13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak

“Kamu menikah dengannya! Dengan Sian?”

Sela hampir mengeluarkan bola matanya saat mendengar berita mengenai Kinara.

Sela buru-buru menuangkan air ke dalam gelas lalu meminumnya hingga tandas.

“Pelan-pelan minumnya.”

“Kabar ini membuatku gila. Tapi kenapa kamu ingin mati? Bukankah kamu menyukai Sian.”

“Aku merasa bersalah.”

“Kenapa kamu merasa bersalah? Dengan siapa kamu merasa bersalah?”

“Aku merasa bersalah karena aku menikahinya dengan identitas orang lain. Dan lebih parahnya dia menganggapku seperti identitas orang itu.”

Mata Sela mengerjap, “Jangan bilang kamu menjadi pengantin pengganti.”

Kinara tak lantas langsung menjawabnya. Butuh beberapa detik untuk kepalanya mengangguk.

“Bagaimana bisa kamu melakukan itu? Pengantin pengganti? Apakah kamu sudah gila?”

“Entahlah, mungkin saat itu aku sudah gila.”

“Kinara! Lalu siapa yang membuat menjadi pengantin pengganti? Jangan bilang Winter.”

Kinara langsung menatap Sela. Sela juga menatap Kinara. Mereka saling memandang seakan sedang berbicara lewat mata.

“Jangan bilang dia! Oh, Kinara!”

“Kamu ingin marah, karena aku bodoh atau karena aku gila?”

Sela tak jadi meneruskan ucapannya saat melihat raut kesedihan di wajah Kinara.

“Apakah luka itu kamu dapatkan dari dia?”

Kinara langsung menggeleng pelan.

“Baiklah, sekarang lupakan Sian dan Winter. Istirahatlah di kamarku, aku akan membuatkanmu sarapan.”

“Terima kasih,” ucap Kinara sambil tersenyum.

“Hei jangan memasang wajah seperti itu. Hatiku bisa meleleh. Ah benar.”

“Apa?”

“Aku hampir lupa memberitahumu?”

“Apa?”

“Ada seseorang yang aku sukai?”

“Pria yang kamu bicarakan tempo hari?”

“Tidak! Bukan dia.”

“Lalu siapa?”

“Aku ikut acara amal kemarin dan bertemu dengannya. Dia menawarkanku air saat aku kehausan. Ah itu air cinta. Aku rasa telah jatuh cinta?”

“Cinta?”

“Ya, cinta.”

“Kamu yakin itu bukan rasa tertarik biasa.”

“Aku yakin itu cinta.”

“Apakah kamu akan memotong rambutmu lagi untuk cintamu?”

“Tidak! Aku akan mengganti warna rambutku.”

Tepat pukul satu siang kakek Lee menelepon Kinara agar mengunjunginya. Kinara tak punya pilihan selain menyetujuinya. Padahal beberapa hari terakhir Kinara begitu menderita sehingga tidak bisa beristirahat dengan nyenyak.

“Aku harus pergi.”

“Kemana? Apakah kamu akan kembali.”

“Tidak.”

Kinara kini sudah berada di rumah kakek Lee. Beliau saat ini sedang berada di ruang makan.

Kakek Lee sangat senang melihat Kinara dan mempersilahkannya untuk segera bergabung.

“Kakek, saat perjalanan ke sini aku mampir untuk membeli minuman ginseng. Aku tahu kakek sangat menyukainya.”

“Winter, kamu adalah satu-satunya yang memperhatikan kakek. Bahkan Sian tidak memperhatikanku. Dia sudah melupakan kakek.”

“Jangan sedih kakek, Sian hanya banyak pekerjaan di perusahaan.”

Kinara lancar berbohong padahal ia sama sekali tidak tahu menahu dengan urusan bisnis Sian.

“Bibi Jo, sudah menyiapkan bekal makan siang untuk dua orang. Bawalah ke perusahaan. Makanlah di sana dengan Sian. Dia pasti akan senang.”

Senang? Yang ada Sian akan marah karena mengganggunya. Memberi bekal makan siang pada Sian sama saja menyerahkan diri ke kandang Singa.

“Kakek, mungkin saja dia sudah makan.”

“Seperti yang kamu katakan, anak itu sibuk dengan pekerjaannya. Dia pasti melewatkan makan siangnya.” Kakek Lee tersenyum meyakinkan Kinara.

Kinara bingung. Ia terdiam sambil meremas kedua tangannya. Melihat perubahan Kinara, kakek Lee merasa bingung.

“Winter, dulu kamu sering ke sini untuk meminta bibi Jo memasakan makanan untuk Sian dan kamu akan memberinya sendiri pada Sian. Tapi hari ini sepertinya kamu keberatan. Apa ada sesuatu?”

Kinara langsung mendongak. Ia buru-buru memaksakan kata-kata keluar dari bibirnya, meskipun itu terdengar terbata-bata.

“Tidak! Aku sama sekali tidak keberatan. Aku merasa senang. Hanya saja, lain kali bibi Jo tidak usah repot memasak untuk Sian. Biar aku yang memasakannya.”

Mendengar kata-kata Kinara, ekspresi kakek Lee langsung tersenyum semringah.

“Baiklah lain kali kamu yang akan memasakan makanan untuk Sian. Dia pasti jauh lebih senang.”

“Ya.”

Kinara keluar dari kediaman sambil membawa kotak makanan yang dikemas dengan rapi dan mewah.

Kinara menatap kotak makanan itu. Saat berada di kediaman kakek Lee. Kinara tak pernah berpikir bahwa ia ditelepon untuk mengantarkan makanan.

Pikiran mengantarkan makanan pada Sian mengantarkannya pada pemikiran-pemikiran ekstrem. Ia sendiri tak punya cara untuk menghapus pikiran-pikiran itu.

Kinara menekan rasa sakit yang berada di hatinya sebelum menyiapkan rasa sakit mentalnya.

Mobil Kinara berhenti tepat di samping perusahaan Sian. Kinara tak lantas turun dari mobilnya. Ia menoleh pada kotak makanan yang berada di jok depan.

Ia bersandar di kursi kemudi sambil melihat gedung pencakar langit.

“Haruskah aku pergi ke sana dan memberikannya?”

Kinara mengambil kacamata hitam dan mengenakannya. Ia juga mengambil kotak makanan itu dan keluar dari mobil.

Sebelum memasuki gedung itu, Kinara meraup oksigen dengan sangat rakus.

Sebelum Kinara datang, seseorang sudah memasuki ruangan Sian. Itu adalah Jina. Wanita yang menjadi pembicara di perusahaan Sian.

Jina mengenakan pakaian merah yang sangat seksi. Langkahnya ia ayunkan seperti daun yang diterpa oleh angin.

“Sian, terima kasih sudah mempercayakan aku untuk menjadi pembicara di perusahaanmu. Aku pasti tidak akan mengecewakanmu.”

Sian duduk di kursi kebesarannya. Ia mengenakan setelan jas hitam yang menonjolkan ketampanan otot-ototnya dan bahu lebarnya.

Sian sama sekali tak merespons ucapan Jina. Merasa tak ada respons dari Sian. Jina mencoba untuk memprovokasi Sian.

Wanita itu perlahan-lahan mendekati Sian dan tiba-tiba kakinya tergelincir sehingga ia jatuh tepat di pelukan Sian.

“Sian, aku minta maaf. Kakiku sepertinya keseleo.”

Saat Sian ingin menjatuhkan Jina ke lantai. Tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan sosok Kinara.

“Untuk apa kamu ke sini?”

Tubuh Kinara langsung membeku dan seakan guntur telah menyambarnya. Langkah Kinara secara otomatis mundur. Sementara Jina yang berada di pangkuan Sian tersenyum menyeringai.

Bibir Kinara membuka namun tak ada kata yang keluar dari sana. Ditatap dingin oleh Sian dan mendapat tatapan ejekan dari Jina membuat rasa sakit pada diri Kinara berkali-kali lipat. Ia dengan segera berbalik dan berlari keluar.

Pada saat pintu ditutup, Sian langsung melemparkan Jina ke lantai.

“Ah, sakit.”

Ketidaknyamanan muncul pada diri Sian. Ia langsung melemparkan ke jasnya dan pergi keluar ruangan. Melihat perubahan sikap Sian yang begitu drastis membuat Jina kebingungan.

Jina buru-buru keluar sebelum ia mendapatkan masalah. Wanita itu buru-buru pergi dan tak sengaja melihat Kinara yang masih berdiri di sudut gedung.

“Hei.”

Kinara langsung menoleh tanpa repot-repot menjawabnya.

“Aku rasa Nyonya Muda Lee begitu tidak disukai oleh Tuan Muda Lee.”

“Tidak peduli perlakuan Sian padaku, aku masih Nyonya Muda Lee.”

Setelah mengucapkan kata-kata itu, Kinara berlalu pergi.

Kinara memasuki mobilnya dan bersandar dari sana. Mencoba menenangkan hatinya. Namun saat melihat Sian dan Jina, hatinya kembali berkecamuk. Kinara buru-buru melajukan mobilnya.

Tepat di persimpangan jalan yang sepi sebelum memasuki kawasan rumah kakek Lee. Kinara berhenti di sana saat mengetahui kotak bekalnya masih bersamanya.

Kinara mengambilnya dan buru-buru memakannya.

“Makan adalah cara ampuh untuk melupakan gejolak batin.”

Kinara melahapnya dengan penuh nafsu. Ia sesekali menekan dadanya yang entah kenapa terasa sesak. Tak jarang juga air matanya tiba-tiba jatuh.

Sian buru-buru keluar untuk mendapatkan setelan jas baru. Ia juga kembali ke kediaman kakek Lee karena ada beberapa dokumen yang tertinggal di sana.

Saat sampai di sana kakek Lee langsung menyambutnya. Ekspresinya jelas sangat terkejut.

“Bukankah Winter berada di perusahaanmu mengantarkan makanan, kenapa kamu di sini?”

Sian tampak berpikir bahwa Kinara menemuinya untuk mengantarkan makan siangnya.

Sian langsung berbalik dan menutup pintu lalu menuju mobilnya.

“Tuan Lee apakah kita akan kembali ke perusahaan?” tanya Erik saat melihat Sian sudah duduk di dalam mobil.

Sian tak menjawabnya karena sibuk dengan pikirannya.

Ia ingin memperhatikan Kinara. Ia ingin melihat, pakah Kinara akan melaporkan tindakannya pada kakek atau tidak.

Tepat setelah ia mendengar kata-kata Kinara menabrak gendang telinganya. Sian mulai bingung.

“Wanita itu, tidak memberitahukannya pada kakek.”

Alis Sian sedikit mengerut saat mendengar ucapan Kinara bersama kakeknya.

“Kakek, aku sudah membersihkan kotak bekalnya. Makanan yang dibuat oleh bibi Jo benar-benar enak hingga kami memakannya tanpa sisa.”

Sian langsung menatap Kinara. Apa yang dikatakan itu hanya kebohongan. Nyatanya saat perjalanan menuju kediaman kakek Lee. Sian melihat mobil Kinara yang terparkir di jalan. Ia juga melihat wanita itu menghabiskan makanannya sendiri.

“Winter di masa lalu tidak seperti ini. Meskipun aku membuatnya kesal sampai mati, dia pasti akan mencari peluang untuk mendekatiku. Bahkan mengemis perhatian padaku. Dia benar-benar melakukan apa yang aku inginkan? Dia benar-benar tidak akan menganggukku lagi?”

.

.

.

Selalu dukung cerita ini dengan cara vote dan like

Terpopuler

Comments

Seniwatiw Seniwatiw

Seniwatiw Seniwatiw

good bagus

2022-04-25

0

Puan Harahap

Puan Harahap

hadir thor, pria idola

2021-03-25

0

KHARDHA LOVE

KHARDHA LOVE

Kinara yang tegar ya😢 lanjut semangat terus ya salam dari Dokter Cinta Spesialis Hati dan Aku Seorang Penghibur! Bukan Pelacur!

2021-02-23

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kembali
2 2. Kilasan Masa Lalu
3 3. Perubahan Nasib
4 4. Menikah
5 5. Pertunjukkan
6 6. Pria Yang Kejam
7 7. Melarikan Diri
8 8. Rubah Betina
9 9. Kesalahpahaman
10 10. Fluktuasi Hati
11 11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12 12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13 13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14 14. Uang Ganti Rugi
15 15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16 16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17 17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18 18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19 19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20 20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21 21. Seperti Angin yang Hangat
22 22. Aku Nyaman Denganmu
23 23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24 24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25 25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26 26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27 27. Takut Dibenci
28 28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29 29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30 30. Bersandarlah di Bahuku
31 31. Melilit Seperti Gurita
32 32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33 33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34 34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35 35. Aku Akan Melindungimu
36 36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37 37. Waktu Yang Akan Berbicara
38 38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39 39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40 40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41 41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42 42. Akhir diantara Kita
43 43. Kemarahan Sian
44 44. Semua Itu Bukan Milikmu
45 45. Hilang Tanpa Jejak
46 46. Berakhir Sebelum Memulai
47 47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48 48. One Kiss
49 49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50 50. Tahun-tahun berlalu
51 51. Takdir Membawanya Datang
52 52. Ikatan Benang Merah
53 53. Beautiful Feeling
54 54. Kesan Samar
55 55. Dia
56 56. Mengikuti Kata Hati
57 57. Sekretaris Pribadi
58 58. Kejadian Yang Menakutkan
59 59. Pertemuan
60 60. Tidak Ingin Salah Paham
61 61. Petunjuk
62 62. Terpesona
63 63. Jus Stroberi
64 64. Drama dari Winter
65 65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66 66. Melindunginya
67 67. Jangan Pergi
68 68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69 69. Pesta Tahunan
70 70. Rencana Minji dan Winter
71 71. Teriakkan Ketakutan
72 72. Tidak Bisa Mengabaikan
73 73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74 74. Mimpi Buruk
75 75. Perundungan
76 76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77 77. Surat Wasiat
78 78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79 79. Kesehatan Kakek Lee
80 80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81 81. Kekuatan Api Kecil (End)
82 82. Debut (season 2)
83 83. Status (season 2)
84 84. Rumor (season 2)
85 85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86 86. Lokasi Syuting (season 2)
87 87. Kejutan (season 2)
88 88. Ice Americano (Season 2)
89 89. Skandal (Season 2)
90 90. Leon (Season 2)
91 91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92 92. Keluarga Angkat (Season 2)
93 93. Yuta (Season 2)
94 94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95 95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96 96. Wanita Misterius (Season 2)
97 97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98 98. Cerita Sela (Season 2)
99 99. Sian Cemburu (Season 2)
100 100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101 101. Kesehatan Mental (Season 2)
102 102. Opini (Season 2)
103 103. Hipnoterapi (Season 2)
104 104. Dia Cemburu (Season 2)
105 105. Antusiasme (Season 2)
106 106. Kelaparan (Season 2)
107 107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108 108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109 109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110 110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111 111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112 112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113 113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114 114. Misi (Season 2)
115 115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116 116. Dia Kembali Season 2)
117 117. Lian dan Leon (Season 2)
118 118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119 119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120 120. Teman perempuan (Season 2)
121 121. Suara Perempuan (Season 2)
122 122. Khawatir (Season 2)
123 123. Musim Gugur (Season 2)
124 124. HoneyMoon (Season 2)
125 125. Happy After (Season 2 End)
Episodes

Updated 125 Episodes

1
1. Kembali
2
2. Kilasan Masa Lalu
3
3. Perubahan Nasib
4
4. Menikah
5
5. Pertunjukkan
6
6. Pria Yang Kejam
7
7. Melarikan Diri
8
8. Rubah Betina
9
9. Kesalahpahaman
10
10. Fluktuasi Hati
11
11. Seseorang Yang Harus Mati Untuk Hidup
12
12. Mengenal Kasih Sayang Siap Menanggung Kebencian
13
13. Orang Yang Tidak Bisa Ditebak
14
14. Uang Ganti Rugi
15
15. Hujan Mendinginkan Semuanya
16
16. Gemetar di Waktu Beku Ini
17
17. Terkadang Ketika Hati Merasa Cemas, Hati Akan Berubah
18
18. Pada Akhirnya Kita Menjadi Teman
19
19. Aku Terbangun Karena Mendengar Suaramu
20
20. Serbuk Sari yang Menggelitik Mata
21
21. Seperti Angin yang Hangat
22
22. Aku Nyaman Denganmu
23
23. Aku Tidak Bisa Mengabaikanmu
24
24. Tidak Bisa Menantang, hanya Bisa Menurut
25
25. Dunia Berputar di Sekitarmu
26
26. Seperti Gambar dalam Mimpi
27
27. Takut Dibenci
28
28. Aku Bisa Sangat Mencintaimu
29
29. Aku Ingin Bersamamu Selamanya
30
30. Bersandarlah di Bahuku
31
31. Melilit Seperti Gurita
32
32. Tunggu saja. Hari itu pasti akan datang
33
33. Aku Tahu Perasaanmu Sekarang
34
34. Aku Akan Menghilang Dari Sisimu
35
35. Aku Akan Melindungimu
36
36. Menjadi Gila Karena Jatuh Cinta
37
37. Waktu Yang Akan Berbicara
38
38. Dalam saat singkat, Ironi Itu Muncul.
39
39. Seperti Cerita yang dibuat-buat dengan Sempurna
40
40. Istrimu Bukanlah Istrimu
41
41. Takdir Kita, Terhenti di Sini.
42
42. Akhir diantara Kita
43
43. Kemarahan Sian
44
44. Semua Itu Bukan Milikmu
45
45. Hilang Tanpa Jejak
46
46. Berakhir Sebelum Memulai
47
47. Patah Hati Yang Sesungguhnya
48
48. One Kiss
49
49. Tak Bisa Mengucapkan Sepatah Kata pun
50
50. Tahun-tahun berlalu
51
51. Takdir Membawanya Datang
52
52. Ikatan Benang Merah
53
53. Beautiful Feeling
54
54. Kesan Samar
55
55. Dia
56
56. Mengikuti Kata Hati
57
57. Sekretaris Pribadi
58
58. Kejadian Yang Menakutkan
59
59. Pertemuan
60
60. Tidak Ingin Salah Paham
61
61. Petunjuk
62
62. Terpesona
63
63. Jus Stroberi
64
64. Drama dari Winter
65
65. Tidak Akan Membiarkannya Pergi Dengan Mudah
66
66. Melindunginya
67
67. Jangan Pergi
68
68. Ini tentang mencintai atau mempercayai
69
69. Pesta Tahunan
70
70. Rencana Minji dan Winter
71
71. Teriakkan Ketakutan
72
72. Tidak Bisa Mengabaikan
73
73. Bahkan Jika menyembunyikannya, buktinya akan terungkap
74
74. Mimpi Buruk
75
75. Perundungan
76
76. Obesinya Mengantarkannya Pada Kehancuran
77
77. Surat Wasiat
78
78. Isi Surat Wasiat Yang Sebenarnya
79
79. Kesehatan Kakek Lee
80
80. Kesehatan Kakek Lee part 2
81
81. Kekuatan Api Kecil (End)
82
82. Debut (season 2)
83
83. Status (season 2)
84
84. Rumor (season 2)
85
85. Kehidupan Yang Lebih Bahagia (season 2)
86
86. Lokasi Syuting (season 2)
87
87. Kejutan (season 2)
88
88. Ice Americano (Season 2)
89
89. Skandal (Season 2)
90
90. Leon (Season 2)
91
91. Seseorang Mengiriminya Pesan (Season 2)
92
92. Keluarga Angkat (Season 2)
93
93. Yuta (Season 2)
94
94. Saat Wanita Kecil Cemburu (Season 2)
95
95. Jangan Memprovokasinya (Season 2)
96
96. Wanita Misterius (Season 2)
97
97. Kesempatan Dalam Kesempitan (Season 2)
98
98. Cerita Sela (Season 2)
99
99. Sian Cemburu (Season 2)
100
100. Kehamilan Kinara (Season 2)
101
101. Kesehatan Mental (Season 2)
102
102. Opini (Season 2)
103
103. Hipnoterapi (Season 2)
104
104. Dia Cemburu (Season 2)
105
105. Antusiasme (Season 2)
106
106. Kelaparan (Season 2)
107
107. Foto Pertama Cicit Keluarga Lee (Season 2)
108
108. Menggoda Kakek Lee (Season 2)
109
109. Ulang Tahun Kakek Lee (Season 2)
110
110. Hadiah Rahasia (Season 2)
111
111. Rencana Yang Gagal (Season 2)
112
112. Kakek Lee Masuk Rumah Sakit (Season 2)
113
113. Bagai Ditelan Bumi (Season 2)
114
114. Misi (Season 2)
115
115. Bayi Sian dan Kinara (Season 2)
116
116. Dia Kembali Season 2)
117
117. Lian dan Leon (Season 2)
118
118. Pekerjaan Menjadi Istri Sian Lee (Season 2)
119
119. Teringat Masa Lalu (Season 2)
120
120. Teman perempuan (Season 2)
121
121. Suara Perempuan (Season 2)
122
122. Khawatir (Season 2)
123
123. Musim Gugur (Season 2)
124
124. HoneyMoon (Season 2)
125
125. Happy After (Season 2 End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!