Apakah hanya untukku?

"Ih papa! Kak Rafael, kenapa kalian malah berpelukan?pekik Mia kaget

"Kamu pengen juga ya meluk Rafael? "goda Papa Mia yang seraya melepas pelukannya dari Rafael

"Papah!"kesal Mia menatap papa nya intens

"Ledek aja terus pah Mia ikhlas kok tapi ya jangan di depan Kak Rafael juga dong, mau di taruh dimana muka aku astaga"batin Mia yang kesal sekaligus malu dengan ucapan papa nya itu"

"Gak usah malu gitu sayang, sini kalo mau peluk "godanya sambil merentangkan tangan ke arah putrinya yang terlihat mau tapi malu

"Ih papa nih, siapa bilang aku mau peluk Kak Rafael? aku tuh maunya peluk papa ku tersayang "berhambur memeluk papanya erat sambil sesekali melirik Rafael yang terkekeh melihatnya terlihat malu

"Papa juga cuma bercanda, siapa bilang kamu boleh peluk pria lain selain papa!"godanya lagi sambil mencubit kedua pipi putrinya yang sudah memerah karna malu

"Yah om kirain beneran boleh peluk "sambung Rafael yang berniat menggoda Mia

"Udah dong jangan godain aku terus Kak Rafael "pinta Mia pelan masih dengan posisi memeluk papa nya yang sedari tadi terkekeh melihat putrinya

"Bukannya belain anaknya yang lagi di godain ini malah senyam senyum untung papa aku, kalo orang lain udah aku gantung di pohon cabe"batin Mia

"Maaf mengganggu Tuan, makan siangnya sudah siap di meja makan "ucap Bi Minah

"Untung Bi Minah dateng, kalo enggak aku udah di ledekin terus sama mereka berdua"ucapnya sembari melepas pelukan dari papa nya dan berlalu ke meja makan

"Om sepertinya Mia ngambek deh "ucap Rafael pelan yang merasa tidak enak karna sudah terus menggoda Mia

"Enggak, mungkin udah lapar aja kali makanya langsung pergi! mending kita susul Mia ke meja makan yuk"ajak Papa Mia yang sudah paham dengan sifat putri kesayangannya yang tidak akan ngambek lebih dari 1 menit

Meja makan

"Silahkan makan nak Rafael, semoga suka dengan ayam asam manisnya ya.Loh, kok ayamnya gak ada?"pekik Om Herman bingung sambil melirik ke arah putrinya

"Tadi ayamnya gk mau masuk wajan pah katanya panas,abis itu kabur dari dapur "timpal Mia ngasal sambil menahan tawanya

"Hah??" pekik Om Herman dan Rafael bersamaan yang membuat tawa Mia seketika pecah

"Mia becanda kok, anggap aja ini balasan karna tadi papa sama Kak Rafael udah ledekin aku!

"Non ini ayamnya, sesuai rencana non tadi tunggu non berhasil balas Tuan dan den Rafael baru ayam asam manisnya bibi taruh di meja makan"

"Bi"ucap Om Herman penuh penekanan

"Maaf Tuan, saya hanya si suruh sama Nona Mia saja"

"Sayang"sambungnya menatap lekat putrinya

"Iya pah?" menjawab santai sambil sesekali tertawa puas karna berhasil mengerjai Rafael dan juga papanya

"Huft, sabar sabar untuk anak kesayangan kalo enggak udah papa suruh tidur di kandang ayam kamu nak"ucapnya sambil mengelus dada

"Hah? " emangnya aku ayam jago di suruh tidur di kandang ayam "ketus Mia yang merasa jadi bahan ledekan lagi oleh papahnya

"Emang mau Papa kutuk jadi ayam jago? mending makan sayang, dari pada nanti papa berubah pikiran terus ngutuk kamu"saran ngasal Papa Mia yang mendapat tatapan sinis dari putrinya. Nak Rafael ayo di makan, nanti keburu dingin hidangannya"

"Iya om" sambil sesekali melihat ke arah Mia yang terlihat sangat mengemaskan karna sedang kesal

"Kak gak usah liatin aku terus! makan atau aku habisin ayam asam manisnya! "ancam Mia yang terdengar sedikit mengerikan di telingan Rafael

"Iya sayang... eh maksud aku iya Mia,maaf ya om, Rafael keceplosan"ucapnya malu sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal

"Kak Rafael tuh emang udah hobi apa gimana ya? kok dari tadi seneng banget bikin aku sesak napas.Tadi pagi manggil aku dengan nama belakangnya, terus gandeng tangan aku dan sekarang manggil sayang,sabar Mia kuatkan pertahananmu"batin Mia merasa malu dengan panggilan sayang dari Rafael

Setelah makan siang Rafael pamit pulang.

"Om,terima kasih atas jamuan makan siangnya, Rafael pamit pulang dulu sekarang "pamit Rafael seraya mencium punggung tangan Om Herman

"Iya nak, lain waktu kalo kamu gak sibuk om akan sangat senang kalo kamu mau mampir lagi ke sini"

"Iya pasti om, Rafael akan sering datang ke sini kalo Mia juga gak keberatan "melirik Mia penuh makna

"Aku gak keberatan sama sekali kok kak, Kak Rafael boleh ke sini kapan pun"

"Kalau gitu Rafael pamit ya om, sampai ketemu lain waktu Mia"ucap Rafael yang berlalu untuk pulang

Setelah pertemuan hari itu selama 6 bulan selanjutnya Mia dan Rafael semakin dekat .Hampir setiap Weekend Rafael selalu datang ke rumah Mia.Om Herman selaku orang tua Mia sangat senang melihat kedekatan putri kesayangannya itu dengan pria baik seperti Rafael.

...Kediaman Keluarga Wijaya...

"Sayang papa mau tanya sesuatu sama kamu boleh? "

"Tanya tentang apa pah?"

"Sebenarnya apa yang kamu rasain saat dekat dengan Rafael? "tanya Papa Mia dengan raut wajah yang serius

"Maksud papa?"

"Selama ini kan Rafael sering datang ke sini dan banyak menghabiskan waktu sama kamu,dan sepenglihatan papa dia itu pria baik dan sopan loh sayang.Apa kamu gak punya perasaan lebih untuk Rafael? "Papa Mia bertanya dengan sangat hati-hati karna dia tau setelah kegagalan pertunangannya dulu Mia menjadi lebih tertutup soal perasaan

"Aku, sebenarnya aku udah sayang banget sama Kak Rafael dan hanya dia yang selalu bisa buat aku bahagia dan tertawa lepas sampai saat ini.Tapi aku belum berani bilang karna aku gak mau Kak Rafael merasa terbebani sama rasa sayang aku sama dia"jawab Mia pelan seraya menundukkan kepalanya, dia takut bila mana Rafael tidak punya perasaan yang sama dengannya

"Kamu salah sayang, dia memang terbebani tapi bukan karna perasaan sepihak yang kamu pendam selama ini"

"Maksud papa? "tanya Mia bingung dengan ucapan papa nya itu

"Pertama kali Rafael ke rumah ini dia pernah janji satu hal sama papah, Rafael bilang kalau dia mau jagain kamu dan dia janji akan selalu buat kamu bahagia sayang "ucap Papa Mia sambil mengelus lembut rambut putrinya

"Apa Kak Rafael benar pernah janji tentang hal itu sama papah?

"Iya sayang,papah berkata yang sebenarnya dan papah rasa Rafael itu serius sama kamu nak!Apa kamu mau di jodohkan dengan Rafael?

"Hah? dijodohin? papah gak serius kan? "tanya Mia yang tidak percaya dengan perkataan papahnya itu

"Kenapa?apa kamu mau terus seperti ini? memendam perasaan itu terlalu lama juga gak baik nak,lagi pula Rafael juga sudah janji mau membicarakan soal perjodohan ini sama kedua orang tuanya "sambung Papa Mia yang kembali mendapat ucapan tidak percaya dari Mia

"Apa benar Kak Rafael punya rasa yang sama seperti aku? apa ini semua mimpi? tapi bagaimana jika kejadian dulu terulang lagi? apa Kak Rafael benar-benar hanya memiliki perasaan deganku? bagaimana jika kebiasaannya dulu terulang lagi "batin Mia gusar dalam lamunannya

"Sayang kamu kenapa? apa yang kamu pikirkan? kamu punya papah nak kamu bisa berbagi suka duka apapun sama papah. Kalau memang kamu tidak ingin di jodohkan itu tidak masalah sayang"ucap Papa Mia membuat Mia tersadar dari lamunannya

"Apa papah yakin Kak Rafael cinta sama Mia?"tanya Mia memastikan

"Sayang dengar ya, rasa cinta itu hanya kamu dan Rafael yang tau.Kamu bisa menilai seberapa besar keseriusan dan cinta Rafael untuk kamu selama ini sayang... selama ini hanya dia yang bisa buat kamu ceria seperti dulu dan hanya dia yang mampu buat kamu membuka hati lagi kan"jawab Papa Mia dengan tenang dan perlahan menjelaskan semuanya dengan terperinci agar putrinya bisa mengambil keputusan yang tepat untuk masa depannya

"Aku takut pah aku takut kejadian dulu terulang lagi, aku mencintai Kak Rafael dan aku gak mau Kak Rafael jauh dari aku nantinya"Mia yang semula berusaha tenang kini menjadi terisak memeluk cinta pertamanya itu yang di panggil 'Papah'

"Jangan berfikir begitu nak, yakinlah dengan keseriusan Rafael dia sudah berjanji untuk menjaga kamu dan membuat kamu selalu bahagia jadi dia tidak akan pernah pergi meninggalkan kamu sayang "mempererat pelukan untuk putrinya

Kini hanya pelukan seorang Ayahlah yang di butuhkan seorang putri yang sedang merasa ketakutan dengan masa lalunya.

...Kediaman Keluarga Prasetya...

"Mah..pah.. aku mau bicara sesuatu"ucap Rafael membuka suara

"Mau ngomong apa nak? tumben kamu keliatan serius begitu,apa ada masalah di kantor? "tanya Om Rudi selaku Papa Rafael yang bingung melihat keseriusan di wajah putranya

"Iya sayang, kamu tumben mau ngomong aja pake izin segala biasanya juga asal ceplos "sambung Mama Rafael yang merasa aneh dengan tingkah putranya hari ini

"A-aku mau... "

"Mau apa sih nak? " tanya Mama Rafael penasaran

"Kamu mau apa nak? mau adik lagi? tenang nanti papa sama mama akan proses adik buat kamu ya"ucap ngasal Om Rudi yang berhasil mendapat tatapan membunuh dari istrinya

"Ngomong kok asal aja ya pah, emang mau malam ini kamu tidur di teras sama nyamuk komplek hah! "bentak Mery masih dengan tatapan ganas kearah suaminya

"Becanda mah, habisnya papah kesal denger anak kita ngomongnya gak lantang begitu dia kan anak laki-laki harusnya kalau mau sesuatu itu "belum selesai dengan ucapannya Rafael langsung memotong pembicaraan

"Pah ayolah Rafael mau bicara serius dan gak bercanda sama sekali! ini menyangkut perusahaan kita dan masa depan aku"ucap Rafael yang langsung membuat kedua orang tuanya menatap dengan tatapan bingung sekaligus pemasaran

"Yaudah kamu mau bilang apa? dari tadi Mama udah penasaran "

"Aku.. aku mau.. "

...Bersambung...

...Ini karya pertamaku,tolong support author dengan cara like, komen, dan vote ya🙏...

...Terima kasih...

Terpopuler

Comments

Nikma

Nikma

Lanjut! Figthing!😆💪

~Cinta Terbaik~

2020-12-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!