"Siapa yang nelpon ya"betapa terkejutnya Mia melihat nama yang tertera di layar".
"Sayang ini susu spesial buat kamu"ujar Rafael memasuki kamar seraya memberikan gelas berisi susu untuk istrinya
"Pacar kamu nelpon tuh! "ketus Mia seraya meletakan handphone Rafael di meja
"Bentar aku angkat dulu ya sepertinya dia sedang rindu"berjalan keluar kamar meninggalkan Mia yang menatapnya ganas
"Ini gw yang budeg apa emang suami gw yang udah tahan banting? dengan santainya dia bilang kalo pacarnya lagi rindu!"
"Sayang pacar aku mau ngomong sama kamu"ujar Rafael kembali masuk ke kamar dan memberikan handphonenya kepada Mia
"Apa? kamu udah gak waras ya!"teriak Mia kesal
"Sayang jangan teriak begitu dong, kan gak enak sama mama"
"Kenapa jadi mama ?"tanya Mia bingung
"Karna yang nelpon aku tadi itu adalah mama"jawab Rafael yang mulai terkekeh melihat tingkah istrinya yang terlihat sangat kesal dan cemburu
"Berarti pacar kamu adalah mama Mery dong? "
"Hah? yakali aku pacaran sama mama aku sendiri sayang"
"Tau ah pusing,aku mau curhat dulu sama mama mertuaku tersayang"mengambil handphone dari tangan suaminya
Selama 30 menit Mia dan mama mertuanya berbicara dari sambungan telepon,entah hal apa saja yang mereka bicarakan yang pasti membuat Rafael sangat kesal karna tidak di pedulikan.
"Nih aku udah selesai"menhembalikan handphone milik suaminya
"Bilang apa sama aku? "
"Sama-sama"
"Terima kasih dong sayang bukan sama-sama"
"Suka-suka aku dong, bibir punya aku kok kamu yang ngatur aku mau ngomong apa! "ketus Mia
"Astaga, kenapa jawabnya ketus begitu sih sayang? perasaan aku gak buat salah apapun deh"
"Makanya jangan pakai perasaan terus!"
"Yaudah iya, tapi kenapa kamu jadi ketus begitu sama aku sih sayang? "tanya Rafael bingung
"Kenapa gak bilang dari awal kalo mama yang nelpon?"tanya Mia dengan ketus
Perasaan tadi gw yang nanya deh kenapa istri gw malah nanya balik,astaga.
"Kamu pasti ngiranya itu pacar aku beneran ya sayang? "tanya Rafael seraya mencolek dagu istrinya
"Kapan kelarnya kalo nanya terus ih, jawab aja dulu pertanyaan aku tadi! "ketus Mia tanpa melihat ke arah suaminya."Kamu sengaja ya ganti nama kontak mama ?"tanya Mia singkat
"Enggak"
"Terus kenapa nama kontak mama kamu ubah jadi 'pacar'?"tanya Mia yang semakin penasaran
"Iya karna mama itu pacar pertama aku"
"Maksudnya? "
"Iya karna wanita yang pertama kali aku cintai di dunia ini adalah mama aku sendiri sayang,dan nama kontak itu udah dari dulu sebelum kita menikah"
"Oh begitu, aku kira itu pacar gelap kamu! "
"Kamu cemburu ya? hayo ngaku? "kembali mencolek dagu istrinya untuk yang kedua kalinya
"Iyalah aku cemburu,kamu kan suami aku.Awas aja ya kalo kamu ketahuan selingkuh aku kutuk kamu jadi gorila"mencubit lengan suaminya kencang
"Aww... kamu nih jahat banget sih sama suami sendiri masa aku di kutuk jadi gorila,di cubit segala lagi"
"Makanya jangan selingkuh!"
"Siapa yang selingkuh? aku gak selingkuh sayang aku cuma mendua aja kok"ucap ngasal Rafael seraya tertawa lepas melihat ekspresi kesal sang istri
"Ih dasar suami nyebelin!"mencubit lengan dan pinggang suaminya kencang
"Ampun sayang ampun, merah semua deh badan aku kena cubitan kamu"ringis Rafael kesakitan akibat cubitan sang istri
"Bersyukur masih dicubit, kalo aku beneran kesal kamu aku gantung di pohon jengkol"
"Sungguh terlalu "
"Harus, biar kamu gak berani selingkuh"
"Udah ah kenapa jadi bahas perselingkuhan sih, oh iya tadi kamu bahas apa sih sama mama? aku gak ngerti "tanya Rafael penasaran
Walaupun saat Mia menelpon,Rafael berada di samping Mia tetap saja Rafael tidak mengerti arah pembicaraan mama dan istrinya.
"Kamu kan tadi di samping aku masa gak ngerti aku lagi bahas apa!"
"Iyalah mana aku paham pembahasan tentang wanita, yang aku tau wanita itu sulit untuk di pahami apalagi topik pembicaraannya"
"Yaudah gak usah di bahas, kamu juga gak akan ngerti"ketus Mia
"Aku kan juga mau tau sayang,kamu bahas apa sih tadi sama mama? "tanya Rafael seraya memeluk istrinya dari samping
"Bahas soal sejarah"jawab Mia singkat
"Sejarah?"Rafael menyeritkan dahinya bingung
"Iya sejarah kenapa seorang Rafael Prasetya sangat omes dan menyebalkan "
"Terus mama jawab apa?"
"Mama bilang kalau kamu ketularan Papa Prasetya "
"Iya benar sih, aku tertular virus omes dari papa"
"Tapi kayanya ketuker deh sayang"
"Apanya yang ketuker?"tanya Rafael semakin bingung
"Kamu yang udah meyebarkan virus omes ke Papa Prasetya bukan sebaliknya"jawab Mia pelan tapi masih terdengan oleh suaminya
"Oh jadi kamu ngeledek suami kamu yang tampan ini penyebar virus omes? "tanya Rafael melepaskan pelukannya seraya mencubit pelan pipi kiri istrinya
"Iya"jawab Mia singkat dan tertawa lepas
"Sungguh jahat dirimu sayang, aku tuh omesnya ya karna kamu!"
"Kenapa jadi aku?"tanya Mia yang langsung menghentikan tawanya
"Kerna kamu selalu menggoda aku sayang"mencium bibir istrinya sekilas
"Ih dasar bebek, hobinya nyosor terus!
"Tadi gorila sekarang bebek, gak sekalian kamu panggil aku pangeran kodok! "kesal Rafael yang berhasil membuat istrinya kembali tertawa
"Bener juga, tapi gak cocok jadi pangeran lebik cocok jadi kodok aja ya sayang"ucap Mia meledek seraya tertawa lepas
"Ketawain aja terus, jahat deh sama suami sendiri"timpal Rafael mengerucutkan bibirnya gemas
"Haha, kalau begitu kamu mirip anak bebek sayang "semakin mengencangkan suara tawanya
Hobinya gambek, marah gak jelas, teriak, nyubit dan sekarang ngeledekin gw.Untung istri kalo orang lain udah gw kasih santapan buaya muara.
"Udah ah ketawanya, emang gak cape hemm?"tanya Rafael singkat
"Huft, iya cape banget malah"jawab Mia seraya mengelus lembut perutnya
"Kenapa sayang? perut kamu sakit? aku panggilin dokter ya"tanya Rafael bertubi-tubi
"Enggak kok sayang, cuma tadi anak kita nendang perut aku"jawab Mia mengukir senyum di bibirnya
"Kamu serius? aku mau merasakan itu juga"pinta Rafael pelan seraya mengelus lembut perut buncit sang istri berharap bisa merasakan pergerakan calon anaknya
"Kamu bisa rasain gak sayang? "
"Iya tadi Rafael junior nendang lagi sayang, kayanya anak kita calon pemain bola deh"ucap Rafael ngasal dengan ukiran senyum bahagia di bibirnya
"Amin, semoga setelah dia lahir anak kita menjadi anak yang sehat dan baik hati"
"Amin,anak ayah gak boleh nakal ya di perut bunda dan satu lagi jangan sering nendang ya nak kasian perut bunda nanti bisa sakit"bisik Rafael kepada calon anak yang masih di kandungan istrinya
"Emang anak kita bisa denger ya sayang?"tanya Mia dengan wajah polosnya
"Bisa dong, makanya kamu harus sering ngajak calon anak kita ngobrol sayang agar dia tidak kesepian di perut kamu"jawab Rafael masih mengelus perut istrinya
"Oh begitu ya, berarti seriap hari anak kita bisa dengar teriakan aku juga dong? maafin bunda ya nak, kadang ayah kamu suka ngeselin makanya bunda teriak-teriak"
"Aku maafin bunda kok"sambung Rafael sok imut menirukan suara anak kecil
"Gak usah sok imut ih, gak suka!"teriak Mia
"Inget sayang kalau anak kita bisa dengar teriakan kamu loh"
"Oh iya aku lupa, harusnya kalau aku mau teriak kamu cegah aku dong "ketus Mia
"Caranya? "tanya Rafael
"Terserah kamu "jawab Mia singkat
"Baiklah,lain kali aku pasti cegah kamu untuk teriak"ujar Rafael seraya tersenyum
Tok.. tok..
"Maaf Tuan Rafael ada tamu di luar"ucap Rika sedikit berteriak dari luar kamar
"Tamu siapa ya?"batin Rafael
"Sayang aku tinggal sebentar ya, aku harus cek siapa yang datang"pamit Rafael beranjak dari ranjang tapi terhenti saat Mia menyentuh tangannya
"Sayang aku mau ikut, aku bosan terus berada di kamar "pinta Mia lembut berharap di izinkan untuk turun dari ranjang
"Tapi sayang kamu harus istirahat,aku cuma sebentar kok"
"Aku mohon ya, aku cuma gak mau jauh dari kamu sayang"rengek Mia manja
"Huft, yaudah deh terserah kamu aja sayang "
Rafael memapah Mia menuruni tangga dengan hati-hati dan di ikuti Rika selaku asisten pribadi Mia
"Tamunya di mana? "tanya Rafael pada Rika
"Masih ada di luar tuan"jawab Rika
"Yasudah, tolong buka pintunya saya akan menemui dia di luar saja"perintah Rafael
"Baik tuan"
"Sayang pelan-pelan ya jalannya"ujar Rafael
"Iya, tapi kenapa tamunya gak di suruh masuk aja sayang? "tanya Mia pelan
"Aku gak mau ada sembarangan orang yang masuk ke rumah kita, apalagi belum ada janji apapun sama aku sayang"jawab Rafael
"Hemm..., terserah kamu aja deh"
Sesampainya di depan pintu utama,Rafael bingung kenapa tidak ada siapapun disana.
"Mana tamunya rik? "tanya Mia bingung
"Emm.. tamunya ada di.. "
Rika belum sempat melanjutkan ucapannya,tamu tersebut langsung memeluk Rafael erat
"Anda lagi! "ketus Mia
...Bersambung...
...Tolong untuk selalu support aku ya,caranya gampang kok tekan like, komen dan vote yang banyak ya readers...
...Terima kasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Imas Priyanati Anggoro
karakter Mia kok agak kasar,kok cocok dengan nama besar drkluargay
2021-02-11
1
Leni Latifah
aku mampir dg like...💪💪
2021-01-05
1
Anita Jenius
Next up y
2021-01-01
1