Puteri mahkota Kastillia

Kerajaan Aragon berdiri megah dengan pernak-pernik khas pernikahan tertata rapi begitu istimewa. Sosok pangeran Juan yang sudah siap dengan setelan camisa putih dan celana hitam panjang, kini tengah dirundung kemurkaan.

Sebab si calon pendamping, Puteri Sierra, tak ada kabarnya sama sekali.

Keluarganya dari Kastillia mengatakan, sang Puteri sudah tak pulang selama tiga hari. Selama itu pula, mereka mengira Sierra berada di Aragon dengan pengawasan ketat.

Sedangkan warga Aragon berucap, Puteri Sierra sudah pulang bersama pengawal Kastillia sejak tiga hari yang lalu.

Semua tumpang tindih, di manakah Sierra sekarang, menjadi kemurkaan para pemimpin dua kubu kerajaan tersebut.

Sosok Raja Alendro, ayah dari Sierra. Datang dengan penuh emosi menuju Juan, "Harusnya kalian mengutus pengawal, dan bilang jika Sierra masih di Aragon!"

Raja Saloar tiba-tiba juga datang dan membentak pemimpin Kastilia itu, "Puteri Sierra sudah kembali! Makanya kami tidak mengutus pengawal untuk mengirimi pesan! Harusnya keamananmu sendiri yang perlu dijaga! Dia hilang bersama semua pasukanmu sendiri!"

"Tidak bisa begitu! Harusnya ada pasukan Aragon yang ikut mendampingi rombongan anakku sampai istana Kastillia! Sierra pasti disembunyikan di sini."

"Untuk apa kami menyembunyikannya? Di mana pikiranmu, huh?! Puteri Sierra jelas hilang di perjalanan, dan itu pasti sudah di kawasan Kastillia!" Sentak Jevin, sang pangeran sulung Aragon, dia datang bersama kedua adiknya, Johnny juga Javier dan beberapa pengawal saat mendengar keributan.

"Orang-orang Kastillia tak kan berani menyentuh Sierra!" Bantahnya tak terima.

"Lalu? Kau mau menyalahkan kawasan Aragon atas kejadian ini?" Jevin memang sosok yang penuh aura gelap, ia menyelesaikan segalanya dengan adu mulut dan fisik. Dengan itulah, Juan segera melerai pertengkaran panas ini dengan berlari ke ruang senjata.

Busur dan panah menjadi senjata rahasianya, sedangkan pedang menjadi senjata utama. Juan kembali berlari menuju kandang kuda.

Segeralah dirinya memacu si kuda secepat mungkin menuju jalur yang semestinya ditempuh pasukan Kastillia pendamping Sierra waktu itu.

Beberapa saat kemudian, rombongan dari belakang turut mengikutinya dipimpin sang panglima muda Aragon, Amer Jacular. Juan memelankan kudanya dan tersenyum singkat melihat mereka semua.

"Wahai Pangeran, jalur Kastillia-Aragon yang sangat memungkinkan dilewati pasukan Puteri Sierra ada di arah timur, karena itu jalanan paling layak," Ujar Amer yang juga menunggang kuda dibelakang Juan.

"Hanya ada jalur timur dan jalur jembatan. Sierra pastinya lewat jalur timur karena jalur jembatan tidak bisa dilalui kereta. Jadi, sebagian besar pasukan ikut aku ke timur, dan beberapa orang pergi ke jalur jembatan," Sahut Juan yang langsung disanggupi para pengikut setianya.

Juan terus berdo'a di setiap langkah perjalanannya mencari sang Puteri Kastillia. Berharap gadis itu baik-baik saja.

Saat tiba di kawasan hutan dengan pepohonan besar dan rimbun, semua orang tampak waspada, kawasan ini yang selalu di rumorkan banyak pemburu. Tapi pemburu, hanya akan merampas harta benda beberapa orang yang lewat, dan mereka tak akan berani merampas harta pemimpin kerajaan apalagi kerajaan tetangga, Kastillia.

Jadi para pemburu tak mungkin bersangkutan dengan hilangnya puteri Sierra. Mungkin.

Dan juga tak pernah ada kabar sebelumnya, jika ada bangsawan diserang pemburu.

Di salah satu tempat, Juan mencium bau anyir yang tak begitu menyengat. Ia menghentikan langkah kuda, dan turun untuk mengamati keadaan sekitar.

Melihat itu, panglima Amer juga ikut turun dari kuda. Dan tanpa sengaja, sepatunya memijak pasir lengket yang baunya aneh, "Eh, ini...darah! Astaga, Pangeran Juan, lihatlah!" Panik Amer setelah menyadari sesuatu yang membuat pasir di bawah kakinya menjadi lengket.

Warna darahnya masih merah, tapi agak kering seperti sudah berhari-hari. Juan menyingkirkan pasir itu, dan melihat lebih banyak darah kering.

Seperti seseorang sengaja menimbun darahnya dengan pasir setinggi sekitar lima sentimeter.

"Ini mencurigakan, seseorang menimbun darah dengan pasirnya. Pasti bukan hanya darah hewan biasa," Juan tidak ingin berprasangka buruk terlebih dulu, tapi di dalam otaknya, sesuatu seperti ini kalau hanya hal biasa, tidak mungkin ditutup-tutupi. Pikirannya buruk seketika.

"Ada darah juga di sini!" Seru salah satu pengawal setelah ia menyingkirkan pasir dengan kakinya.

Yang lain pun mulai mengikuti, mereka mengeruk pasir di bawah kaki masing-masing dan beberapa kembali menemukan darah yang hampir mengering. Ternyata darahnya berceceran di mana-mana, seperti bekas pemotongan tubuh makhluk bernyawa.

"Ini darah manusia kan? Darah hewan tidak seencer ini," celetuk panglima Amer.

"Sulit membedakan darah hewan dan manusia. Tapi kalau misalkan ini darah manusia..," Ucapan Juan terpotong saat ia menyadari hampir mengatakan sesuatu yang menyakiti perasaanya sendiri.

"Sepertinya ini darah binatang. Mungkin babi hutan atau kerbau liar? Para pemburu mungkin yang melakukan hal ini. Mereka kabarnya suka berkeliaran di sini, Pangeran. Kau jangan khawatir, sebiknya kita lanjutkan tujuan untuk mencari Puteri Sierra," Amer terlihat tidak yakin saat mengatakannya, sebenarnya dalam hati, ia juga sependapat dengan jalan pikir sang pangeran. Kawasan berdarah ini barangkali berkaitan dengan hilangnya puteri Sierra.

Juan kembali menggerlingkan mata ke sekitar, mencari sesuatu yang kembali meyakinkan kalau pikirannya salah.

Pandangan matanya jatuh pada kilauan kecil yang terselip di celah kerikil tak jauh dari tempatnya berdiri. Juan kemudian menghampiri, mengambil benda berkilau yang rupanya sebutir berlian asli.

"Bukankah itu berlian? Ada di bawah sana juga, Pangeran," Kata seirang pengawal yang kemudian juga menangkap kilauan di dekat akar pohon pinus.

Juan mengamatinya seksama, berlian itu sangat tidak asing. Bangsawan wanita dari Kastillia menggunakan jenis berlian tersebut, dan dari bentuknya, juga sama dengan yang sering dilihatnya di kepala Puteri Sierra.

Berlian itu adalah salah satu khas Kastillia yang artinya ada kaitannya dengan Sierra. Juan melotot tak percaya seraya mengatur napasnya yang kian memburu, pikiran-pikiran buruk terus datang menghantui isi kepalanya.

"Ini tidak mungkin berkaitan dengan Sierra, kan?"

"Berlian ini punya jenis yang sama dengan milik kerajaan Kastillia, tapi..." Amer lagi-lagi takut mengungkapkan pendapatnya. Kemudian lelaki bergelar penglima itu memutuskan untuk diam dan tak melanjutkan ucapannya.

"Sierra harus ditemukan dalam keadaan hidup."

...---...

Ereluz duduk termenung di belakang rumah, sejauh ini selama ia masih berada di rumah Hareen, keadaan sangat datar dan tidak menyenangkan sama sekali.

Setiap hari hanya mencuci, membantu bibi Einne memasak, bermain bersama Hefaisen dan bertengkar dengan Hareen. Luz jengah karena Hareen melarangnya keluar rumah sama sekali, ya paling tidak ia hanya diperbolehkan keluar ke belakang rumah dan halaman depan ketika sudah malam.

Di sini tidak ada lampu listrik, tentu saja! Setiap malam tiba, lingkungan desa hanya diterangi obor yang terpasang di setiap depan rumah.

Luz paling rindu dengan ponsel, ia tidak bisa menonton acara mukbang, kartun fantasi, atau bahkan sekedar mendengarkan musik. Sungguh sangat kesulitan beradaptasi di lingkungan seperti ini, rasanya mau mati.

Kalau malam tiba, desa sudah seperti makam. Karena para warga sudah mulai beriatirahat dari aktivitasnya masing-masing, ya mungkin masih ada yang keluar rumah, tapi tidak banyak.

Tiba-tiba saja Luz rindu dengan ayah dan ibu. Pandangannya mengabur karena ingin menangis tapi ditahan, Ia tidak suka menangis, sebab itu membuatnya terlihat lemah "Ayah dan ibu sedang apa ya? Apa kalian sadar aku tidak di rumah."

"Bukankah kau dari masa depan? Jika kau datang dari tahun 2020, sudah jelas saat ini orang tuamu belum lahir kan?" Sosok Hareen yang tampak lebih rapi, tiba-tiba datang dan ikut duduk di samping Luz.

Gadis itu hanya menggumam pelan menanggapi perkataannya.

Sepertinya Luz memang sudah sangat lelah hidup di tempat seperti ini.

TBC

Makasih buat yang udah mampir teman-teman😭

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***