Aku berjanji

"Dia itu...."

Mia terlihat sangat penasaran seraya terus melihat Rafael dengan lekat, membuat Rafael jadi salah tingkah karna tatapan teduh mata Mia.

"Jangan liatin aku gitu dong mi,aku jadi gak fokus "memalingkan wajahnya dari tatapan manis Mia sekarang jantung Rafael seperti ingin terjun bebas

"Astaga, gini nih kalau di tatap wanita cantik jantung pasti gak kekontrol"gumam Rafael

"Eh iya, maaf ya kak soalnya Mia penasaran siapa wanita itu"

" Gak usah penasaran gitu dong, nanti kalau waktunya udah tepat aku bakal kenalin ke kamu kok " sambung Rafael santai

"Yaidah, iya kak"

" Oh iya mi, kamu udah punya pacar? "tanya Rafael yang sontak membuat Mia menatapnya lagi

"Aku belum punya pacar kak dan gak mau punya pacar dulu untuk saat ini " jawab Mia pelan

" Loh kenapa? " tanya Rafael penasaran mendengar perkataan dan perubahan raut wajah Mia yang terlihat sedih sesaat menjawab pertanyaan darinya

"Setahun lalu, aku pernah gagal tunangan kak karna calon tunangan aku ternyata selingkuh dan selama ini dia deketin aku hanya karna aku anak orang kaya " jawab Mia memalingkan wajahnya seraya menatap lurus kosong kedepan

"Dia punya kisah pilu di masa lalu,apa gw bisa sejahat itu untuk mengulangi luka yang sama di hatinya? enggak raf! lu gak boleh mainin hati wanita sebaik Mia"batin Rafael seraya menatap Mia

"Maaf, seharusnya aku tidak menanyakan itu dan membuat kamu mengingat luka lama itu lagi "sambung Rafael yang merasa bersalah

"Gak apa-apa kak,aku juga udah mencoba melupakan dan menerima kenyataan pahit itu " ucap Mia terdengar tegar tapi sebenarnya hatinya hancur membuka luka lama itu lagi

"Yaudah jangan sedih lagi, mending kita beli es krim yuk"ajak Rafael yang menggandeng lengan Mia, menuntunnya untuk membeli es krim

"Es krim? tapi ini kan masih pagi kak nanti kita sakit perut makan es krim pagi-pagi"

"Kamu udah sarapan kan? kalo belum kita sarapan dulu kalau udah sarapan gak akan sakit perut makan es krim pagi-pagi "timpal Rafael tanpa jeda

" Iya aku udah sarapan kak, yaudah ayo beli es krim " ucap Mia semangat sambil berbalik menarik tangan Rafael ke toko es krim yang tidak jauh dari Taman

"Tadi dia yang bilang takut sakit perut, kenapa sekarang dia yang lebih heboh.. astaga! wanita memang sulit dimengerti"gumam Rafael menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal

"Kak aku mau es krim rasa coklat ya,jangan lupa pake tambahan choco chip yang banyak"pinta Mia layaknya anak kecil

"Iya bentar aku pesen dulu ya"

"Oh iya jangan lupa pake seres sama wafer coklat juga ya kak "sambung Mia yang berhasil membuat Rafael terkekeh melihat Mia yang terlihat menggemaskan menunggu es krim pesanannya

"Iya, kalau perlu abangnya aku jadiin topping es krim kamu nanti"ledek Rafael menimpali

Mia hanya tersipu malu mendengar ledekan dari Rafael, entah sejak kapan Mia merasa sangat nyaman berada disisi Rafael .

"Ini es krim pesanan kamu mi, lengkap dengan segala toppingnya "memberikan es krim pesanan mia dan mereka berdua kembali duduk bersama di bangku taman

" Kak makan es krimnya yang bener dong sampe belepotan gini "ucap Mia sambil membersihkan pinggir bibir Rafael yang kotor karna sisa es krim

"Eh iya iya, makasih ya mi " gugup Rafael karna dia bisa merasakan jantungnya berdetak lebih cepat saat Mia menyentuh bibirnya

"Huft, kenapa Mia hobi banget bikin gw serangan jantung sih! astaga tenang Rafael tenang"gumamnya pelan seraya menghela napas panjang

Tanpa menjawab ucapan terima kasih dari Rafael, Mia langsung melanjutkan makan es krimnya dengan lahap sampai habis tapi tidak belepotan seperti Rafael.

"Kak pulang yuk, Mia udah kangen papa"pinta Mia pada Rafael yang sedari tadi terus memandanginya

"Yaudah ayo " timpal Rafael yang langsung menggandeng Mia menuju mobil

...Kediaman Keluarga Wijaya...

"Kak ayo mampir dulu" pinta Mia yang memang masih ingin bersama Rafael lebih lama lagi hari ini

"Boleh deh, aku juga bosan kalau langsung pulang kerumah " ucap Rafael yang sudah memarkirkan mobilnya di parkiran rumah Mia dan mengikuti Mia masuk ke rumah mewahnya itu

"Sayang kamu sudah pulang? eh ada nak Rafael juga ternyata, apa kabar Rafael? "tanya Papa Mia sambil tersenyum melihat kedekatan putrinya dan Rafael

" Kabar aku baik om, om sendiri apa kabar?"jawab Rafael sembari mencium punggung tangan Papa Mia sopan

"Om juga baik, oh iya silahkan duduk.Papa mama kamu apa kabar nak? om dengar mereka sedang tidak berada di Jakar*a ya? "

"Iya om, mama sama papa lagi sibuk ngurusin bisnis yang di luar kota"

"Kak mau Mia bikinin minum apa? "tanya Mia yang mencoba ikut dalam perbincangan Rafael dan papa nya

"Oh gitu cuma Rafael aja yang di tawarin minum,berarti papa punya saingan dong sekarang " ucap Papa Mia menggoda putrinya

"Ih papa nih ya ngeledek Mia terus, papa kan kalau jam segini baru selesai minum teh! masa mau minum lagi emang gak kembung ya? " jawab Mia membalas godaan papa nya itu

"Kalau kamu yang buatin,teh segalon juga papa gak akan kembung nak "timpalnya ngawur

"Pah"penuh penekanan

"Okay papa yang kalah, kamu bisa buatin minum hanya untuk Rafael aja ya " ucapnya sambil terkekeh melihat putrinya yang sedikit kesal karna godaannya tadi

"Gak usah mi, kamu ikut duduk di sini aja.Aku juga belum mau minum kok " pinta Rafael yang sepertinya sudah tidak ingin jauh dari gadis cantik itu

"Ok deh kak"

Tuan Herman, Rafael dan Mia sekarang menghabiskan waktu mereka untuk saling bercengkrama entah suatu kebetulan atau takdir,Tuan Herman merasakan bahwa Rafael adalah pria yang pantas untuk mendampingi putrinya Mia,dia bisa melihat kecocokan di antara mereka berdua dan kebaikan hati Rafael yang membuat hati orang tua manapun menginginkannya menjadi menantu di keluarganya.

"Maaf Tuan, saya mau tanya soal menu makan siang hari ini, menu yang harus di masak apa? "tanya Bi Minah asisten rumah Tuan Herman

Ya,karna setiap hari dari menu sarapan hingga makan malam harus sesuai dengan keinginan Tuan Wijaya dan Mia, jadi saat hendak memasak asisten dapur harus bertanya lebih dulu.

"Kamu mau menu apa nak" bertanya pada Rafael

"Ayam asam manis "jawab Rafael dan Mia serentak yang membuat Herman melihat heran kearah mereka berdua"

"Bisa barengan gitu ya jawabnya, lagian papa cuma nanya sama Rafael kok kamu malah ikutan jawab sih nak" tanya Herman seraya terus melihat putrinya itu

" Ih papa, Mia juga mau ayam goreng asam manis emang Kak Rafael doang yang punya perut? Mia juga lapar tau! "gerutu Mia membela dirinya sendiri

"Mia galak ya om kalau lagi lapar begini "ledek Rafael yang berhasil membuat Mia semakin kesal

"Ih Kak Raafel malah ikutan ledekin aku juga, yaudah ayo bi biar aku bantuin masak dari pada aku di sini di ledekin terus " omel Mia sembari mengajak asisten rumahnya itu untuk segera pergi ke dapur

"Dia tambah cantik kalau lagi kesal begitu"batin Rafael bergumam seraya terus memperhatikan Mia yang semakin menjauh dari pandangannya

"Oh iya nak, kamu udah punya pacar atau calon istri belum? "tanya Papa Mia yang sontak membuat Rafael sangat kaget dan memalingkan pandangannya dari Mia

"Be..belum om, aku masih sendiri sekarang"jawab Rafael gugup terbata-bata"Karna aku kurang suka pacaran lama maunya langsung nikah aja, karna sekarang aku mau cari yang serius om"sambung Rafael

"Bagus kalau begitu, kamu juga sudah dewasa dan mapan pasti banyak wanita yang mau jadi pendamping hidupmu nak "timpal Papa Mia yang senang dengan pemikiran dewasa Rafael

"Iya karna dari dulu aku belum menemukan sosok wanita yang aku cintai om, kebanyakan yang dekat denganku hanya ingin menikmati uang dan kekuasan keluarga aku aja om "jelas Rafael

"Uang dan kekuasaan itu memang bisa membuat semua orang bahagia tapi juga bisa membuat terluka, sama seperti Mia dulu dia gadis yang sangat ceria dan bergaul baik dengan semua orang tapi saat ada pria bre*gsek yang membuat hatinya hancur Mia menjadi gadis yang sedikit tertutup untuk urusan perasaan sekarang "jelas Papa Mia yang masih belum melupakan kesedihan yang sangat mendalam di mata putrinya dulu

"Rafael tau pasti saat itu Mia sangat sedih dan terpukul "ucap Rafael yang mendapat tatapan bingung dari papa Mia

"Kamu tau tentang masa lalu Mia dari siapa nak? "tanya Om Herman menatap Rafael intens

"Tadi pas di taman aku gak sengaja menyinggung soal pacar sama Mia om, dan tadi Mia sendiri yang menceritakan masa lalunya"

"Itulah yang membuat om sampai sekarang sangat menjaga Mia, karna om tidak sanggup melihat putri kesayangan om terluka untuk yang kedua kalinya "ucap sedih papa Mia yang kembali teringat masa lalu

"Rafael janji sama om, aku bakal jagain Mia dengan baik dan Rafael gak akan biarin Mia sampai mengeluarkan air mata kesedihan lagi"

Ucapan Rafael yang terdengar begitu tulus mampu membuat Om Herman tersentuh, setiap orang tua akan sangat senang bukan saat putrinya bisa terus bahagia dan tertawa.

"Kamu serius dengan apa yang kamu katakan tadi nak? "tanya papa mia memastikan

"Rafael janji sama om untuk selalu jagain Mia, karna entah kenapa saat pertama kali aku bertemu dengan Mia aku langsung jatuh hati dan aku yakin Mia adalah wanita satu-satunya yang akan bisa mendampingi aku om"

Kini posisi Rafael sudah berlutut di depan Papa Mia yang masih duduk di sofa.

"Kamu tau nak perkataanmu tadi,itu yang selama ini om harapkan dari pria yang akan menjadi pendamping Mia nantinya "ucap Papa Mia tersentuh sambil berhambur memeluk Rafael

"Ih papa! Kak Rafael, kenapa kalian malah berpelukan?"pekik Mia kaget

...Bersambung...

...Ini karya pertamaku,tolong bantu author dengan cara like,comen dan juga vote 🙏 Terima kasih...

Terpopuler

Comments

Marisa Elisabeth

Marisa Elisabeth

Like like like

2021-02-23

0

diandra

diandra

semangat terus kakak

2021-01-09

1

Nikma

Nikma

Lanjut😆

~Cinta Terbaik~

2020-12-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!