Kerajaan Artilyc terletak dibagian selatan negara Artilyc. Bangunan mewah keemasan yang terletak diperbukitan tampak menjulang megah. Seluruh wilayah ibukota akan disajikan pemandangan indah bangunan itu dari setiap sudut kota.
Waktu hampir menjelang malam, para peserta yang lolos masuk sepuluh besar diundang langsung oleh sang ratu untuk bercengkrama sore hari dihalaman belakang istana.
Para peserta begitu antusias menyambut undangan sang ratu yang menurut mereka adalah calon mertua mereka.
Calina turut andil dalam acara tersebut.
Sang ratu terlihat begitu elegan dan sangat berwibawa. Mencerminkan kemewahan seorang wanita bangsawan. Selain para peserta terdapat beberapa undangan anak gadis dari kerabat kerajaan.
Calina hanya seorang wanita dari kalangan rakyat biasa. Kastanya rendah karena dirinya hanyalah anak seorang petani. Saat itu setiap wanita bergerombol berbincang dan bergaul baik satu dengan lainnya terkecuali Calina. Dirinya seperti tak dianggap sama sekali.
Calina menatap beberapa gadis yang adalah saingannya. Sang Ratu memperlakukan mereka begitu baik terlebih Risha anak dari walikota saat itu.
Cangkir minuman cocktail dalam genggaman tangannya diteguk beberapa kali. Mengingat dirinya pasti akan kalah, saat itu Calina berniat untuk menyerah..
Calina hendak meminum sebanyak banyaknya cangkir cocktail dimeja itu, namun saat hendak membalikkan badan Calina malah menabrak sang ratu.
"Ah, yang mulia. Maaf hamba tak mawas diri dan tak memperhatikan langkah hamba," ucap Calina sambil membungkuk.
"Kamu pasti Calina, berdirilah," ucap sang ratu.
"Terimakasih atas kemurahan hati yang mulia, sudi menerima maaf hamba."
"Kasta mu adalah yang paling rendah disini. Kamu seorang anak yatim piatu. Ayahmu hanyalah seorang petani, dan ibumu pernah menjadi pelayan istana sebelum meninggal," ucap sang ratu blak blakan namun penuh wibawa.
Calina hanya berdiam, ucapan sang ratu agak merendahkan dirinya saat itu. Namun pikirnya, memang itulah kenyataannya.
"Namun penilaian kepribadian kamu adalah yang paling tinggi diantara semua gadis disini. Kamu adalah wanita yang paling dewasa dan mandiri. Kamu tampil begitu elegan dan mampu menutupi latar belakangmu. Walaupun dari kasta rendah namun pendidikan dan pekerjaan mu kini sangat baik. Bahkan kamu begitu terkenal dinegara Walmingham. Tapi yang kami cari disini adalah wanita yang mampu menunjang karir sang putra mahkota. Jika itu terlalu berat untuk mu, pintu keluar masih terbuka lebar saat ini," lanjut sang ratu.
Entah itu sebuah saran atau mungkin sebuah hinaan, namun secara tak langsung ratu telah mengusirnya dari situ.
"Bagaimana yang mulia tau hamba tidak bisa menunjang karir yang mulia putra mahkota?" tanya Calina penuh hormat.
"Karena disini ada putri putri dari berbagai orang tersohor dinegri ini. Putri pengusaha dan para bangsawan ikut dalam kompetisi ini, jelas saja anda tidak akan tersingkir," jelas sang ratu.
"Yang mulia. Hamba yang rendah ini bisa masuk hingga sepuluh besar. Apakah yang mulia khawatir hamba akan maju hingga ke 2 besar. Yang mulia terlalu takut wanita rendah ini yang akan terpilih?" tanya Calina lantang.
"Rakyat jelata memang selalu memilik percaya diri berlebih. Haha kamu bisa berhayal setinggi mungkin. Hati hati saat terjatuh rasanya akan sangat menyakitkan," ucapan ratu terdengar marah namun tetap berwibawa.
"Saya rakyat jelata namun perikemanuasiaan saya lebih tinggi daripada anda yang mulia! Buat apa martabat yang hanya seperti sebuah topeng untuk menutupi kejelekan didalmnya?" Saat itu juga Calina melepas gelas kosong dalam genggaman nya kemudian meninggalkan sang ratu.
Langkah Calina semakin dipercepat, bahkan Calina sedikit berlari karena ingin secepatnya keluar dari taman belakang istana itu.
🍸🍸🍸
Sementara itu dilantai 5 bangunan utama yang mengarah ke taman belakang istana.
Kama sedang memperhatikan tingkah para gadis gadis dan juga ibunya.
Sebuah telescope kecil dalam genggaman nya mengamati sikap ibunya terhadap Calina. Begitu Calina berlalu dari taman, Kama langsung melepas telescope ditangannya kemudian mengejar Calina.
Kama berlari cepat menuju lift sebelum Calina tiba diparkiran. Tapi begitu tiba di halaman parkir, kama tak menemukan sosok Calina.
Aku terlambat. Gadis itu telah pergi, dia telah menyerah!
Saat Kama hendak membalikkan badan, sosok Calina muncul dari balik tanaman bonsai dipinggir parkiran.
"Ouugghh," pekik Calina. Kepalanya menghantam badan kama.
Tanpa sadar, refleks tangan Kama menarik Calina ke dalam dekapannya. Dalam Jarak yang begitu dekat, sentuhan bibir diantara keduanya tak bisa dihindarkan lagi.
Kama terkejut bukan main, wajahnya berubah menjadi pucat. Dengan begitu panik Kama berlari meninggalkan Calina yang masih berdiri diparkiran. menatapnya penuh heran.
Seharusnya yang lari dan marah itu saya, kamu telah mencuri ciuman pertamaku.
"Yang mulia, maafkan saya," teriak Calina sambil mengacak ngacak rambutnya hingga terlihat begitu berantakan. "Bodohnya aku, pria es itu pasti sangat jengkel telah mencium seorang wanita kasta rendah sepertiku,"
Calina masih enggan beranjak pulang, mata nya terus mencari disekitar rerumputan. Bros keberuntungan peninggalan neneknya terjatuh disekitar taman itu.
Kama pergi terburu buru. Apa dia marah? Aku sebaik nya balik dulu sebelum pengawal Kama menyeretku ke dalam tahanan.
Calina meninggalkan Istana kerajaan itu dengan penuh kekecewaan. Dirinya hanya bisa pasrah, niatnya awalnya ke istana itu sudah gagal.
💋💋💋
"Harley.. harley..," teriak Kama begitu tiba diruangannya. Wajahnya begitu pucat, panik dan detak jantungnya berdetak begitu cepat.
"Tuan? Ada apa? Kenapa anda begitu panik? tanya Harley kebingungan atas tingkah tuannya.
"Harley, ambilkan kotak obatku, ta ta ta di saya menabrak...," ucap Kama terbata bata.
"Tenangkan dirimu dulu tuan, tarik nafas, hembus, tarik lagi, hembuskan lagi."
Kama mengikuti setiap yang dikatakan Harley. Setelah beberapa tarikan nafas panjang memenuhi rongga parunya sudah membuatnya rilex.
"Apa saya masih perlu mengambil kotak obat tuan?" tanya Harley.
Kama mengangguk, "Ya sebelum terlambat. Ambil sekarang Harley," ucapan Kama masih terdengar panik.
"Memangnya apa yang terjadi dengan tuan?" tanya Harley bingung.
"Tadi saya menyentuh wanita," Saya tidak hanya menyentuhnya, tapi menciumnya. Kama bergidik ngeri membayangkan kejadian barusan.
"Tapi anda baik baik saja tuan," ucap Harley sambil menarik tuannya ke hadapan cermin.
"Oh ya?" Kama meraba raba wajahnya sambil bergeser lebih dekat ke cermin.
"Mungkin anda sedikit panik jadi anda terlihat begitu pucat," Harley membawa Kama duduk di sebuah kursi kemudian memberikannya segelas air putih. "Apa anda yakin anda baru saja menyentuh seorang wanita?" tanya Harley lebih jelas.
Kama membayangkan kejadian itu lagi kemudian menganggukkan kepalanya.
"Apa dia benar benar seoarang wanita?" tanya Harley.
"Tentu saja dia wanita, apa ada seorang wanita yang mampu memalsukan identitasnya dalam daftar itu?" tanya Kama.
"Jadi yang anda sentuh adalah peserta kompetisi? Apa anda yakin telah menyentuh gadis itu?" tanya Harley ingin meyakinkan lebih jelas.
"Tentu saja. Bahkan..." Kama memegang bibirnya. "Apa, apa saya sekarang sudah sembuh? Jelas jelas saya bersentuhan dengannya. Tapi tak ada reaksi apapun," ucap Kama sedikit bingung.
Harley berdiam sejenak. "Kita hanya bisa tahu jika tim medis mendiagnosa tuan benar benar sudah sembuh, jika tuan penasaran besok konsultasi dengan dokter Bima biar diteliti lebih jauh lagi," saran Harley.
Perasaan panik Kama berubah menjadi rasa penasaran. Penasaran akan alergi akutnya yang tiba tiba tak kambuh dan penasaran akan sosok Calina, wanita yang telah menciumnya.
Untuk pertama kalinya Kama tidur dengan perasaan bahagia. Seumur hidupnya akhirnya ada secerca harapan baginya untuk bisa sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Keesokan harinya kama sudah tiba dirumah sakit Grand Artilyc Hospital. Rumah sakit khusus yang didirikan ayah Kama untuk penyembuhan Kama. Namun akhirnya rumah sakit tersebut sudah dibuka untuk umum dan menjadi rumah sakit terbaik didunia.
Tim dokter yang bertugas dirumah sakit itu merupakan dokter dokter terbaik yang sengaja didatangkan dari seluruh dunia. Dengan fasilitas kelas atas yang serba modern menjadikan rumah sakit itu penyumbang kekayaan yang lumayan besar bagi keluarga kerajaan.
Diruangan yang penuh peralatan peralatan canggih, Kama sudah berbaring diatas sebuah ranjang berwarna putih. Mesin scan, oksigen, dan berbagai perlengkapan medis sudah disiapkan untuk menutup kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Seorang staf dokter wanita mendekati Kama kemudian menyentuh lengannya. Beberapa saat tubuh Kama berubah menjadi merah. Rasa panas dan terbakar disekujur tubuhnya, membuatnya mengerang kesakitan hingga akhirnya pingsan.
Tim dokter telah siap dengan segala keperluan untuk menyelamatkan Kama sekali lagi. Seperti tahun tahun sebelum nya. Berbagai eksperimen pengobatan telah dilakukan dan akhirnya Kama hanya akan tersiksa dalam rasa panas yang membuatnya harus berjuang melawan maut untuk dapat sembuh dari penyakitnya.
Setelah dua hari terbaring lemah dirumah sakit, Kama akhirnya mulai membuka matanya.
Orang yang pertama ditatapnya adalah kedua orang tuanya. Ibunya berdiri disamping ranjangnya dengan wajah bahagia sambil meneteskan air mata.
"Kama, jangan lakukan hal ini lagi. Ibu nggak mengijinkan kamu mengambil resiko seperti ini. Ibu nggak ingin kehilangan kamu nak," ucap ibunda ratu dengan wajah sedih.
"Calina, aku ingin gadis itu," ucap Kama dengan suara begitu lemah.
Bersambung...
(Jangan lupa tinggalkan Like dan komentarnya ya 😊)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Nurma sari Sari
sekolah tinggi bahkan sdh menjadi dosen dan model, diusia yg sdh 27 th Carlina baru merasakan ciuman untuk yg pertama kalinya ???? 🤔
2022-12-17
1
༂𝑶𝒑𝒑𝒂👑ˢQ͜͡ᵘⁱᵈ༂
usia 27 tahun , calina dan ciuman pertama🤔
2021-07-21
1
shyme
percintaan dalam istana 😍
2021-03-19
3