit dan panas. Tangan Sian mengambil beberapa rambutnya dan menjambaknya.

“Sian, aku...”

“Kamu melakukan beberapa cara untuk membuatku menikahimu.” Matanya yang sedingin ingin tersebar oleh rasa kebencian yang teramat dalam.

“Tidak! Bukan seperti itu.”

Perkataan Kinara malah memancing perbuatan Sian. Genggamannya kini semakin erat.

Tanpa aba-aba. Sian memaksa bibirnya untuk terbuka. Itu tidak seperti ciuman tetapi gigitan yang memaksa.

Kekuatan yang digunakan Sian benar-benar besar sehingga membuat bibir Kinara terasa sakit.

Kinara secara naluri ingin melarikan diri. Namun semakin ia memberontak semakin besar pula kekuatan yang diberikan Sian.

Kinara hampir kehabisan oksigen. Beberapa kali ia memukul dada Sian. Sian yang mengetahui bahwa gadisnya akan segera mati pun, menyudahi kegiatannya.

Napas Kinara memburu. Ia secara rakus meraup oksigen sebanyak-banyaknya.

“Apakah aku tidak memperingatkanmu sebelumnya? Jangan biarkan kakek tahu kondisi kita saat ini. Atau kamu ingin berbuat ulah kembali. Menggunakan kakek untuk memaksaku.”

Kinara mengerutkan keningnya. Ia tidak mengerti apa yang dimaksud Sian. Memaksanya? Menggunakan kakek untuk dirinya?

“Apa maksudmu?”

“Wanita munafik! Bagaimana bisa kakek bisa tahu bahwa aku tidak pernah pulang ke rumah ini? Bukankah kamu yang memberitahukannya!”

Mendengar perkataan Sian, akhirnya Kinara mengetahui akar masalahnya. Kemarahan Sian dipicu oleh kakek yang mengetahui bahwa Sian tak pernah pulang ke rumah.

“Bagaimana kakek bisa tahu? Aku tidak memberitahukannya. Apakah pengurus rumah tangga yang memberitahukannya?” batin Kinara.

“Kenapa diam? Merasa takut karena kebohonganmu terbongkar.”

Bibir Kinara bergetar ingin menyangkalnya kembali namun nyatanya tak ada suara yang keluar dari bibir mungilnya.

“Benar-benar dilakukan dengan baik. Karena kamu sudah melakukan dengan baik. Aku juga akan memperlakukanmu dengan baik.”

Sian mengulurkan tangannya dan menekannya di ranjang. Gerakannya cepat dan begitu intim.

Sian mengambil tubuhnya dan hatinya di waktu yang bersamaan. Gelombang rasa sakit menghantamnya begitu keras.

Tempat tidur yang awalnya berantakkan. Kini semakin berantakkan. Semakin Kinara berjuang semakin Sian memberikan kekuatan yang lebih dan menyakitkan.

Mata Kinara semakin buram. Air matanya meleleh begitu saja. Kinara sadar betul bahwa kekejaman yang ia alami saat ini, diarahkan untuk Winter. Kinara hanya pengganti jadi tak ada alasan untuk bersedih.

Namun pada dasarnya, ialah yang menderita semua ejekan, penghinaan, kebencian dan penindasan.

“Aku mohon, lepaskan aku!” 

Kinara meraung. Pada akhirnya ia sangat kelelahan.

“Jika kamu takut karena perlakuan kejam ini. Jangan mencoba untuk menghasut kakek lagi.”

Sian sepertinya ingin mengatakan sesuatu lagi namun ia terdiam. Matanya menatap sosok mata kecil yang tengah meringkuk.

.

.

.

Jangan lupa dukung cerita ini ya...

Terpopuler

Comments

Anis Swari

Anis Swari

Jahat banget kamu Sian, Awas aja nanti jadi bucin

2023-07-09

0

M Iriansyah

M Iriansyah

sangat sangat bagus

2022-05-28

0

Seniwatiw Seniwatiw

Seniwatiw Seniwatiw

ya pasti aku dukung thor

2022-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kembali
2 2. Kilasan Masa Lalu
3 3. Perubahan Nasib
4 4. Menikah
5 5. Pertunjukkan
6 6. Pria Yang Kejam
7 7. Melarikan Diri
8 8. Rubah Betina
9 9. Kesalahpahaman
10 10. Fluktuasi Hati
11 11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12 12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13 13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14 14. Uang Ganti Rugi
15 15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16 16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17 17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18 18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19 19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20 20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21 21. Seperti Angin yang Hangat
22 22. Aku Nyaman Denganmu
23 23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24 24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25 25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26 26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27 27. Takut Dibenci
28 28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29 29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30 30. Bersandarlah di Bahuku
31 31. Melilit Seperti Gurita
32 32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33 33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34 34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35 35. Aku Akan Melindungimu
36 36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37 37. Waktu Yang Akan Berbicara
38 38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39 39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40 40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41 41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42 42. Akhir diantara Kita
43 43. Kemarahan Sian
44 44. Semua Itu Bukan Milikmu
45 45. Hilang Tanpa Jejak
46 46. Berakhir Sebelum Memulai
47 47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48 48. One Kiss
49 49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50 50. Tahun-tahun berlalu
51 51. Takdir Membawanya Datang
52 52. Ikatan Benang Merah
53 53. Beautiful Feeling
54 54. Kesan Samar
55 55. Dia
56 56. Mengikuti Kata Hati
57 57. Sekretaris Pribadi
58 58. Kejadian Yang Menakutkan
59 59. Pertemuan
60 60. Tidak Ingin Salah Paham
61 61. Petunjuk
62 62. Terpesona
63 63. Jus Stroberi
64 64. Drama dari Winter
65 65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66 66. Melindunginya
67 67. Jangan Pergi
68 68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69 69. Pesta Tahunan
70 70. Rencana Minji dan Winter
71 71. Teriakkan Ketakutan
72 72. Tidak Bisa Mengabaikan
73 73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74 74. Mimpi Buruk
75 75. Perundungan
76 76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77 77. Surat Wasiat
78 78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79 79. Kesehatan Kakek Lee
80 80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81 81. Kekuatan Api Kecil (End)
82 82. Debut (season 2)
83 83. Status (season 2)
84 84. Rumor (season 2)
85 85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86 86. Lokasi Syuting (season 2)
87 87. Kejutan (season 2)
88 88. Ice Americano (Season 2)
89 89. Skandal (Season 2)
90 90. Leon (Season 2)
91 91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92 92. Keluarga Angkat (Season 2)
93 93. Yuta (Season 2)
94 94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95 95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96 96. Wanita Misterius (Season 2)
97 97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98 98. Cerita Sela (Season 2)
99 99. Sian Cemburu (Season 2)
100 100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101 101. Kesehatan Mental (Season 2)
102 102. Opini (Season 2)
103 103. Hipnoterapi (Season 2)
104 104. Dia Cemburu (Season 2)
105 105. Antusiasme (Season 2)
106 106. Kelaparan (Season 2)
107 107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108 108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109 109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110 110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111 111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112 112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113 113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114 114. Misi (Season 2)
115 115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116 116. Dia Kembali Season 2)
117 117. Lian dan Leon (Season 2)
118 118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119 119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120 120. Teman perempuan (Season 2)
121 121. Suara Perempuan (Season 2)
122 122. Khawatir (Season 2)
123 123. Musim Gugur (Season 2)
124 124. HoneyMoon (Season 2)
125 125. Happy After (Season 2 End)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
1. Kembali
2
2. Kilasan Masa Lalu
3
3. Perubahan Nasib
4
4. Menikah
5
5. Pertunjukkan
6
6. Pria Yang Kejam
7
7. Melarikan Diri
8
8. Rubah Betina
9
9. Kesalahpahaman
10
10. Fluktuasi Hati
11
11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12
12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13
13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14
14. Uang Ganti Rugi
15
15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16
16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17
17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18
18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19
19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20
20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21
21. Seperti Angin yang Hangat
22
22. Aku Nyaman Denganmu
23
23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24
24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25
25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26
26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27
27. Takut Dibenci
28
28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29
29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30
30. Bersandarlah di Bahuku
31
31. Melilit Seperti Gurita
32
32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33
33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34
34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35
35. Aku Akan Melindungimu
36
36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37
37. Waktu Yang Akan Berbicara
38
38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39
39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40
40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41
41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42
42. Akhir diantara Kita
43
43. Kemarahan Sian
44
44. Semua Itu Bukan Milikmu
45
45. Hilang Tanpa Jejak
46
46. Berakhir Sebelum Memulai
47
47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48
48. One Kiss
49
49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50
50. Tahun-tahun berlalu
51
51. Takdir Membawanya Datang
52
52. Ikatan Benang Merah
53
53. Beautiful Feeling
54
54. Kesan Samar
55
55. Dia
56
56. Mengikuti Kata Hati
57
57. Sekretaris Pribadi
58
58. Kejadian Yang Menakutkan
59
59. Pertemuan
60
60. Tidak Ingin Salah Paham
61
61. Petunjuk
62
62. Terpesona
63
63. Jus Stroberi
64
64. Drama dari Winter
65
65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66
66. Melindunginya
67
67. Jangan Pergi
68
68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69
69. Pesta Tahunan
70
70. Rencana Minji dan Winter
71
71. Teriakkan Ketakutan
72
72. Tidak Bisa Mengabaikan
73
73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74
74. Mimpi Buruk
75
75. Perundungan
76
76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77
77. Surat Wasiat
78
78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79
79. Kesehatan Kakek Lee
80
80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81
81. Kekuatan Api Kecil (End)
82
82. Debut (season 2)
83
83. Status (season 2)
84
84. Rumor (season 2)
85
85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86
86. Lokasi Syuting (season 2)
87
87. Kejutan (season 2)
88
88. Ice Americano (Season 2)
89
89. Skandal (Season 2)
90
90. Leon (Season 2)
91
91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92
92. Keluarga Angkat (Season 2)
93
93. Yuta (Season 2)
94
94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95
95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96
96. Wanita Misterius (Season 2)
97
97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98
98. Cerita Sela (Season 2)
99
99. Sian Cemburu (Season 2)
100
100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101
101. Kesehatan Mental (Season 2)
102
102. Opini (Season 2)
103
103. Hipnoterapi (Season 2)
104
104. Dia Cemburu (Season 2)
105
105. Antusiasme (Season 2)
106
106. Kelaparan (Season 2)
107
107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108
108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109
109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110
110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111
111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112
112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113
113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114
114. Misi (Season 2)
115
115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116
116. Dia Kembali Season 2)
117
117. Lian dan Leon (Season 2)
118
118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119
119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120
120. Teman perempuan (Season 2)
121
121. Suara Perempuan (Season 2)
122
122. Khawatir (Season 2)
123
123. Musim Gugur (Season 2)
124
124. HoneyMoon (Season 2)
125
125. Happy After (Season 2 End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!