Time Travel To Meet The Prince

Time Travel To Meet The Prince

Sosok yang angkuh

Orang bilang uang bukanlah segalanya, itu memang benar. Tapi yang lebih benarnya lagi, segalanya butuh uang. Makan, mencari ilmu, memenuhi kebutuhan ekonomi, semuanya bersumber dari uang.

Hanya saja Ereluz yang tidak tau diri ini, malah menghamburkan harta orang tuanya untuk kegiatan yang tidak jelas dan tidak bermanfaat sama sekali.

Bahkan saat ini gadis itu sudah berada di tempat sewa kendaraan, menyewa mobil sport terbaik yang di pamerkan berjajar dengan segala macam warna, meninggalkan kegiatan di sekolah yang pastinya masih berlangsung secara normal. Gadis itu mengusap dagunya saat hendak memilih mobil, "Bagaimana jika aku ambil yang merah?"

"Biru lebih menakjubkan, Luz. Tapi terserah kau, pilih saja yang paling mahal, toh kita hanya menyewa bukan membeli," usul Carlota, teman sekolahnya yang sama-sama membolos.

Luz tampak berpikir-pikir sebentar, mengelus pintu mobil warna putih berpadu hitam mengkilap. Tampak menakjubkan, sebab harga sewanya paling luar biasa.

Di otaknya hanya ada, mobil mana yang paling bagus jika dipakai ke jalan perbukitan? Tak peduli berapa biaya, atau bagaimana kemurkaan orang tuanya setelah tau ia membolos sekaligus menghamburkan uang hasil kerja keras ayah dan ibu dalam sekejap mata.

Itu sudah biasa terjadi, kepalanya terlanjur jadi batu.

"Baiklah, aku pilih yang putih saja. Sekarang apalagi? Mobil sudah, peralatan sudah, makanan cukup--"

"Bagaimana dengan pakaian? Kita pastinya butuh kan?" Potong Vivian, seraya merangkul bahu Luz dari samping, disusul Carlota dari sisi lain.

Luz merotasikan bola mata, tangannya ia taruh di depan dada sembari berdecak malas "Tentu...tentu...kita belanja sekarang!" Carlota dan Vivian bersorak senang, ketiganya tertawa sampai puas. Tak peduli dengan pandangan orang-orang di sekitar.

Tepat saat Luz pergi untuk mengisi persyaratan sewa mobilnya, kedua temannya tersebut menyunggingkan senyum miring "Dia sangat bodoh!"

...---...

Selepas berfoya-foya, Luz langsung pulang. Tubuhnya terasa sangat lelah, ia ingin segera merebahkan diri di ranjang empuk sembari mendengarkan musik pengantar tidur. Membayangkannya saja sudah terasa sangat nyaman.

Matanya melirik arloji silver yang melingkar di pergelangan tangan kiri. Sudah hampir jam sebelas, tidak ada yang mencarinya atau sekedar menanyai keberadaanya sekarang, Luz yakin ibu dan ayah pasti lembur lagi. Tapi tidak masalah, ada keuntungannya juga.

Sialnya, kawasan yang ia kunjungi sekarang, tidak lagi menyediakan jasa antar jemput online lewat jam sepuluh malam. Dengan umpatan, Luz berjalan sendirian mencari halte bus terdekat, "Harusnya Carlota dan Vivian tudak meninggalkanku sendiri begini!" Gerutunya mengingat kedua teman gadis itu tiba-tiba pamit ke toilet, lantas mengabarinya jika mereka sudah pulang terlebih dulu.

Sebenarnya Luz selalu sadar akan perlakuan mereka, ia tau jika tak punya harta tak akan bisa menjalin pertemanan. Apalagi bocah seperti dirinya yang begitu butuh komplotan, hanya untuk bersenang-senang, bukan menjalin pertemanan pada umumnya.

Luz mengerjapkan mata beberapa kali saat tiba di dekat halte, melihat jadwal pemberhentian bus malam ini. Namun sayangnya, bus terakhir sudah lewat beberapa menit lalu. Jadwal selanjutnya menunjukkan pukul empat dini hari, ia bisa mati kedinginan kalau menunggu bus itu.

Terlebih jalanan yang cukup sunyi, hanya beberapa kendaraan ringan yang lewat.

Kebetulan sekali ada taksi yang sedang melintas, Luz tiba-tiba saja berlari ke tengah jalan dan menghadang taksi itu dengan merentangkan kedua tangannya.

Beruntung sopirnya cepat mengerem. Sosok pria paruh baya keluar dari mobil taksi tersebut dengan alis tertaut serta dahi mengerut. Luz sungguh tidak bisa menaha tawa melihat ekspresi kesal dari pak tua itu "Astaga...nona, itu bisa membahayakan nyawa anda sendiri juga nyawa saya..."

Melihat respon si gadis yang malah tertawa, sopir mengusap wajahnya sendiri "Hey pak, antarkan aku pulang," ujar Luz setelah tawanya mereda.

"Tidak bisa, saya masih membawa penumpang."

Luz mendelik sebal, kakinya menghentak keras mendekati mobil taksi, lantas membukanya dengan kasar. Ada wanita dengan dua anak kecil di samping kanan dan kirinya sedang menatap tajam, "Bu, anda bisa turun kan? Saya bayar sekarang juga."

"Maaf, tapi kami baru saja dari luar kota. Malam-malam begini tidak ada kendaraan umum yang lewat lagi," mendengar jawabannya, Luz mengacak rambut "Jika kau memang ingin pulang, kenapa tidak bergabung bersama, kursi depan kosong kan pak?" Tanya wanita itu pada sang sopir.

"Tidak bisa! Hey, aku tidak mau bergabung bersama kalian," seru Luz membuat penumpang dan sopirnya mengelus dada.

"Maaf nak, jika kau tidak mau. Jangan naik taksi ini," kata sopir, berusaha tetap sabar.

Luz berdecak, tangannya merogoh saku dan mengambil beberapa lembar uang "Bagaimana jika aku bayar sesuai keinginan anda, pak?"

Namun tampaknya sopir itu tak tergoda "Terima kasih, tapi penumpang pertamaku adalah wanita ini. Jika kau mau naik taksiku, maka duduklah di depan, aku beri tumpangan gratis."

"Sialan! Aku tidak mau!" Dengan kesal Luz membanting pintu itu, berlari sekencang mungkin. Kebiasaanya selalu berlari menjauh ketika marah, bahkan mungkin ia akan pulang hanya dengan kedua kaki beralaskan sepatu sekolah itu.

...---...

Sopir taksi yang sempat dihadang Luz sudah mengakhiri jadwal kerjanya. Pria paruh baya itu meletakkan sepatu di luar rumah setelah memasukkan mobil taksinya ke pekarangan yang cukup sempit.

Baru saja masuk ke dalam, istri dan putrinya sudah menunggu di ruang tamu. Menyiapkan tiga porsi makanan yang ternyata sudah dingin "Sudah ku bilang, kalian bisa makan dulu. Jangan menungguku seperti ini."

"Tidak apa-apa ayah, kami lebih senang makan bersama. Karena itu terasa lebih nikmat," ujar putrinya yang sudah beranjak remaja.

Sang istri yang datang dari dapur membawa teko berisi air, ikut menimpali "Kebahagiaan memang datang dari kebersamaan. Sekalipun kebersamaanya sangat sederhana."

"Aku tau, aku tau...tapi kau bisa sakit lagi kalau telat makan, jangan buat aku dan putri kita khawatir padamu."

"Maaf kalau kalian khawatir. Baiklah, mulai besok aku tidak akan telat makan lagi."

Keluarga kecil itu sungguh bahagia, meski kesederhanaaan melingkupi hidup mereka yang serba terbatas.

Memang benar jika kasih sayang orang tua merupakan perihal nomor satu di kehidupan setiap orang. Siapapun yang mendapat rasa cinta secara utuh, ia akan bahagia walaupun dilingkupi berbagai masalah, begitu pula sebaliknya, mereka yang kekurangan rasa cinta dari orang terkasih, akan selalu merasa kurang dengan apapun yang dimiliknya sekarang.

Selesai makan malam, putri sopir itu menuju mobil taksi di depan rumahnya. Sebelumnya gadis remaja itu hanya berniat mengambilkan pakaian kotor ayahnya yang terbiasa disimpan di bagasi.

Namun saat menyadari sesuatu yang janggal pada mobilnya, gadis itu lekas kembali masuk rumah, memanggil ayah dan ibunya.

Keduanya tak kalah terkejut, ada sidik jari unik yang membekas pada pintu belakang mobil. Yang aneh, sidik jari itu membekas sangat tajam, sampai membengkokkan besinya, apalagi warnananya yang menghitam seperti mampu mengangkat cat pilox yang menjadi pelindung aluminium mobil.

"Ini unik sekali, seperti...," sang istri menghentikan ucapannya dengan menutup mulut, lantas mengalihkan pandangan ke arah suaminya yang melihat telapak tangannya sendiri, "Jika sidik jarimu berbentuk seperti sulur, yang ini lebih luar biasa."

"Ya bu, ini seperti naga! Wah...siapa kira-kira, ayah?"

Pria itu menggeleng tak tahu, "Seharian ini aku mendapat banyak penumpang, tidak mungkin bisa mengingat mereka semua."

"Tapi, bukankah ayah pernah bilang. Jika ini pertanda? Tugas ayah akan segera selesai?"

"Ya...dia pasti akan datang sendiri. Ini tugas yang berat, aku harap orang pilihan kali ini adalah sosok yang bertanggung jawab."

"Aku selalu berdoa atas keselamatanmu, suamiku. Takdir ada di tangan tuhan, jangan khawatir ya," ucap sang istri menyemangati.

"Jika dia berkhianat, aku yang akan menanggungnya. Aku akan mati bersama mesin itu."

TBC

Terpopuler

Comments

Dewi Damayanti

Dewi Damayanti

bru baca awal dh mulai suka...kata2 jg alurnya keren ..authornya pintar meramu kalimat sehingga bkin pembacanya gk bosan...keren😍😍😍

2021-11-01

0

akubami_oi

akubami_oi

LUZ AGAK NYEBELIN TAPI KALAU MELIHAT LATAR BELAKANG KELUARGANYA BISA DIMENGERTI HUHU, SEMOGA LUZ MENJADI LEBIH BAIK DAN MENDAPAT KEBAHAGIAAN YANG BENER BENER BAHAGIA!!!

OH DAN SEMANGAT AUTHOR MEMBUAT CERITANYA! SANGAT BAGUS DAN KEREN!!!

2021-10-06

3

INDRI

INDRI

Penulisannya bagus banget 😖 Sayang jaman sekarang lebih suka novel ++ dengan EYD amburadul dibanding berlian dari tulisan tangan😌

2021-09-13

5

lihat semua
Episodes
1 Sosok yang angkuh
2 Sosok yang angkuh(2)
3 Kematian Ereluz
4 Kematian Puteri Sierra
5 Penerus mesin waktu
6 Masa depan adalah masa lalu
7 Portal dimensi ke-empat
8 Another time
9 Another time (2)
10 Putus asa
11 Komputer kuantum
12 Puteri mahkota Kastillia
13 She's Too Pretty
14 Teman baru? Musuh baru?
15 Someone
16 Girasol's family
17 Julian Girasol
18 Mencari Sierra di Catalonia
19 Versi lelaki dari Ereluz
20 Kakek Fiji
21 The Princess
22 Maybe, I like u
23 Sekali buruk tetaplah buruk
24 The Galaxy was strange
25 Hareen atau Reagel
26 Keinginan bertemu ibu
27 Mekanika kuantum
28 Harapan untuk kembali ke masa depan
29 Di hati Pangeran Juan
30 Persiapan penurunan tahta
31 Rahasia keberadaan mesin waktu
32 Simbol naga Ereluz
33 Wanna be fake princess
34 Pangeran membenci sang Puteri
35 Beauty impostor
36 Mesin waktu lebih dekat
37 When i meet u again
38 Rencana pernikahan
39 You were beautiful
40 Miss u Hareen
41 Menjemput mesin waktu
42 Welcome Sierra
43 Ereluz as Sierra
44 Bertemu di kafetaria
45 Sickness of Nathalia
46 Falaconry
47 The Story
48 Bad Princess
49 Penentu Waktu
50 Your Beauty Is Not Your
51 Latar Belakang
52 Theory Parallel Universe
53 Kebohongan
54 Kebohongan (2)
55 Nisan Raja Juan
56 Skizofrenia
57 Don't come back
58 Again and Again
59 Kerajaan Galicia
60 I'm from the future
61 The Best My Prince
62 War in The Dream
63 The twins?
64 Pengakuan jati diri
65 Pencuri
66 I Want to Bring Back The Princess for You
67 Galician's King Was Angry
68 That's The Girl
69 Bestfriend
70 He Want To Kill Fake Sierra
71 Going Fast
72 Perjuangan Terberat
73 Rivera's Crown
74 That is Ereluz
75 Wish You Back
76 The Real Love
77 Penculikan
78 A Problem
79 The Lost Girl
80 Love You
81 That's Man Look Like U
82 To The Future
83 Twins
84 In This Time
85 I'll Back and You Come Home
86 Without Wings
87 I am Here and You There
88 Epilog
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Sosok yang angkuh
2
Sosok yang angkuh(2)
3
Kematian Ereluz
4
Kematian Puteri Sierra
5
Penerus mesin waktu
6
Masa depan adalah masa lalu
7
Portal dimensi ke-empat
8
Another time
9
Another time (2)
10
Putus asa
11
Komputer kuantum
12
Puteri mahkota Kastillia
13
She's Too Pretty
14
Teman baru? Musuh baru?
15
Someone
16
Girasol's family
17
Julian Girasol
18
Mencari Sierra di Catalonia
19
Versi lelaki dari Ereluz
20
Kakek Fiji
21
The Princess
22
Maybe, I like u
23
Sekali buruk tetaplah buruk
24
The Galaxy was strange
25
Hareen atau Reagel
26
Keinginan bertemu ibu
27
Mekanika kuantum
28
Harapan untuk kembali ke masa depan
29
Di hati Pangeran Juan
30
Persiapan penurunan tahta
31
Rahasia keberadaan mesin waktu
32
Simbol naga Ereluz
33
Wanna be fake princess
34
Pangeran membenci sang Puteri
35
Beauty impostor
36
Mesin waktu lebih dekat
37
When i meet u again
38
Rencana pernikahan
39
You were beautiful
40
Miss u Hareen
41
Menjemput mesin waktu
42
Welcome Sierra
43
Ereluz as Sierra
44
Bertemu di kafetaria
45
Sickness of Nathalia
46
Falaconry
47
The Story
48
Bad Princess
49
Penentu Waktu
50
Your Beauty Is Not Your
51
Latar Belakang
52
Theory Parallel Universe
53
Kebohongan
54
Kebohongan (2)
55
Nisan Raja Juan
56
Skizofrenia
57
Don't come back
58
Again and Again
59
Kerajaan Galicia
60
I'm from the future
61
The Best My Prince
62
War in The Dream
63
The twins?
64
Pengakuan jati diri
65
Pencuri
66
I Want to Bring Back The Princess for You
67
Galician's King Was Angry
68
That's The Girl
69
Bestfriend
70
He Want To Kill Fake Sierra
71
Going Fast
72
Perjuangan Terberat
73
Rivera's Crown
74
That is Ereluz
75
Wish You Back
76
The Real Love
77
Penculikan
78
A Problem
79
The Lost Girl
80
Love You
81
That's Man Look Like U
82
To The Future
83
Twins
84
In This Time
85
I'll Back and You Come Home
86
Without Wings
87
I am Here and You There
88
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!