Cinta Memaksaku Bertahan

Cinta Memaksaku Bertahan

CEO Playboy

Jakarta, 2020

Pukul 07.45 WIB

..............

"Aku berangkat ke kantor dulu ya."pamitnya seraya menyalami kedua orang tuanya di meja makan.

"Hati-hati ya. "

"Iya mah."

Rafael Prasetya, seorang CEO muda yang memiliki paras begitu tampan dan bentuk tubuh yang proporsional layaknya seorang model profesional. Ketampanan paripurna miliknya mampu membuatnya digilai banyak wanita sedari dulu saat sejak masih duduk di bangku kuliah hingga kini saat sudah menjadi seorang CEO. Playboy adalah sifat yang melekat dalam diri seorang Rafael. Memiliki orang tua yang juga seorang pengusaha sukses dan kaya raya yaitu Rudi Saloka Prasetya dan Merry Prasetya.

Baru beberapa langkah menjauh dari meja makan,tanpa menoleh langkah Rafael terhenti karna teriakan sang mama.

"Pulangnya jangan larut malam ya nak!"ucapnya dengan nada berteriak.

"Aduh pagi-pagi telinga gw udah senam kejut aja deh denger teriakan mama."Rafael bergumam.Liat nanti aja ya mah, Rafael gak janji.Rafael sayang mama sama papa."Berlalu melanjutkan langkahnya keluar rumah

"Astaga.Itu anak dari kecil sampai sekarang gak pernah berubah deh, masih saja menyebalkan! "gerutu sang mama akibat tingkah putranya pagi ini.

Merry Prasetya adalah istri dari Rudi Saloka Prasetya sekaligus ibu dari seorang CEO sukses yaitu Rafael Prasetya.Cerewet sekaligus wanita yang sangat mencintai uang dan amat sangat menyombongkan kekuatan bisnis keluarganya.Namun dibalik semua sifatnya ia adalah wanita yang begitu penyayang.

"Udahlah mah biarin aja! oh iya, setelah sarapan mama langsung bersiap ya! "timpal Rudi

"Ini masih terlalu pagi untuk ke kantor kan pah? apa ada meeting penting pagi ini?"

"Mama lupa ya pagi ini kita ada jadwal temu dengan Tuan Herman Brama Wijaya. Seorang pengusaha terkaya di negri ini mah."

"Astaga! aku sampai lupa dengan hal itu. Yasudah mama langsung ke kamar ya untuk bersiap."pamitnya seraya bangkit dari kursi dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

"Ckckkc.. padahal pertemuannya masih 2 jam lagi.Aku sengaja bicara seperti tadi agar dia bisa cepat bersiap.Karna wanita biasanya akan butuh lebih dari 1 jam hanya untuk make up dan memilih pakaian."

Rudi Saloka Prasetya adalah seorang pengusaha sekaligus rekan bisnis dari keluarga Wijaya.Sebagai pebisnis yang handal dan di segani Rudi memiliki sifat yang sedikit serakah terutama dengan uang.Namun tidak bisa di pungkiri bahwa Rudi adalah seorang pria yang bertanggung jawab sekaligus penyayang keluarga.

...........

Pukul 09.30 WIB

...Kediaman Keluarga Wijaya...

Criittt....Mercedes Benz E-Class E 400 AMG baru saja memasuki kediaman mewah nan megah milik Herman Brama Wijaya. Tampak beberapa pengawal dengan sigap membukakan gerbang sekaligus pintu mobil untuk tamu terhormat untuk tuan mereka. Ya, itu adalah mobil yang di kendarai oleh Rudi Saloka Prasetya dan istrinya Merry Prasetya. Mereka berdua sengaja diundang Tuan Herman hanya untuk membicarakan soal bisnis di tempat yang lebih santai terlepas dari suasana kantor.

Turun dari mobil dengan segala penyambutan yang terhormat.Berjalan menuju pintu utama kediaman Herman.

"Silakan masuk Tuan dan Nyonya Prasetya, Tuan Herman sudah menunggu di dalam. "sambut asisten Herman yang sudah tau bahwa akan ada tamu bisnis yang datang hari ini.

" Baiklah."ucap singkat Rudi sembari masuk bersama istrinya kerumah mewah milik rekan bisnisnya itu.

Asisten itu menuntun mereka menuju ruang tamu mewah bernuansa putih yang lengkap dengan empat pilar di setiap ujung sisi dari ruangannya.Sudah tampak seorang pria paruh baya yang tampak sudah menunggu kedatangan mereka.

"Silahkan, Tuan Herman sudah menunggu."mempersilahkan dengan sopan

"Terima kasih sudah memenuhi undangan bisnis saya untuk hari ini Tuan dan Nyonya Prasetya."ucap Herman dengan senyum yang terukir di bibirnya seraya mengulurkan tangan kanannya untuk sekedar bersalaman.

Herman Brama Wijaya adalah seorang pengusaha sukses sekaligus CEO terkaya di Indonesia dengan banyak saham baik didalam maupun Luar negri. Memiliki citra yang begitu diagungkan dan di segani oleh semua rekan bisnisnya termasuk keluarga Prasetya.

"Suatu kehormatan untuk kami berdua bisa di undang oleh seorang CEO sukses seperti anda Tuan Herman."sahut Rudi di iringi senyum seraya membalas uluran tangan dan diikuti penuh oleh sang istri.

"Jangan terlalu formal begitu tuan, silahkan duduk dan kita akan mulai pembahasan bisnis kita hari ini."

Duduk dan mulai membahas tentang proyek besar kedua perusahaan mereka yang akan bekerja sama dengan beberapa perusahaan Luar Negri lainnya.

Beberapa saat, beberapa asisten dapur tampak berjalan mendekati mereka dengan meja dorong yang berisi beberapa minuman dan makanan ringan.

"Maaf menggangu tuan, ini minuman dan makanan ringannya "

Meletakan nampan berwarna putih dengan aksen emas di atasnya. Berisi cangkir minuman dan piring berisi makanan ringan sudah tersedia di atas meja.

"Kalian bisa kembali ke posisi."Titah Herman

Mengangguk tanda mengerti akan titah dari tuannya, beberapa asisten itupun kembali kedapur untuk melanjutkan tugas mereka masing-masing.

Setelah kurang lebih satu jam perbincangan bisnis merekapun telah usai. Membereskan beberapa map dan mulai berbincang santai selepas dari urusan bisnis.

"Upss.. sepertinya aku tiba disaat yang salah."gumamnya yang baru saja tiba dan disuguhkan dengan pemandangan bisnis di ruang tamu.

Rambut hitam pendek sebahu yang di biarkan tergerai.Memiliki kulit putih dan mulus, dengan bentuk tubuh yang ideal.Sempurna itulah yang terlintas saat melihat perawakan dari seorang gadis cantik bernama Mia Oktarani Wijaya putri semata wayang Herman Brama Wijaya.

Herman yang tidak sengaja melihat kearah pintu utama tersenyum kearah putrinya yang baru saja tiba di rumah. Mia yang mengerti arti tatapan memanggil dari sang papa segera melangkah mendekat.

"Maaf."Apa aku mengganggu kalian? "tanyanya dengan nada sedikit gugup

"Tidak sayang.Oh iya, perkenalkan ini rekan bisnis papa Tuan Rudi dan istrinya"

Mia tersenyum kearah pasangan suami istri itu. Begitupun dengan Rudi dan Merry yang membalas dengan senyuman juga ke arah Mia.

"Putrimu sangat cantik Tuan Herman."puji Merry

"Terima kasih tante."ucap Mia seraya tersenyum manis

Mia berjalan pelan mendekati sang papa dan duduk tepat di sebelah kanannya.

"Oh iya, yang saya tau jika kalian juga memiliki putra yang sudah beranjak dewasa saat ini."tanya Herman menimpali seraya menyelidik

"Iya.Kami memiliki seorang putra bernama Rafael Prasetya.Rafael sudah lulus kuliah dua tahun silam dan saat ini ia sudah menjadi seorang CEO di salah satu perusahaan kami."jelas Merry

"Apa?Rafael Prasetya? "pekik Mia dengan suara sedikit meninggi sekaligus membuat semua pandangan mata seketika menatapnya bingung.

"Apa kamu mengenalnya nak? "selidik Herman menatap putrinya bingung

"Nama itu sama persis dengan nama senior aku dulu saat di Kampus Bunga Bangsa pah. "

"Benar sekali, Rafael memang lulusan dari kampus itu ."sambung Rudi mengiyakan ucapan Mia

"Jadi kalian sudah saling mengenal sebelumnya? "tanya Merry menimpali

"Tidak tante, mungkin hanya aku yang mengenal Kak Rafael namun tidak sebaliknya.Dia begitu di kenal di kalangan mahasiswi karna itu aku bisa tau namanya tanpa pernah mengenalnya lebih jauh.Dia salah satu senior yang cerdas dan tampan saat di kampus, jadi dia selalu jadi perbincangan diantara banyak mahasiswi."sambung Mia

"Dia memang cukup pintar dalam pelajaran namun begitulah dia sangat senang bisa dianggap tampan oleh para wanita. Namun akan sangat menyenangkan jika kalian bisa saling mengenal satu sama lain sebelumnya."

Mia yang mendengarnya hanya tersenyum malu sambil sesekali melihat kearah papa nya.

"Seandainya apa yang tante katakan itu benar, aku akan sangat bahagia karna Kak Rafael adalah pria idaman aku sampai dengan saat ini."gumam Mia dalam hatinya

...Bersambung......

...Jangan lupa untuk selalu dukung Author ya gengs 😇 caranya like, komen, dan vote di setiap episode....

...Terima kasih....

Terpopuler

Comments

Marisa Elisabeth

Marisa Elisabeth

Semangat ya thor

2021-03-19

0

widi yanti

widi yanti

Baru baca juga. Prolognya bagus, tapi boleh kasih saran gak? Di akhir kalimat dialog harusnya dikasih tanda baca juga sebelum tanda petik.

"Rafael seniorku di kampus (.)"

Gitu ya kak, semangat ☺️☺️

2021-01-08

0

Soraya Ahmad

Soraya Ahmad

semangat🤗🤗

2021-01-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!