Another time (2)

"Kalian jangan bercanda! Bagaimana bisa tahun 1400-an, padahal aku lahir tahun 2003!" Bentak Luz kesal, ia pun berusaha berdiri untuk pergi dari orang-orang yang menurutnya aneh ini.

Tapi belum sempat berdiri dengan benar, tubuhnya jatuh lagi. Hareen membantu mendudukannya dengan benar, "Pergelangan kakimu sepertinya terkilir, jangan berjalan dulu," Usul Hareen.

Di sisi lain, seorang ibu tengah menatap curiga sang anak lelaki yang tiba-tiba membawa pulang seorang perempuan yang sedikit unik atau malah aneh, "Nak, dari mana kau menemukannya?" bisik Einne pada Hareen, yang ternyata masih bisa Luz dengar dengan jelas.

"Nanti aku jelaskan, bu," Bisik Hareen balik.

Luz menatap sinis pada ketiganya, "Aku harus pulang! Haaah... kalian menculikku ya?!" Tudingnya, dengan jari mengacung tak sopan.

Giliran wanita paruh baya tersebut yang bertanya pada Luz dengan sabar dan pelan, "Jadi, nona Luz, aku Einne ibunya Hareen. Apa maksudmu tahun 2020? Sekarang tahun 1402, tidak ada yang mengada-ada di sini, justru kami yang bingung denganmu. Sebenarnya, rumahmu di mana?"

"Jadi, bibi Einne. Aku ini anak pengusaha tekstil, ayahku Jake Rivera dan ibuku Cassandre Rivera, dia ambassador produk kosmetik. Ibuku sangat terkenal di majalah-majalah lokal, rumahku di agathé street, distrik 16. Kalau kau tau, tolong tunjukan jalannya, aku ingin segera pulang," balas Luz dengan nada pelan, menirukan cara Einne bicara. Masih tidak bisa mempercayai ucapan mereka jika sekarang tahun 1402.

Hareen mendengus ketika Luz mengulang alamat yang sama, Luz orang gila, pikirnya.

"Luz, di sini tidak ada agathé street. Jelasnya dari wilayah mana? Aragon timur? Selatan? Atau dari wilayah kerajaan lain?"

"Apa?! Kerajaan?! Maksudnya apa ini?!"

"Apa kau sakit?"

"Harusnya aku hang bertanya begitu! Kau gila ya?!"

"Bisa-bisanya mengataiku gila, padahal kau di rumahku. Aku yang menolongmu, kalau tidak ada aku, tubuh jelekmu pasti sudah dimakan macan lokal. Sialan!"

Einne memukul kepala Hareen, "Jangan mengumpat!"

"Tidakkah ibu kesal dengan dia? Bukannya terima kasih malah mengatai kita! Harusnya tadi ku biarkan di hutan."

Luz menunduk penuh sesal. Benar juga, jika Hareen tidak menolongnya dan membawanya ke rumah. Luz pasti sudah kebingungan tak ada yang bisa diajak berkomunikasi. Tapi Hareen dan keluarganya juga sama saja, berbicara dengan mereka tidak terlalu bisa di mengerti kepala Luz.

"Hei Ereluz, kau sudah berubah pikiran? Kalau begitu, keluar dari sini. Pulang sana ke tempat asalmu!" Bentak Hareen tiba-tiba, Luz yang sedang melamun pun tersentak.

"Kak Luz, sepertinya aku pernah melihatmu," Celetuk anak kecil yang berusia sekitar sepuluh tahun.

Matanya memancarkan binar harapan lagi, siapa tau anak ini memang pernah melihatnya, dan tau daerah tempat tinggalnya, "Wah! Siapa namamu? Kau pasti salah satu anak yang sering bermain di alun-alun kota kan?"

Anak kecil itu menggeleng, tapi ia tersenyum seraya mengulurkan tangan, "Aku Hefaisen, maaf tapi aku tidak tau apa itu alun-alun kota."

Pupus sudah harapan Luz untuk pulang. Sekarang ia ingin marah pada ayah dan ibu, kenapa mereka tak mencarinya, yang terjebak di antah berantah ini.

Einne melirik kaki Luz kemudian, "Luz, tunda kepulanganmu dulu. Ayo bibi obati luka kakimu, itu semakin membengkak," Luz melirik kakinya yang mati rasa, lebam kebiruan menghiasi dan darah kering menempel sampai berbentuk garis panjang. Perih sekali.

"Kalau bisa, jangan pakai alkohol ya bi. Obat merah saja."

Einne yang tengah mencari sesuatu di rak kecil depan tempat mereka duduk, pun mengernyit heran, "Apa itu alkohol? Obat yang kami punya hanya ini," Tunjuknya pada daun berjari warna merah keunguan yang sudah dikeringkan.

Daun kering tersebut di tumbuk sampai halus dalam wadah batu. Setelahnya diberi sedikit air. Einne mengangkat kaki Luz supaya lebih sejajar, darah kering di kompres dengan kain selembut sutra. Seudah bersih, daunnya di tumpukkan pada luka, lantas dibaluti kain berongga, sejenis kasa tapi bukan.

Hefaisen tiba-tiba berlari ke belakang, dan kembali membawa segelas air. Luz mengernyit ketika anak lelaki itu menyodorkan gelas padanya, "Kata ibu, orang sakit harus banyak minum air."

Luz menerimanya dengan canggung, "O-oh terima kasih," Balsannya sungguh kaku, Luz sangat jarang mengucap kalimat itu sebelumnya.

Ia melirik Hareen sekilas, rupanya lelaki itu juga tengah menatapnya. Tapi dengan tatapan tidak suka atau malah benci, sangat benci.

"Selama lukamu belum sembuh, kau bisa menginap di sini," Ujar Einne, Hefaisen bersorak senang sedangkan Hareen memandang sinis.

"Apakah tidak merepotkan?" Tanya Luz pelan, sungguh, dirinya tidak pernah bersikap sesopan ini pada orang lain, apalagi ras ekonomi menengah kebawah. Tapi rasanya sungguh membingungkan, keluarga kecil ini sudah membantunya, Luz berusaha bersikap sebaik mungkin. Hanya karena jasa mereka tentunya.

"Tid-"

Ucapan Einne terpotong karena Hareen menyela dengan raut sinis sekaligus emosi, "Merepotkan! Sebaiknya pergi dari sini sekarang! Kau pikir dirimu siapa? Ratu? Seorang Puteri? Jangan asal menumpang di rumah orang."

"Hareen jangan begitu. Kau sendiri yang membawa Luz pulang, kan? Bertanggung jawablah."

"Bahkan aku tidak menyentuhnya sama sekali, tanggung jawab apanya ibu..."

"Kau yang menolongnya, jadi rawat Luz sampai sembuh. Tidak baik melepas anak gadis keluar tanpa pengawasan."

"Tapi aku menemukan Luz di hutan. Pasti sudah dibuang keluarganya, kau sungguh anak yang dibuang kan?!"

"Tidak! Hei dengar ya! Tadinya aku mengendarai mobil, lalu menabrak dan tiba-tiba sudah di hutan. Selesai... sungguh aku tidak mengarang cerita."

"Kau pengarang cerita! Bahkan kau membuat sejenis hewan baru? Apa itu mobil? Hewan karanganmu kan?"

"Ck! Bodoh sekali, sekalipun aku sedang berada di negara paling primitif di dunia ini tidak mungkin kalau penduduknya tidak tau apa itu mobil, apakah kalian orang-orang suku sentinel yang kabarnya sangat primitif itu? Iya kah?"

"Apa maksudmu? Sungguh pembahasanmu sangat tidak masuk akal, aku sama sejali tak paham yang kau bicarakan nona Luz," Einne angkat bicara dengan raut terkejut demi memahami segala ucapan Luz.

...---...

"Jadi?"

"Ya, selepas pulang mengirim gandum ke Zaragoza, aku buang air di tengah perjalanan, tepat di hutan dekat perbatasan kawasan kerajaan Kastillia. Dan di situlah aku menemukan Luz."

Einne mengernyit keheranan, lantas menyentil dahi sang anak, "Bukankah kau berangkat tidak sendirian? Jangan bohong, dari mana menemukan Luz."

"Elmir dan paman Jo pulang lebih dulu dengan kereta masing-masing, aku terlambat pulang karena gandumku salah hitungan, ini salah Arabel! Anak itu selalu salah menimbang bahan pangan! Dan masalah Luz, aku sama sekali tidak bohong, saat menemukannya, dia sudah tergeletak di samping batu besar."

"Ck! Malah menyalahkan Arabel, lalu kenapa membawa Luz pulang. Bagaimana jika dia orang yang berbahaya?"

Hareen menyembulkan kepala dari balik pintu kamar, ia dan ibu sedang berbicara di kamar untuk menghindari Luz yang kini asyik bermain bersama Hefaisen, "Meski dia aneh, tapi sepertinya tidak berbahaya bu. Dan jelasnya, aku menolong Luz karena masih punya rasa kemanusiaan bu..., coba bayangkan kalau ada orang kesakitan, apa ibu tidak mau membantu?"

"Ya sebenarnya ibu tidak masalah dengan keberadaanya. Hanya takut kalau ternyata dia orang penting dari kerajaan lain. Orang-orang bisa salah paham pada kita."

"Ereluz itu memang aneh bu, tapi aku tetap tidak setuju dia tinggal di sini. Tujuanku membawa pulang hanya untuk mengobati lukanya, lalu biarkan dia pergi."

"Heii! Kakinya saja masih seperti itu, dia tidak bisa berjalan. Bagaimana, kau ini?"

"Hhh! Kesalahanku juga telah membawanya pulang,"

"A-aku mau bertanya, di mana kamar mandi?"

"Oh, Luz..."

TBC

Episodes
1 Sosok yang angkuh
2 Sosok yang angkuh(2)
3 Kematian Ereluz
4 Kematian Puteri Sierra
5 Penerus mesin waktu
6 Masa depan adalah masa lalu
7 Portal dimensi ke-empat
8 Another time
9 Another time (2)
10 Putus asa
11 Komputer kuantum
12 Puteri mahkota Kastillia
13 She's Too Pretty
14 Teman baru? Musuh baru?
15 Someone
16 Girasol's family
17 Julian Girasol
18 Mencari Sierra di Catalonia
19 Versi lelaki dari Ereluz
20 Kakek Fiji
21 The Princess
22 Maybe, I like u
23 Sekali buruk tetaplah buruk
24 The Galaxy was strange
25 Hareen atau Reagel
26 Keinginan bertemu ibu
27 Mekanika kuantum
28 Harapan untuk kembali ke masa depan
29 Di hati Pangeran Juan
30 Persiapan penurunan tahta
31 Rahasia keberadaan mesin waktu
32 Simbol naga Ereluz
33 Wanna be fake princess
34 Pangeran membenci sang Puteri
35 Beauty impostor
36 Mesin waktu lebih dekat
37 When i meet u again
38 Rencana pernikahan
39 You were beautiful
40 Miss u Hareen
41 Menjemput mesin waktu
42 Welcome Sierra
43 Ereluz as Sierra
44 Bertemu di kafetaria
45 Sickness of Nathalia
46 Falaconry
47 The Story
48 Bad Princess
49 Penentu Waktu
50 Your Beauty Is Not Your
51 Latar Belakang
52 Theory Parallel Universe
53 Kebohongan
54 Kebohongan (2)
55 Nisan Raja Juan
56 Skizofrenia
57 Don't come back
58 Again and Again
59 Kerajaan Galicia
60 I'm from the future
61 The Best My Prince
62 War in The Dream
63 The twins?
64 Pengakuan jati diri
65 Pencuri
66 I Want to Bring Back The Princess for You
67 Galician's King Was Angry
68 That's The Girl
69 Bestfriend
70 He Want To Kill Fake Sierra
71 Going Fast
72 Perjuangan Terberat
73 Rivera's Crown
74 That is Ereluz
75 Wish You Back
76 The Real Love
77 Penculikan
78 A Problem
79 The Lost Girl
80 Love You
81 That's Man Look Like U
82 To The Future
83 Twins
84 In This Time
85 I'll Back and You Come Home
86 Without Wings
87 I am Here and You There
88 Epilog
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Sosok yang angkuh
2
Sosok yang angkuh(2)
3
Kematian Ereluz
4
Kematian Puteri Sierra
5
Penerus mesin waktu
6
Masa depan adalah masa lalu
7
Portal dimensi ke-empat
8
Another time
9
Another time (2)
10
Putus asa
11
Komputer kuantum
12
Puteri mahkota Kastillia
13
She's Too Pretty
14
Teman baru? Musuh baru?
15
Someone
16
Girasol's family
17
Julian Girasol
18
Mencari Sierra di Catalonia
19
Versi lelaki dari Ereluz
20
Kakek Fiji
21
The Princess
22
Maybe, I like u
23
Sekali buruk tetaplah buruk
24
The Galaxy was strange
25
Hareen atau Reagel
26
Keinginan bertemu ibu
27
Mekanika kuantum
28
Harapan untuk kembali ke masa depan
29
Di hati Pangeran Juan
30
Persiapan penurunan tahta
31
Rahasia keberadaan mesin waktu
32
Simbol naga Ereluz
33
Wanna be fake princess
34
Pangeran membenci sang Puteri
35
Beauty impostor
36
Mesin waktu lebih dekat
37
When i meet u again
38
Rencana pernikahan
39
You were beautiful
40
Miss u Hareen
41
Menjemput mesin waktu
42
Welcome Sierra
43
Ereluz as Sierra
44
Bertemu di kafetaria
45
Sickness of Nathalia
46
Falaconry
47
The Story
48
Bad Princess
49
Penentu Waktu
50
Your Beauty Is Not Your
51
Latar Belakang
52
Theory Parallel Universe
53
Kebohongan
54
Kebohongan (2)
55
Nisan Raja Juan
56
Skizofrenia
57
Don't come back
58
Again and Again
59
Kerajaan Galicia
60
I'm from the future
61
The Best My Prince
62
War in The Dream
63
The twins?
64
Pengakuan jati diri
65
Pencuri
66
I Want to Bring Back The Princess for You
67
Galician's King Was Angry
68
That's The Girl
69
Bestfriend
70
He Want To Kill Fake Sierra
71
Going Fast
72
Perjuangan Terberat
73
Rivera's Crown
74
That is Ereluz
75
Wish You Back
76
The Real Love
77
Penculikan
78
A Problem
79
The Lost Girl
80
Love You
81
That's Man Look Like U
82
To The Future
83
Twins
84
In This Time
85
I'll Back and You Come Home
86
Without Wings
87
I am Here and You There
88
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!