"Julian Girasol memang seperti itu, nakal dan tidak punya sopan santun. Tapi pengetahuannya luas, dia pintar dan cerdik."
"Pengetahuannya luas, tapi tata krama bagaimana bisa tidak ada?!" Seru Katana, mengingat ucapan remaja lelaki anak pemimpinnya, Julian, yang seolah merendahkan otaknya.
"Dilepas bebas, makanya jadi seperti itu. Tn. Girasol mengirim Julian sekolah di Kanada sejak anak itu kecil, karena tidak punya ibu dan ayahnya yang tidak terlalu peduli, yaa akhirnya agak rusak walaupun pintar di bidang ilmu pengetahuan," Jelas Dr. Alenio selaku paling dekat dengan keluarga pemilik perusahaan tambang ini, keluarga Girasol. Sebenarnya ia merasa bersalah sudah membicarakan keburukan keluarga kaya yang hancur itu, ibu Julian meninggal saat melahirkan Nathalia, adiknya, sedangkan ayahnya tidak terlalu peduli, pria itu hanya mengurusi perolehan pendidikan Julian dan Nathalia. Menjadikan kakak beradik itu tertekan dan sedikit gila.
Bahkan Dr. Alenio pernah melihat Nathalia kecil hampir dipukul hanya karena peringkatnya turun, tapi Julian datang dan memeluk sang adik, mengakibatkan tubuhnya sendiri yang kena pukulan ayah. Padahal waktu itu usia mereka masih sangat kecil.
"Ah sudah jangan dibahas, lanjut ke materi hari ini saja," Sela Katana.
Lainnya pun mengangguk dan mulai melanjutkan tugas masing-masing di tab, "Baiklah aku teruskan mengenai unsur tubuh lebih dalam, mulai dari atom tubuh manusia, tentunya dalam atom terdapat nukleus gelombang proton dan neutron yang dikelilingi elektron. Kemudian lebih intinya proton dan neutron ada quark, inilah yang membentuk proton maupun neutron,..."
"Selanjutnya partikel neutrino yang tidak terpengaruhi gaya fundamental alam, lebih jauh lagi ada dawai berbentuk garis seperti dimensi satu, dan yang paling penting di sini ada busa kuantum, dan inilah pembentuk ruang dan waktu. Jadi penjelasanku kali ini, jika kita bisa menemukan atau membuat busa kuantum untuk kedua kalinya setelah mesin waktu yang pertama kali tercipta, maka perjalanan waktu untuk dimensi lain pun bisa dibuka, begitu singkatnya. Usulan dan pertanyaan silahkan..."
"Apa hubungannya dengan unsur penyusun tubuh manusia, yang kau jelaskan sebelumnya Dr. Alenio?"
"Kau tau kan dalam penyusun tubuh kita, atom itu semua ada, dan ruang paling jauhnya yaitu busa kuantum juga pasti ada. Dengan hal ini, kemungkinan besar mesin waktu untuk setiap orang bisa diadakan."
"Dengan singkatnya, kita harus cari partikel penyusun busa kuantum."
"Sungguh, bisa disebut itu adalah benda terkecil penyusun tubuh manusia kan? Ruang dan waktu, tandanya hanya tuhan yang bisa menciptkannya," Kata Dr. Richard.
"Tapi cara kerja mesin waktu yang ada saat ini juga seperti itu, tubuh manusia yang sedang melewati portal dimensi empat akan berpencar sampai busa kuantumnya. Lalu kembali utuh saat sudah sampai di era yang dituju, itu juga menyalahi aturan ruang dan waktu."
Merasa perdebatan ini akan lama, seseorang berucap, "Baiklah, pertemuan sampai sini saja. Kalian bisa kembali ke pekerjaan rutinitas," Tuntas Dr. Katana saat melirik jam digital di pergelangan tangannya, ia harus segera pergi ke minimarket dan bekerja sebagai seorang kasir.
Bagaimanapun, para peneliti di sini bersifat ilegal yang hanya mendapat dukungan masyarakat, mereka yang bergabung tentu tetap memiliki profesi umum.
Tapi demi tercapainya tujuan menjadi komunitas yang di sah-kan pemerintah, mereka akan bekerja keras untuk mencari segala kebenaran tentang dunia fisika. Impian penelitian yang sederhana, dan salah satu produk paling luar biasa yang bisa diraih untuk mendapat kepercayaan pemerintah adalah mesin waktu, yang siap dan bisa digunakan.
...---...
Di rumah Urgre juga tengah membicarakan perihal pengincar mesin waktu yang sudah menerima gelombang sinyalnya.
Waktu itu, saat Luz harus melewati portal dimensi empat, sinyal akan otomatis terpancar. Dengan teknologi lain, para ilmuwan sudah menangkapnya. Urgre khawatir kalau mesin waktunya akan segera ditemukan sebelum Luz lebih dulu menemui pemilik mesin waktu di era-nya, yaitu masa lalu.
"Jadi Luz harus bisa menemukan pemilik mesin waktunya sendiri di sana? Hei, bahkan dia tidak tau apa-apa," Ujar sang istri.
"Harusnya pemilik di masa itu, menemukan Luz dan menyerahkan kepemilikan mesin waktu pada Luz, karena sidik jari Luz masih tercetak."
"Tapi dia belum mendapatkan apapun, Luz bahkan sepertinya tidak paham sedang di mana dan tahun berapa."
"Pasti mereka bertemu, pasti. Tidak boleh sampai mesin waktu yang di sini lebih dulu diambil para ilmuwan itu. Aku harus bisa menjaga, lebih berhati-hati."
"Suruh Jake dan istrinya datang lebih sering, sekecil apapun konsekuensinya, mereka berhak tau. Jangan terus menyembunyikannya... suatu saat mereka akan marah, saat tau keburukan menimpa."
Urgre terdiam, menatap kedepan dengan pandangan kosong. Istrinya benar, ia tak seharusnya terus membohongi mereka demi keselamatan dirinya sendiri.
...---...
Arabel menatap tajam interaksi antara Luz dan Hareen. Mereka memang terlihat tidak akur, suka berdebat, bahkan memukul. Tapi kadang juga saling tertawa, lalu berpelukan yang setelahnya saling melemparkan ekspresi jijik, sepertinya sudah sangat dekat.
Hareen memang baru saja sampai, lelaki itu bahagia sekali karena menteri persenjataan sangat bangga atas cara pembuatan senjatanya. Ia dan beberapa temannya terus mendapat pujian yang baik.
"Oh ya, kata panglima kerajaan. Besok, pasukan Aragon akan kemari untuk mencari Puteri Kastillia yang hilang, barangkali warga ada yang pernah melihat rupanya," Kata Hareen setelah memuji habis-habisan makanan yang Luz buat, padahal sebenarnya Arabel yang bekerja lebih keras untuk membuatnya. Memang dasar Ereluz sialan!
"Tapi warga sekitar tidak ada yang pernah bertemu dengan bangsawan Kastillia itu, kemungkinan tidak ada yang tau bagaimana wajahnya."
"Mungkin mereka akan melakukan pencarian di sini," Gumam Hareen.
Luz kembali menyodorkan masakan buatannya dengan Arabel, "Hei, coba yang ini. Pasti lebih enak!" Ujarnya seraya melirik sinis Arabel, Luz memang sengaja memanas-manasi gadis itu.
"Wah, selama kau di sini. Aku tak pernah melihatmu memasak, ternyata masakanmu enak juga," Hareen memuji Luz, tapi pipi Arabel yang memerah.
Luz tertawa geli menyadarinya.
"Percaya saja pada anak itu. Padahal ibu lihat sendiri, Arabel yang lebih banyak mengarahkan dan membuatnya, Luz hanya diam jika tidak disuruh," Kata Einne memperjelas, pipi Arabel semakin merah menjadi-jadi.
"Ouh, bibi... yang penting kan aku ikut masak."
"Kau hanya mencuci dan mengupas bahan, Luz."
"Oh, jadi Arabel yang memasak. Dasar orang aneh, bisa-bisanya mengakui milik orang lain."
Luz mengeram kesal melihat Arabel tertawa kecil, "Huh! Aku tidak hanya mencuci dan mengupas! Aku yang memotong, mengambilkan wadah dan... masih banyak lagi! Aku yang mengerjakan semuanya."
"Iya-iya, aku percaya padamu orang aneh.," Kata Hareen sambil mengelus kepala Luz seperti mengelus anak kecil.
Arabel menghentikan tawanya seketika. Sejak kecil, ia berteman dengan Hareen, tapi merek sama sekali tidak pernah bersentuhan seperti lelaki itu denga Luz saat ini. Mereka berdua benar-benar terlihat akrab.
"Arabel, ada apa denganmu? Kenapa diam saja?" Tanya Einne, melihat anak gadis itu melamun memandang kosong Luz dan Hareen yang duduk bersebelahan.
Arabel segera menggeleng, "Ah ti-tidak, aku baik-baik saja."
"Bohong! Kau cemburu kan?"
Arabel melotot seraya tak henti mengumpati Ereluz dalam hati 'Luz sialan! Luz anak setan!'
TBC
THANK'S FOR READING💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments