Limousin hitam telah terparkir dihalaman depan Apatrtemen yang ditempati Calina. Harley naik ke kamar Calina untuk mengangkat beberapa barang bawaan Calina.
Dita, Lupita dan Vania ikut mengantar Calina hingga ke depan pintu mobil.
"Harley, titip sahabat kami ya. Selama gada kami, kamu bertanggung jawab atas dirinya," ucap Dita akrab.
"Hmm, baik nona," balas Harley dengan mimik wajah datar.
"Gue bukan anak kecil lagi gaes. Gue pasti bisa menjaga diri gue dengan baik. Toh kita masih akan sering sering telpon dan video call," ucap Calina.
"iya Ca, lu jaga kesehatan ya. Makan makanan bergisi biar kuat menahan rindu terhadap kami," ucap Vania.
"Ihh lebay," canda Calina sambil memeluk ketiga sahabatnya.
Mobil yang ditumpangi Calina berlalu meninggalkan ketiga sahabatnya menuju sebuah tempat yang begitu mewah dan megah. Saat mobil hitam itu tiba diistana, bayangan masa lalu muncul dalam benak Calina.
Dahulu Hanya ada bangunan utama, sangat berbeda dengan saat ini. Halaman luas semakin berkurang terisi dengan bangunan bangunan baru. Dan pohon besar disudut taman itu sudah ditebang.
Ya tujuh belas tahun sudah berlalu, seiring berjalannya waktu segala sesuatu pasti akan berubah..
"Non, nona Calina?" Suara Harley membuyarkan lamunan Calina.
"Ya, ada apa?" tanya Calina.
"Sementara Nona akan tinggal diAula tamu. Yang mulia pangeran sudah menunggu nona didalam," ucap Harley.
"Ah baiklah." ucap Calina.
Harley membukakan pintu dan mempersilahkan Calina turun dari mobil. Sementara seorang pelayan pria sudah siap membantu mengangkat bagasi Calina.
Calina berjalan beberapa langkah dibelakang Harley hingga tiba disebuah ruangan.
Kama terlihat sedang berdiri diruangan itu sembari menatap keluar jendela.
"Yang mulia, nona Calina sudah disini." ucap Harley sambil membungkukkan badannya.
Calina terus saja berdiri menatap belakang punggung Kama. Tanpa sapaan dan tanpa sebuah hormat seperti orang orang pada umumnya saat ketemu Kama.
"Selamat datang Calina," Kama akhirnya menyambut Calina terlebih dahulu.
Dengan sigap Calina segera meundukkan kepalanya. "Yang mulia," sapa Calina.
"Selama beberapa minggu kedepan kamu akan menempati ruangan ini. Beberapa orang guru akan datang setiap jam 9 pagi dan jam 3 sore untuk belajar tatakrama, dansa dan table maner. Saya Harap kamu dapat bekerjasama dengan baik. Jagalah dengan baik citra dirimu sebagai istri dari pangeran negara ini. Jika berat untukmu beradaptasi disini sebaiknya kamu bisa mengundurkan diri sekarang," ujar Kama sambil meraih subuah map diatas meja kemudian diserahkan ke tangan Calina.
"Jika kamu setuju kamu bisa menandatangani kontrak ini. Kamu pelajari dulu isi kontraknya, dua jam dari sekarang, saya akan kembali ke sini," lanjut Kama.
Calina menerima map dari Kama kemudian menundukkan kepalanya. Kama berlalu dari hadapan Calina yang masih berdiri setengah membungkuk.
Jarang melihat pria itu mengenakan Kaos, setiap dirinya keluar istana pasti gayanya selalu formal. Dan entahlah, diluar dan didalam istana dia selalu menggunakan sarung tangan. Apa jari tangan nya kurang satu atau ada tompel besar ditangannya?
Calina tertawa sendiri dengan dengan pikiran pikirannya yang tidak masuk akal.
Ah, seperti dugaanku. Akan ada kontrak pranikah, yang pasti isinya adalah segala sesuata yang gak boleh merusak citra kerajaan.
Calina mulai membuka map dan memperhatikan setiap baris kalimat dalam kertas kontrak itu.
Setiap point isinya hanya sebuah keuntungan untuk Kama.
Jika kontrak batal oleh pihak kedua maka akan dicopot dari status bangsawan? Dih copot aja, emang gue pikirin.
Tapi lumayan dapet 1 persen saham dari aset dan perusahan milik kerajaan Artilyc. Saham 1 persen aja sudah bisa membuat gue kaya raya nih.
Calina membaca dengan teliti dan memahami isi kontrak tersebut dengan sangat jelas. Artinya selama menjadi istri Kama, Calina akan digaji. Tapi setelah cerai maka setiap aset akan dikembalikan.
Apa Kama berencana menceraikanku? Lihat saja, surat cerai dariku yang terlebih dahulu akan mendarat ke wajah mu.
"Permisi nona Calina"
Calina membalikan badan nya, seorang wanita berusia sekatar 40 tahun sudah membungkuk dibelakangnya.
"Ya?"
"Saya Rosa yang akan melayani anda selama berada disini," ucap Rosa memperkenalkan diri.
"Oh, baiklah," jawab Calina singkat.
"Saya akan membantu anda mengemas barang barang anda kedalam lemari nona," ucap Rosa kemudian menarik koper Calina menuju kamarnya.
"Ah Rosa, saya bisa bereskan barang barang milik saya sendiri. Kamu bisa mengerjakan hal yang lain," ucap Calina.
Rosa berhenti pas didepan pintu kamar Calina.
"Tugas saya adalah melayani anda nona," ucap Rosa.
"Kamu bisa bersih bersih disini, biar saya yang beresin barang barang saya,"
"Pekerjaan membersihkan rumah adalah tugas pelayan pagi hari. Saya disini khusus untuk anda. Jika yang mulia tahu hamba tak melakukan tugas hamba, maka hamba akan langsung dipecat nona," ucap Rosa sambil memohon.
"Ya baiklah, kerjakan tugas mu itu," ucap Calina.
Setengah jam kemudian Rosa telah selesai merapihkan lemari pakaian Calina. Setelah mengisi penuh air dalam bath tub Rosa keluar dari kamar Calina.
"Nona, air mandi sudah saya siapkan. Sebentar lagi jamuan makan siang dengan yang mulia Raja dan Ratu. Saya akan membantu nona membersih kan badan," ucap Rosa.
"What? Tadi pagi sebelum ke sini saya sudah mandi, apa harus mandi lagi?" tanya Calina.
Rosa menundukkan kepalanya.
"Yang mulia pangeran sebentar lagi akan tiba disini menjemput nona. Sebelum beliau tiba, saya sudah harus keluar dari sini." ucap Rosa.
Rosa menggiring Calina hingga ke kamar mandi.
"Menyiapkan air hangat sudah cukup buat ku, apa kamu masih harus membuka kan pakaian ku?" tanya Calina.
"Maaf, memang adalah tugas ku," ucap Rosa.
Calina cepat cepat membuka sendiri pakaiannya kemudian masuk ke dalam bath tub yang sudah disiap kan Rosa.
"Kamu bisa keluar sekarang," perintah Calina.
"Apa nona ingin saya menggosok punggung nona?" tanya Rosa.
"Rosa, stop. Saya bisa mandi sendiri. Kamu bisa keluar sekarang. Ini perintah!" ucap Calina tegas.
"Baiklah, saya akan menunggu nona didepan pintu. Jika butuh sesuatu panggil saja saya," ucap Rosa kemudian keluar dari situ.
Apa mereka tidak tau yang namanya privasi?
Calina keluar dari kamar mandi dengan dengan rambut yang masih menetes dijubah mandinya.
Rosa dengan sigap menarik lengan Calina duduk disebuah bangku didepan meja rias kemudian mulai mengeringkan rambut Calina. Dalam sekejap rambut Calina telah diblow dengan sangat cantik.
"Wah lumayan, aku suka." ucap Calina setelah melihat hasil rambutnya.
"Nona ingin dandan seperti apa? Saya juga ahli dalam merias wajah." ucap Rosa.
"Apa kamu kuliah dijurusan kecantikan?" tanya Calina.
"Saya hanya lulusan SMP nona, tapi sebelum menjadi pelayan disini. Kami dididik dan dibina selama setahun, setiap tahun kerajaan akan melolos kan sekitar 30 orang baru untuk bekerja disini. Dan tahun ini saya adalah salah satu yang beruntung," Jelas Rosa.
Setelah wajah Calina dimake over dengan make up minimalis Rosa mengambil sebuah gaun sederhana dari dalam lemari.
"Apa baju baju dilemari ini?" tanya Calina.
"Ya, baju baju ini disiapkan memang untuk anda," jawab Rosa.
Tak ada cela bagi Calina untuk menolak, dia menerima dengan baik apa yang diberikan Rosa padanya.
"Nona, sudah jam 12. Saya permisi pamit. Jam 2 saya akan kembali lagi ke sini," pamit Rosa.
"Loh kamu mau kemana?" tanya Calina.
"Saya hanya bisa disamping anda saat yang mulia putra mahkota tidak berada disamping anda," jawab Rosa polos.
"Loh kenapa?"
"Saya juga kurang tau. Saya permisi nona," Rosa segera meninggalkan ruangan itu.
Selang delapan menit kemudian Kama sudah berdiri dihadapan Calina.
"Anda sudah siap?" tanya Kama.
Calina mengangguk
"Jika sudah paham dengan isi kontrak nya apa sudah bisa ditanda tangani sekarang?" tanya Kama sambil menarik map yang trrletak diatas nakas.
"Baiklah."
"Jika ada yang tidak sesuai dengan isi kontrak, kamu bisa mengajukan syarat," jelas kama.
"Semuanya oke, saya setuju,"
Calina langsung menanda tangani lembar putih itu.
"Ayok,"
Calina berjalan mengikuti Kama tanpa banyak bicara. Keduanya diam membuat suasana menjadi kaku. Saat memasuki ruangan makan, kama langsung menggandeng lengan Calina.
Raja, Ratu dan berapa orang saudara dekat sudah menunggu disitu.
"Yang mulia," sapa kama pada ayah dan ibunya sambil menunduk. Hal yang sama juga dilakukan Calina.
"Selamat bergabung dalam keluarga kerajaan Calina," ucap Sophia.
"Terimakasih yang mulia Ratu," jawab Calina masih dengan posisi menunduk.
"Silahkan duduk," ujar Raja Engelbert.
"Perkenalkankan, ini paman saya Sir Edmond, ini bibi saya Lady Maria, itu kakek kecil saya Sir Dante dan itu menatu Kakek alias sepupu Ayah, Sir Ethan." Kama memperkenalkan satu persatu keluarga yang duduk disitu.
Calina menyilangkan kakinya kemudian menurunkan badannya sedikit. "Saya Calina Sanders, sebuah kehormatan buat saya dapat hadir disini bersama yang mulia sekalian," ucap Calina begitu sopan dan berwibawa tak kalah dari wanita bangsawan lainnya.
Kama meletakkan map berisi kontrak pra nikah ke hadapan ibunya.
"Kalian akan menikah pada tanggal 01. Sesuai keputusan bersama para tetua tanggal itu adalah tanggal yang paling baik. Panitia kerajaan yang akan mengurus segala keperluan pernikahan kalian. Calina cukup belajar dengan giat setiap hari. Guru profesional akan datang ke kediaman mu setiap hari. Besok jam 4 sore adakan konfrensi pers," Jelas ratu Shophia.
Usai membahas masalah pernikahan, beberapa pelayan mulai menyajikan hidangan makan siang.
Calina begitu menikmati makan siangnya. Terlebih Ratu Sophia, Raja Engelbert dan semua orang diruangn itu memperlakukannya dengan sangat baik.
Bersambung...
(Dukung author dengan cara like dan vote ya karya author agar author makin bersemangat nulis cerita yang lebih baik untuk para readers tersayang 😘)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Nurma sari Sari
lanjut thor 👍
2022-12-18
1
R Ghofur Hidayat
l@njut Thor..
2022-11-20
1
༂𝑶𝒑𝒑𝒂👑ˢQ͜͡ᵘⁱᵈ༂
oppa lagi cari kata terbaik buat karya ini🤔
2021-07-22
1