Menjelang siang Calina terbangun dari tidurnya.
Jari jemarinya mengucek ngucek matanya sambil berjalan menuju lemari pendingin.
Sebotol air mineral berhasil masuk semua kedalam perutnya.
Rasa keliyengan membuatnya harus merebahkan diri disebuah sofa panjang ditengah ruangan itu.
"Nona, anda baik baik saja?" ucap Rosa yang baru saja tiba diruangan itu.
Rosa segera keluar sejenak dari ruangan itu kemudian kembali lagi dengan segelas susu hangat dan dua lembar roti dipiring.
"Nona sarapan dulu," Rosa menyodorkan nampan berisi sarapan ke hadapan Calina. "Pasti nona minum terlalu banyak semalam. Iya kan?" tanya Rosa.
"Saya minum tapi nggak banyak Sa," jawab Calina.
"Bagaimana bisa nona pulang dalam keadaan tak sadarkan diri semalam. Gimana jika terjadi apa apa dengan nona saat nona mabuk seperti itu," ucap Rosa.
Calina mencoba mengingat kembali kejadian semalam.
"Begitu keluar dari hotel Starla.. ya sepertinya saya tertidur di mobil Kama," ucap Calina.
"Yang mulialah yang menggendong nona masuk semalam," ucap Rosa.
"Apa?" Wajah Calina mengernyit mencoba mengingat. "Memang gue nggak ingat bagaimana gue turun dari mobil semalam sih. Apa dia yang membawaku masuk?"
"Tentu saja, Kata tuan nona mabuk berat,"
"Nggak, gue nggak mabuk Sa. Gue cuman kelelahan trus ketiduran deh," bantah Calina.
"Tapi aroma nona sangat bau alkohol, bahkan sekarang badan nona masih bau alkohol."
"Apa iya?" Calina mengendus aroma tubuhnya sendiri. "Biasanya sepuluh gelas gak bakal bikin gue mabuk loh," sanggah Calina.
"Apa? Nona minum sepuluh gelas? Dan nona masih menganggap itu kurang? ckckck," decak Rosa tak menyangka ternyata nonanya itu adalah seorang alkoholik. "Sebaiknya nona mandi sekarang. Sejak kemaren pagi Nona nggak mandi. Bahkan nona pergi ke party semalam tanpa mandi." Rosa menarik Calina dari posisi rebahan.
"Jadi sudah hampir dua hari dia nggak mandi?" ucap Kama tiba tiba dari arah pintu.
"Baru sehari." Calina berusaha membenarkan dirinya.
"Tapi sekarang sudah hampir jam 12," kata Kama.
"Trus kenapa kalau gue nggak mandi seminggu? Urusan elu apa?" Tanya Calina kasar.
Rosa yang melihat tingkah kasar majikannya langsung berlalu dari ruangan itu. "Saya ke kamar siapkan air mandi untuk nona," ucap Rosa.
"Kamu kenapa jadi tidak sopan seperti ini? Saya kan hanya berkata sesuai dengan kebenaran yang ada," ucap Kama dengan mimik heran.
"Bukannya sudah gue bilang, diwilayah gue. Harus ikut peraturan gue? Ya kalau gue kasar ya terserah gue lah," ucap Calina kasar. namun dalam hati nya sedikit was was.
Apa aku terlalu kasar? Bagaimana jika dia marah kemudian mengurungku diruangan gelap.
"Logaritma bicara mu sangat jauh dari sopan. Bahasa yang kamu gunakan itu bahasa pasar yang sama sekali tidak menghargai orang," ucap Kama.
Apa dia marah?
"Selesai makan, segera ke ruangan ibu. Dia sudah menunggumu sejak pagi," ucap kama begitu melihat dua lembar roti dan segelas susu dihadapan Calina.
"Baiklah," ucap Calina menurut dengan intonasi yang lebih lembut.
Calina meminum habis susu dalam gelasnya kemudian melahap habis sarapan siang rotinya.
Makan siang bersama bunda ratu. Pasti bakal dapat pencerahan, omelan, dan kata kata mutiara lagi.
Calina pun segera mandi berpakaian cantik kemudian menuju kediaman ibunda.
Begitu tiba dikediaman ratu, sang ratu sudah tidak berada ditempat. Seorang pelayan wanita mempersilahkan Calina menunggu sejenak diruangan tamu. Dengan rasa penasaran yang begitu besar akhirnya Calina memberanikan diri bertanya.
"Yang mulia ratu kemana?" tanya Calina.
"Beliau sedang diruang makan siang sedang menjamu tamu bersama Raja dan putra mahkota," jawab pelayan itu.
Tamu siapa yang mereka jamu? Apa mereka tak mengijinkan aku bergabung bersama? Pikir Calina.
Rosa, cek siapa tamu yang dijamu Kama dan ibunya saat ini. Pesan singkat terkirim ke posel Rosa.
Baiklah nona. Balas Rosa.
🍲🍲🍲
Diruang makan istana...
Odette Helshing putri bungsu Duke Edmound Helshing makan siang bersama Ratu dan Kama. Usai makan siang ketiga nya berbincang begitu akrab membahas berbagai hal. Odette sejak kecil dikabarkan adalah calon putri mahkota terkuat yang akan mendampingi Kama menjadi penerus ayah dan ibunya. Namun karena penyakit yang diderita Kama membuat Odette enggan mendekati Kama bahkan menyentuhnya sedikitpun.
Penyakit yang diderita kama memanglah sebuah rahasia besar. Hanya orang orang tertentu diistana yang tau hal itu termasuk keluarga Helshing. Odette sengaja puluhan tahun menempuh pendidikkan kedokteran hanya untuk dapat menyembuhkan Kama.
Mendengar cerita dari ratu, penyakit Kama ada peluang untuk sembuh. Odette begitu bersemangat dan langsung kembali dari negri kangguru tempatnya belajar dan bekerja.
"Kama, selamat," ucap Odette sambil mengangkat gelas ditangannya. Gerakan Odette gemulai, tutur katanya lembut serta penuh wibawa.
"Selamat? Selamat atas pernikahanku?" tanya Kama.
Odette mengangguk. "Ya dan selamat karena telah mendapatkan seorang pendonor yang tepat."
"Ide mencari jodoh buat kamu itu adalah ide Odette loh," ucap Ratu dengan senyuman.
"Ya, diantara jutaan wanita diluar sana pasti ada satu orang yang DNA dan RNA hampir mirip dengan mu. Dan terbukti akhirnya wanita itu adalah Calina." jelas Odette.
"Bagaimana jika yang saya nikahi waktu itu bukan Calina?" tanya Kama.
"Saya berencana mencangkokkan stemcell mu ke dalam wanita itu kemudian menanam stemcell baru wanita itu kembali kedalam dirimu," ucap Odette yang saat itu gelarnya adalah seorang profesor genetika paling ternama didunia kedokteran.
Jadi pernikahanku memang hanyalah untuk mencari seorang tumbal yang akan dijadikan kelinci percobaan. haha.
"Nah bagaimana dengan kasus Calina? Aku bisa smenyentuhnya," tanya Kama.
"Saya akan mengambil sampel darahnya, saya sangat yakin kalian memiliki kecocokan DNA. Stemcell sumsum tulang belakangnya akan langsung dicangkokkan. Peluang berhasil operasinya adalah 99%," jelas Odette.
"Jadi kapan hal itu bisa dilaksanskan?" tanya Ratu seolah tak sabar.
"Yang mulia sabar dulu sejenak, saya belum mengurus ijin praktek saya. Dan percobaan genetik itu harus diuji penuh ketelitian, jadi butuh waktu yang lumayan panjang," jelas Odette.
"Saya tak sanggup lagi berada dibawah atap yang sama dengan wanita itu, segera singkirkan dia setelah operasi itu berhasil," ucap Ratu.
"Dengan bantuan tim dokter profesional Kama, pasti tak membutuhkan waktu lebih lama dari kasus kasus lainnya. Kami tim dokter akan bekerja sebaik mungkin dan secepat mungkin," kata Odette sedikit menangkan Ratu Sophia.
Perbincangan serius dimeja makan berlangsung berjam jam. Hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore.
"Saya mohon pamit, hari ini saya masih harus mengirim sebuah laporan ke rumah sakit tempat saya bekerja," ucap Odette.
"Apa nggak sebaiknya kamu nginap disini?" tanya Ratu.
"Tidak yang mulia, bagaimana penilaian orang terhadap saya. Bagaimana pun juga saya adalah tunangan putra mahkota. Menginap ditempat pengantin baru bukannya sangat tidak etis buat saya."
"Haha, ya. Kamu wanita yang sangat masuk akal, Kama antar Odette pulang," ucap Ratu.
"Saya membawa seorang sopir yang mulia, Nanti saya akan mampir lagi kesini untuk menyapa yang mulia raja beberapa hari lagi," ucap Odet.
"Oh ya, yang mulia raja sedang berada di Monaco. Baru saja terbang pagi tadi. Mungkin beliau kembali 3 hari lagi," jelas Ratu.
Setelah berpamitan Odette memeluk ratu Sophia kemudian berlalu dari ruangan itu.
"Dalam hati ibu, menantu ibu yang sebenarnya adalah Odette," ucap Ratu sepeninggal Odette.
"Apa ibu harus mengatakannya sejelas itu? Kama tau dalam hati ibu hanya ada 1 wanita didunia ini," ucap Kama kemudian mengantar ibunya ke kediamannya.
Calina masih saja menunggu diruangan itu.
"Oh ya bu, ternyata ada Calina." bisik Kama begitu melihat Calina.
"Hadeh, melihat gadis ini. Rasa bahagia ibu langsung hilang," ucap Sophia kesal.
Calina segera bangkit dari duduknya ketika sang ratu tiba diruangan itu.
"Yang mulia, hamba datang untuk mengunjungi yang mulia," ucap Calina.
"Ya." Ratu mengambil posisi duduk berjarak paling jauh dari Calina. Sedangkan Kama duduk diantara keduanya.
"Oh ya. Saya hanya minta saat berada didepan banyak orang. Jaga lah sikap mu. Kamu pikir, minum alkohol dan pulang dalam keadaan mabuk sangat baik untuk reputasimu?" bentak sang Ratu.
"Dan ingat gaya berpakaian, model rambut, jangan sampai terlihat begitu berantakan. Serta tertawa saat bersama orang asing seharus nya mulut ditutup." ucap ratu mencari cari kesalahan Calina.
"Bu, sabar," sela Kama.
Apa ibu menyuruh orang mengikuti kami semalam? Pikir Kama.
"Maaf yang mulia," ucap Calina sambil menunduk.
"Orang rendahan memang sulit dididik, Kirim kan lagi seorang guru kepribadian ke kediaman putri. Buang semua baju baju buruknya, ajari dia menjadi wanita yang benar benar sopan?" ucap Ratu pada pelayan pribadinya.
Setiap perbuatan orang berderajat rendah sepertiku pasti selalu salah dimata orang terhormat seperti mereka. Ternyata begini lah rasanya, perasaan tak dianggap benar benar menyakitkan.
"Bu, sebaiknya ibu beristirahat. Kama akan minta pelayan membawakan coklat panas buat ibu. Biar Kama yang mengurus Calina," bujuk Kama pada ibunya sambil mengantar ibunya menuju kamarnya.
"Jangan terlalu lembek pada gadis itu, atau dia akan menerkam mu," ucap Ratu.
Kama kembali setelah membawa masuk ibunya.
"Ayok," ajak Kama.
Calina berjalan mengikuti dibelakangnya. dirinya hanya diam tak berkata sepatah katapun.
"Besok guru estetika akan mulai datang ke kediamanmu pukul 10 hingga pukul 12 siang. Serta seorang designer pakaian akan mengambil ukuran badan mu nanti malam," ucap Kama.
"Semalam saya tidak mabuk, saya hanya terlalu capek hingga tertidur di...," Calina tak melanjutkan kata katanya.
"Sudah, jangan bahas itu lagi." uacapan Kama datar tanpa skspresi apapun pada wajahnya.
"Seminggu kedepan kamu akan mulai beraktivitas, yayasan amal kerajaan akan menugaskan kamu mengunjungi beberapa tempat. Kamu bisa minta bantuan Rosa atau Harley jika butuh sesuatu," jelas Kama.
Mendekati kediaman mereka, Calina malah berpaling ke arah dapur.
"Kamu mau kemana?" tanya Kama.
"Saya akan ke dapur, saya sangat lapar." ucap Calina.
"Tapi Rosa bisa mengantarkan makanan keruangan kamu, kamu tinggal bilang makanan apa yang ingin kamu makan," ucap Kama.
"Saya ingin melihat langsung menunya didapur. Saya nggak ingin terus menyusah kan Rosa," jawab Calina.
"Ya sudah terserah kamu," Kama melanjutkan langkahnya berpaling dari arah tujuan Calina.
Ilustrasi Odette Helshing.
Bersambung...
(Happy New Year. Semoga tahun ini kita dipenuhi keberkahan, rezeki yang berlimpah serta kebahagiaan. Amin. btw, semoga puas dengan ilustrasi dari saya ya 😊. Like like like)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
༂𝑶𝒑𝒑𝒂👑ˢQ͜͡ᵘⁱᵈ༂
01.02 wita masih tetap seti
2021-07-22
1
Si Bungsu
hai kak
10 like dulu ya kak 😅
di tunggu feed back nya di novel Aku , Dia Rahasia ya kak 👋☺️
2021-05-06
1
Diana Lestari
baru tau buat cerita diistana tapi bahasanya lue gue😄😄😄
2021-05-03
3