14. Uang Ganti Rugi

Kinara kembali ke rumahnya tepat pukul lima sore. Semburat jingga yang menawan ditambah embusan angin sore, menambah pesona siluet Kinara saat memarkirkan mobilnya.

Kinara buru-buru turun dari mobilnya dan bergegas membuka pintu rumah. Tepat setelah ia membuka pintu bahkan sebelum melangkah. Hidungnya mencium aroma tembakau yang tajam.

Kirana merajut alisnya seolah sedang berpikir. Ia segera masuk dan menolehkan kepalanya.

Kinara menyadari sesuatu, bahwa Sian sedang duduk di sofa dengan jari mengapit sebuah batang rokok yang mengeluarkan asap.

Jendela di sampingnya terbuka. Hingga angin mampu masuk merembes gorden membuatnya terayun.

Tubuh Kinara seakan membeku. Kilasan saat berada di kantornya siang ini menghantarkan beberapa gejolak rasa yang susah dijelaskan.

Ia ingin kejelasan mengenai hubungannya dengan Jina. Namun sebelum ia berhasil menggerakkan bibirnya. Kinara diingatkan kembali dengan dia yang ingin memutus hubungan dengannya.

Kinara langsung mengalihkan pandangannya. Ia hendak mengabaikannya dan segera menuju kamarnya.

Baru satu langkah ia melangkah. Suara yang begitu tenang dan merdu merobek indera pendengarannya.

Kinara langsung memandang wajah Sian. Untuk pertama kalinya, ia mendengar suara Sian yang begitu tenang.

Kinara tak ingin memprovokasi Sian, alhasil ia langsung mendekati Sian.

Kinara memperhatikan Sian menghisap batang rokoknya. Ia juga memperhatikan Sian saat mencari-cari sesuatu di dalam tas kerjanya.

Sian mengeluarkan sebuah kartu dan memberikannya pada Kinara. Kinara memperhatikan kartu itu sambil menunggu penjelasan dari Sian.

Namun rupanya Sian tak berniat untuk memberikan penjelasan.

“Ini...”

Sian mematikan batang rokoknya di asbak lalu berdiri dan menatap Kinara acuh tak acuh.

“Itu adalah uang untuk biaya rumah sakit. Aku tidak ingin berhutang apa pun dan terlibat apa pun denganmu.”

Kinara memegang kartu itu dengan sangat erat. Hatinya tiba-tiba bergejolak kembali.

“Terima kasih.”

Kinara langsung buru-buru berbalik dan meninggalkan Sian yang masih berdiri si ruang tamu.

Kinara langsung melemparkan kartu yang berada di tangannya dengan sembarangan saat sudah berada di kamarnya.

“Dia berbicara denganku dengan nada normal hanya ingin memberikanku uang ganti rugi. Dia juga berinisiatif datang ke rumah ini hanya untuk itu. Ah, haruskah aku senang atau sedih.”

Kinara membuang napasnya lalu ambruk di ranjang. Kepalanya berdenyut memikirkan sesuatu.

“Tunggu! Apakah dia akan menginap di sini. Jika dia menginap di sini bukankah aku harus tidur di kamar yang sama. Kamarnya sekarang sudah berganti menjadi ruang perpustakaan.”

Kinara mengamati langit-langit rumah. Ia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi dengannya jika ia harus menempati ranjang yang sama.

“Tidak! Itu mustahil!”

Saat gejolak hatinya berperang dengan otaknya. Suara pintu terdengar hingga menginterupsi Kinara.

“Nyonya Muda, makan malam sudah siap. Maukah anda turun dan makan malam?”

Kinara langsung bangun dan membuka pintu kamarnya.

“Aku akan malam nanti. Sebaiknya, panggil Sian untuk makan malam.”

Kinara lalu menutup pintunya dan berjalan melewati asisten rumah tangga.

“Nyonya Muda ingin ke mana?”

“Aku akan mempelajari naskahku di ruang baca.”

“Apakah Nyonya Muda ingin dibuatkan minuman hangat atau kudapan kecil?”

“Tidak usah. Kamu layani saja...”

Sebelum Kinara menyelesaikan ucapannya. Netra Kinara melihat keberadaan Sian. Dia dengan tenang berjalan seolah tak mendengar apa pun.

“Tuan Muda, makan malam sudah siap,” ucap asisten rumah tangga.

Kinara melihat asisten rumah tangga yang diacuhkan hanya bisa menghela napas. Kinara melihat sekilas Sian dan buru-buru pergi.

“Tuan Muda, apakah Tuan Muda akan makan malam sekarang?”

Sian tak menjawabnya lagi. Pria itu sibuk dengan netra yang sedang menangkap objek yang menjauhinya.

Asisten rumah tangga melihat Sian yang sedari tadi melihat kepergian Kinara hanya bisa menampilkan ekspresi bingung.

“Apakah Tuan Muda ingin menunggu Nyonya Muda sebentar dan makan bersama? Nyonya Muda sedang mempelajari naskahnya.”

Sebelum asisten rumah tangganya berhasil menyelesaikan kalimatnya. Sian meraung ganas di sana.

“Siapa yang ingin makan bersamanya!”

Pria itu kemudian pergi dalam suasana hati yang tak ceria seperti biasa.

...

Cahaya matahari menembus kaca jendela yang berderet di salah satu sisi ruangan, membuat ruangan itu terasa hangat, terang, dan sangat nyaman. Ruang duduk itu dilengkapi sofa besar yang empuk, dua kursi berlengan, dan meja rendah dari kayu di tengah-tengah ruangan. Lantainya berlapis karpet tebal. Rak yang dipenuhi berbagai jenis buku dan novel. Kebanyakan buku mengenai bisnis menutupi salah satu dinding di sana.

“Ah, badanku sakit sekali,” keluh Kinara yang sejak tadi malam tidur di sana.

Matanya mengerjap-ngerjap untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya.

Mata indah itu menatap jam yang digantungkan di dinding.

“Apakah dia sudah pergi ke kantor?”

Kinara langsung menoleh ke arah jendela karena tanpa sengaja gendang telinganya mendengar suara mobil yang dinyalakan.

Ia buru-buru bangkit dari duduknya. Berlari kecil menuju ke jendela hanya untuk mengintip mobil Sian perlahan menghilang dari pandangannya.

Kinara berbalik dan berjalan ke bawah menuju dapur, ”Ada minuman? Aku haus setengah mati.”

“Nyonya Muda, anda sudah bangun?”

“Ya.”

“Sebaiknya Nyonya Muda sarapan.”

“Ya.”

Saat mengambil satu suapan, tiba-tiba suara ponsel Kinara berbunyi. Itu adalah pesan dari Minji.

Kinara buru-buru membukanya dan begitu selesai membacanya. Ia mendesah keras.

Minji menyuruhnya untuk berkumpul sesekali dengan sosialita. Ya, Winter memang sesekali akan berpartisipasi dalam acara sosialita. Meskipun itu hanya berkumpul cantik di sore hari namun niat mereka adalah saling memamerkan kekayaan mereka.

Kinara sungguh tidak cocok pergi ke acara itu. Namun ia harus tetap menjalaninya sebagai Winter. Karena bahkan hidupnya dan tubuhnya sudah bukan miliknya lagi.

“Aku lebih suka membaca novel romantis dan rebahan daripada pergi ke acara tersebut.”

Ia bangkit juga dari bangkunya dan memandang ke sekeliling ruang duduk.

“Nyonya Muda, apa yang anda cari?”

“Huh, tidak ada.”

Sore ini, Kinara sudah bersiap-siap menuju ke tempat pertemuan. Minji sudah mengatur semuanya. Baju, sepatu dan tas yang akan di bawa.

Kinara menatap pantulan dirinya sendiri dan merasa jijik pada bayangan itu.

“Apakah ini dinamakan baju? Ini lebih tepat dinamakan kain perca.”

Kinara berputar sedikit untuk melihat punggungnya dan menggeleng pelan.

“Aku akan menggantinya. Aku bisa masuk angin jika memakai ini.”

Kinara tiba di acara pertemuan sedikit terlambat. Oleh karena itu, saat tiba di sana sudah banyak orang yang berkumpul.

Keluarga Lee adalah keluarga terpandang dan mempunyai status sosial paling tinggi. Dan Winter adalah orang yang mempunyai status paling tinggi di sini karena menikahi pewaris keluarga Lee.

Itulah mengapa saat Kinara tiba di sana. Ia langsung disambut. Kinara kikuk di sana. Ia hanya bertegur sapa seperlunya dan sesekali menimpali pembicaraan.

Hingga suara yang membuat suasana hati Kinara berubah.

“Winter. Ah, dia yang aku ceritakan. Dia adalah istri dari Tuan Muda keluarga Lee.”

Pria di samping Jina menatapnya dengan ekspresi terluka.

Kinara tetap tenang dan merasa tidak terganggu meskipun pikirannya sedang menduga-duga. Entah, pertunjukkan apa yang dilayangkan Jina untuknya nanti.

.

.

.

Selalu dukung certa agar dapat dilanjut...like, komen dan vote juseyo...

Terpopuler

Comments

Anis Swari

Anis Swari

love you...cerita ini bagus sekali

2023-07-19

0

Neni Setyorini

Neni Setyorini

kok Lom pulang juga winter

2022-05-30

0

Seniwatiw Seniwatiw

Seniwatiw Seniwatiw

oke pastinya

2022-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kembali
2 2. Kilasan Masa Lalu
3 3. Perubahan Nasib
4 4. Menikah
5 5. Pertunjukkan
6 6. Pria Yang Kejam
7 7. Melarikan Diri
8 8. Rubah Betina
9 9. Kesalahpahaman
10 10. Fluktuasi Hati
11 11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12 12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13 13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14 14. Uang Ganti Rugi
15 15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16 16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17 17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18 18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19 19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20 20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21 21. Seperti Angin yang Hangat
22 22. Aku Nyaman Denganmu
23 23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24 24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25 25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26 26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27 27. Takut Dibenci
28 28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29 29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30 30. Bersandarlah di Bahuku
31 31. Melilit Seperti Gurita
32 32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33 33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34 34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35 35. Aku Akan Melindungimu
36 36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37 37. Waktu Yang Akan Berbicara
38 38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39 39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40 40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41 41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42 42. Akhir diantara Kita
43 43. Kemarahan Sian
44 44. Semua Itu Bukan Milikmu
45 45. Hilang Tanpa Jejak
46 46. Berakhir Sebelum Memulai
47 47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48 48. One Kiss
49 49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50 50. Tahun-tahun berlalu
51 51. Takdir Membawanya Datang
52 52. Ikatan Benang Merah
53 53. Beautiful Feeling
54 54. Kesan Samar
55 55. Dia
56 56. Mengikuti Kata Hati
57 57. Sekretaris Pribadi
58 58. Kejadian Yang Menakutkan
59 59. Pertemuan
60 60. Tidak Ingin Salah Paham
61 61. Petunjuk
62 62. Terpesona
63 63. Jus Stroberi
64 64. Drama dari Winter
65 65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66 66. Melindunginya
67 67. Jangan Pergi
68 68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69 69. Pesta Tahunan
70 70. Rencana Minji dan Winter
71 71. Teriakkan Ketakutan
72 72. Tidak Bisa Mengabaikan
73 73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74 74. Mimpi Buruk
75 75. Perundungan
76 76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77 77. Surat Wasiat
78 78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79 79. Kesehatan Kakek Lee
80 80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81 81. Kekuatan Api Kecil (End)
82 82. Debut (season 2)
83 83. Status (season 2)
84 84. Rumor (season 2)
85 85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86 86. Lokasi Syuting (season 2)
87 87. Kejutan (season 2)
88 88. Ice Americano (Season 2)
89 89. Skandal (Season 2)
90 90. Leon (Season 2)
91 91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92 92. Keluarga Angkat (Season 2)
93 93. Yuta (Season 2)
94 94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95 95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96 96. Wanita Misterius (Season 2)
97 97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98 98. Cerita Sela (Season 2)
99 99. Sian Cemburu (Season 2)
100 100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101 101. Kesehatan Mental (Season 2)
102 102. Opini (Season 2)
103 103. Hipnoterapi (Season 2)
104 104. Dia Cemburu (Season 2)
105 105. Antusiasme (Season 2)
106 106. Kelaparan (Season 2)
107 107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108 108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109 109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110 110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111 111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112 112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113 113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114 114. Misi (Season 2)
115 115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116 116. Dia Kembali Season 2)
117 117. Lian dan Leon (Season 2)
118 118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119 119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120 120. Teman perempuan (Season 2)
121 121. Suara Perempuan (Season 2)
122 122. Khawatir (Season 2)
123 123. Musim Gugur (Season 2)
124 124. HoneyMoon (Season 2)
125 125. Happy After (Season 2 End)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
1. Kembali
2
2. Kilasan Masa Lalu
3
3. Perubahan Nasib
4
4. Menikah
5
5. Pertunjukkan
6
6. Pria Yang Kejam
7
7. Melarikan Diri
8
8. Rubah Betina
9
9. Kesalahpahaman
10
10. Fluktuasi Hati
11
11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12
12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13
13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14
14. Uang Ganti Rugi
15
15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16
16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17
17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18
18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19
19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20
20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21
21. Seperti Angin yang Hangat
22
22. Aku Nyaman Denganmu
23
23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24
24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25
25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26
26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27
27. Takut Dibenci
28
28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29
29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30
30. Bersandarlah di Bahuku
31
31. Melilit Seperti Gurita
32
32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33
33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34
34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35
35. Aku Akan Melindungimu
36
36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37
37. Waktu Yang Akan Berbicara
38
38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39
39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40
40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41
41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42
42. Akhir diantara Kita
43
43. Kemarahan Sian
44
44. Semua Itu Bukan Milikmu
45
45. Hilang Tanpa Jejak
46
46. Berakhir Sebelum Memulai
47
47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48
48. One Kiss
49
49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50
50. Tahun-tahun berlalu
51
51. Takdir Membawanya Datang
52
52. Ikatan Benang Merah
53
53. Beautiful Feeling
54
54. Kesan Samar
55
55. Dia
56
56. Mengikuti Kata Hati
57
57. Sekretaris Pribadi
58
58. Kejadian Yang Menakutkan
59
59. Pertemuan
60
60. Tidak Ingin Salah Paham
61
61. Petunjuk
62
62. Terpesona
63
63. Jus Stroberi
64
64. Drama dari Winter
65
65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66
66. Melindunginya
67
67. Jangan Pergi
68
68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69
69. Pesta Tahunan
70
70. Rencana Minji dan Winter
71
71. Teriakkan Ketakutan
72
72. Tidak Bisa Mengabaikan
73
73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74
74. Mimpi Buruk
75
75. Perundungan
76
76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77
77. Surat Wasiat
78
78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79
79. Kesehatan Kakek Lee
80
80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81
81. Kekuatan Api Kecil (End)
82
82. Debut (season 2)
83
83. Status (season 2)
84
84. Rumor (season 2)
85
85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86
86. Lokasi Syuting (season 2)
87
87. Kejutan (season 2)
88
88. Ice Americano (Season 2)
89
89. Skandal (Season 2)
90
90. Leon (Season 2)
91
91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92
92. Keluarga Angkat (Season 2)
93
93. Yuta (Season 2)
94
94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95
95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96
96. Wanita Misterius (Season 2)
97
97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98
98. Cerita Sela (Season 2)
99
99. Sian Cemburu (Season 2)
100
100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101
101. Kesehatan Mental (Season 2)
102
102. Opini (Season 2)
103
103. Hipnoterapi (Season 2)
104
104. Dia Cemburu (Season 2)
105
105. Antusiasme (Season 2)
106
106. Kelaparan (Season 2)
107
107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108
108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109
109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110
110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111
111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112
112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113
113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114
114. Misi (Season 2)
115
115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116
116. Dia Kembali Season 2)
117
117. Lian dan Leon (Season 2)
118
118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119
119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120
120. Teman perempuan (Season 2)
121
121. Suara Perempuan (Season 2)
122
122. Khawatir (Season 2)
123
123. Musim Gugur (Season 2)
124
124. HoneyMoon (Season 2)
125
125. Happy After (Season 2 End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!