5. Pertunjukkan

Kinara sesekali menguap saat menuruni anak tangga yang ada di depannya. Matanya tak lupa berkeliaran mencari-cari sesuatu yang begitu menarik perhatiannya.

“Nyonya Muda.”

Kinara langsung menoleh pada asisten rumah tangganya.

“Ada apa?”

“Tadi, Tuan Besar berpesan untuk datang di rumah utama. Karena akan ada perjamuan makan malam keluarga.”

“Tuan Besar?”

Otak Kinara langsung berkeliaran. Tuan Besar jelas sekali kakek Sian. Winter telah memberitahukan bahwa Kakek adalah satu-satunya orang yang mendukung penuh hubungan mereka. Winter memakai beliau untuk menjodohkannya pada Sian. 

Kinara mengangguk, “Baiklah nanti aku akan memberitahukan pada Sian juga.”

Kinara langsung meluncur ke kursi dan meraih gagang telepon. Sambil melirik asisten rumah tangganya Kinara berpikir. Ia sama sekali tidak mengetahui nomor Sian. 

“Bibi, apakah bibi tahu nomor Sian?”

“Nomor Tuan Muda ada di buku kecil di laci.”

Dengan semangat Kinara langsung membuka laci dan meraih buku kecil berwarna merah muda. Tak perlu menunggu waktu lama. Matanya langsung menangkap nama dan nomor yang begitu indah.

Kinara dengan gugup menahan napasnya sambil mendengar suara sambungan. Panggilan pertama diabaikan. Panggilan kedua masih sama saja dan panggilan ketiga ditolak.

Kinara mengerutkan bibirnya kesal. Mata Kinara semakin berapi-api. Ia berusaha untuk menelepon Sian.

“Jangan ganggu aku!” suara meledak dari Sian menyambut gendang telinga Kinara.

“Kakek menelepon. Beliau ingin kita ke sana untuk makan malam.”

Satu detik. Dua detik. Tiga detik. Orang di seberang tiba-tiba diam membuat Kinara beberapa kali melihat teleponnya.

“Apakah kamu tidak merasa menjadi wanita picik yang untuk terus menganggukku menggunakan alasan kakek?”

Kinara membeku di tempatnya. Sebelum ia mampu menjawab panggilan itu terputus sepihak. Mulut Kinara menganga tidak percaya dengan apa yang barusan ia terima. Sumpah serapah ia layangkan untuk pria yang berhati dingin layaknya es balok.

“Sian sialan!”

Waktu terasa begitu cepat. Baru saja Kinara merasa bersantai, hari mulai gelap. Kinara menatap jam di dinding dan langsung berlari menuju kamarnya untuk bersiap-siap.

Saat membuka lemarinya hal pertama yang ia sadari bahwa banyak baju yang bergantungan indah di sana. Itu adalah baju pemberian Winter dan tentu saja sesuai seleranya. 

Baju dengan kekurangan bahan dan warna yang begitu mencolok mata membuat Kinara menggeleng-gelengkan kepalanya.

Kinara menghembuskan napasnya sebelum ia menutup lemarinya dan mencari koper yang ia bawa sendiri.

Tepat pukul setengah tujuh, Kinara sudah cantik dengan riasan tipis-tipis dan baju yang begitu sederhana. Sesekali ia melirik jam kembali berharap akan ada suara mobil Sian yang baru saja pulang dari kantor.

“Kemana dia? Apakah dia lupa?”

Kinara langsung meraih gagang telepon dan menelepon orang yang membuatnya menunggu.

“Ada apa?”

“Kamu dimana?”

“Di jalan.”

“Aku sudah siap dan menunggumu lama di rumah. Kita berangkat bersama kan?”

“Tidak! Aku menunggumu di tempat biasa.”

“Tempat biasa dimana itu?”

Tut tut tut. Suara deringan terputus. Kinara langsung menendang-nendang udara karena frustrasi.

.........

Kinara duduk di mobil taksi dengan perasaan jengkel. Ia melirik ke arah jendela hanya untuk meluapkan kekesalannya. Pemandangan yang indah bisa mentransferkan energi positif.

“Hah? Berhenti!”

Mobil langsung berhenti karena teriakan Kinara.

“Saya berhenti di sini. Terima kasih.”

Kinara buru-buru keluar dari taksi dan menghampiri mobil yang sangat ia kenali. Mobil itu adalah mobil milik Sian. 

Kinara langsung mengetuk-ngetuk kaca jendela mobil dan dengan beringas. Sian mengancam dengan tatapan mematikannya.

Kinara mengetahui wajah rupawan Sian sedikit ternoda oleh ketidakbahagiaan. 

“Masuk!”

Kinara buru-buru masuk dan duduk anteng di kursi penumpang. Kinara mengintip wajah Sian dan merasa aura gelap dengan suasana mencekam muncul dari balik punggungnya.

Keheningan mematikan juga menambah daftar rentetan kata horor. 

Sepertinya suasana hati Sian benar-benar buruk. Jelas sekali pria itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Sontak saja Kinara langsung panik dan wajah syoknya ia tampilkan di sana.

“Apakah kamu berniat untuk membunuhku?”

Sian tak merespons. Ia malah menambah laju kendaraannya.

“Sian!”

Kinara bolak-balik menatap ke arah Sian dan jalan di depannya. Itu benar-benar cepat hingga ia tak bisa membaca papan di bahu jalan.

“Berhenti!”

Secara mendadak, Sian mematikan mesinnya. Membuat kepala Kinara langsung jatuh ke depan dan membentur sesuatu.

“Ah!”

Tanpa kata dan tanpa melihat Kinara. Sian langsung membuka pintu mobil dan turun dari mobilnya. Kinara yang melihatnya langsung buru-buru membuka sabuk pengamannya dan membuntuti Sian.

Duk.

Kepala Kinara membentur punggung Sian karena pria itu tiba-tiba berhenti di depannya.

“Ada apa?”

Sian tanpa peringatan langsung menarik tangan Kinara. Kini Kinara berjalan di samping Sian dengan bertautan tangan. Kinara mampu merasakan telapak tangan Sian yang hangat namun kontras dengan sifatnya yang sangat dingin.

Bel berbunyi dan orang yang membukakan pintu adalah Kepala Pelayan Jo. Sian langsung masuk sehingga membuat Kinara langsung memosisikan tubuhnya. Dengan liar Kinara memandangi dekorasi bangunan yang terlewat mewah ini.

“Apa yang kamu lakukan?”

“Apa?” 

Kinara langsung menoleh. Sian memiringkan badannya dan menunduk untuk menyejajarkan badannya. Terpaan nafas hangat tiba-tiba muncul saat bibir itu berada di leher Kinara. 

Pria itu membisikkan sesuatu dan yang mengetahui hanyalah Kinara.

“Tuan Besar. Tuan Muda dan Nyonya Muda sudah ada di sini.”

Kakek Lee menuruni tangga dengan senyuman yang melebar.

“Kalian pasti lelah. Kalian istirahat dulu di kamar.”

“Aku sama sekali...”

Kinara tidak meneruskan perkataannya karena tangannya merasa sakit akibat cengkeraman kuat Sian.

“Aku akan istirahat.”

Sian tiba-tiba menarik tangan Kinara dan menuju ke dalam sebuah ruangan. Pria itu segera menutup pintu dan melepaskan tautan tangannya. Tak lupa Sian juga mengelap tangannya dengan menggunakan tisu. Kinara yang melihatnya langsung menatap tangannya sendiri dengan sedih.

“Apa? Jangan bilang kamu tidak tahu kalau aku sedang berakting di depan kakek.”

“Aku tahu!”

Kinara langsung berjalan menuju ranjang yang menarik perhatiannya.

“Mau apa kamu?”

“Duduk.”

“Pergi dari sana!”

“Kenapa? Tidak bisakah kamu melihat aku bersih. Aku tidak akan mengotori tempat tidurmu.”

“Tidakkah kamu pernah berkaca.”

Kinara langsung mencebiknya. Gadis itu beralih duduk di sofa.

“Jangan di sana!”

“Haruskah aku duduk di lantai!”

“Ya.”

Mulut Kinara langsung membuka mendengar penuturan dari Sian.

“Pria ini benar-benar.”

Kinara menghembuskan napas panjang sebelum duduk di lantai telat di depan Sian.

“Apa kamu puas sekarang?”

“Tidak.”

Empat mata saling memandang. 

“Jangan menyentuh barang apa pun di sini.”

“Apakah kamu membenci wanita?” tanya Kinara dengan luar biasa.

“Tidak! Aku hanya membencimu.”

Kinara merenung, terdiam sesaat. Gadis itu langsung berdiri tapi entah mengapa tubuhnya terjatuh karena seseorang tengah mendorongnya ke ranjang. Kinara terpana karena posisinya yang begitu intim dengan Sian. 

Jantung Kinara berdegup kencang. Ia dengan susah payah menelan salivanya.

“Sepertinya kamu lupa dengan fakta bahwa kamu membenciku.”

“Lihat ke sana!”

Sian menggunakan matanya untuk menunjuk sesuatu. Pintu terbuka sedikit hingga terbentuk celah. Ada sekelebat bayangan di sana.

.........

Jangan Lupa dukung cerita ini...agar author makin rajin update....

Terpopuler

Comments

Anis Swari

Anis Swari

Segitu jijiknya lu bang

2023-07-09

0

M Iriansyah

M Iriansyah

mantap broo

2022-05-28

0

Seniwatiw Seniwatiw

Seniwatiw Seniwatiw

yaa...sudah tentu yg penting ceritanya bagus hehr

2022-04-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kembali
2 2. Kilasan Masa Lalu
3 3. Perubahan Nasib
4 4. Menikah
5 5. Pertunjukkan
6 6. Pria Yang Kejam
7 7. Melarikan Diri
8 8. Rubah Betina
9 9. Kesalahpahaman
10 10. Fluktuasi Hati
11 11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12 12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13 13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14 14. Uang Ganti Rugi
15 15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16 16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17 17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18 18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19 19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20 20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21 21. Seperti Angin yang Hangat
22 22. Aku Nyaman Denganmu
23 23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24 24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25 25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26 26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27 27. Takut Dibenci
28 28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29 29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30 30. Bersandarlah di Bahuku
31 31. Melilit Seperti Gurita
32 32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33 33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34 34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35 35. Aku Akan Melindungimu
36 36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37 37. Waktu Yang Akan Berbicara
38 38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39 39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40 40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41 41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42 42. Akhir diantara Kita
43 43. Kemarahan Sian
44 44. Semua Itu Bukan Milikmu
45 45. Hilang Tanpa Jejak
46 46. Berakhir Sebelum Memulai
47 47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48 48. One Kiss
49 49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50 50. Tahun-tahun berlalu
51 51. Takdir Membawanya Datang
52 52. Ikatan Benang Merah
53 53. Beautiful Feeling
54 54. Kesan Samar
55 55. Dia
56 56. Mengikuti Kata Hati
57 57. Sekretaris Pribadi
58 58. Kejadian Yang Menakutkan
59 59. Pertemuan
60 60. Tidak Ingin Salah Paham
61 61. Petunjuk
62 62. Terpesona
63 63. Jus Stroberi
64 64. Drama dari Winter
65 65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66 66. Melindunginya
67 67. Jangan Pergi
68 68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69 69. Pesta Tahunan
70 70. Rencana Minji dan Winter
71 71. Teriakkan Ketakutan
72 72. Tidak Bisa Mengabaikan
73 73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74 74. Mimpi Buruk
75 75. Perundungan
76 76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77 77. Surat Wasiat
78 78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79 79. Kesehatan Kakek Lee
80 80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81 81. Kekuatan Api Kecil (End)
82 82. Debut (season 2)
83 83. Status (season 2)
84 84. Rumor (season 2)
85 85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86 86. Lokasi Syuting (season 2)
87 87. Kejutan (season 2)
88 88. Ice Americano (Season 2)
89 89. Skandal (Season 2)
90 90. Leon (Season 2)
91 91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92 92. Keluarga Angkat (Season 2)
93 93. Yuta (Season 2)
94 94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95 95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96 96. Wanita Misterius (Season 2)
97 97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98 98. Cerita Sela (Season 2)
99 99. Sian Cemburu (Season 2)
100 100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101 101. Kesehatan Mental (Season 2)
102 102. Opini (Season 2)
103 103. Hipnoterapi (Season 2)
104 104. Dia Cemburu (Season 2)
105 105. Antusiasme (Season 2)
106 106. Kelaparan (Season 2)
107 107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108 108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109 109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110 110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111 111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112 112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113 113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114 114. Misi (Season 2)
115 115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116 116. Dia Kembali Season 2)
117 117. Lian dan Leon (Season 2)
118 118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119 119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120 120. Teman perempuan (Season 2)
121 121. Suara Perempuan (Season 2)
122 122. Khawatir (Season 2)
123 123. Musim Gugur (Season 2)
124 124. HoneyMoon (Season 2)
125 125. Happy After (Season 2 End)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
1. Kembali
2
2. Kilasan Masa Lalu
3
3. Perubahan Nasib
4
4. Menikah
5
5. Pertunjukkan
6
6. Pria Yang Kejam
7
7. Melarikan Diri
8
8. Rubah Betina
9
9. Kesalahpahaman
10
10. Fluktuasi Hati
11
11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12
12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13
13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14
14. Uang Ganti Rugi
15
15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16
16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17
17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18
18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19
19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20
20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21
21. Seperti Angin yang Hangat
22
22. Aku Nyaman Denganmu
23
23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24
24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25
25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26
26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27
27. Takut Dibenci
28
28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29
29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30
30. Bersandarlah di Bahuku
31
31. Melilit Seperti Gurita
32
32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33
33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34
34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35
35. Aku Akan Melindungimu
36
36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37
37. Waktu Yang Akan Berbicara
38
38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39
39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40
40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41
41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42
42. Akhir diantara Kita
43
43. Kemarahan Sian
44
44. Semua Itu Bukan Milikmu
45
45. Hilang Tanpa Jejak
46
46. Berakhir Sebelum Memulai
47
47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48
48. One Kiss
49
49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50
50. Tahun-tahun berlalu
51
51. Takdir Membawanya Datang
52
52. Ikatan Benang Merah
53
53. Beautiful Feeling
54
54. Kesan Samar
55
55. Dia
56
56. Mengikuti Kata Hati
57
57. Sekretaris Pribadi
58
58. Kejadian Yang Menakutkan
59
59. Pertemuan
60
60. Tidak Ingin Salah Paham
61
61. Petunjuk
62
62. Terpesona
63
63. Jus Stroberi
64
64. Drama dari Winter
65
65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66
66. Melindunginya
67
67. Jangan Pergi
68
68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69
69. Pesta Tahunan
70
70. Rencana Minji dan Winter
71
71. Teriakkan Ketakutan
72
72. Tidak Bisa Mengabaikan
73
73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74
74. Mimpi Buruk
75
75. Perundungan
76
76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77
77. Surat Wasiat
78
78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79
79. Kesehatan Kakek Lee
80
80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81
81. Kekuatan Api Kecil (End)
82
82. Debut (season 2)
83
83. Status (season 2)
84
84. Rumor (season 2)
85
85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86
86. Lokasi Syuting (season 2)
87
87. Kejutan (season 2)
88
88. Ice Americano (Season 2)
89
89. Skandal (Season 2)
90
90. Leon (Season 2)
91
91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92
92. Keluarga Angkat (Season 2)
93
93. Yuta (Season 2)
94
94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95
95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96
96. Wanita Misterius (Season 2)
97
97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98
98. Cerita Sela (Season 2)
99
99. Sian Cemburu (Season 2)
100
100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101
101. Kesehatan Mental (Season 2)
102
102. Opini (Season 2)
103
103. Hipnoterapi (Season 2)
104
104. Dia Cemburu (Season 2)
105
105. Antusiasme (Season 2)
106
106. Kelaparan (Season 2)
107
107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108
108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109
109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110
110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111
111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112
112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113
113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114
114. Misi (Season 2)
115
115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116
116. Dia Kembali Season 2)
117
117. Lian dan Leon (Season 2)
118
118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119
119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120
120. Teman perempuan (Season 2)
121
121. Suara Perempuan (Season 2)
122
122. Khawatir (Season 2)
123
123. Musim Gugur (Season 2)
124
124. HoneyMoon (Season 2)
125
125. Happy After (Season 2 End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!