7. Melarikan Diri

Kala sinar mengintip dari balik kelambu. Kinara terusik oleh ulahnya. Perlahan kelopak mata yang terpejam, terbuka.

Hal pertama yang ia rasakan adalah rasa tidak nyaman pada tubuhnya. Rasanya sulit dijelaskan. Rasa sakit yang ia alami pada bibirnya atau bahkan rasa sakit diantara kedua kakinya.

“Nyonya Muda, bolehkan saya masuk?”

“Oh.”

Suara lirih itu menjadi jawaban.

“Nyonya...”

Pelayan rumah tangga itu merasa terkejut melihat majikannya terkulai lemas di atas ranjang.

“Nyonya, maafkan saya. Saya yang memberitahukan Tuan Lee perihal kondisi rumah tangga Nyonya Muda dan Tuan Muda.”

Kinara yang tadinya menunduk seketika mendongak. Ada jeda diantara senyumnya. Seakan ia sudah mengetahui sebelumnya.

“Tidak apa. Apakah sarapan sudah siap?”

“Iya, Nyonya Muda.”

“Bawakan ke sini.”

“Baik Nyonya Muda.”

Setelah kepergian pelayan rumah tangga. Ponsel Kinara berbunyi. Itu adalah pesan dari Minji. Diantaranya adalah jadwal Winter yang harus ia lakukan.

Sejenak ia membacanya dan meletakkan ponselnya kembali tanpa berniat membalas pesan.

Kinara memiringkan kepalanya, dengan tenang menatap sinar matahari pagi. Kinara memikirkan sesuatu. Sepertinya perempuan itu untuk sementara waktu akan menjauhi Sian.

Kinara buru-buru mengambil ponselnya kembali dan membalas pesan dari Minji.

Kinara meminta untuk Minji bahwa jadwalnya akan dimajukan. Kinara yang harusnya terbang ke Jepang lusa, diubah menjadi malam nanti.

Dengan tertatih, Kinara bangkit dari ranjangnya dan menuju ke kamar mandi. Butuh setengah jam untuk Kinara mandi dan juga memoleskan make up agar terlihat seperti Winter.

“Nyonya Muda, anda ingin pergi kemana?”

Kinara langsung memalingkan wajahnya saat mengetahui pengurus rumah tangga berdiri diambang pintu.

“Aku akan pergi ke Jepang malam nanti untuk pekerjaan jadi aku harus berkemas sekarang. Bisakah kamu membantuku?”

“Tentu saja. Saya akan mengepak barang-barang Nyonya Muda. Sementara Nyonya Muda sarapan.”

“Baiklah dan terima kasih.”

Malamnya, Kinara benar-benar meninggalkan rumah besar itu tanpa memberitahukan Sian.

Pijaran lampu jalanan yang meriah membuat suasana perkotaan tampak gemerlap dan bercahaya.

Sian duduk dengan nyaman di kursi penumpang. Tangannya tak henti-hentinya menyentuh beberapa lembaran kertas yang berada di pangkuannya.

Sian mengalihkan perhatiannya sejenak, saat mobilnya berhenti karena lampu merah. Tanpa sengaja matanya melihat sosok yang ia kenal betul.

Ia menatap kosong di depannya. Sosoknya benar-benar membiusnya. Mata Sian setia menatapnya sampai sosok itu pergi saat lampu hijau menyala.

Sian mengerjapkan matanya untuk beberapa kali dan seolah-olah tak melihat apa pun. Ia kembali melanjutkan kegiatannya untuk memeriksa beberapa dokumen.

.........

Sesampainya di bandara, beberapa kali Kinara menelisik keadaan sekitar. Matanya dengan jeli mencari keberadaan telepon umum.

Bukan tanpa alasan mencari telepon umum. Ia ingin mengabari adiknya. Jika ditanya apakah Kinara tidak mempunyai ponsel.

Jawabannya adalah punya. Namun ponsel itu milik Winter, nomor pun milik Winter. Sedangkan ponsel dan sim card asli Kinara disita oleh Minji.

“Minji.”

“Apa?”

“Aku ingin pergi ke toilet,” ucap Kinara.

“Sekarang?”

“Ya.”

“Tidak bisakah kamu menahannya sampai kita memasuki pesawat!” Omel Minji.

Kinara langsung menggeleng cepat, “Tidak bisa. Aku benar-benar harus ke toilet.”

Minji membuang napas jengah.

“Baiklah! Cepatlah! Aku akan menunggumu di dalam pesawat.”

“Terima kasih, Minji.”

Kinara langsung berlari menjauhi Minji sedangkan Minji mengerutkan keningnya melihat tingkah Kinara.

“Apakah dia benar-benar tidak bisa menahannya?”

Sebenarnya Kinara berbohong. Gadis itu tidak benar-benar pergi ke toilet melainkan pergi untuk mencari telepon umum. Sekelebat ekor mata Kinara menangkap apa yang ia cari.

Binar bahagia langsung tercipta dari wajah cantiknya. Kinara langsung mendatangi dan langsung mengambil gagang telepon.

Tangannya dengan lihat menekan beberapa kombinasi angka yang sudah ia hafal di luar kepala.

Beberapa menit menunggu. Seseorang tengah menjawab panggilannya.

“Halo, ini siapa?”

“Nathan, ini aku.”

“Kakak! Kenapa baru menelepon? Aku khawatir dengan keadaan kakak. Kakak memberiku pesan singkat dengan memberitahukan keadaan ayah dan setelah itu menghilang. Aku pikir kakak...”

“Maaf membuatmu khawatir. Bagaimana dengan kondisi ibu?”

“Jauh lebih buruk.”

“Apakah kamu memberitahukannya?”

“Iya.”

“Kenapa kamu memberitahukannya?”

“Karena ibu selalu mempertanyakannya. Aku bingung saat itu. Kakak maafkan aku.”

“Sudahlah, ini bukan salahmu. Cepat atau lambat ibu pasti akan tahu.”

“Kakak! Kapan kakak akan kembali? Ibu pasti senang melihat kakak kembali.”

“Aku tidak bisa kembali sekarang. Ada hal yang harus kuurus di sini.”

“Apakah kakak mendapatkan masalah di sana?”

“Tidak! Tidak! Kakak baik-baik saja di sini.”

“Syukurlah, Kakak...sebenarnya pihak rumah sakit—“

“Tenang saja, kakak akan mentransfer beberapa uang untuk perawatan ibu dan keperluanmu.”

“Kakak maafkan aku selama ini hanya merepotkan kakak.”

“Kenapa kamu tiba-tiba bicara seperti itu? Kamu selama ini tidak merepotkan. Kamu jaga saja ibu di sana. Aku tidak bisa berlama-lama, akan kututup teleponnya.”

“Kakak sering-seringlah bertukar kabar. Jaga kesehatan di sana.”

“Ya, baiklah! Kamu juga.”

Kinara menutup sambungan telepon itu. Ada cairan bening yang tiba-tiba keluar tanpa permisi.

Kinara langsung cepat-cepat menyekanya. Rupanya adegan itu dilihat oleh sekelompok orang yang mempunyai penglihatan tajam.

“Ah! Itu Winter! Winter ada di sini!”

Teriakan itu rupanya banyak membuat orang jadi penasaran dan berkumpul. Dalam sekejap kehebohan itu membuat jalan Kinara terblokir.

“Dia lebih cantik daripada yang di televisi!”

Kinara langsung memperbaiki kacamata dan letak topinya. Ia langsung berlari dan menghindar dari gerombolan orang-orang yang mengejarnya.

Tak sedikit dari mereka yang mencoba mengejar Kinara.

“Ah! Mereka benar-benar.”

Kinara mengeluh. Keringat tengah turun dari dahinya.

Kinara membelok dan pada saat itu tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang. Kinara ingin berteriak namun mulutnya dibungkam oleh tangan yang kekar.

Ia mencoba melepaskan tangan itu namun sebelum ia berhasil. Tubuhnya langsung dibalik dan menghadap sosok itu. Tindakan itu membuat tubuh Kinara membeku.

Mata mereka bertemu. Mereka saling melihat dalam jarak dekat. Waktu pun seakan berhenti berputar.

Mata Kinara beberapa kali mengerjap untuk memastikan penglihatannya. Ia seperti gadis yang linglung untuk sementara waktu.

Seketika matanya membulat sempurna dengan irama jantung yang begitu berdegup.

“Kenapa kamu berpenampilan seperti ini?”

“Huh?”

“Kenapa kamu berpenampilan seperti Winter?”

“Huh? Aku?”

“Lihatlah! Orang lain menganggapmu sebagai Winter. Lihatlah! Kekacauan yang kamu buat.”

Kinara mengerjapkan matanya kembali. Terlepas dari identitasnya sebagai Winter. Di matanya ia masih Kinara Kim. Ia masih dikenali sebagai Kinara.

“Hyuk-ah.”

Saat kata itu keluar. Kinara seakan ditarik. Dalam hitungan detik, ia sudah berada dalam rengkuhan Lee Hyuk.

Kinara berdiri di sana dengan kaku. Telinganya mampu mendengar degupan jantung pria yang mendekapnya.

Cukup terdengar jelas sampai telinganya juga mendengar suara teriakan yang meneriaki nama Winter dan disusul suara langkah sepatu bergerombol.

Kinara baru menyadari bahwa penggemar Winter masih mencarinya.

.

.

.

.

.

Dukung selalu ya...

Terpopuler

Comments

Anis Swari

Anis Swari

Lee Hyuk aja tahu kalau dia bukan winter.

2023-07-09

0

Seniwatiw Seniwatiw

Seniwatiw Seniwatiw

okuuuutrewapasiiiiih udah bagus aku suka

2022-04-25

0

Puan Harahap

Puan Harahap

lanjut

2021-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kembali
2 2. Kilasan Masa Lalu
3 3. Perubahan Nasib
4 4. Menikah
5 5. Pertunjukkan
6 6. Pria Yang Kejam
7 7. Melarikan Diri
8 8. Rubah Betina
9 9. Kesalahpahaman
10 10. Fluktuasi Hati
11 11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12 12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13 13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14 14. Uang Ganti Rugi
15 15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16 16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17 17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18 18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19 19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20 20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21 21. Seperti Angin yang Hangat
22 22. Aku Nyaman Denganmu
23 23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24 24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25 25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26 26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27 27. Takut Dibenci
28 28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29 29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30 30. Bersandarlah di Bahuku
31 31. Melilit Seperti Gurita
32 32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33 33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34 34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35 35. Aku Akan Melindungimu
36 36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37 37. Waktu Yang Akan Berbicara
38 38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39 39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40 40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41 41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42 42. Akhir diantara Kita
43 43. Kemarahan Sian
44 44. Semua Itu Bukan Milikmu
45 45. Hilang Tanpa Jejak
46 46. Berakhir Sebelum Memulai
47 47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48 48. One Kiss
49 49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50 50. Tahun-tahun berlalu
51 51. Takdir Membawanya Datang
52 52. Ikatan Benang Merah
53 53. Beautiful Feeling
54 54. Kesan Samar
55 55. Dia
56 56. Mengikuti Kata Hati
57 57. Sekretaris Pribadi
58 58. Kejadian Yang Menakutkan
59 59. Pertemuan
60 60. Tidak Ingin Salah Paham
61 61. Petunjuk
62 62. Terpesona
63 63. Jus Stroberi
64 64. Drama dari Winter
65 65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66 66. Melindunginya
67 67. Jangan Pergi
68 68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69 69. Pesta Tahunan
70 70. Rencana Minji dan Winter
71 71. Teriakkan Ketakutan
72 72. Tidak Bisa Mengabaikan
73 73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74 74. Mimpi Buruk
75 75. Perundungan
76 76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77 77. Surat Wasiat
78 78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79 79. Kesehatan Kakek Lee
80 80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81 81. Kekuatan Api Kecil (End)
82 82. Debut (season 2)
83 83. Status (season 2)
84 84. Rumor (season 2)
85 85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86 86. Lokasi Syuting (season 2)
87 87. Kejutan (season 2)
88 88. Ice Americano (Season 2)
89 89. Skandal (Season 2)
90 90. Leon (Season 2)
91 91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92 92. Keluarga Angkat (Season 2)
93 93. Yuta (Season 2)
94 94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95 95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96 96. Wanita Misterius (Season 2)
97 97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98 98. Cerita Sela (Season 2)
99 99. Sian Cemburu (Season 2)
100 100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101 101. Kesehatan Mental (Season 2)
102 102. Opini (Season 2)
103 103. Hipnoterapi (Season 2)
104 104. Dia Cemburu (Season 2)
105 105. Antusiasme (Season 2)
106 106. Kelaparan (Season 2)
107 107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108 108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109 109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110 110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111 111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112 112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113 113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114 114. Misi (Season 2)
115 115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116 116. Dia Kembali Season 2)
117 117. Lian dan Leon (Season 2)
118 118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119 119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120 120. Teman perempuan (Season 2)
121 121. Suara Perempuan (Season 2)
122 122. Khawatir (Season 2)
123 123. Musim Gugur (Season 2)
124 124. HoneyMoon (Season 2)
125 125. Happy After (Season 2 End)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
1. Kembali
2
2. Kilasan Masa Lalu
3
3. Perubahan Nasib
4
4. Menikah
5
5. Pertunjukkan
6
6. Pria Yang Kejam
7
7. Melarikan Diri
8
8. Rubah Betina
9
9. Kesalahpahaman
10
10. Fluktuasi Hati
11
11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12
12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13
13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14
14. Uang Ganti Rugi
15
15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16
16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17
17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18
18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19
19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20
20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21
21. Seperti Angin yang Hangat
22
22. Aku Nyaman Denganmu
23
23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24
24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25
25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26
26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27
27. Takut Dibenci
28
28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29
29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30
30. Bersandarlah di Bahuku
31
31. Melilit Seperti Gurita
32
32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33
33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34
34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35
35. Aku Akan Melindungimu
36
36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37
37. Waktu Yang Akan Berbicara
38
38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39
39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40
40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41
41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42
42. Akhir diantara Kita
43
43. Kemarahan Sian
44
44. Semua Itu Bukan Milikmu
45
45. Hilang Tanpa Jejak
46
46. Berakhir Sebelum Memulai
47
47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48
48. One Kiss
49
49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50
50. Tahun-tahun berlalu
51
51. Takdir Membawanya Datang
52
52. Ikatan Benang Merah
53
53. Beautiful Feeling
54
54. Kesan Samar
55
55. Dia
56
56. Mengikuti Kata Hati
57
57. Sekretaris Pribadi
58
58. Kejadian Yang Menakutkan
59
59. Pertemuan
60
60. Tidak Ingin Salah Paham
61
61. Petunjuk
62
62. Terpesona
63
63. Jus Stroberi
64
64. Drama dari Winter
65
65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66
66. Melindunginya
67
67. Jangan Pergi
68
68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69
69. Pesta Tahunan
70
70. Rencana Minji dan Winter
71
71. Teriakkan Ketakutan
72
72. Tidak Bisa Mengabaikan
73
73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74
74. Mimpi Buruk
75
75. Perundungan
76
76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77
77. Surat Wasiat
78
78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79
79. Kesehatan Kakek Lee
80
80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81
81. Kekuatan Api Kecil (End)
82
82. Debut (season 2)
83
83. Status (season 2)
84
84. Rumor (season 2)
85
85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86
86. Lokasi Syuting (season 2)
87
87. Kejutan (season 2)
88
88. Ice Americano (Season 2)
89
89. Skandal (Season 2)
90
90. Leon (Season 2)
91
91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92
92. Keluarga Angkat (Season 2)
93
93. Yuta (Season 2)
94
94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95
95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96
96. Wanita Misterius (Season 2)
97
97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98
98. Cerita Sela (Season 2)
99
99. Sian Cemburu (Season 2)
100
100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101
101. Kesehatan Mental (Season 2)
102
102. Opini (Season 2)
103
103. Hipnoterapi (Season 2)
104
104. Dia Cemburu (Season 2)
105
105. Antusiasme (Season 2)
106
106. Kelaparan (Season 2)
107
107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108
108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109
109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110
110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111
111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112
112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113
113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114
114. Misi (Season 2)
115
115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116
116. Dia Kembali Season 2)
117
117. Lian dan Leon (Season 2)
118
118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119
119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120
120. Teman perempuan (Season 2)
121
121. Suara Perempuan (Season 2)
122
122. Khawatir (Season 2)
123
123. Musim Gugur (Season 2)
124
124. HoneyMoon (Season 2)
125
125. Happy After (Season 2 End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!