Desas Desus Istana

Usai mendapatkan seporsi makanan lezat, Calina kembali ke kediamannya setelah membuat seisi dapur kacau. Jika bukan Rosa yang datang menjemput Calina didapur, mungkin dia sudah memasak makan malam untuk seluruh istana.

"Ngapain coba nona didapur? Jika ketahuan ratu pasti dia akan sangat marah," ucap Rosa.

"Saya hanya ingin sedikit membantu sekaligus belajar masak, emang nggak boleh?" ujar Calina.

"Itu pekerjaan koki yang menyiap kan makanan untuk nona. Jika nona yang masak, apa para koki itu harus dipecat?" tanya Rosa.

"Ya nggak sih, aku hanya merasa bosan tak melakukan apapun seharian Sa." ucap Calina sambil menatap keluar jendela. Menatap taman bunga indah ditaman itu menghadirkan sebuah ide dalam benak Calina.

"Aha, saya bisa menanam bunga. Akan ku buat tamanku sendiri disitu," ujar Calina sambil menujuk halaman kosong disamping yang biasa digunakan Sebagai parkiran.

"Nona ada ada aja, Itu tempat parkir tuan non," ucap Rosa.

"Bukankah dia memilik garasinya sendiri? Ngapain butuh tempat parkir itu lagi?" ucap Calina sembari berjalan meninggalkan Rosa.

"Nona mau ke mana?" tanya Rosa.

"Aku ingin ketemu Kama," jawab Calina sambil berlalu memasuki pintu pembatas kedua ruangan itu.

"Yang mulia. Yang mulia?" panggil Calina.

Mendengar suara Calina, Kama segera keluar dari ruang bacanya.

"Ya," sahut kama singkat.

"Aku ingin menggunakan lahan parkirmu." ucap Calina.

"Untuk apa?" Wajah Kama menatap heran.

"Akan ku jadikan sebuah taman bunga."

"Apa bunga bunga yang tumbuh ditaman masih kurang buat kamu?" tanya Kama lagi.

"Aku, aku hanya ingin membuat taman milikku sendiri."

"Tapi..." Kama berpikir sejenak. "Baiklah. Harley, bongkar taman depan untuk dijadikan parkiran," perintah kama.

"Baik tuan," jawab Harley.

"Dan, aku punya satu permintaan lagi," ucap Calina.

"Lagi?"

"Aku ingin akses ke dapur, aku ingin belajar masak disana. Tadi saat aku ingin masak tapi aku malah diusir dari sana," ucap Calina.

"Harley, beritahu orang dapur. Jangan ada yang mengusir putri saat dia ingin berada didapur. Ini adalah perintah dari putra mahkota," ucap Kama.

"Dan?..." ucap Calina sedikit ragu.

"Ada lagi?" tanya Kama sedikit jengah.

"Aku ingin memelihara seekor kucing, bisa?" tanya Calina.

Kama terdiam.

Ibu paling membenci kucing, bagaimana jika ibu tau Calina memelihara kucing. Ibu pasti akan marah dan semakin membencinya.

"Nggak bisa, nggak boleh ada binatang peliharaan diseluruh istana ini." ucap Kama.

Harley menggelengkan kepalanya ke arah Calina, pertanda permintaannya tak akan pernah dikabulkan.

"Ya sudah, aku ganti dengan pelihara ikan bisa kan?" tanya Calina.

Kama menatap wajah Calina. Ide dari otak wanita ini selalu diluar bayangannya.

"Baiklah, aku akan pesan sebuah aquarium buat kamu," ucap Kama menuruti.

"Jangan," bantah Calina. "Aku akan membuat aqua scape milikku sendiri."

"Ya baiklah. Terserah kamu," ucap Kama sambil mengangguk. "Catat semuah bahan yang kamu perlukan, biar Harley yang pesan."

"Terimakasih yang mulia," Ucap Calina sambil membungkuk kemudian bergegas keluar dari pintu pembatas diruangan itu.

"Ada apa dengan gadis itu? Beberapa hari diistana apa bisa membuatnya kurang akal sehat? Memasak, berkebun, dan beternak?" Kama sedikit tak mengerti.

"Haha," tawa Harley terdengar pelan ditelinga Kama.

"Apakah itu lucu?" tanya Kama.

"Saya hanya melihat nona Calina sedikit berbeda dari gadis gadis lain," kata Harley.

"Ya, asal dia tidak membuat kekacauan dengan hal hal konyol yang akan dilakukannya," ucap Kama kemudian kembali masuk ke ruang bacanya.

Keesokan pagi, pukul 6 Calina sudah mulai melakukan kegiatan disamping rumah persis didekat jendela besar. Perlahan namun pasti Calina membuat taman miliknya sendiri sebagai pengisi waktu saat senggang.

Pukul 10 hingga pukul 11 Calina akan belajar kepribadian bersama seorang guru. Menurutnya hal itu hanya membuang buang waktu. Tapi atas permintaan sang ratu, Calina terpaksa menurut.

Seminggu berlalu, dengan ditemani Rosa. Taman yang dikerjakan Calina sudah hampir selesai. Bunyi suara tawa Calina dipagi hari menarik perhatian Kama.

"Taman apa yang kamu buat? Hingga membuatmu begitu gembira?" tanya Kama sambil menguap pertanda masih mengantuk.

"Maaf yang mulia, suara kami terlalu besar," ucap Rosa.

Kama menatap hasil yang dikerjakan Calina. "Ya lumayan, mungkin saat bunganya tumbuh makin subur, taman mu ini akan terlihat semakin cantik."

Calina tersenyum. Wajah dan badannya terlihat sangat kotor. Lumpur dan tanah menempel ditangan dan hampir sebagian badannya.

"Kamu terlihat begitu kotor, kamu hanya akan membuat ibu semakin tidak menyukaimu jika dia melihat dirimu seperti ini," ucap kama sedikit mengernyitkan dahinya. "Oh ya, nanti siang kita akan ke kantor yayasan. Kegiatan mu nanti siang adalah mengunjungi anak anak yatim dipanti asuhan Long Live."

"Baik yang mulia," jawab Calina.

Sepeninggal Kama, Calina melanjutkan kembali kegiatan yang dilakukannya.

Sejam kemudian..

"Nona, yang mulia ratu mencarimu," ucap Rosa yang baru saja tiba dengan segelas air untuk Calina.

"Dimana?" tanya Calina.

"Diruangan putra mahkota."

"Oke, aku ke situ."

"Apa nona nggak membersihkan tangan terlebih dahulu?"

"Buat apa?"

Calina bergegas menuju ruangan tamu Kama.

"Yang mulia mencariku?" tanya Calina.

"Apa itu yang menempel ditangan mu?" tanya ratu sambil begidik jijik.

"Saya sedang menanam bunga dihalaman samping," jawab Calina.

"Ah, saya tidak betah disini. Tolong sampaikan ke wanita kotor itu paketan makanan itu. Dan bilang jangan sembarangan membeli makanan dari luar." ucap Ratu sambil menutup hidung dan berjalan meninggalkan kediaman putranya.

"Maaf, saya lupa cuci tangan," ucap Calina cuek.

"Apa kamu sengaja membuat ibu marah?" tanya Kama dengan nada sedikit keras. "Sebagai wanita kenapa kamu tidak mencoba membuatnya sedikit menerima keberadaanmu."

"Maaf," ucap Calina singkat. Namun dalam hatinya dia tak peduli soal pendapat Ratu mengenai dirinya.

"Itu kiriman makanan dari hotel Starlight, sudah terbuka. Karena setiap barang yang tiba diistana harus diperiksa isinya terlebih dahulu," jelas Kama.

"Ah ya, itu pasti otak otak dari Starla," ucap Calina.

"Wanita pemilik hotel itu?" tanya Kama.

Calina mengangguk. "Otak otak dari hotel itu rasanya sangat lesat. Apa yang mulia ingin mencoba nya?" tanya Calina sembari membuka kotak diatas meja.

"Biar saya ambil sendiri, tangan kamu...," ucap Kama sambil memasukkan sepotong daging ikan itu ke mulutnya.

"Bisa kah juga saya." Calina membuka mulutnya. Kama langsung memasukkan sepotong lagi ke dalam mulut Calina.

"Seingat saya dahulu saya sering makan ini, tapi entahlah, koki yang membuatnya mungkin telah diganti," kenang Kama.

Yang mebuat otak otak buat kamu itu adalah mama saya. Kamu nggak mungkin ingat kenangan bersama orang orang rendah seperti kami?

"Saya balik dulu, makanannya buat yang mulia saja." Calina meninggalkan Kama yang masih mengunyah makanan dimulutnya.

"Rosa," teriak Calina.

"Ya non,"

"Tolong siapkan air mandi,"

"Nona," panggil Rosa mendekati Calina.

"Ya? Serius banget muka lu?"

"Saya baru dapet info dari pelayan dikediaman yang mulia ratu," ucap Rosa begitu serius. "Ternyata wanita yang sering mengunjungi yang mulia ratu adalah nona Odette putri dari Duke Edmound," jelas Rosa.

"Duke Edmound itu yang mengiring ku dipernikahan itu?"

"Iya, Odette Helshing putri bungsu dari Duke Edmound. Dan ternyata nona Odette itu adalah tunangan tuan Kama sejak kecil," jelas Rosa.

Calina berpikir sejenak. "Jika mereka sudah dihodohkan kenapa mereka tidak menikah? Apa mereka sudah putus."

"Putus bagaiamana? Tuan Kama dan nona Odette setiap hari bertemu. Semalam mereka makan malam bersama yang mulia raja dan ratu," ujar Rosa.

Ada permainan apa ini? Pikir Calina.

"Nona tenang aja, saya akan terus mengumpulkan informasi. Nona harus tetap semangat, jangan berputus asa. Jangan biarkan pangeran direbut oleh pelakor itu," ucap Rosa dengan gerakan tangan dikepal..

"Apa apaan sih ngasih info kurang lengkap. Sini berikan poselku," ujar Calina.

"Tapi tangan nona?"

"Ya udah, kamu buka profil Odette disitu," pinta Calina.

Dengan penasaran yang begitu tinggi Calina akhirnya merebut ponsel dari tangan Rosa dan membaca setiap profil Odette.

"Dia seorang dokter dari Negri Austalia. Sudah menempuh pendidikan S3 bidang Genetika dan mendapat gelar profesor pada usia 26 tahun. Usianya 27 juga. Tapi disini nggak ada keterangan dia adalah tunangan putra mahkota?" tanya Calina.

"Anda tahu sendiri desas desus didalam istana tertutup rapat oleh tembok yang sangat tebal. Nggak ada satupun berita yang bakal bocor keluar, tapi Rosa yakin info yang Rosa dapat ini solid," ucap Rosa mantap.

Ya, seperti kematian mama. Tak ada yang dapat membuktikan bahwa mama meninggal demi menyelamatkan nyawa Kama. Diriku tak mampu menuntut keadilan yang didalam istana ini, malahan aku ditendang keluar dari negara ini.

"Non, nona. Eh malah melamun. Nona mandi aja dulu. Sebelum jam sepuluh sudah harus siap ." ucap Rosa.

"Ya ya ya. Aku mandi," Jawab Calina kemudian menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badan dari debu tanah yang masih menempel..

Kalian akan menyesal telah mengijinkan masuk ke istana ini! Aku akan membuka aib kalian ke masyarakat.

ilustrasi Calina Sanders

Bersambung...

(Jangan lupa tinggalkan like.)

Terpopuler

Comments

༂𝑶𝒑𝒑𝒂👑ˢQ͜͡ᵘⁱᵈ༂

༂𝑶𝒑𝒑𝒂👑ˢQ͜͡ᵘⁱᵈ༂

01.19 wita

2021-07-22

1

Windy Veriyanti

Windy Veriyanti

Semangat Calina!!! ✊

2021-03-31

2

shyme

shyme

Abis baca jejak ku tinggal 👣👣👣

2021-03-22

2

lihat semua
Episodes
1 Aku Calina
2 Kama El Barrak
3 Serangan Panik
4 Gadis Pilihanku
5 Gadis Pilihanku 2
6 Anggota Baru Keluarga Kerajaan
7 -1 Hari Pernikahan
8 Hari Pernikahan
9 Hari Pernikahan 2
10 Rasanya Tak Dianggap
11 Desas Desus Istana
12 Arti Seorang Teman
13 Awal Pertemanan
14 Awal Pertemanan 2
15 Belenggu Istana
16 Salju Pertama
17 Istana Dingin
18 Istana Dingin 2
19 Kamu Ingin Bahagia?
20 Penjara
21 Calina Istriku
22 Calina Istriku 2
23 Another Me at Spring
24 Malam Dingin Yang Hangat
25 Janji Untuk Bercerai
26 Spring Festival
27 Pelelangan
28 Pertengkaran Sengit
29 Pertengkaran Sengit 2
30 Aku Tidak Baik Baik Saja
31 Jangan Pergi
32 Bertemu Julia
33 Bertemu Julia II
34 Masa lalu
35 Masa Lalu II
36 Ingat Kembali
37 Perceraian
38 Rencana Masuk Kedalam Istana
39 Rencana Berhasil
40 Meninggalkan Artylic
41 Tamu Tak Terduga
42 Tamu Tak Terduga II
43 Rionaldo Madison
44 Dimana Calina?
45 Perjalanan Julia
46 Aku Harus Menjadi Raja
47 Perayaan Yang Tidak Perlu
48 Cinta Yang Mulai Tumbuh
49 Cinta Yang Mulai Tumbuh II
50 Persahabatan Kami Adalah Murni
51 Move On
52 Pernikahan Sonya
53 Sidang Istana
54 Sidang Istana II
55 Raja Sakit
56 Berita Tentangnya
57 Aku menuju padamu
58 Pernikahan Sonya II
59 Aku Harus Bertahan
60 Ricuh Di Istana
61 Tubuhmu Milikku
62 Semangat
63 Kembali Ke Artilyc
64 Baby Boy
65 Boy Anakku
66 Sophia
67 Kue Coklat
68 Tugas Jaga Boy
69 Bosan
70 Gosip Buruk
71 I Miss You
72 Tantangan Duel
73 TV Talk Show
74 Makanan Dari Ibu
75 Hamil?
76 Penculikan
77 Penculikan II
78 Penculikan III
79 Tenggelam
80 Wanita Yang Kuat
81 Rasa Lapar vs Mual
82 Little Party
83 The New King And Queen
84 Menebus Semua Kesalahan
85 Kejutan
86 Lahiran
87 E N D
88 Pengumuman
89 Extra Part
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Aku Calina
2
Kama El Barrak
3
Serangan Panik
4
Gadis Pilihanku
5
Gadis Pilihanku 2
6
Anggota Baru Keluarga Kerajaan
7
-1 Hari Pernikahan
8
Hari Pernikahan
9
Hari Pernikahan 2
10
Rasanya Tak Dianggap
11
Desas Desus Istana
12
Arti Seorang Teman
13
Awal Pertemanan
14
Awal Pertemanan 2
15
Belenggu Istana
16
Salju Pertama
17
Istana Dingin
18
Istana Dingin 2
19
Kamu Ingin Bahagia?
20
Penjara
21
Calina Istriku
22
Calina Istriku 2
23
Another Me at Spring
24
Malam Dingin Yang Hangat
25
Janji Untuk Bercerai
26
Spring Festival
27
Pelelangan
28
Pertengkaran Sengit
29
Pertengkaran Sengit 2
30
Aku Tidak Baik Baik Saja
31
Jangan Pergi
32
Bertemu Julia
33
Bertemu Julia II
34
Masa lalu
35
Masa Lalu II
36
Ingat Kembali
37
Perceraian
38
Rencana Masuk Kedalam Istana
39
Rencana Berhasil
40
Meninggalkan Artylic
41
Tamu Tak Terduga
42
Tamu Tak Terduga II
43
Rionaldo Madison
44
Dimana Calina?
45
Perjalanan Julia
46
Aku Harus Menjadi Raja
47
Perayaan Yang Tidak Perlu
48
Cinta Yang Mulai Tumbuh
49
Cinta Yang Mulai Tumbuh II
50
Persahabatan Kami Adalah Murni
51
Move On
52
Pernikahan Sonya
53
Sidang Istana
54
Sidang Istana II
55
Raja Sakit
56
Berita Tentangnya
57
Aku menuju padamu
58
Pernikahan Sonya II
59
Aku Harus Bertahan
60
Ricuh Di Istana
61
Tubuhmu Milikku
62
Semangat
63
Kembali Ke Artilyc
64
Baby Boy
65
Boy Anakku
66
Sophia
67
Kue Coklat
68
Tugas Jaga Boy
69
Bosan
70
Gosip Buruk
71
I Miss You
72
Tantangan Duel
73
TV Talk Show
74
Makanan Dari Ibu
75
Hamil?
76
Penculikan
77
Penculikan II
78
Penculikan III
79
Tenggelam
80
Wanita Yang Kuat
81
Rasa Lapar vs Mual
82
Little Party
83
The New King And Queen
84
Menebus Semua Kesalahan
85
Kejutan
86
Lahiran
87
E N D
88
Pengumuman
89
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!