Bab 4

" Setelah beberapa tahun setelah lulus kuliah aku bisa ketemu Kak Rafael lagi hari ini, dia sama sekali gak berubah tetap tampan dan terlihat pintar."batin Mia yang sesekali mencuri pandang kearah Rafael yang duduk di depannya.

" Oh iya Rafael, om denger kamu berkarir sebagai pengusaha muda ya? " tanya Papa Mia.

"Iya om, setelah lulus kuliah aku mulai belajar bisnis dan sekarang aku lagi handle beberapa perusahaan keluarga Prasetya om."

" Putra anda hebat Tuan Rudi." puji Papa Mia.

"Terima kasih Tuan Herman."

" Oh iya nak, Mia ini juga junior kamu waktu di kampus dulu loh."ucap Mery mencairkan suasana yang terlalu formal.

" Kalau boleh tau dulu kamu ambil jurusan apa Mi? " tanya Rafael.

" Bisnis dan manajemen kak."jawab Mia singkat entah mengapa Mia merasa gugup saat bicara dengan Rafael.

"Sepertinya Mia masih canggung bicara dengan Rafael." Sayang kalau kamu mau ngobrol berdua bareng Rafael juga boleh kok. Ucap Papa Mia lembut yang menyadari kecanggungan putrinya saat menjawab pertanyaan Rafael.

" Iya, tante setuju sama papa kamu Mia. " sambung Mama Rafael.

" Mungkin Mia masing canggung om, apa lain waktu Rafael bisa ajak Mia jalan-jalan santai untuk ngobrol?" tanya Rafael ragu.

" Kalau om sih terserah Mia saja." Menjawab sambil melihat kearah putrinya.

" Iya kak... Mia mau." jawab Mia singkat tapi terlihat masih saja gugup.Astaga, udah tau gw gugup banget masih aja di ajak ngobrol! gumam Mia merasa konyol dalam hatinya

" Om harap kalian berdua bisa berteman baik ya, sama seperti om dan ayah kamu Mia." sambung Papa Rafael.

"Iya om."

" Sebaiknya kita mulai makan sekarang atau makanannya akan dingin nanti." ujar Papa Mia dan mereka mulai menyantap hidangan yang sudah ada di meja sejak tadi

Setelah makan malam selesai kedua keluarga itu pun keluar dari restoran bersama dengan posisi Rafael dan Mia yang berjalan di belakang orang tuanya.

" Oh iya,kamu lagi sibuk apa sekarang?" tanya Rafael membuka pembicaraan.

"Aku lagi belajar mengelola bisnis dari papa kak."

"Berarti kamu pengusaha muda juga dong?"

" Belum sih kak, aku paling cuma ikut papa ke kantor dan belajar beberapa hal setiap harinya." ucap Mia yang sepertinya sudah mulai bisa bersikap santai.

" Emmm...gitu ya, oh iya apa aku boleh minta nomor telpon kamu? " tanya Rafael ragu.

"Emmm... buat apa kak?"

"Aduh gw berasa bodoh banget gak sih hari ini, gak mungkin Kak Rafael minta nomor gw buat umpan ikan! yang pasti ya buat menghubungi gw, astaga Mia kendalikan dirimu.Jangan sampai aku terlihat gugup. "gumam Mia mengatur otaknya agar lebih terkendali.

" Aku mau ngajak kamu jalan-jalan lain waktu, itupun kalau kamu mau dan gak sibuk. " jelas Rafael.

" Iya kak ,Mia mau kok." ucapnya sambil memberikan nomor telponnya ke Rafael.

" Sayang ayo masuk kemobil." ucap Papa Mia yang sudah berada di samping mobil miliknya.

"Iya pah..Mia sama papa pulang dulu ya om, tante."pamit Mia seraya menyalami sopan kedua orang tua Rafael.

" Iya.Hati-hati dijalan nak ." sahut Papa Rafael lembut.

"Tentu, kami duluan Tuan Prasetya dan Nyonya Prasetya.Om duluan ya Rafael."

" Iya om hati-hati di jalan." sambung Rafael.

Mobil yang di tumpangi Mia dan papanya sudah pergi meninggalkan restoran,begitu juga dengan mobil Rafael yang kemudian ikut pergi meninggakan restoran dengan kedua orang tuanya.

...Kediaman Keluarga Wijaya...

"Pah..aku langsung ke kamar ya mau ganti baju dan langsung istirahat."

" Iya, selamat istirahat putri papa yang paling cantik." mencium kening putrinya dengan penuh kasih sayang.

" Selamat istirahat juga pah, Mia sayang papa." bicara dengan nada sedikit berteriak karna sudah menaiki tangga menuju kamarnya.

" Papa harap kamu akan segera bertemu pria yang bisa kamu sayangi dan bisa menjaga kamu lebih dari papa selama ini sayang. "ucapnya pelan yang sepertinya sudah ingin melihat putrinya itu punya pasangan hidup.

...Kediaman Keluarga Prasetya...

"Mah...pah aku langsung ke kamar ya, mau bopan dulu soalnya besok harus berangkat pagi ke kantor."

" Yaudah gih sana,mama sama papa juga mau langsung tidur."

...Kamar Rafael...

" Mia Prasetya.Dia cantik dan kelihatannya dia juga baik tapi yang paling penting dia adalah putri tunggal pengusaha kaya raya jadi gw harus bisa deket sama dia." ucap Rafael sambil mengganti pakaiannya dengan baju rumahan yang lebih santai.

" Apa gw coba kirim pesan ke dia aja ya?tapi ini udah terlalu malam sih,yaudahlah besok aja.Lebih baik gw bopan biar besok gw bisa bangun pagi. " Cerocos Rafael yang sudah merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya dan mulai tertidur lelap.

Tiga hari kemudian

" Huft...bosen banget deh gw gak ada papa mama di rumah, lagian Weekend begini mereka masih aja ngurusin bisnis sih! sesekali harusnya menikmati hidup kek! Argggghhhh... gw harus ngapain dong."gerutu Rafael mengacak rambutnya frustasi.

" Apa gw ajak Mia jalan-jalan aja ya ketaman, sekalian PDKT semoga aja dia mau." pikir Rafael.

Mulai menghubungi Mia

Tring.. tring...

Ponsel Mia berdering tanda panggilan masuk dari seseorang. Menatap layar ponselnya yang kebetulan berada di genggamannya.

"Siapa nih ?nomornya gak di kenal.Apa mungkin ini kak Rafael ya ?"ucap Mia sambil menatap layar ponselnya? angkat dulu aja deh siapa tau penting.

Mia : "Hallo, ini siapa ya?"

Rafael :"Ini aku Rafael, aku ganggu kamu ya?"

Mia :"Enggak ko kak, ada apa nelpon Mia?"

Rafael :"Emmmm... gini... emmmm... aku mau ngajak kamu ke taman, kamu mau gak? "tanya Rafael gugup.

Mia :"Iya Mia mau kak."

Aduh kenapa gw jawabnya gampangan banget sih, yaudahlah ya namanya juga gugup pertama kali telponan sama pria idaman.

Rafael :"Kalau gitu aku boleh minta alamat rumah kamu? biar aku bisa jemput kamu mi."

Mia :"Iya kak, nanti Mia kirim alamatnya lewat pesan ya."

Rafael :"Oke kalau gitu, 30 menit lagi aku jemput kamu ya mi."

Mia :"Ok kak, aku tunggu ya."

Belum juga tau alamat aku, tapi udah bilang 30 menit lagi mau jemput! dasar Kak Rafael.

Rafael :"Iya, aku tutup telponnya ya sampai ketemu nanti."

Mia :" Iya kak ."

Ting.. pesan masuk di ponsel Rafael.

Isi pesan:

Ini alamat Mia ya kak

"Oke deh alamatnya gak terlalu jauh,mending sekarang gw ganti baju biar langsung berangkat jemput Mia."

10 menit kemudian, Rafael sudah tampak rapih sekaligus tampan walau hanya memakai kaos oblong hitam celana chinos dan tak lupa memakai sneakers.

................

"Huft.... dari tadi nyobain baju tapi bingung mau pake yang mana ." Kesal Mia yang bingung memilih baju untuk pergi bersama Rafael.

"Panggil Dea aja deh. "menekan tombol urgent dikamarnya dan bicara memanggil asisten pribadinya itu untuk segera kekamarnya.

Jadi di setiap kamar dan ruangan rumah Mia itu dilengkapi fitur panggilan canggih, pas tombol urgent panggilan di aktifkan Mia dan papanya bisa memanggil siapapun tanpa teriak dan suaranya langsung terdengar keseluruh penjuru rumah.

Berselang satu menit Dea sudah berada di kamar Mia.

"Ada apa non? "tanya Dea.

"Bantuin gw pilih baju dong, gw mau ketaman sama seseorang."

"Ke taman?"

"Iya ketaman, ayo buru bantuin bentar lagi orangnya jemput."

" Kalo mau ketaman tinggal pake kaos sama chinos dan snekers aja non, kan lebih santai dan nyaman ."saran Dea.

"Oh iya ya, kenapa dari tadi gak kepikiran.Yaudah lu bisa keluar gw mau ganti baju dulu, makasih ya buat sarannya. "memeluk Dea sesaat dan berlari kecil ke toilet untuk ganti baju.

"Astaga, gw kira ada apa! ternyata cuma disuruh milih baju untuk ketaman toh,hebohnya udah kaya mau ke kawinan mantan aja."gerutu Dea pelan mengatur napasnya yang masih tersenggal akibat berlari saat mendapat panggilan mendesak dari Mia.

...20 menit kemudian...

Tin.. tin... suara klakson mobil Rafael sudah terdengar di depan pagar rumah Mia.

" Maaf mas siapa ya? mau bertemu dengan siapa ?" tanya satpam kediaman Wijaya.

"Saya Rafael mau jemput Mia pak, bisa tolong di panggilkan ." pinta Rafael sopan.

...........

" Sayang kamu mau kemana pagi-pagi begini?" tanya Papa Mia yang sedang duduk santai di sofa ruang tamu.

" Mia mau ketaman sama Kak Rafael lah, boleh ya pah? "tanya Mia.

"Boleh dong selama itu bikin kamu seneng papa dukung."

"Terima kasih pah. "Memeluk papanya manja.

Beberapa menit kemudian salah satu penjaga kediaman Mia memasuki rumah, berjalan mendekati Mia dan juga Ayahnya.

"Maaf non, di depan ada yang nungguin katanya mau jemput non Mia namanya Rafael."

"Oh iya,itu temen aku.Yasudah,kalo begitu aku berangkat dulu ya pah ."pamit Mia seraya mencium punggung tangan papanya dan berlalu meninggalkan ruang tamu menemui Rafael yang sudah menunggunya di luar.

"Iya, hati-hati."teriak papa Mia.

.................

"Hai,udah siap berangkat buat ketaman? "tanya Rafael yang menunggu di depan mobilnya.

"Iya kak."

" Silahkan masuk Mia Prasetya, eh maksudnya Mia Wijaya. " ucap Rafael sembari membukakan pintu mobilnya untuk Mia.

"Kenapa bisa salah sebut nama sih, untung Mia gak marah! kendalikan kebucinanmu Rafael."batinnya bergumam seraya berjalan menuju kursi kemudi mobilnya.

Selama di perjalanan menuju Taman,tidak ada percakapan yang berarti antara dua insan tersebut. Terdengar beberapa canda tawa yang masih terasa asing dan canggung menemani perjalanan mereka sampai ke Taman.

...Taman...

"Mia tau gak kita kaya pasangan bahagia loh hari ini." ucap Rafael asal bicara.

" Maksudnya kak? "tanya Mia bingung sekaligus malu mendengar perkataan Rafael.

"Iya, hari ini aja tanpa di sengaja kita pakai baju dengan style yang sama."

"Oh iya ya, bisa kebetulan gitu."

" Bukan kebetulan tapi ini takdir, bisa jadi kita di takdirkan buat jadi pasangan. " sambung Rafael yang mampu membuat pipi Mia seketika merah merona.

" Kak Rafael nih dari tadi gombal terus, pasti dulu pas masih kuliah kakak sering gombalin semua wanita di kampus ya ?"timpal Mia yang masih tersipu malu dengan gombalan Rafael tadi.

" Itu kan dulu, sekarang aku udah mau fokus buat cari satu wanita yang bakal aku jadikan pendamping hidup selamanya ." jelas Rafael serius.

"Terus udah ketemu sama wanita itu? " tanya Mia penasaran sekaligus was-was karena pasti akan sakit hati mendengar pria yang sedari dulu dia sukai mencintai orang lain.

"Udah."jawab Rafael singkat padat dan jelas.

"Emmm... kalau boleh tau wanita itu siapa kak?"tanya Mia ragu.

"Dia itu...

...Bersambung...

...Ini karya pertamaku,semoga bisa disukai oleh semua pembaca. Bantu support author ya caranya kasih like,comen dan juga vote 🙏 Terima kasih...

Terpopuler

Comments

Marisa Elisabeth

Marisa Elisabeth

wkwwk, kak Rafael mulai bucin ya

2021-02-23

0

Imas Priyanati Anggoro

Imas Priyanati Anggoro

Rafael Prasetya,Mia Prasetya kok bisa sama namay,padahalkn blum nikah,wekwkk

2021-02-11

1

Nikma

Nikma

Next Up, kak Author😊💪

2020-12-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!