Pernikahan Beda Kasta
Calina. Gadis berdarah campuran Anglo Sakso baru saja tiba di Artilyc Land tanah kelahirannya, setelah bertahun tahun meninggalkan negri hijau Artilyc.
Calina menuruni tangga pesawat sembari menarik nafas panjang. Aroma tanah hutan hujan tropis begitu melekat dihidungnya. Aroma yang selalu dirindukannya saat berada diluar negri. Rasa lega dan senyum bahagia terpancar dari wajahnya sembari terus melanjutkan langkahnya.
Koper ukuran sedang berwarna silver ditarik Calina keluar dari ruangan pengambilan bagasi. Tangan kirinya berusaha merogoh ponsel dari dalam pouch kecil yang saat itu tengah berdering.
"Ca, kami didepan pintu keluar. Lu dimana?" ujar Lupita sahabat Calina dari ponselnya.
"Gue baru aja keluar nih Pit, kalian dimana?"
Mata Calina terus mencari keberadaan teman temannya.
"Kami dikiri elu Ca, udah buruan sini."
"Oke oke sip." Mata Calina langsung tertuju pada tiga orang sahabatnya yang saat itu langsung berhambur ke arahnya dan memeluk dirinya erat.
"Calina sayangku, lama banget gak peluk kamu sayang," ucap Dita manja.
"Iya, ih makin semok aja lu Ca," ujar Vania.
"Loph you Calina jangan pergi pergi lagi ya," sambung Lupita agak lebay.
"Ho'oh. Kami tanpa lu hanyalah butiran debu," Dita menambahi.
"Kami gak bisa hidup tanpa lu," ucap Vania.
"Dih, baru juga empat bulan lalu kita ketemu dan tiap hari kita video call, jadi kalian jangan lebay deh ya," sanggah Calina melihat kekonyolan teman temannya yang terus saja mememeluk dirinya.
"Kalian parkir mobilnya dimana?" tanya Calina kemudian melangkah meninggalkan teman temannya yang masih berdiri ditempat semula.
"Kami bertiga naik taxi," teriak Dita.
"Naik taxi?"
"Iya Ca, jika bawa pak Fandy rencana kita bakal gagal," ucap Lupita sambil manyun dan menundukkan kepalanya.
Mata Calina menatap ke arah Vania, meminta penjelasan.
"Jadi Vania masih belum bisa nyetir juga?" tanya Calina.
"Aku takut nabrak Ca," ucap Vania.
"Haha alasan yang sangat klise, ya udah ayo ambil taxi." Calina melanjutkan langkah menuju parkiran beberapa taxi telah terparkir diikuti Dita, Vania dan Lupita.
Taxi berwarna biru yang ditumpangi keempat gadis itu meluncur meninggalkan bandara.
"Pit, lu dapet daftar 100 gadis yang gue minta kemaren kan?" tanya Calina.
"Dapet dong Ca, setelah menyogok karyawan papa aku dapet daftarnya dengan lengkap," jawab Lupita.
"Itu, daftar namanya buat apa sih?" tanya Dita.
"Itu untuk perbandingan aja, biar kita bisa tau kriteria wanita seperti apa yang mereka loloskan," jelas Calina.
"Hmmm, tapi aku gak mau menikahi tuan mudah aneh itu Ca," ujar Dita agak meringis ngeri.
"Yeee, pede lu ya. Lu pikir lu bakal terpilih?" ucap Lupita meledek Dita.
"Gue kan sudah punya Dion, jika dia tau gue ikut ajang itu dia pasti akan marah," ujar Dita dengan wajah memelas.
"Kapan sih pengumuman 10 besarnya?" tanya Calina.
"Nanti malam usai acara gala dinner," jawab Lupita.
"Ya udah lu ngalah aja nanti malam Dit, pakai aja baju mu yang paling jelek," ucap Lupita.
"Baiklah aku pakai daster mama dah haha."
"Gelo, walaupun elu ngalah tapi harus tetep hadir Dit, jika nggak personel kita kurang. Gada elu nggak lengkap, jadinya gak seru," ucap Vania.
"Kita ikut cuman untuk meramaikan, kita singkirkan para kompetitor trus serahkan pemenangnya pada Calina," ucap Vania lagi.
"Tumben lu pinter," kata Dita.
"Iya lah, gue yang bantu lu dapetin Dion, ya pasti pinter lah," jawab Vania.
"Haha, tapi Dion bukan Kama Van, lu bakal digilas ama tatapan dingin Kama dan bakal mati karena stres jika terus berada di dekat laki laki es itu haha," canda Lupita.
Suasana hening sejenak setelah tawa Lupita berakhir. Wajah Calina berubah menjadi datar, seolah bencana sudah hampir mendekatinya.
"Ca, emang lu harus ya dapetin pria es itu? Kita gak ingin lu kenapa kenapa," ujar Vania dengan wajah kesal.
"Iya Ca, kita nggak mau lu merana seumur hidup elu. Ingat, ketika elu sudah masuk ke keluarga itu, eLu gak bisa keluar lagi," sambung Dita.
"Aku baru bisa bahagia jika Ratu itu sudah meminta maaf pada ibu," ujar Calina datar.
"Ca, ingat. Jika kamu butuh sesuatu, kami selalu ada disamping mu," ujar Vania sambil memeluk Calina yang saat itu duduk disampingnya.
Aku hanya bisa masuk ke sana dan merusak kebahagiaan mereka seperti mereka merusak kebahagiaan keluarga ku.
Calina menerawang ke arah luar jendela. ArditaHouse apartemen yang akan ditempatinya sudah berada didepan matanya.
Seketika mobil taxi yang mereka tumpangi memasuki halaman luas apartemen dan menurunkan mereka tepat didepan lobby apartemen mewah itu.
Bagasi bawaan Calina di seret Dita memasuki apartemen. Canda dan tawa ketiga temannya itu penuh bergema disepanjang ruangan yang mereka lalui. Hinga akhirnya tiba dikamar 303 yang akan ditempati Calina.
Ruangan luas nan mewah lengkap dengan luxury furniture tertata rapih diruangan itu.
Setiap design telah diatur Dita sesuai kriteria ruangan yang dipesan Calina.
"Waahh, Dit. Soal design lu emang paling top markotop." Vania berjalan mengitari ruangan apartemen itu.
"Setiap kamar diapartemen ini emang didesign langsung oleh Dita sendiri. Jadi gak heran jika dia berikan kamar yang terbaik buat Calina," sahut Lupita.
"Thank's Dit, ini sudah lebih dari yang gue minta," kata Calina sambil berjalan mengelilingi ruangan demi ruangan disitu.
"Jika elu menikahi Kama, lu gak akan tinggal disini lagi Ca," kata Dita.
"Iya juga sih, setidaknya hingga beberapa minggu kedepan gue masih akan berada disini," ujar Calina.
"Lu yakin banget Ca bisa menang," ucap Vania polos.
"Gue kenal Kama lebih baik dari pada gadis gadis dalam daftar ini, gue pasti bisa," ucap Calina sambil memegang beberapa lembar file ditangannya.
"Didaftar itu ada Risha putri walikota musuh bebuyutan lu saat kuliah. Dan ada Amanda miss Artilyc tahun lalu yang masih muda dan fresh," ucap Lupita.
"Ya, beberapa orang putri dari pengusaha pengusaha papan atas juga ada didaftar itu. Tapi aku paling tau apa yang dibutuhkan keluarga Kama. Mereka mencari seorang tumbal yang akan dijadikan boneka dan mengurus setiap keperluan sang putra mahkota," ucap Calina.
"Artinya jika kamu terpilih maka kamu akan jadi putri kerajaan Artilyc yang akan hidup dibawah aturan ketat keluarga itu dong," kata Lupita.
"Kita lihat aja nanti," Calina tersenyum penuh percaya diri. "Aku akan melanggar setiap peraturan yang ada dikeluarga itu dan akan ku cerai kan Kama setelah mereka insaf."
"Hmmm, kita harus siap siap menjadi teman dari seorang putri kerajaan yang paling brutal dalam sejarah kerajaan Artilyc. Semangat!" ujar Vania.
Calina menatap wajah ketiga sahabatnya dengan seksama.
"By the way, untuk nanti malam kalian sudah ada persiapan?" tanya Calina.
"Oh iya, gak terasa udah sore. Dit minta resepsionist siapkan taxi dong," ujar Vania.
"Dua Dit," kata Lupita kemudian memeluk Calina dan Dita.
"Kita ngumpul disini jam enam pas ya gaes," teriak Dita pada Vania dan Lupita yang sudah berada diluar pintu.
"Ca, gue juga balik dulu. Oh ya, jika butuh sesuatu call ya." Dita ikut meninggalkan ruangan itu.
"Ok, thanks Dit," sahut Calina.
Ruangan kamar yang baru ditempati Calina tiba tiba berubah menjadi sepi.
Calina bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya dari rasa penat dan lelah.
Berendam dalam bath tub dengan wewangian aromatherapi cukup meredakan kepenatan Calina saat itu.
Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Sahabat sahabatnya mungkin akan segera tiba sebentar lagi. Calina mengambil sebuah gaun hitam bermotif bintang yang memang sudah disiapkan sebelumnya.
Beberapa saat kemudian...
"Ting tong."
Bel pintu berbunyi beberapa kali.
Calina bergegas mengenakan gaunnya kemudian menuju ke arah pintu.
"Tadaaa," teriak Vania dengan wajah penuh surprise. "Pasti gue tiba duluan," ujar Vania sembari berjalan masuk kedalam apartemen.
"Iya, bentar lagi mereka pasti dateng," jawab Calina sambil berjalan menuju meja rias yang berada tak jauh dari ranjang. Beberapa sapuan kuas pada wajah Calina membuat terlihat begitu sempurna.
"Gue bawa mobil Ca, pak Iwan dah gue suruh pulang. Jadi lu yang nyetir kan?" ucap Vania sambil ikut membenahi riasannya didepan cermin.
"Oke,"
Setelah Lupita dan Dita tiba mereka berempat langsung menuju acara gala dinner dihall utama kerajaan Artilyc.
🦋🦋🦋
Suasana pesta begitu meriah. Alunan merdu musik klasik yang diiringi seorang pianis ternama menambah romantis suasana malam itu.
Setelah melewati red carpet sepanjang 50 meter, keempat wanita itu tiba diruangan utama. Meja meja bundar berjejer mengitari ruangan besar itu. Hall di tengah terlihat plong dengan cahaya lampu sorot yang begitu menyilaukan.
Setelah mengisi daftar hadir dan mengambil nomor kempat wanita cantik itu duduk disebuah meja yang tak jauh dari pintu masuk.
"Apa kita nggak terlalu awal?" tanya Dita.
"Nggak, itu merupakan tambahan poin buat kita. Lu lihat beberapa orang berseragam hitam itu? Mereka telah siap dengan pulpen dan note di tangan mereka. Mereka akan menulis setiap tingkah kita. Dan lu lihat kamera kamera CCTV bertebaran dimana mana," Jelas Calina.
"Gila aja lu bisa detail seperti itu," ucap Dita.
"Mending kita duduk rapih bak putri bangsawan biar bisa masuk 10 besar," jawab Calina.
"Gue ogah ah duduk rapih rapih, biarin aja gak lolos," sahut Dita polos.
Para tamu mulai berdatangan. Ruangan makin terisi penuh berbagai wanita cantik dari berbagai kalangan.
"Pit, itu Risha kan?" tanya Dita.
"Yang mana?" jawab Lupita.
"Tuh yang baju merah." ucap Dita lagi.
"Waduh, makin bening aja dia," jawab Lupita.
"Ah paling paling oplas, dia kan demen tuh gaya k-popers," sahut Vania.
"Sudah stop ngobrolnya, ntar lagi acaranya dimulai, perbaiki cara duduk kalian," Calina duduk tegap menatap lurus kedepan.
Serbet makanan diletakkan rapih diatas pangkuan Calina. Dirinya tau persis seperti apa keluarga kerajaan itu. Sikap wanita bangsawan saat makan adalah hal yang paling disorot. Jika tidak, buat apa meja lengkap dengan peralatan makan disiapkan saat itu? Tidak seperti pesta pesta masa kini yang semua tamunya hanya berdiri sambil memegang minuman ditangan masing masing.
Bersambung...
(Dukung author dengan Like Vote dan Komentar ya . Biar author terus semangat 😘🙏🏻💪🏻)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Nurma sari Sari
menyimak
2022-12-17
1
Egepe Angel
ilustrasi Gaun nya... parah banget. untuk jamuan gala dinner itu minus banget.
2022-11-19
1
Topan Diaz Manik
maaf Thor bahasa lu,geu nya saya ga suka ya.secara novel ini bertema bangsa lain.
2021-12-12
1