4. Menikah

Kinara hampir tersedak air liurnya sendiri. Saat pertama kali membuka matanya, yang ia lihat dalam pantulan cermin seperti bukan dirinya. 

Tangannya meraba-raba wajahnya sendiri. Perubahannya sangat signifikan hanya dengan beberapa polesan dari make up. 

“Kamu terlihat seperti, Winter.”

Kinara hanya mengerjapkan matanya berulang kali. Ini seperti tak nyata.

“Ingat untuk bersikap sebagai Winter. Kamu sudah membaca file yang ku kirimkan padamu?”

“Ya.”

“Bagus! Sekarang ayo kita ke  Biro Urusan Sipil.”

Kinara langsung menoleh ke arah Minji seakan bingung.

“Untuk apa?”

“Jelas untuk mendaftarkan pernikahan Winter dan suaminya. Winter kemarin sudah pergi ke Amerika jadi kamu yang harus ke sana. Tenang saja, aku akan menemanimu.”

Mereka berdua lalu pergi ke Biro Urusan Sipil. Sekitar satu jam perjalanan mereka sudah sampai di sana.

Kinara menatap gedung itu. Di sinilah nasibnya akan dipertaruhkan. Sebelum ia keluar dari mobil. Kinara meraup oksigen dengan banyak-banyak.

Saat ini Kinara dan Minji duduk di sebuah kursi yang berada di lorong untuk menunggu calon suami Winter.

“Aku akan ke toilet sebentar. Kamu tunggu di sini,” ucap Minji dan Kinara hanya mengangguk.

Kinara menunduk dan menatap layar teleponnya. Sejak sesampainya di Korea, ia belum memberitahukan kabarnya pada adiknya. Kinara tersenyum sekilas sebelum jari-jari tangannya mengetik pada papan untuk memberi pesan singkat adiknya.

“Nona Winter.”

Kinara langsung menghentikan ketikannya dan langsung mendongak untuk melihat orang yang memanggil. Mata Kinara langsung bertubrukan dengan sosok pria berjas hitam nan rapi. 

Kinara sangat terkejut. Bibir merahnya sedikit terbuka karena takjub. Ia menatapnya dengan kagum saat dia tersenyum tulus padanya.

“Nona Winter.”

“Ah, iya.” Kinara menelan ludahnya saat dia memanggilnya dengan nama saudara tirinya.

Kinara buru-buru berdiri, “Kamu...”

“Aku di sini untuk prosedur pernikahan. Apakah nona membawa persyaratannya?”

Kinara linglung sejenak sebelum otaknya menerima bahwa pria di depannya adalah calon suami Winter.

“Ya. Semua ada di sini,” ucap Kinara sambil menunjuk tas yang berada di tangannya.

“Baiklah, ayo.”

Pria itu menatap Kinara sebelum mengisi formulir. Kinara juga mengisi formulir itu namun tangannya berhenti saat berada pengisian nama.

“Aku tidak ingin tidur dengan orang lain selain suamiku.” Kinara mulai membatin.

Tangannya mengepal kuat seakan ragu. Keputusannya benar-benar akan mempengaruhi kehidupan ke depannya.

Dengan berat hati, Kinara menuliskan nama Winter di sana namun sebelum dikumpulkan pria itu menegurnya.

“Nona sebaiknya memakai nama asli untuk mengisinya.”

Kinara tersadar bahwa nama Winter bukanlah nama asli dari saudara tirinya melainkan nama panggung untuk dunia hiburan.

Sekali lagi Kinara ragu untuk menuliskan nama. Ia menggigit bibir merahnya seakan tertekan. Pernikahan adalah hal yang sakral dan seharusnya tidak untuk dipermainkan.

“Aku tidak ingin mengorbankan hidupku untukmu. Jadi jangan salahkan aku.”

Kinara langsung menuliskan namanya di sana. Sebelum ia menyerahkan formulir itu. Mata Kinara menyipit untuk melihat formulir yang berada di seberangnya. Bukan tanpa alasan, Kinara hanya ingin mengetahui nama yang akan menjadi suaminya.

Tak sampai lima menit sertifikat pernikahan sudah jadi. Kinara ingin melihatnya namun sebelum tangannya mampu menjangkau. Pria itu sudah mengambilnya terlebih dahulu.

“Saya akan menyimpannya untuk berjaga-jaga.”

Mendengar itu, Kinara diliputi rasa kecewa yang tinggi. Namun ia menyembunyikannya.

“Ya, itu lebih baik.”

“Aku akan pergi, besok kita akan bertemu di perayaan.”

“Oh, asisten Erik.”

“Nona Minji.”

Kinara langsung menoleh ke arah Minji dan keningnya berkerut saat perempuan ini menyebutkan nama panggilan yang aneh.

“Kenapa dia memanggilnya asisten Erik? Bukankah dia suami...” Kinara membatin.

“Tuan tidak bisa hadir jadi saya mewakilinya untuk mengurus prosedur pernikahan Tuan dan Nona Winter.”

Lagi-lagi Kinara mengerutkan keningnya. Otaknya benar-benar bertentangan. Jadi pria di depannya yang bernama Erik yang ia sangka suaminya bukanlah suaminya melainkan asisten dari suaminya. 

Wah, lelucon macam apa ini. Kinara benar-benar merasa bodoh.

“Kami sudah membawa berkasnya,” ucap Minji.

“Ya, kami sudah menyelesaikannya.”

“Apa?” Minji terlihat terkejut dan langsung melirik ke arah Kinara.

“Untuk sertifikatnya, aku yang akan membawanya.”

“Ya.”

Keesokannya, Kinara sudah di dandani oleh Minji. Tentu saja dengan riasan yang menyerupai penampilan Winter. Gaun yang ia pakai saat ini adalah gaun pengantin berwarna putih dengan desain yang sederhana.

Kinara mengira pernikahan Winter akan layaknya seperti dongeng mengingat Winter adalah seorang artis. Namun nyatanya itu adalah pesta pernikahan yang sederhana.

“Ingat untuk terus tersenyum.”

“Ya, aku mengingatnya.”

“Ayo pergi.”

Kinara menggigit bibirnya karena gugup. Kinara pergi ke aula. Semua orang mulai memandanginya dan rasa gugupnya semakin membuncah. 

Apalagi untuk pertama kali, ia akan bertemu dengan suaminya. Ya, Kinara belum pernah melihatnya. 

Dengan langkah anggun Kinara terus melangkahkan kakinya hingga di tengah perjalanan karpet merah. Matanya menemukan sepasang sepatu pria di depannya. 

Mata Kinara perlahan mendongak dan mendapati setelan jas dengan warna senada dengannya. Setelan itu membungkus tubuhnya yang tinggi dan tegap dengan sempurna.

Wajahnya tampan dengan hidung mancung yang sempurna. Matanya tajam, gelap dan memikat.

Seringai kecil terbit di wajahnya dan itu sukses membuat Kinara membeku di tempatnya. 

Pria di depannya menghela napas. Dialah Sian. Pemegang perusahaan terkemuka dan satu-satunya ahli waris dari keluarga Lee.

Melihat istrinya diam di tempatnya. Sian melangkah dengan kakinya yang panjang. Hanya butuh beberapa langkah untuk mencapainya. 

Sian menundukkan kepalanya untuk melihat gadis yang berada di depannya sebelum tangannya mencengkeram kuat pergelangan tangan Kinara.

Tubuh Kinara langsung bergetar saat merasakan sakit di pergelangan tangannya. 

“Ayo,” ucap Sian dengan otoriter.

Sian menarik keras tangan Kinara. Gadis itu menggigit bibirnya dengan kuat agar lolongan kesakitannya tidak keluar.

Kinara berjalan di karpet merah dengan menggunakan sepatu hak tinggi. Ia bahkan tak bisa mengikuti langkah Sian. 

Kinara sedikit kehilangan keseimbangan tubuhnya dan pada saat itu Sian melepaskan cengkeramannya akibatnya Kinara jatuh tertelungkup ke depan.

Semua yang hadir menjadi heboh dan Kinara merasa benar-benar malu. Ia merasakan gelombang penghinaan.

Kinara berusaha berdiri sementara orang yang berada di dekanya hanya mengamati dengan pandangan jijik dan senyum seringai. 

Dengan sedikit memaksa, Kinara mampu merasakan gelombang rasa sakit di pergelangan kaki kanannya. Kinara lagi-lagi harus menelan benjolan di tenggorokannya. 

Langkahnya goyah sebelum ia mampu menstabilkan tubuhnya.

Matanya melihat ekspresi di depannya dan itu sukses membuat Kinara benar-benar marah. Kinara mendengus dengan kesal.

.........

Saat membuka mata, benda pertama yang dilihat Kinara adalah jam dinding. Jam itu sudah menunjukkan jam sembilan pagi. 

Kinara memegang kepalanya sendiri saat kilasan otoriter Sian muncul di kepalanya. Dengan sombongnya, Sian memperingatkan bahwa ia tidak diizinkan untuk berinteraksi dengannya, memperingatkan untuk tidak mengganggunya dengan alasan apa pun. 

Mengingatnya membuat Kinara bersungut sebal. Ia menendang-nendang selimutnya.

“Lihat saja, kamu akan berlutut di bawah kakiku dan memintaku untuk bertemu!”

 

Terpopuler

Comments

Anis Swari

Anis Swari

Sukses selalu kak thor

2023-06-07

0

Seniwatiw Seniwatiw

Seniwatiw Seniwatiw

penasaran jadinya

2022-04-25

0

Puan Harahap

Puan Harahap

kinara cantik sekali

2021-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kembali
2 2. Kilasan Masa Lalu
3 3. Perubahan Nasib
4 4. Menikah
5 5. Pertunjukkan
6 6. Pria Yang Kejam
7 7. Melarikan Diri
8 8. Rubah Betina
9 9. Kesalahpahaman
10 10. Fluktuasi Hati
11 11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12 12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13 13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14 14. Uang Ganti Rugi
15 15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16 16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17 17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18 18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19 19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20 20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21 21. Seperti Angin yang Hangat
22 22. Aku Nyaman Denganmu
23 23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24 24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25 25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26 26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27 27. Takut Dibenci
28 28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29 29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30 30. Bersandarlah di Bahuku
31 31. Melilit Seperti Gurita
32 32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33 33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34 34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35 35. Aku Akan Melindungimu
36 36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37 37. Waktu Yang Akan Berbicara
38 38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39 39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40 40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41 41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42 42. Akhir diantara Kita
43 43. Kemarahan Sian
44 44. Semua Itu Bukan Milikmu
45 45. Hilang Tanpa Jejak
46 46. Berakhir Sebelum Memulai
47 47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48 48. One Kiss
49 49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50 50. Tahun-tahun berlalu
51 51. Takdir Membawanya Datang
52 52. Ikatan Benang Merah
53 53. Beautiful Feeling
54 54. Kesan Samar
55 55. Dia
56 56. Mengikuti Kata Hati
57 57. Sekretaris Pribadi
58 58. Kejadian Yang Menakutkan
59 59. Pertemuan
60 60. Tidak Ingin Salah Paham
61 61. Petunjuk
62 62. Terpesona
63 63. Jus Stroberi
64 64. Drama dari Winter
65 65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66 66. Melindunginya
67 67. Jangan Pergi
68 68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69 69. Pesta Tahunan
70 70. Rencana Minji dan Winter
71 71. Teriakkan Ketakutan
72 72. Tidak Bisa Mengabaikan
73 73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74 74. Mimpi Buruk
75 75. Perundungan
76 76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77 77. Surat Wasiat
78 78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79 79. Kesehatan Kakek Lee
80 80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81 81. Kekuatan Api Kecil (End)
82 82. Debut (season 2)
83 83. Status (season 2)
84 84. Rumor (season 2)
85 85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86 86. Lokasi Syuting (season 2)
87 87. Kejutan (season 2)
88 88. Ice Americano (Season 2)
89 89. Skandal (Season 2)
90 90. Leon (Season 2)
91 91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92 92. Keluarga Angkat (Season 2)
93 93. Yuta (Season 2)
94 94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95 95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96 96. Wanita Misterius (Season 2)
97 97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98 98. Cerita Sela (Season 2)
99 99. Sian Cemburu (Season 2)
100 100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101 101. Kesehatan Mental (Season 2)
102 102. Opini (Season 2)
103 103. Hipnoterapi (Season 2)
104 104. Dia Cemburu (Season 2)
105 105. Antusiasme (Season 2)
106 106. Kelaparan (Season 2)
107 107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108 108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109 109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110 110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111 111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112 112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113 113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114 114. Misi (Season 2)
115 115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116 116. Dia Kembali Season 2)
117 117. Lian dan Leon (Season 2)
118 118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119 119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120 120. Teman perempuan (Season 2)
121 121. Suara Perempuan (Season 2)
122 122. Khawatir (Season 2)
123 123. Musim Gugur (Season 2)
124 124. HoneyMoon (Season 2)
125 125. Happy After (Season 2 End)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
1. Kembali
2
2. Kilasan Masa Lalu
3
3. Perubahan Nasib
4
4. Menikah
5
5. Pertunjukkan
6
6. Pria Yang Kejam
7
7. Melarikan Diri
8
8. Rubah Betina
9
9. Kesalahpahaman
10
10. Fluktuasi Hati
11
11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12
12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13
13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14
14. Uang Ganti Rugi
15
15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16
16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17
17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18
18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19
19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20
20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21
21. Seperti Angin yang Hangat
22
22. Aku Nyaman Denganmu
23
23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24
24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25
25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26
26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27
27. Takut Dibenci
28
28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29
29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30
30. Bersandarlah di Bahuku
31
31. Melilit Seperti Gurita
32
32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33
33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34
34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35
35. Aku Akan Melindungimu
36
36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37
37. Waktu Yang Akan Berbicara
38
38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39
39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40
40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41
41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42
42. Akhir diantara Kita
43
43. Kemarahan Sian
44
44. Semua Itu Bukan Milikmu
45
45. Hilang Tanpa Jejak
46
46. Berakhir Sebelum Memulai
47
47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48
48. One Kiss
49
49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50
50. Tahun-tahun berlalu
51
51. Takdir Membawanya Datang
52
52. Ikatan Benang Merah
53
53. Beautiful Feeling
54
54. Kesan Samar
55
55. Dia
56
56. Mengikuti Kata Hati
57
57. Sekretaris Pribadi
58
58. Kejadian Yang Menakutkan
59
59. Pertemuan
60
60. Tidak Ingin Salah Paham
61
61. Petunjuk
62
62. Terpesona
63
63. Jus Stroberi
64
64. Drama dari Winter
65
65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66
66. Melindunginya
67
67. Jangan Pergi
68
68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69
69. Pesta Tahunan
70
70. Rencana Minji dan Winter
71
71. Teriakkan Ketakutan
72
72. Tidak Bisa Mengabaikan
73
73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74
74. Mimpi Buruk
75
75. Perundungan
76
76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77
77. Surat Wasiat
78
78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79
79. Kesehatan Kakek Lee
80
80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81
81. Kekuatan Api Kecil (End)
82
82. Debut (season 2)
83
83. Status (season 2)
84
84. Rumor (season 2)
85
85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86
86. Lokasi Syuting (season 2)
87
87. Kejutan (season 2)
88
88. Ice Americano (Season 2)
89
89. Skandal (Season 2)
90
90. Leon (Season 2)
91
91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92
92. Keluarga Angkat (Season 2)
93
93. Yuta (Season 2)
94
94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95
95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96
96. Wanita Misterius (Season 2)
97
97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98
98. Cerita Sela (Season 2)
99
99. Sian Cemburu (Season 2)
100
100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101
101. Kesehatan Mental (Season 2)
102
102. Opini (Season 2)
103
103. Hipnoterapi (Season 2)
104
104. Dia Cemburu (Season 2)
105
105. Antusiasme (Season 2)
106
106. Kelaparan (Season 2)
107
107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108
108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109
109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110
110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111
111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112
112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113
113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114
114. Misi (Season 2)
115
115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116
116. Dia Kembali Season 2)
117
117. Lian dan Leon (Season 2)
118
118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119
119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120
120. Teman perempuan (Season 2)
121
121. Suara Perempuan (Season 2)
122
122. Khawatir (Season 2)
123
123. Musim Gugur (Season 2)
124
124. HoneyMoon (Season 2)
125
125. Happy After (Season 2 End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!