"Katakan padaku dengan jelas, dari awal," pinta Jake. Membuat lawan argumennya mendengus, orang di depannya memang keras kepala.
Urgre menimang sejenak, mereka kini telah berada di ruangan Luz yang sudah sepi, tanpa pengawasan dokter ataupun perawat, "Kalian tau konsep mesin waktu kan? Menurut teori relativitas khusus dari Einstein, ruang dan waktu itu tidak absolut tapi relatif. Tapi di sini pergerakan waktu selalu mengikuti 'sesuatunya' yang bergerak, misalkan kita membawa Luz ke masa lalu atau masa depan, untuk menembusnya harus secepat cahaya."
Lagi-lagi Jake menggerutu, "Penjelasanmu membuatku semakin pusing, tolong lebih...mudah di mengerti."
"Ah begini, intinya membawa Luz ke masa lalu atau masa depan bisa dilakukan. Dan hanya orang seperti 'kami', aku dan Luz contohnya, adalah salah satu dari 64 miliyar orang dengan sidik jari yang sama dalam artian fingerprint scanner."
"Apa konsekuensi melakukan ini semua?"
"Karena Luz di masa kini sudah mati, ia bisa hidup kembali di era lain. Tapi jika dia masih hidup saat ini, kapanpun melakukan perjalanan waktu, masih bisa kembali dengan selamat. Ya...konsekuensinya, kau tak bisa bertemu lagi dengannya, tapi keuntungannya, masih ada penerus mesin waktunya, kami butuh Luz untuk memegang kendali. Ini bukan tanpa sebab, takdir selalu membuat beberapa dari miliaran orang punya sidik jari yang sama, ketika sidik jari anakmu sudah muncul jelas, milikku yang menghilang, dan akan seperti itu selanjutnya. Artinya mesin waktu ini turun temurun secara konstan."
"Dan lagi, jika Luz kembali hidup di masa lalu maka garis penerus mesin waktunnya bisa semakin panjang, karena Luz melewati era hidupnya, semacam dilatasi waktu, Luz seusia sekarang saat kembali ke masa lalu tapi kita tetap menua seiring berjalannya waktu."
"Jadi, jika Luz pergi ke masa depan, garis penerus 'kalian' akan semakin sedikit? Begitu kan, rencana fisika mu?" Tuding Jake merasa tak suka akan perencanaan Urgre, yang baginya di luar kepala. Mesin waktu itu tidak ada dan tidak pernah bisa ada.
"Ya, dan masa depan bukan tempat yang layak untuk kau kunjungi. Kita tau, hidup ini sudah mencapai akhir jaman. Bahayanya, bagaimana jika Luz berada di era kematian semua manusia, itu salah satu alasanku tidak pernah mengunjungi masa depan, karena takut melihat 'diriku sendiri' dan bumi yang hancur."
"Ba-bagaimana jika membawa Luz ke tahun depan? Tidakkah itu termasuk masa depan?"
"Di era yang sama, tidak bisa. Jika Luz masih hidup saat ini tentu bisa, tapi ia sudah mati sekarang, tahun depan raganya sudah berbeda, bisa jadi kita melihat tengkorak berjalan. Karena hitungannya tidak sampai jutaan tahun cahaya, jiwanya tetap sama, tapi raganya berjalan normal."
"Jelasnya, anak kami bisa hidup lagi di masa lalu yang jauh dari kelahirannya dan masa depan yang jauh dari kematiannya," giliran Cassandre yang memastikan.
"Iya benar. Bukannya aku memaksa, tapi aku benar-benar butuh seseorang seperti Luz, sudah ku jelaskan kalau ada konsekuensi fatal yang akan di dapat, jika penerusnya menghilang begitu saja, aku tak tau apa itu, karena yang ku dapat penjelasan dari orang yang memberiku mensin waktu, hanya singkat seperti yang ku bicarakan saat ini. Yang pasti, ini menyangkut waktu, waktu adalah milik umat manusia, jika terjadi kerusakan, maka semua menerimanya."
"Unik sekali yang menciptakan, dia yang membuat masalah, kita yang menanggungnya. Bagaimana bisa begitu?! Aku akan menghubungi keluarga dan menyiapkan makam, konsekuensi pemilik mesin waktu? Aku tidak peduli!" Gertak ayah membuat Urgre menciut, ia tak bisa membantah. Tapi jika begini, bagaimana nasib anak istrinya, kalau-kalau ada bahaya lokal mendatangi.
Urgre pun mengalah, dan memilih menceritakan kebenaran. Seperti apa yang pemilik sebelumnya katakan padanya, "Jake, tolong..., baiklah aku akan jujur. Jika salah satu penerus mesin waktu memutus rantai kepemilikan. Dia yang menanggung akibat buruknya, banyak ilmuwan luar sana sudah tau keberadaan TMtvc004, nama mesin waktu itu. Mereka mengambil untul kesejahteraan peradaban, para ilmuwan itu pikir orang seperti aku dan Luz akan merusak tatanan sejarah. Apalagi laboratorium mereka penuh artefak yang masih butuh banyak informasi, bisa jadi mereka yang memanfaatkan mesin waktunya untuk menuntaskan tugas. Ya bagus...tapi kalau bukan garis kepemilikan, tetap tidak bisa mengaktifkan portal TMtvc004."
"Intinya bagaimana?!" Seru Jake sudah habis kesabaran menghadapi hal tidak masuk akal yang dibicarakan Urgre.
"Aku bisa ditangkap, dan dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan chronos. Lagi, mesin waktunya bisa dipakai seenaknya oleh mereka. Padahal tujuanku di sini, menjaga mesin waktunya, sesuai garis keturunan sampai akhirnya nanti."
"Luz akan sama sepertimu? Dia bahkan anak yang bodoh, mana mungkin bisa memahami semuanya," kata Cassandre.
"Kebodohan tidak bersifat tetap, masih bisa dirubah asalkan ada kemauan dari Luz sendiri."
"Baiklah, jadi alasan pastinya. Luz harus menjaga mesin waktunya sampai berada di tangan orang di keturunan pada masa akhir zaman nanti? Sekarang bagaimana?"
"Jika kau menyetujui, Luz bisa dibawa sekarang juga, sebelum jasadnya 24 jam."
"Jangan menyebut anakku 'jasad', dia...akan hidup lagi kan?" Baiklah, sekarang nampaknya Jake berubah pikiran secara tiba-tiba. Lagi pula, sesuatu yang bersifat sains itu memang tidak semua bisa dibuktikan secara langsung, tapi setiap kejadian yang diceritakan selalu punya asal usul yang jelas. Seeorang pencetus adanya mesin waktu pasti tidak asal bicara, pasti ada kenyataan yang membuatnya berkata demikian.
Urgre mengangguk mengiyakan 'semoga keputusanku benar,' ia pun mengulas senyum tipis, "Jadi, kau setuju?"
"Sekarang pun anakku sudah tidak bisa hidup. Benar yang istriku katakan, Luz mungkin bisa hidup lebih baik di era lain, mendapat kasih sayang selayaknya," Cassandre menatap Jake penuh harapan. Lantas pandangannya beralih ke Luz yang terbaring kaku di brankar.
"Apapun yang terbaik, anakku."
...---...
Saat ini, hampir tengah malam waktu Spanyol.
Jasad Ereluz dibawa dengan mobil ambulan milik rumah sakit menuju rumah Urgre, tempat di mana TMtvc004 berada.
"Kemana sanak saudaranya? Rumahnya sepi sekali?" Tanya salah seorang anggota medis yang mengangkut tubuh Luz di dalam peti mati.
"Mereka belum datang," Ujar Jake merasakan kesedihan. Ini hari kematian anaknya, tapi saudara-saudara, bahkan kakek neneknya pun tak mengetahui. Untung saja, berita kecelakaan lalu lintas yang Luz alami sudah ia pastikan tidak akan tersebar luas.
Dan tinggal membuat kebohongan tentang keberadaan Luz pada keluarga. Bahkan mungkin saja tidak ada yang peduli dengan kematian anaknya, sebab keluarganya sendiri jarang berkomunikasi dengan sanak saudara lain.
Ameta, istri Urgre atau ibu Leura sudah menyiapkan rumahnya seolah-olah akan kedatangan banyak pelayat. Bunga putih di mana-mana, foto Luz juga berjajar rapi di sekeliling ruangan.
Untungnya lagi rumah Urgre berada di gang sempit jauh dari pemukiman padat. Meski cukup banyak penduduk, tapi letak rumah selalu saling membelakangi dan terlihat acak.
Cassandre lagi-lagi menghela napas saat peti matinya dibuka "Gunakan kesempatan hidupmu kali ini dengan baik nak."
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
An
keren athornya bisa berpikir bikin time travel ky gini, dan menggabungkan imajinasi dn sains sehingga aku berpikir apakah ada mesin waktu di dunia ini, karna bnyk ilmuan di era 18 yg mencoba membuat mesin waktu atau dimensi pararel
2022-10-09
0
v
keren cerita..tp maaf ya wlwpn panjang lebar di jelasin otakku tetep ga faham 😅😅😅
lanjoootttt...
2021-10-19
2