Sosok yang angkuh(2)

"Hey Leura! Bukankah aku sudah memperingatimu untuk tidak duduk di sini lagi!" Seru gadis berseragam acak yang tak lain adalah Ereluz Rivera. Luz yang semena-mena terlambat masuk kelas hingga hampir jam pelajaran ke lima.

Leura yang nyatanya sosok pendiam dan penurut tak berani membantah, dengan tergesa ia mengemasi peralatannya untuk pindah ke tempat lain. Asalkan jauh dari Luz yang sudah seperti iblis pengancam nyawa orang lain.

Herald, si ketua kelas langsung mendengus kesal melihat penampakan tidak patut di depannya. Sudah berkali-kali ia mendekati Luz hanya untuk mencoba membuat sikapnya berubah. Tapi nyatanya tak ada hasil.

Orang sombong itu selalu seenaknya, semena-mena, tak tahu diri, dan lebih parahnya kenapa Luz harus punya fisik yang nyaris sempurna, hanya karena fisik, semua orang tidak bisa menganggapnya sebelah mata. Semua keburukannya selalu tersingkir oleh kecantikannya, itu tidak adil. Anak-anak bahkan tak ada yang berani berkata ataupun bertindak secara terang-terangan jika mereka tak menyukai Luz, si angkuh.

Di sini hanya Herald yang selalu menjadi penasihat pribadinya, yang sayangnya dianggap tak nampak oleh Luz sekalipun.

Herald semakin kesal ketika si angkuh mulai berulah, gadis itu membawa tong sampah dari luar kelas, lantas menghamburkan isinya ke bangku yang sedang Leura duduki, tepatnya ke tubuh Leura. Herald menghentakkan langkahnya, menghampiri keributan tersebut, "Bisakah kau tidak berulah sehari saja?" Ujarnya penuh kesabaran yang tertahan.

Yang ditanya malah menyunggingkan senyum "Oh, tentu saja Herald yang terhormat. Aku permisi...," Luz menatap kejam Leura sebelum berlalu keluar kelas.

Pandangan Herald kembali pada Leura yang kotor dan bau, "Berapa kali aku bilang, lawan dia, jangan diam seperti ini. Kau terlihat lemah!"

"Mana bisa! Dia punya segalanya, kuasa, kekayaan, fisik. Aku bisa dikeluarkan dari sini kalau memberontak darinya!" Sahut Leura tidak terima.

Kepala Herald menunduk, lalu menyapu seisi kelas. Murid lain seolah tidak peduli pada kejadiaan seperti ini, sebenarnya bukannya tak peduli. Tapi mereka takut, seorang Luz punya kuasa besar di sekolah, "Kalian semua jangan jadi pengecut! Anak itu semakin menjadi setap harinya!"

"Lalu kita akan melakukan apa? Melawan? Yang ada aku di usir dari rumah karena sekolah mengeluarkanku, anak seperti Luz pasti menyuap guru bk!" Sahut murid laki-laki yang bersandar di bangku paling pojok belakang.

"Kau beruntung Herald, kau masih punya kekuasaan di sekolah ini, ayahmu guru. Sedangkan kami? Sekali melawan Luz, bisa di keluarkan langsung," timpal gadis bersurai ikal.

"Herald selalu lolos karena ayahnya pasti ikut menerima uang suap Luz," Herald sontak mengepalkan tangan mendengar pernyataan itu, ia tak habis pikir, mana mungkin ayahnya ikut makan uang suap dari gadis congkak itu? Jika iya, maka ia bersumpah untuk menghukum dirinya sendiri yang ikut makan uang haramnya.

Tapi Luz memang selalu bersikap baik padanya, tak mungkin jika tidak ada maksud tertentu, Luz bukan sosok yang tulis dalam memberikan sesuatu.

...---...

Luz bersidekap dada, matanya mencoba abai dengan tatapan tajam wanita muda di depannya. Baru saja ia kepergok merokok di kantin, terlebih saat jam pelajaran berlangsung.

"Tidak usah menatapku begitu! Aku tau maksud ibu."

Wanita yang menyandang gelar guru bimbingan konseling itu makin marah mendengar kalimat dari mulut setan Luz.

"Bulan ini memang belum ada pemasukkan ya? Tenang saja bu Gean, saldo rekeningku sudah bertambah lagi," ucap Luz lagi-lagi diacuhkan gurunya.

"Biarkan aku pergi, dan saldomu segera bertambah," tawarnya menggoda.

"Aku sudah tidak mau lagi Luz, sekarang aku tak berada di pihakmu," Luz mendadak mengeluarkan seringaian, "Banyak anak-anak mengeluhkan sikapmu yang makin lama, keterlaluan parah! Di mana adabmu? Tata kramamu? Otakmu?!"

"Lalu di mana otak ibu ketika menerima uang dariku?" Tanyanya balik, dengan tenang tanpa merasa bersalah sama sekali.

"Hei, hei...apa kau anak iblis huh?! Pergi dari sini, bersihkan seluruh lingkungan sekolah! Harus bersih, aku tidak mau tahu, dan yang terpenting jangan membayar orang untuk hukuman ringanmu kali ini!"

...---...

Bukan Luz namanya jika mengikuti perintah guru konseling yang membuatnya harus memunguti kotoran di berbagai sudut sekolah luas ini.

Gadis itu malah bermain dengan kucing-kucing liar di atas atap ruang kepala sekolah, entah bagaimana caranya naik tadi, tapi sekarang dia benar-benar seperti seseorang yang lenyap. Teman-teman sekelas mencarinya atas suruhan bu Gean.

"Aku sama sekali tak tertarik dengan kehidupan di dunia ini. Apa kau mau bertukar peran denganku? Aku jadi kucing berambut putih sepertimu, dan kau jadilah murid penurut yang membosankan," ujarnya pada kucing putih di atas kakinya sendiri, Luz terlihat seperti orang gila sekarang.

Meski katanya ia punya teman, Vivian dan Carlota. Nyatanya kedua gadis itu tak selalu ada untuknya, mereka tidak begitu peduli dengan kehadiran Luz, kecuali jika ada dompet tebal di sakunya.

Sebenarnya Luz selalu sedia dompet tebal itu, tapi ia sendiri yang memilih mengabaikan dua orang yang sudah dianggapnya teman baik.

"Ereluz gila! Turun kau!" Teriak sosok menyebalkan, tak lain tak bukan yaitu Herald, anak lelaki itu bahkan sudah siap dengan tangga di depan atap, menaiki anak tangganya satu persatu.

Luz kebingungan untuk kabur, ia tak mungkin melompat langsung menuju ke tanah, yang ada dia bisa ditertawai karena tulangnya patah.

Akhirnya dengan pasrah, kakinya menuju Herald yang mengulurkan tangan untuknya. Luz menepis tangan itu dan memilih menyingkirkan tubuh Herald, gadis angkuh itu dengan kakunya turun lebih dulu, diikuti si ketua kelas.

Bu Gean sudah siap dengan penggaris panjang di bawah sana. Ia menahannya untuk tidak mengumpat sekarang, hatinya semakin keras setiap di kasari, ia selalu berontak untuk mendapati keinginannya. Tapi jika diperlalukan dengan sopan, ia malah terlihat acuh dan kasar. Benar-benar sosok yang jahat.

Luz sudah berada di depan bu Gean, menanti kata apalagi yang akan keluar dari bibir dusta guru genit itu.

"Lakukan tugasmu yang ku suruh tadi, sebelum aku berubah pikiran untuk melaporkan berbagai tindakanmu selama ini pada orang tuamu--"

"Lalu aku akan membongkar rahasia ibu yang sudah berani menerima uang suapku!" Entah sejak kapan Luz berada di dekatnya sembari berbisik, memotong ucapan guru bk tersebut.

Gadis itu kembali menjauh beberapa langkah pelan, menyunggingkan senyum miring kegemarannya "Kita sama-sama salah nantinya kan?"

Bu Gean nampak terdiam di tempat dengan tatapan tak terbaca, Luz mengabaikan hal itu.

"Herald, ayo kembali ke kelas. Jam pelajaran sejarah segera di mulai kan? Aku suka sejarah!" Soraknya melengking seolah ia bahagia, Herald pun sampai keheranan, sejak kapan anak tengil ini begitu menyukai salah satu mata pelajaran sekolah?

"Ayo Herald! Kita kembali ke kelas untuk belajar," ditariknya sang teman laki-laki meninggalkan guru bk wanita itu mematung di tempat, memikirkan berapa uang yang sudah Luz berikan padanya untuk tutup mulut perihal kelakuannya selama di sekolah.

Padahal banyak guru juga sudah mengetahui sikap Luz, tapi mereka acuh karena para guru itu pikir bu Gean bisa menyelesaikan atau mengurus Luz bandel itu sendiri.

Kenyataanya selama hampir satu tahun bersekolah, semua guru tertipu.

Semua murid diam, karena takut dikeluarkan dari sekolah akibat berurusan dengan Ereluz yang punya kuasa.

Gadis itu tak benar-benar menuju kelas, ia pamit pada Herald untuk ke toilet sebentar. Padahal kakinya melangkah ke gudang, menelepon Leura si lemah, mainan kesukaannya.

TBC

yang mampir rejekinya lancar!😍

Terpopuler

Comments

Dewi Damayanti

Dewi Damayanti

luz..krg perhatian jg kasih syg dr kdua orgtuanya..jd dia lampiaskan dgn berbuat sekehendak hatinya utk cari perhatian

2021-11-01

0

akubami_oi

akubami_oi

LUZ SAYANG, SINI JADI TEMANKU! AKU AKAN MENJADI TEMANMU, LUZ SAYANG ANAK BAIK

*usap usap kepala ereluz

2021-10-06

1

widyanti

widyanti

amin

2021-07-17

0

lihat semua
Episodes
1 Sosok yang angkuh
2 Sosok yang angkuh(2)
3 Kematian Ereluz
4 Kematian Puteri Sierra
5 Penerus mesin waktu
6 Masa depan adalah masa lalu
7 Portal dimensi ke-empat
8 Another time
9 Another time (2)
10 Putus asa
11 Komputer kuantum
12 Puteri mahkota Kastillia
13 She's Too Pretty
14 Teman baru? Musuh baru?
15 Someone
16 Girasol's family
17 Julian Girasol
18 Mencari Sierra di Catalonia
19 Versi lelaki dari Ereluz
20 Kakek Fiji
21 The Princess
22 Maybe, I like u
23 Sekali buruk tetaplah buruk
24 The Galaxy was strange
25 Hareen atau Reagel
26 Keinginan bertemu ibu
27 Mekanika kuantum
28 Harapan untuk kembali ke masa depan
29 Di hati Pangeran Juan
30 Persiapan penurunan tahta
31 Rahasia keberadaan mesin waktu
32 Simbol naga Ereluz
33 Wanna be fake princess
34 Pangeran membenci sang Puteri
35 Beauty impostor
36 Mesin waktu lebih dekat
37 When i meet u again
38 Rencana pernikahan
39 You were beautiful
40 Miss u Hareen
41 Menjemput mesin waktu
42 Welcome Sierra
43 Ereluz as Sierra
44 Bertemu di kafetaria
45 Sickness of Nathalia
46 Falaconry
47 The Story
48 Bad Princess
49 Penentu Waktu
50 Your Beauty Is Not Your
51 Latar Belakang
52 Theory Parallel Universe
53 Kebohongan
54 Kebohongan (2)
55 Nisan Raja Juan
56 Skizofrenia
57 Don't come back
58 Again and Again
59 Kerajaan Galicia
60 I'm from the future
61 The Best My Prince
62 War in The Dream
63 The twins?
64 Pengakuan jati diri
65 Pencuri
66 I Want to Bring Back The Princess for You
67 Galician's King Was Angry
68 That's The Girl
69 Bestfriend
70 He Want To Kill Fake Sierra
71 Going Fast
72 Perjuangan Terberat
73 Rivera's Crown
74 That is Ereluz
75 Wish You Back
76 The Real Love
77 Penculikan
78 A Problem
79 The Lost Girl
80 Love You
81 That's Man Look Like U
82 To The Future
83 Twins
84 In This Time
85 I'll Back and You Come Home
86 Without Wings
87 I am Here and You There
88 Epilog
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Sosok yang angkuh
2
Sosok yang angkuh(2)
3
Kematian Ereluz
4
Kematian Puteri Sierra
5
Penerus mesin waktu
6
Masa depan adalah masa lalu
7
Portal dimensi ke-empat
8
Another time
9
Another time (2)
10
Putus asa
11
Komputer kuantum
12
Puteri mahkota Kastillia
13
She's Too Pretty
14
Teman baru? Musuh baru?
15
Someone
16
Girasol's family
17
Julian Girasol
18
Mencari Sierra di Catalonia
19
Versi lelaki dari Ereluz
20
Kakek Fiji
21
The Princess
22
Maybe, I like u
23
Sekali buruk tetaplah buruk
24
The Galaxy was strange
25
Hareen atau Reagel
26
Keinginan bertemu ibu
27
Mekanika kuantum
28
Harapan untuk kembali ke masa depan
29
Di hati Pangeran Juan
30
Persiapan penurunan tahta
31
Rahasia keberadaan mesin waktu
32
Simbol naga Ereluz
33
Wanna be fake princess
34
Pangeran membenci sang Puteri
35
Beauty impostor
36
Mesin waktu lebih dekat
37
When i meet u again
38
Rencana pernikahan
39
You were beautiful
40
Miss u Hareen
41
Menjemput mesin waktu
42
Welcome Sierra
43
Ereluz as Sierra
44
Bertemu di kafetaria
45
Sickness of Nathalia
46
Falaconry
47
The Story
48
Bad Princess
49
Penentu Waktu
50
Your Beauty Is Not Your
51
Latar Belakang
52
Theory Parallel Universe
53
Kebohongan
54
Kebohongan (2)
55
Nisan Raja Juan
56
Skizofrenia
57
Don't come back
58
Again and Again
59
Kerajaan Galicia
60
I'm from the future
61
The Best My Prince
62
War in The Dream
63
The twins?
64
Pengakuan jati diri
65
Pencuri
66
I Want to Bring Back The Princess for You
67
Galician's King Was Angry
68
That's The Girl
69
Bestfriend
70
He Want To Kill Fake Sierra
71
Going Fast
72
Perjuangan Terberat
73
Rivera's Crown
74
That is Ereluz
75
Wish You Back
76
The Real Love
77
Penculikan
78
A Problem
79
The Lost Girl
80
Love You
81
That's Man Look Like U
82
To The Future
83
Twins
84
In This Time
85
I'll Back and You Come Home
86
Without Wings
87
I am Here and You There
88
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!