"Hari ini kita kembali akan berpisah, ada satu pesan yang akan ku sampaikan pada kalian bertujuh aku harap kalian bertujuh akan selalu mengingat pesan ku ini.."
"Hari ini bila di lihat dari sisi luar kita menang besar dan boleh dibuat bangga, pemerintah bisa memberi kita jawaban yang sangat memuaskan."
"Menunjukkan nama besar kita masih sangat disegani dan di takuti pemerintah."
"Tapi sebenarnya, kita hari ini dan kedepan nya kita mengalami kerugian besar."
Lu Sun berhenti sejenak lalu menatap ke 7 asisten kepercayaan nya. yang terlihat bingung dengan pernyataan Lu Sun barusan.
"Mulai saat ini dan kedepan nya kalian akan kehilangan kebebasan, dan pemerintah akan selalu menargetkan kalian."
"Meski tidak terang-terangan tapi kalian akan selalu di awasi diam-diam."
"Dan ingatlah harus terus menjaga hubungan persaudaraan kalian, ada perselisihan apapun harus di selesaikan dengan tenang."
"Jangan sampai terhasut, dan hubungan persaudaraan kalian terpecah belah."
"Selama kalian kompak pemerintah tidak akan pernah berani menyentuh kalian.
Jadi jagalah kekompakan kalian, apapun hasutan untuk memecah belah kalian jangan memperdulikannya."
"Hanya ini yang dapat ku sampaikan pada kalian, sampai jumpa."
Setelah memberi pesan Lu Sun membawa Lu Ping menaiki Jin Tou Yun kembali ke lembah.
Pasukan Naga Hitam juga mundur kembali ke XIA PI dengan tertib.
Malam itu Lu Sun dan Lu Ping akhirnya kembali ke lembah.
Dan makan malam bersama-sama, Lu Ping terlihat sedih dan kurang berselera.
"Kamu kenapa Ping er bukan kah ayah mu sudah membantumu menyelesaikan masalah Wu Song?" tanya Xue Yen khawatir melihat sikap Lu Ping yang seperti kehilangan semangat.
Lu Ping menghela napas dan berkata,
"Jasad Wu Song belum berhasil ditemukan Bu."
"Sudah lah jangan terlalu di pikirkan lagi bila Wu Song selamat suatu hari dia tetap akan datang kemari." ucap Lu Sun santai sambil makan dengan lahap.
Melihat tingkah ayahnya Lu Ping menjadi kesal dan berkata,
"Ya tentu ayah bisa santai, karena yang mati bukan biksuni cantik itu."
Xue Yen mengerutkan alis dan menatap Lu Sun dengan curiga.
Sebaliknya Lu Sun langsung tersedak terbatuk-batuk sampai mukanya menjadi merah.
Siau Ching terus menepuk-nepuk punggung Lu Sun dan memberi nya minum.
Lu Sun hanya menunduk dan tidak berani menatap Xue Yen.
Setelah batuk nya reda Lu Sun cepat-cepat menyelesaikan makannya.
Lalu bergegas pergi untuk menginap di tempat Siau Ching.
Sun ke ke kamu kalau tidak menjelaskan dan menceritakan sejelas nya tentang kata-kata Ping er tadi.
Malam ini kamu tidak boleh kemana-mana. ucap Xue Yen galak.
Dalam hati Lu Sun memaki-maki Lu Ping anaknya, yang memberinya masalah.
Lu Sun dengan patuh duduk kembali, kemudian mencoba membujuk Xue Yen kekamar tapi Xue Yen menolak nya.
Dengan canggung Lu Sun mulai menjelaskan pertemuan tidak sengaja nya dengan Sun Ting.
Siau Ching yang tidak tega melihat kondisi Lu Sun, memilih kembali kekamar nya.
Tidak demikian dengan Lu Ping dan Lu Fan, Lu Ping tertawa puas di dalam hatinya.
Sedangkan Lu Fan tertawa ngakak melihat ayahnya yang di siksa ibu tirinya Xue Yen.
Setelah selesai bercerita Lu Sun menundukkan kepalanya di depan Xue Yen sambil membujuk Xue Yen masuk kamar.
Ketika Xue Yen berdiri dan bersiap masuk kedalam kamar bersama Lu Sun.
Tiba-tiba Lu Ping berkata,
"Ayah sepertinya ayah lupa menceritakan bagian biksuni cantik menangis tersedu-sedu dalam dekapan ayah."
Mendengar ini Xue Yen menghentikan langkahnya dan melirik ganas kearah Lu Sun.
"Lu Fan tertawa paling kencang di pojok sana, terpingkal-pingkal sambil memegang perutnya yang terasa seperti kram."
Sedangkan Lu Ping tersenyum puas.
Lu Sun memelototi Lu Fan sambil menunjuk dan berkata,
"Awas mati tersedak kamu, anak durhaka."
Lalu menoleh kearah Lu Ping sambil mengomel,
"Bangsat kecil sudah puas melihat ayah mu celaka, awas kamu ya."
"Jangan berani sama anak kecil, sini ikut denganku," ucap Xue Yen sambil menarik telinga Lu Sun.
"ADUHHH...ADUHHH..ADUHHH..!"
"LEPASKANNNN SAYANG SAKITTT...!"
Lu Sun menjerit-jerit sambil mengikuti Xue Yen yang menarik telinga nya masuk kedalam kamar.
Pintu kamar ditutup, selanjutnya tidak terdengar lagi apa yang terjadi di dalam kamar.
Setelah Lu Ping dan Lu Fan kembali ke kamar masing-masing, samar-samar terdengar suara rintihan dan desahan tidak jelas dari Xue Yen.
Ketika pagi harinya, pas sarapan pagi, Lu Ping dan Lu Fan menjadi heran melihat Xue Yen ibu mereka yang sudah tidak galak lagi.
Malah berubah menjadi manja dan mesra terhadap ayah mereka yang tersenyum puas penuh kemenangan menatap mereka berdua.
Lu Ping dan Lu Fan yang takut mendapatkan balasan dari Lu Sun, mereka berdua masing-masing mengambil sebutir bakpao lalu meninggalkan meja makan.
Dengan alasan ingin latihan pagi, mereka berdua buru-buru keluar dari rumah.
Bagaimana dengan nasib Wu Song yang di buang kedalam jurang oleh pasukan Si Ma Ong.
Tubuh Wu Song yang terjatuh dari atas jurang membentur sebuah pohon yang tumbuh nya menjulur keluar dari sebuah gua.
Meski mengalami luka-luka lecet dan berdarah, tapi Wu Song tidak mengalami luka dalam dan cedera parah.
Ini semua berkat tehnik 9 Matahari dan pengumpulan Chi yang sering dia latih untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
Wu Song dengan hati-hati dan susah payah merambat pohon tersebut untuk mencapai Gua yang ada di tebing curam itu.
Wu Song terbaring kelelahan setelah berhasil memasuki gua tersebut.
Karena lelah Wu Song tertidur di situ dan tidak menyadari berapa hari dia tidur ditempat itu.
Berkat tenaga sakti 9 matahari yang memiliki kekuatan penyembuhan, dalam kondisi tidur semua luka di sekujur tubuh Wu Song sembuh dengan sendirinya.
Ketika tersadar dari tidurnya Wu Song, baru menyadari perutnya sangat lapar dan haus.
Wu Song berdiri perlahan-lahan lalu memperhatikan gua didepannya dengan seksama.
Wu Song melihat ada air yang menetes di sebuah cekungan dinding Gua.
Wu Song menempelkan mulutnya di tempat itu dan meminum tetesan air di cekungan dinding tersebut..
Setelah rasa hausnya terobati, Wu Song mulai mencari makanan yang dapat digunakan untuk mengisi perut.
Setelah mencari-cari di dalam gua itu hanya ada buah aneh yang sebesar buah stroberi.
Warnanya merah sangat mirip dengan buah stroberi cuma kulitnya lebih kasar dan kesat.
Karena tidak punya pilihan lain, Wu Song akhirnya memakan nya dan berharap buah itu tidak mengandung racun.
Setelah memakan nya selain rasanya pahit, buah tersebut dapat mengenyangkan perut dan tidak beracun.
Buah itu bernama buah Bodhi Darah, buah itu mempunyai khasiat meningkatkan kekuatan tenaga dalam nya.
Wu Song yang makan cukup banyak merasa tubuhnya sangat panas.
Bila dia sanggup menetralkan nya tenaga dalam Wu Song akan meningkat pesat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 400 Episodes
Comments
John Singgih
benar-benar anak gak ada akhlak ya
2023-09-22
1
Sudar Manto
mayan
2022-09-22
1
Manurung Tongah
mendapatkan keberuntungan
2022-04-29
2