10. Fluktuasi Hati

Kepala Kinara berdenyut. Tangannya terulur untuk memijit pelipisnya. Beberapa hari yang lalu, alasan ia cepat-cepat terbang ke Jepang untuk menghindari Sian agar hubungannya tak terlalu buruk namun yang ia dapatkan setelah kembali. Hubungannya dengan Sian semakin runyam.

Kinara berpikir bahwa menghindari Sian bukanlah jalan satu-satunya tapi jika dia menghadapi Sian, juga bukan pilihan yang terbaik.

“Ah, aku benar-benar pusing. Bagaimana jika pesta pernikahan itu benar-benar diadakan. Dia pasti akan mempermalukanku habis-habisan.”

Kinara membalikkan selimutnya dan berdiri di depan cermin.

“Aku akan membuat jadwalku padat. Dengan begitu aku akan mempunyai alasan. Bukankah cara itu selama ini sungguh efektif. Haruskah aku bertemu dengan kakek?”

Kinara menyipitkan matanya dan tersenyum. Detik berikutnya ia buru-buru pergi ke kamar mandi.

Kinara menyiapkan mentalnya untuk bertemu kakek Lee. Ia mengatur napasnya yang tiba-tiba memburu. Sungguh, ia seperti orang yang akan perang.

Beberapa kali ia merapalkan kata-kata yang sudah ia susun sedemikian rupa. Tak lupa ia juga melatih senyum tulus yang akan selalu tersungging di wajah mungilnya.

Hal yang tak terduga pun terjadi. Kakek Lee bersikeras untuk mengadakan pesta. Namun bukan Kinara namanya jika ia tidak keras kepala. Dengan bujukan dan sedikit rasa sedih yang dibuat-buat. Kinara berhasil merobohkan sikap arogansi dari kakek Lee.

“Terima kasih kakek. Kamu yang terbaik,” ucap Kinara.

“Dari mana kamu berbicara layaknya seperti madu.”

Kinara hanya tersenyum dan kakek Lee pun tertawa.

Saat Kinara pulang dari kediaman kekek Lee. Itu masih siang, jadi ia berniat untuk berjalan-jalan sebentar. Tentu saja Kinara memilih tempat yang sepi.

Kinara duduk santai di sebuah taman yang jarang orang kunjungi. Ditemani buku gambar dan juga pensil. Kinara dengan lincah dan penuh perhatian mencoret-coret buku warna putih itu.

Ia membentuk pola-pola baju yang sederhana namun terlihat indah. Beberapa kali ia berhenti untuk mengamati keadaan sekitar. Tanpa sadar waktu pun berlalu hingga pukul sembilan malam.

Sian memasuki rumahnya dengan wajah lelah. Saat pertama kali masuk, orang yang menyambutnya adalah kakek Lee. Sian berhenti di tempatnya namun detik berikutnya, ia sudah menguasai dirinya sendiri.

“Kakek. Kakek benar-benar akan tinggal di sini?”

Kakek Lee tidak langsung menjawabnya. Matanya menyipit mencari keberadaan seseorang.

“Dimana istrimu? Mengapa kamu tidak pulang bersama?”

“Dia bekerja di dunia hiburan. Tentu saja kami tidak pulang bersama,” ucap Sian yang jelas-jelas malas menanggapi.

“Dia tadi pagi menemuiku.”

“Untuk apa dia menemui kakek? Apakah dia mencoba untuk...”

“Dia menemuiku untuk menunda acara pesta pernikahanmu. Awalnya aku ingin mengadakan pesta pernikahan kalian saat ulang tahunku. Apa yang sedang kamu pikirkan?”

“Tidak! Tidak ada.”

“Cepat temukan dia.” Perintah kakek Lee.

“Kakek, dia bukan lagi anak kecil. Dia bisa pulang sendiri.”

“Apa ini? Bagaimana bisa seorang suami berkata seperti itu?”

Sian tak menanggapi. Pria itu malah berjalan menuju kamarnya. Namun baru mendapati satu pijakkan. Seruan kakek Lee membuatnya berhenti.

“Pergi temukan dia! Bawa dia ke pulang!”

Tatapan Sian berubah menjadi dingin. Ia benar-benar kesal dan sumber kekesalannya diperoleh karena satu wanita.

“Tidak mudah untuk membuatnya menghilang dari pandanganku. Sekarang dia tidak ada di rumah. Mengapa aku harus mencarinya?” lirih Sian.

“Sian.”

“Baiklah, aku akan mencarinya. Kakek seharusnya istirahat. Ini sudah malam,” ucap Sian.

Pria itu membalikkan badannya namun tak segera bergegas mencari.

Tepat pukul empat pagi, Kinara kembali ke rumah. Pada saat itu asisten rumah tangganya sudah mulai bekerja.

Kinara memasuki rumahnya dengan biasa karena ia menganggap bahwa Sian tidak ada di rumah.

Saat akan memasuki kamar, suara asisten rumah tangganya menginterupsinya.

“Nyonya.”

“Eh, ada apa?”

“Tuan Muda...”

Kinara mengerutkan keningnya, “Ada apa dengannya?”

“Sepertinya kemarin malam terjadi sesuatu. Tuan Muda terlihat seperti mabuk. Saya sudah membersihkan kamarnya dan Tuan Muda saat ini masih tidur.”

Kinara mengangguk, “Baiklah. Kamu lanjutkan pekerjaanmu.”

Kinara menatap asisten rumah tangganya yang sudah pergi. Lalu matanya menatap pintu yang berseberangan dengannya. Itu adalah kamar dimana Sian berada.

“Ada apa denganmu?” gumam Kinara.

Kinara tak jadi memasuki kamarnya melainkan memasuki kamar Sian. Matanya yang kecil menilik fitur wajah Sian yang tak seperti biasanya. Wajah angkuh dan sombong itu kini berubah menjadi wajah memelas dan penuh kesedihan.

Kinara cepat-cepat kembali turun. Kakinya melangkah ke dapur. Melihat persediaan bahan-bahan di dalam kulkas.

Ia akan membuatkan sup pereda mabuk, Sundubujjigae. Kinara memilih beberapa sayuran, jamur, kerang dan telur. Tidak lupa bahan utamanya adalah tahu sutera khas Korea.

Kinara merebus bahan tersebut dan menambahkan beberapa bumbu. Kinara menyajikannya panas-panas di dalam ttukbaegi.

Kinara tahu betul bahwa Sian tidak ingin melihatnya. Kinara memutuskan untuk pergi ke kamarnya setelah ia selesai dengan supnya.

Kinara mandi dan bergegas memoles wajahnya kembali. Ia juga mengganti pakaiannya.

Setelah dirasa pas, ia segera turun kembali. Saat berada di anak tangga, Kinara berpapasan dengan asisten rumah tangganya.

“Nyonya, anda akan pergi lagi?”

“Ya,” ucap Kinara dengan ringan seraya menganggukkan kepalanya.

“Aku sudah memasakkan sup untuknya. Pastikan dia memakannya karena itu bisa membuatnya lebih baik.”

“Baik, Nyonya.”

“Bagus.”

“Nyonya akan kembali pergi pekerja di jam pagi ini. Padahal Nyonya baru saja kembali.”

Kinara hanya tersenyum. Pada kenyataan ia tak mempunya jadwal apa-apa pagi ini. Alasan tepatnya ia keluar hanya karena ia merasa keadaan Sian yang akan membuncah saat melihatnya.

Ia tidak ingin menyalakan api kemarahan pada diri Sian.

“Jaga dia baik-baik. Akhir-akhir ini temperamennya susah ditebak. Oh, dan pastikan jangan beritahu bahwa aku yang memasaknya.”

Asisten rumah tangga itu mengangguk karena ia paham betul alasannya. Asisten rumah tangga sudah mengetahui bahwa Sian tidak menyukainya.

“Aku akan pergi sekarang.”

Kinara berjalan keluar dari rumahnya. Sebelum ia mencapai pintu pagar. Langkah kakinya berhenti sejenak. Ia segera memutar badannya dan matanya melihat rumah besar itu dengan kesedihan.

“Sian. Tahukah kamu, aku sudah menunggu lama untuk bisa berdampingan denganmu.”

Kinara mengucapkannya dengan senyuman yang melankolis.

“Namun saat aku bisa bersamamu. Sepertinya kamu tidak menyukainya. Tenang saja, aku akan menjauh jika kamu menyuruhku untuk menjauh.”

Ketika sinar matahari mencoba menerobos lewat celah tirai dan memenuhi ruangan. Sebuah kenyitan tercipta di sana.

Seakan terpukul oleh hantaman besar. Kepala Sian begitu terasa sakit. Pria itu mencoba untuk bangun dan duduk untuk memulihkan sebagian besar kesadarannya.

Ia memijit keningnya sebelum pergi ke kamar mandi untuk merasakan segarnya air.

Saat selesai mandi, Sian bergegas untuk turun. Namun langkahnya terhenti saat gendang telinganya menangkap suara wanita yang tengah berbicara.

Alisnya berkerut saat matanya mengawasi wanita itu pergi hingga tenggelam dari balik pintu.

“Tuan Muda, anda sudah bangun?” tanya asisten rumah tangga saat melihat Sian menuruni anak tangga.

Sian tak menjawab namun kepalanya mengangguk sedikit sebagai jawaban.

Pria itu menuju ke ruang makan diikuti asisten rumah tangga di belakangnya.

Sian duduk tenang menatap semangkuk sup yang masih mengepul. Dari penampilannya sepertinya enak. Namun saat berpikir bahwa itu adalah masakan dari wanita yang ia benci. Seakan egonya menahannya.

“Tuan Muda, silakan dimakan supnya.”

Sian tak menjawab, pria itu hanya menatap semangkuk sup tersebut.

Melihat Sian yang seakan diam, asisten rumah tangga merasa takut dan cemas. Ia takut bahwa Sian menemukan kecurigaan.

“Apakah Tuan Muda tidak menyukainya? Saya akan membuangnya segara!”

Tangan asisten itu terulur namun sebelum tangan itu dapat menjangkau Sian sudah menghentikannya.

“Jangan! Biarkan di sana. Kamu bisa melanjutkan pekerjaanmu.”

Asisten rumah tangganya awalnya bingung namun ia segera pergi dari hadapan Sian.

Saat Sian sendirian, tangannya terulur untuk menarik semangkuk sup ke arahnya dan mengaduknya.

Ia meraup sesendok penuh dan menjejalkannya dalam mulutnya. Hal pertama yang ia rasakan adalah bahwa sup itu begitu lezat hingga ia ingin segera melahapnya segera. Suasana hati Sian juga meningkat.

Ia meraih suapan demi suapan hingga suapan terakhir. Alisnya berkerut. Pria itu meletakkan sendoknya kembali.

Sebagai gantinya ia menatap mangkuk itu. Dalam lamunannya seperti bayangan wanita hadir di benaknya. Bayangan itu terlihat buram hingga Sian tak mampu mengenalnya.

“Tuan Muda! Tuan Muda!”

Sian tersentak dalam lamunannya sebelum ia menoleh ke asisten rumah tangganya.

“Apakah Tuan Muda ingin menambah lagi?”

Seolah-olah ia teringat sesuatu. Bahwa faktanya adalah yang membuat sup itu adalah wanita yang ia benci. Ekspresinya menjadi buruk seketika.

“Tidak.”

Sian segera meraih ponselnya dan berlalu.

“Benar kata Nyonya, suasana hati Tuan Muda memang sulit ditebak.”

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Anis Swari

Anis Swari

Kinara padahal perhatian banget loh tapi memang temboknya Sian yang terlalu tinggi dan kokoh sulit ditembus

2023-07-12

0

Seniwatiw Seniwatiw

Seniwatiw Seniwatiw

bagus

2022-04-25

0

Little Peony

Little Peony

Semangat selalu Thor 🌻

2021-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kembali
2 2. Kilasan Masa Lalu
3 3. Perubahan Nasib
4 4. Menikah
5 5. Pertunjukkan
6 6. Pria Yang Kejam
7 7. Melarikan Diri
8 8. Rubah Betina
9 9. Kesalahpahaman
10 10. Fluktuasi Hati
11 11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12 12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13 13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14 14. Uang Ganti Rugi
15 15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16 16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17 17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18 18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19 19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20 20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21 21. Seperti Angin yang Hangat
22 22. Aku Nyaman Denganmu
23 23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24 24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25 25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26 26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27 27. Takut Dibenci
28 28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29 29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30 30. Bersandarlah di Bahuku
31 31. Melilit Seperti Gurita
32 32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33 33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34 34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35 35. Aku Akan Melindungimu
36 36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37 37. Waktu Yang Akan Berbicara
38 38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39 39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40 40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41 41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42 42. Akhir diantara Kita
43 43. Kemarahan Sian
44 44. Semua Itu Bukan Milikmu
45 45. Hilang Tanpa Jejak
46 46. Berakhir Sebelum Memulai
47 47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48 48. One Kiss
49 49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50 50. Tahun-tahun berlalu
51 51. Takdir Membawanya Datang
52 52. Ikatan Benang Merah
53 53. Beautiful Feeling
54 54. Kesan Samar
55 55. Dia
56 56. Mengikuti Kata Hati
57 57. Sekretaris Pribadi
58 58. Kejadian Yang Menakutkan
59 59. Pertemuan
60 60. Tidak Ingin Salah Paham
61 61. Petunjuk
62 62. Terpesona
63 63. Jus Stroberi
64 64. Drama dari Winter
65 65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66 66. Melindunginya
67 67. Jangan Pergi
68 68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69 69. Pesta Tahunan
70 70. Rencana Minji dan Winter
71 71. Teriakkan Ketakutan
72 72. Tidak Bisa Mengabaikan
73 73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74 74. Mimpi Buruk
75 75. Perundungan
76 76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77 77. Surat Wasiat
78 78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79 79. Kesehatan Kakek Lee
80 80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81 81. Kekuatan Api Kecil (End)
82 82. Debut (season 2)
83 83. Status (season 2)
84 84. Rumor (season 2)
85 85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86 86. Lokasi Syuting (season 2)
87 87. Kejutan (season 2)
88 88. Ice Americano (Season 2)
89 89. Skandal (Season 2)
90 90. Leon (Season 2)
91 91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92 92. Keluarga Angkat (Season 2)
93 93. Yuta (Season 2)
94 94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95 95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96 96. Wanita Misterius (Season 2)
97 97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98 98. Cerita Sela (Season 2)
99 99. Sian Cemburu (Season 2)
100 100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101 101. Kesehatan Mental (Season 2)
102 102. Opini (Season 2)
103 103. Hipnoterapi (Season 2)
104 104. Dia Cemburu (Season 2)
105 105. Antusiasme (Season 2)
106 106. Kelaparan (Season 2)
107 107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108 108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109 109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110 110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111 111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112 112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113 113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114 114. Misi (Season 2)
115 115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116 116. Dia Kembali Season 2)
117 117. Lian dan Leon (Season 2)
118 118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119 119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120 120. Teman perempuan (Season 2)
121 121. Suara Perempuan (Season 2)
122 122. Khawatir (Season 2)
123 123. Musim Gugur (Season 2)
124 124. HoneyMoon (Season 2)
125 125. Happy After (Season 2 End)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
1. Kembali
2
2. Kilasan Masa Lalu
3
3. Perubahan Nasib
4
4. Menikah
5
5. Pertunjukkan
6
6. Pria Yang Kejam
7
7. Melarikan Diri
8
8. Rubah Betina
9
9. Kesalahpahaman
10
10. Fluktuasi Hati
11
11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12
12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13
13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14
14. Uang Ganti Rugi
15
15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16
16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17
17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18
18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19
19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20
20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21
21. Seperti Angin yang Hangat
22
22. Aku Nyaman Denganmu
23
23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24
24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25
25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26
26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27
27. Takut Dibenci
28
28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29
29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30
30. Bersandarlah di Bahuku
31
31. Melilit Seperti Gurita
32
32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33
33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34
34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35
35. Aku Akan Melindungimu
36
36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37
37. Waktu Yang Akan Berbicara
38
38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39
39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40
40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41
41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42
42. Akhir diantara Kita
43
43. Kemarahan Sian
44
44. Semua Itu Bukan Milikmu
45
45. Hilang Tanpa Jejak
46
46. Berakhir Sebelum Memulai
47
47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48
48. One Kiss
49
49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50
50. Tahun-tahun berlalu
51
51. Takdir Membawanya Datang
52
52. Ikatan Benang Merah
53
53. Beautiful Feeling
54
54. Kesan Samar
55
55. Dia
56
56. Mengikuti Kata Hati
57
57. Sekretaris Pribadi
58
58. Kejadian Yang Menakutkan
59
59. Pertemuan
60
60. Tidak Ingin Salah Paham
61
61. Petunjuk
62
62. Terpesona
63
63. Jus Stroberi
64
64. Drama dari Winter
65
65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66
66. Melindunginya
67
67. Jangan Pergi
68
68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69
69. Pesta Tahunan
70
70. Rencana Minji dan Winter
71
71. Teriakkan Ketakutan
72
72. Tidak Bisa Mengabaikan
73
73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74
74. Mimpi Buruk
75
75. Perundungan
76
76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77
77. Surat Wasiat
78
78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79
79. Kesehatan Kakek Lee
80
80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81
81. Kekuatan Api Kecil (End)
82
82. Debut (season 2)
83
83. Status (season 2)
84
84. Rumor (season 2)
85
85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86
86. Lokasi Syuting (season 2)
87
87. Kejutan (season 2)
88
88. Ice Americano (Season 2)
89
89. Skandal (Season 2)
90
90. Leon (Season 2)
91
91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92
92. Keluarga Angkat (Season 2)
93
93. Yuta (Season 2)
94
94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95
95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96
96. Wanita Misterius (Season 2)
97
97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98
98. Cerita Sela (Season 2)
99
99. Sian Cemburu (Season 2)
100
100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101
101. Kesehatan Mental (Season 2)
102
102. Opini (Season 2)
103
103. Hipnoterapi (Season 2)
104
104. Dia Cemburu (Season 2)
105
105. Antusiasme (Season 2)
106
106. Kelaparan (Season 2)
107
107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108
108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109
109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110
110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111
111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112
112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113
113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114
114. Misi (Season 2)
115
115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116
116. Dia Kembali Season 2)
117
117. Lian dan Leon (Season 2)
118
118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119
119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120
120. Teman perempuan (Season 2)
121
121. Suara Perempuan (Season 2)
122
122. Khawatir (Season 2)
123
123. Musim Gugur (Season 2)
124
124. HoneyMoon (Season 2)
125
125. Happy After (Season 2 End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!