LEGENDA PENDEKAR SULING HITAM
Pagi itu matahari bersinar cerah, tapi hembusan angin membawa bau anyir darah dan bau mayat yang membusuk.
Di area seluas puluhan kilometer terlihat di penuhi oleh mayat yang berserakan, tidak terurus.
Area itu kini terlihat sepi, hanya ada ratusan burung bangkai yang sedang mematuk-matuk mayat yang berserakan.
Mayat-mayat itu mengenakan seragam militer, yang berbeda warna.
Yang satu berwarna dasar merah dengan lapisan baju pelindung berwarna coklat.
Yang satu lagi berseragam dasar hitam, dan lapisann baju pelindung berwarna hitam.
Di sana juga terlihat dua jenis bendera. berserakan, yang satu berbendera dasar kuning dengan gambar kepala seekor Harimau berwarna merah.
Sedangkan bendera yang satunya lagi berbahan dasar merah dengan lambang seekor Naga sedang terbang yang berwarna hitam.
Di antara lautan mayat manusia terlihat sesosok mayat wanita berseragam hitam dengan bagian dada di penuhi anak panah dan beberapa batang tombak menembus dari dada sampai ujung mata tombak menyembul di punggungnya.
Mayat wanita tersebut terlihat sangat gagah, meninggal dalam posisi berdiri dan tangan kanannya memegang tiang bendera yang ujungnya tertancap di atas tanah.
Sehingga bendera tersebut bisa tegak berdiri dan berkibar dengan gagah tertiup angin.
Sedangkan tangan kiri wanita itu memegang sebatang pedang yang bersinar berkilauan tertimpa sinar matahari.
Pedang tersebut seakan menyatu dengan tangannya dan tidak bisa di pisahkan meski orangnya telah meninggal.
Di punggung wanita itu yang tertutup jubah yang sudah robek di sana-sini terikat seorang anak kecil berusia 3 tahun.
Anak tersebut memeluk wanita itu dengan erat sambil terus menangis keras memanggil-manggil ibu nya.
"Ibu...Ibu... bangunlah Ibu... Jangan tidur Ibu...!"
Bagi pembaca LEGENDA JENDRAL NAGA HITAM, tentu mengenal wanita tersebut,
Benar dia adalah Dian Sin Lan.
Dia dan Pasukan Naga Hitam masuk dalam jebakan musuh, mereka adalah pasukan bala bantuan dari XIA PI menuju LU JIANG.
Mereka masuk dalam jebakan musuh, Dian Sin Lan yang memimpin 5000 Pasukan Naga Hitam semuanya gugur, termasuk dirinya sendiri.
Tapi pihak musuh yang menjebak dan mengepung mereka juga mengalami kerugian tidak sedikit.
Musuh yang berjumlah 800.000 pasukan setelah melakukan pertempuran hidup mati dengan pasukan Naga Hitam yang hidup hanya tersisa sekitar 300.000 itupun sebagian besar dalam keadaan terluka.
Sisanya 500.000 ikut gugur bersama pasukan Naga Hitam.
Mayat yang berserakan itu sebagian besar adalah mayat pasukan dari pihak musuh pasukan Naga Hitam.
Ini adalah kekalahan pertama kali Pasukan Naga Hitam, sejak mereka di tinggalkan oleh Jendral besar mereka yang pensiun 5 tahun terakhir ini.
Hidup tenang bersama kedua istri dan anak perempuan nya di Lembah Alam Penebus Dosa Dewa Buangan.
Sesosok tubuh melayang turun dari atas langit, Dia melayang turun dengan awan kecil.
Pria tersebut menghela nafas panjang sambil bergumam,
"Aku datang terlambat, kalau saja lebih cepat 1 hari. Aku mungkin bisa mencegah tragedi ini."
Pria itu menatap sedih, mayat Jendral Wanita yang ada di hadapannya.
pria itu pelan-pelan melepaskan anak yang terikat di punggung wanita tersebut, anak tersebut menangis sedih dan terus memanggil-manggil Ibu nya yang telah meninggal.
Pria itu menggendong anak tersebut dengan tangan kirinya, Lalu dia Mengibaskan lengan kanannya yang kosong kearah mayat-mayat yang berserakan.
Mayat-mayat itupun mulai terbakar, beberapa saat kemudian semua mayat di sana habis terbakar.
Dia hanya membawa mayat wanita itu dengan lilitan lengan baju kosongnya melingkari bagian pinggang mayat wanita itu, sedangkan tangan kirinya dia gunakan untuk mengendong anak lelaki kecil yang terus menangis dan memanggil-manggil Ibunya.
Pria tersebut kemudian menaiki awan kecil dan melesat kearah Kota XIA PI.
Pria tersebut membawa anak kecil dan mayat wanita itu ke Penginapan Bunga Mas, untuk di serahkan pada suaminya.
Suaminya berdiri terpaku menatap kosong kearah mayat istrinya yang sudah membujur kaku dan dingin tubuhnya.
Pria itu terdiam tidak bisa berkata apa-apa, hanya airmata nya yang terus mengalir dengan deras membasahi pipinya.
"Alok kamu tenanglah, dia sudah pergi tidak mungkin kembali lagi, saat ini yang paling penting adalah anakmu Wu Song ." ucap pria yang masih menggendong Wu Song yang sedang tertidur dalam dekapannya.
"Dia sangat membutuhkan mu saat ini, kamu harus tegar dan merawatnya dengan baik." ucap pria tersebut menambahkan.
Alok mengangguk-angguk sambil menghapus air matanya kemudian berkata,
"Mengapa bisa begini, ? dia telah berjanji padaku ini adalah tugas terakhirnya, setelah ini dia akan pensiun."
"Dia berjanji padaku akan fokus membesarkan Wu Song, kenapa sekarang malah seperti ini?"
Mungkin ini adalah takdir dari Thian, mau atau tidak mau kamu harus bisa menerima kenyataan ini.
Dan merelakan kepergian nya.
Pria yang mengendong Wu Song membawa anak tersebut ke kamar Wu Song, lalu meletakkan nya ditempat tidur dengan perlahan-lahan.
Setelah itu dia kembali menemui Alok yang masih berdiri terpaku menatap mayat istrinya.
Aku akan membantu mu mengurus pemakamannya, sebaiknya kamu kembali ke kamar mengurus Wu Song saja.
Pria tersebut adalah Lu Sun, sang Jendral Naga Hitam yang telah pensiun.
Lu Sun langsung mencari sebuah tempat yang tenang di dekat Taman halaman belakang, setelah memasukkan mayat Dian Sin Lan kedalam peti mati yang disediakan anak buah Alok. Lu Sun menutup peti mati tersebut.
Kemudian Lu Sun menggali sebuah lubang dan menguburkan peti mati yang berisi mayat Dian Sin Lan.
Dan membuat sebuah nisan sederhana untuk mengenang Dian Sin Lan.
Sedangkan untuk upacara sembayang dan hal lainnya, Lu Sun menyerahkan pada anak buah pegawai penginapan untuk membantu Alok mengurus nya.
Lu Sun setelah membagi-bagi tugas, dia sendiri langsung bergerak ke rumah Song Chin.
Song Chin sangat terkejut melihat kedatangan Lu Sun yang tiba-tiba.
"Tuan ayo silahkan duduk, sudah hampir 5 tahun kita tidak bertemu.
Bagaimana kabarmu tuan?, juga bagaimana kabar kedua nyonya dan Ping er?"
Kami semua baik-baik saja, justru kedatangan ku kali ini membawa berita yang kurang baik untukmu.
Song Chin terlihat terkejut mendengar perkataan Lu Sun yang terlihat sangat serius, dia menatap Lu Sun mengharapkan penjelasan dari nya.
Tahukah kamu Dian Sin Lan dan 5000 pasukan yang di bawanya semuanya telah gugur dalam perjalanan menuju LU JIANG.
Song Chin terhenyak mundur beberapa langkah dan jatuh terduduk di atas kursi dengan wajah pucat dan tatapan mata tak percaya.
"Ini...ini... bagaimana mungkin terjadi ? ini sungguh tidak masuk akal." ucap Song Chin sedikit emosi sambil memukul meja di depannya.
'Sebenarnya apa yang terjadi, kenapa kamu bisa mengirim pasukan ke Lu Jiang ?" tanya Lu Sun menatap Song Chin menuntut penjelasan.
"Aku mendapat kabar dari gubernur Lu Jiang mereka meminta bantuan dari Xia Pi untuk mengirim pasukan kesana membantu mereka melakukan patroli keamanan."
"Karena akhir-akhir ini di sekitar perbatasan kurang aman dan banyak perampok, mereka sendiri tidak sanggup menanganinya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 400 Episodes
Comments
John Singgih
awal perjuangan yang berat untuk sang bocah
2023-09-22
1
Iwan Ali
ngapain Thor,,,anak kecil hadir di tempat bekas peperangan...ada ada aja nih Thor....
2022-12-01
1
Raimon
Thoor....yang mana yang awal dan yang mana yang Sambungan....Di Legenda Jendral Naga Hitam....Wusong sudah besar punya anak dan istri....katanya Suling Hitam lanjutan Jendral Naga Hitam....
2022-11-23
0