15. Hujan Mendinginkan Semuanya

Tebakan Kinara tepat sasaran. Jina bersama teman prianya ini hanya  berkoar-koar memamerkan diri. Jina memakai pria di sampingnya ini, hanya untuk menunjukkan betapa mesranya mereka. 

Jina hanya ingin memberitahukan pada Kinara bahwa Sian tidak menyukainya. Jika saat ini yang berada di sana adalah Winter yang asli, mungkin saja dia akan marah dan perang antar wanita akan menjadi tontonan.

“Dia pacarku. Dia sangat perhatian padaku. Apa yang aku inginkan dia selalu akan memberikannya.”

“Wah, betapa beruntungnya dirimu Jina.”

Tiba-tiba Jina memiringkan kepalanya dengan ekspresi yang serius, “Ya aku sangat beruntung. Tidak seperti temanku. Aku mempunyai teman. Dia benar-benar tragis. Suaminya sama sekali tidak memperlakukannya dengan baik.”

Perubahan topik Jina membuat wanita-wanita di sana sungguh menjadi pusat perhatian. 

Kinara mendesah, namun senyumnya masih tersungging di bibirnya. Kinara sungguh tahu, orang yang dibicarakan Jina adalah dirinya.

Melihat ekspresi Kinara yang masih saja tenang membuat mata Jina semakin gelap dan ingin segera menumpahkan minyak.

“Itu saat siang hari. Wanita itu mengantarkan makanan pada suaminya. Tapi saat itu ada wanita lain yang berada di kantor suaminya.”

“Apa maksudmu? Jadi laki-laki itu selingkuh?”

“Jika aku jadi dia, aku sudah pasti akan menjambak rambut wanita selingkuhannya itu.”

“Sebenarnya mereka bukan selingkuhan. Pria itu sebenarnya mencintai wanita itu. Tapi istrinya hadir di tengah-tengah mereka. Istrinya memakai berbagai trik untuk menikahinya.”

“Tidak mungkin, jadi istrinya itu menjadi penghalang. Wah, wanita itu benar tidak tahu malu. Merebut kekasih orang untuk menjadi Nyonya Muda.”

Jina tersenyum semringah saat melihat Kinara. Dan Kinara menolehkan kepalanya seakan tidak melihat suka cita dari ekspresi Jina.

“Tidak peduli bahwa wanita itu tidak tahu malu. Dia masih bisa mendapatkan suaminya.”

“Ah, aku juga punya cerita. Ada seorang wanita yang menggoda suami orang. Bukankah itu bisa dikatakan wanita tidak tahu malu.”

“Kamu!”

“Ah, Jina kamu menceritakan cerita dari temanmu yang tragis tapi kenapa sepertinya aku mendengar bahwa kamu mendukung wanita selingkuhannya itu.

Sebagai wanita aku lebih mendukung istri sahnya. Terlepas dia memakai trik apa untuk mendapatkan suaminya. Bukankah mereka sudah menikah.”

Kali ini Kinara menghela napas panjang, “Kalian teruslah bersenang-senang. Aku akan berkeliling sebentar.”

Kinara berhenti melangkah dan menatap pria yang menghalangi jalannya. Pria itu menyapa sambil tersenyum.

“Kamu mengingatku?”

“Kenapa aku harus mengingatmu? Aku saja tidak mengenal dirimu.”

“Kamu!”

Nada pria itu sedikit tinggi sehingga membuat orang di sekitar mereka menoleh.

“Aku tidak tahu tujuan Jina menyuruhmu datang padaku? Tapi jika kamu terus bersikap seakan mengenalku. Pergilah!”

Pria itu terkejut mendengar penuturan Kinara. Ya, pria itu memang disuruh untuk mendekati Kinara. Tujuannya hanya satu, menyebarkan rumor palsu.

Kinara melewati pria itu dan menuju ke taman. Ia duduk di salah satu bangku taman sambil memandangi langit yang sudah menghitam. Tiba-tiba ponsel Kinara bergetar. Itu adalah pesan dari Minji bahwa ia tidak bisa menjemputnya. 

Kinara belum sempat menjawab pesan tersebut, tiba-tiba terdengar suara guntur keras. Kinara mendongak. Semuanya terjadi begitu cepat. Hujan-hujan tiba-tiba mengguyur dengan keras. Kinara cepat-cepat pergi dari taman dan kembali.

Satu demi satu orang yang hadir mulai pergi. Mereka khawatir akan terjebak di sana karena tempat itu terletak jauh dari kota.

“Winter, apakah ada orang yang akan menjemputmu?”

“Winter akan pulang bersamaku,” seru Jina. Tangannya mengapit tangan Kinara.

“Kapan aku bilang ingin pulang bersamamu?”

“Ah, aku lupa mengatakannya. Sian tadi memberiku pesan agar kamu pulang bersamaku. Dia tidak bisa menjemputmu.”

Kinara melirik Jina. Ia mengerutkan bibir bawahnya. Kinara sudah menebak bahwa Jina akan berbuat jahat padanya jika ia duduk satu mobil dengannya.

“Sian tidak pernah mengatakan dia tidak bisa menjemputku. Jika dia memang tidak bisa, mengapa dia harus memberi pesan padamu bukan padaku?”

Jina tampak terkejut namun detik berikutnya ia memberikan ekspresi pertemanan palsu.

“Mungkin dia terburu-buru jadi...”

“Winter, Jina sudah baik memberikan tumpangan padamu. Tidak ada salahnya kalian pulang bersama.”

“Itu benar, lagi pula cuaca semakin buruk.”

Jina tersenyum teman-temannya mendukungnya dan kini Kinara merasa terpojok.

Mau tak mau Kinara kini pulang bersama Jina dan teman prianya. Kinara sama sekali tak berbicara di sana. Ia sibuk melihat pemandangan luar yang penuh dengan air hujan.

Kinara sedikit mengerutkan keningnya saat jalan yang mereka lalui tidak sama dengan jalan yang ia lalui sebelumnya.

“Aku rasa ini bukan jalan untuk kembali.”

“Kita memilih jalan pintas jadi jalannya berbeda dengan jalan yang kamu lalui sebelumnya.”

Jina menatap teman prianya itu. Jina juga sedikit menoleh memberikan senyuman pada Kinara. 

Hujan kini semakin menggila. Ditambah angin kencang memberikan suasana yang begitu mencekam.

Mobil yang semula berjalan dengan mulus kini perlahan mulai terasa pelan dan pada akhirnya berhenti di tengah jalan yang sepi.

Kinara menatap curiga. “Kenapa berhenti?”

“Aku rasa mobilnya mogok.”

Kinara menghela napas dalam-dalam dan mengembuskannya dengan pelan. Ia sudah mengetahui bahwa akan ada hal buruk terjadi jika ia bersama Jina. 

Jadi Jina berencana menurunkan Kinara di tengah jalan dengan hujan badai yang menerjang.

“Mengapa mobil sebagus ini bisa mogok?”

“Apakah mobil bagus tidak boleh mogok? Ini musibah, tidak ada yang tahu kapan datangnya musibah.”

Kinara mengamati gerak-gerik Jina yang mencurigakan.

“Winter, bisakah kamu mendorongnya?”

“Kamu tidak tahu di luar hujan?”

“Lalu akankah kita terjebak di sini dan tidak melakukan apa-apa?”

“Kenapa tidak meminta pria yang ada di sampingmu untuk mendorong mobil?”

“Jika dia yang mendorong mobil lalu siapa yang menyetir?”

“Kamu.”

“Aku tidak bisa menyetir.”

“Baiklah, aku yang mengemudi. Aku...”

“Tidak bisa! Maksudku dia tidak bisa mendorong mobil. Kakinya baru saja terluka karena kecelakaan,” sela Jina tajam sambil mengertakkan gigi.

Di tempat lain, Sian sedang menggiring bola basket ke ring. Ya, saat ini Sian dan teman-temannya sedang bermain basket. 

Sian menembak dengan tepat sasaran dan sudah pasti ditebak. Tim Sian lah yang keluar menjadi pemenangnya.

“Sian, mau bermain tiga putaran lagi?”

“Tidak!”

Sian mengambil botol minumnya dan duduk di kursi dengan tenang.

“Di luar masih hujan, apakah kamu ingin kembali sekarang?”

Sian mengalihkan pandangannya ke Junha namun ia tak mengeluarkan sepatah kata pun. Pria itu menikmati sejuknya air yang mengalirkan pada tenggorokannya.

“Sayang!”

Sian melirik suara yang nyaring itu. Seorang perempuan sedang berlari menuju ke arah mereka. Dia adalah pacar Junha. Sian hanya bertemu beberapa kali bertemu. Nama gadis itu adalah Jesika. 

Jesika menyapa Sian namun pria itu hanya mengangguk saja.

“Kamu datang ke sini?”

“Tentu saja, aku langsung datang ke sini setelah menghadiri pesta. Sebentar!”

Jesika tampak mencari sesuatu.

“Apa yang kamu cari?”

“Aku tidak melihat Nyonya Lee?”

“Maksud kamu Winter?”

“Ya. Sian, apakah kamu membawa Winter kembali ke rumah?”

“Apa yang kamu maksud? Dari tadi Sian di sini bermain denganku.”

“Apa? Jadi Sian tidak menjemputnya? Dia benar-benar pergi bersama Jina?”

“Hei apa yang kamu gumamkan?” tanya Junha menjadi sedikit kacau dengan kata-kata Jesika.

“Kami mengadakan pesta di vila pinggiran kota. Dan aku melihat Winter di sana. Dia tidak datang dengan mobilnya sendiri. Saat akan kembali hujan lebat tiba-tiba datang. Hujannya tidak seperti yang ada di sini. Di sana benar-benar lebat. Saat itu, Jina menawari tumpangan tapi Winter menolaknya. Dia berkata Sian akan menjemputnya.

Tapi setelah melihat Sian, aku rasa ia sedang bersama Jina. Ah, aku berdoa hal buruk tidak akan terjadinya.”

“Kenapa kamu tidak memberi tumpangan padanya?”

“Aku belum terlalu akrab dengannya. Itu akan terlihat sangat canggung.”

Sian mendengar setiap percakapan Junha dan Jesika. Namun ekspresinya sama sekali tak ada riak. 

Junha langsung menatap Sian yang terlihat tenang. Pria itu menggerakkan bibirnya seolah ingin berbicara. 

Namun sebelum mulutnya mengeluarkan kata. Ledakan petir membuatnya terkejut. Sambaran-sambaran dan kilatan-kilatan tampak menghiasi langit gelap.

“Bagaimana kalau kamu meneleponnya? Dia sudah kembali ke rumah dengan selamat atau belum.”

Sian mengangkat kelopak matanya dan menyapu pandangan Junha. Setelah berpikir lama. Akhirnya ia mengangkat ponselnya.

Ia membuka pesannya kembali bersama Kinara. Tak ada pesan di sana.

“Meskipun ia terdampar, kenapa dia tidak meminta tolong padaku?” batin Sian.

Sian melemparkan ponselnya seraya berkata, “Tidak perlu.”

“Hanya meneleponnya saja. Jika terjadi sesuatu bagaimana? Jina tidak akan berbaik hati memberinya tumpangan. Pasti dia punya rencana. Bagaimana jika dia tidak kembali.”

“Lebih baik jika dia tidak kembali.”

Suara Sian penuh dengan kegelapan dan tidak berperasaan. Nadanya tajam dan dingin. Semua orang yang berada di sana merasa terkejut. Sian menjadi pusat perhatian sekarang dan semua orang menjadi jengkel padanya.

Sian mengamati wajah-wajah yang melihatnya. Ia mengambil air botol namun botol tersebut kosong. 

Melemparkan botol tersebut lalu mengambil ponselnya.

“Membosankan.”

Pria itu berbalik dan pergi ke ruang ganti.

.

.

.

Jangan bosan2 untuk mendukung cerita ini ya...

Terpopuler

Comments

Bara Ayu

Bara Ayu

sombonggggggg amat....😤😤😤 yg ganteng gk lu doank...yg kaya gk lu sendiri, yg punya rasa marah,sakit,kecewa,sedih kagak cuma eluuuuuu fergusooo.... ngacaaaaa dikit napa🥵

2022-08-21

0

Seniwatiw Seniwatiw

Seniwatiw Seniwatiw

hadeeeeeh oke

2022-04-25

0

Perjuangan cinta Tuan Muda

Perjuangan cinta Tuan Muda

10 jempol lg dariku kak. semangat, dari asisten pribadi tuan muda

2021-05-24

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kembali
2 2. Kilasan Masa Lalu
3 3. Perubahan Nasib
4 4. Menikah
5 5. Pertunjukkan
6 6. Pria Yang Kejam
7 7. Melarikan Diri
8 8. Rubah Betina
9 9. Kesalahpahaman
10 10. Fluktuasi Hati
11 11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12 12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13 13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14 14. Uang Ganti Rugi
15 15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16 16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17 17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18 18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19 19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20 20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21 21. Seperti Angin yang Hangat
22 22. Aku Nyaman Denganmu
23 23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24 24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25 25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26 26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27 27. Takut Dibenci
28 28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29 29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30 30. Bersandarlah di Bahuku
31 31. Melilit Seperti Gurita
32 32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33 33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34 34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35 35. Aku Akan Melindungimu
36 36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37 37. Waktu Yang Akan Berbicara
38 38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39 39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40 40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41 41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42 42. Akhir diantara Kita
43 43. Kemarahan Sian
44 44. Semua Itu Bukan Milikmu
45 45. Hilang Tanpa Jejak
46 46. Berakhir Sebelum Memulai
47 47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48 48. One Kiss
49 49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50 50. Tahun-tahun berlalu
51 51. Takdir Membawanya Datang
52 52. Ikatan Benang Merah
53 53. Beautiful Feeling
54 54. Kesan Samar
55 55. Dia
56 56. Mengikuti Kata Hati
57 57. Sekretaris Pribadi
58 58. Kejadian Yang Menakutkan
59 59. Pertemuan
60 60. Tidak Ingin Salah Paham
61 61. Petunjuk
62 62. Terpesona
63 63. Jus Stroberi
64 64. Drama dari Winter
65 65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66 66. Melindunginya
67 67. Jangan Pergi
68 68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69 69. Pesta Tahunan
70 70. Rencana Minji dan Winter
71 71. Teriakkan Ketakutan
72 72. Tidak Bisa Mengabaikan
73 73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74 74. Mimpi Buruk
75 75. Perundungan
76 76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77 77. Surat Wasiat
78 78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79 79. Kesehatan Kakek Lee
80 80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81 81. Kekuatan Api Kecil (End)
82 82. Debut (season 2)
83 83. Status (season 2)
84 84. Rumor (season 2)
85 85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86 86. Lokasi Syuting (season 2)
87 87. Kejutan (season 2)
88 88. Ice Americano (Season 2)
89 89. Skandal (Season 2)
90 90. Leon (Season 2)
91 91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92 92. Keluarga Angkat (Season 2)
93 93. Yuta (Season 2)
94 94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95 95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96 96. Wanita Misterius (Season 2)
97 97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98 98. Cerita Sela (Season 2)
99 99. Sian Cemburu (Season 2)
100 100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101 101. Kesehatan Mental (Season 2)
102 102. Opini (Season 2)
103 103. Hipnoterapi (Season 2)
104 104. Dia Cemburu (Season 2)
105 105. Antusiasme (Season 2)
106 106. Kelaparan (Season 2)
107 107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108 108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109 109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110 110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111 111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112 112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113 113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114 114. Misi (Season 2)
115 115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116 116. Dia Kembali Season 2)
117 117. Lian dan Leon (Season 2)
118 118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119 119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120 120. Teman perempuan (Season 2)
121 121. Suara Perempuan (Season 2)
122 122. Khawatir (Season 2)
123 123. Musim Gugur (Season 2)
124 124. HoneyMoon (Season 2)
125 125. Happy After (Season 2 End)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
1. Kembali
2
2. Kilasan Masa Lalu
3
3. Perubahan Nasib
4
4. Menikah
5
5. Pertunjukkan
6
6. Pria Yang Kejam
7
7. Melarikan Diri
8
8. Rubah Betina
9
9. Kesalahpahaman
10
10. Fluktuasi Hati
11
11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12
12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13
13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14
14. Uang Ganti Rugi
15
15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16
16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17
17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18
18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19
19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20
20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21
21. Seperti Angin yang Hangat
22
22. Aku Nyaman Denganmu
23
23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24
24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25
25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26
26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27
27. Takut Dibenci
28
28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29
29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30
30. Bersandarlah di Bahuku
31
31. Melilit Seperti Gurita
32
32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33
33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34
34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35
35. Aku Akan Melindungimu
36
36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37
37. Waktu Yang Akan Berbicara
38
38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39
39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40
40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41
41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42
42. Akhir diantara Kita
43
43. Kemarahan Sian
44
44. Semua Itu Bukan Milikmu
45
45. Hilang Tanpa Jejak
46
46. Berakhir Sebelum Memulai
47
47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48
48. One Kiss
49
49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50
50. Tahun-tahun berlalu
51
51. Takdir Membawanya Datang
52
52. Ikatan Benang Merah
53
53. Beautiful Feeling
54
54. Kesan Samar
55
55. Dia
56
56. Mengikuti Kata Hati
57
57. Sekretaris Pribadi
58
58. Kejadian Yang Menakutkan
59
59. Pertemuan
60
60. Tidak Ingin Salah Paham
61
61. Petunjuk
62
62. Terpesona
63
63. Jus Stroberi
64
64. Drama dari Winter
65
65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66
66. Melindunginya
67
67. Jangan Pergi
68
68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69
69. Pesta Tahunan
70
70. Rencana Minji dan Winter
71
71. Teriakkan Ketakutan
72
72. Tidak Bisa Mengabaikan
73
73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74
74. Mimpi Buruk
75
75. Perundungan
76
76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77
77. Surat Wasiat
78
78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79
79. Kesehatan Kakek Lee
80
80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81
81. Kekuatan Api Kecil (End)
82
82. Debut (season 2)
83
83. Status (season 2)
84
84. Rumor (season 2)
85
85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86
86. Lokasi Syuting (season 2)
87
87. Kejutan (season 2)
88
88. Ice Americano (Season 2)
89
89. Skandal (Season 2)
90
90. Leon (Season 2)
91
91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92
92. Keluarga Angkat (Season 2)
93
93. Yuta (Season 2)
94
94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95
95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96
96. Wanita Misterius (Season 2)
97
97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98
98. Cerita Sela (Season 2)
99
99. Sian Cemburu (Season 2)
100
100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101
101. Kesehatan Mental (Season 2)
102
102. Opini (Season 2)
103
103. Hipnoterapi (Season 2)
104
104. Dia Cemburu (Season 2)
105
105. Antusiasme (Season 2)
106
106. Kelaparan (Season 2)
107
107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108
108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109
109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110
110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111
111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112
112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113
113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114
114. Misi (Season 2)
115
115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116
116. Dia Kembali Season 2)
117
117. Lian dan Leon (Season 2)
118
118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119
119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120
120. Teman perempuan (Season 2)
121
121. Suara Perempuan (Season 2)
122
122. Khawatir (Season 2)
123
123. Musim Gugur (Season 2)
124
124. HoneyMoon (Season 2)
125
125. Happy After (Season 2 End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!