"Siapa pak tua ini sebenarnya... Dia mampu mementalkan Iblis Hitam Abadi sejauh itu hanya dengan satu pukulan biasa?? Apakah dia berada ditingkat Energi Langit?? Jika itu benar, Aku harus mengerahkan seluruh kemampuanku untuk mengalahkannya." Gumam Erwin dalam hati.
"Hei pak tua...!!! Aku akui Kau memang hebat... Akan tetapi yang perlu Kau ketahui adalah Aku lebih kuat dari Iblis Hitam Abadi... Jadi bersiap-siaplah untuk pertarungan yang sesungguhnya." Ucap Erwin sambil melayang diudara.
"Baiklah jika itu maumu anak muda... Orang tua ini akan dengan senang hati melayanimu." Kata King yang kemudian ikut melayang diudara sambil meletakkan kedua tangannya kebelakang.
Erwin kemudian segera menyerang King dengan melayangkan beberapa pukulan, akan tetapi dengan mudah semua pukulan Erwin dihindari oleh King... Hal tersebut sontak membuat Erwin kesal karena King terlihat tidak berniat sama sekali untuk menyerang balik dan bermain-main dengan dirinya.
"Sampai kapan Kau mau menghindar seperti itu terus pak tua...!!! Kau berani mempermainkan salah satu dari 5 komandan Jendral Ular seperti ini...??! Kalau begitu cobalah untuk menerima jurus pamungkasku...!!!" Teriak Erwin.
Disaat itu juga Erwin segera mengangkat jari telunjuknya dan terlihat sebuah bola api berwarna biru tercipta dari jari telunjuknya... Sama seperti jurus pamungkas dari Iblis Hitam Abadi, jurus ini juga semakin lama semakin membesar, besarnya melebihi ukuran jurus pamungkas milik Iblis Hitam Abadi.
"Nama jurus ini adalah Kaisar Api Biru... Daya rusaknya melebihi bola hitam milik Iblis Hitam Abadi, Kau tak akan bisa menahan jurus ini dengan mudah karena jika Kau melakukannya, Kaisar Api Biru ini akan langsung meledak dan menghancurkan seluruh desa ini dalam sekejap mata...!!!" Kata Erwin.
Disaat Erwin hendak melemparkan jurusnya kearah King, tiba-tiba terlihat Iblis Hitam Abadi yang tadinya terpental jauh kebelakang muncul dan berniat menyerang King.
"Tunggu Iblis Hitam Abadi...!!! Kau tidak akan sanggup menghadapinya seorang diri... Kebetulan Kau berada disini, keluarkanlah jurus pamungkasmu dan mari kita gabungkan kekuatan kita... Hahaha...!!!" Ucap Erwin sambil tertawa.
Setelah mendengar ucapan Erwin... Iblis Hitam Abadi berhenti untuk melancarkan serangan kepada King dan dengan segera dia mengerahkan jurus pamungkasnya dengan mengeluarkan bola hitam yang keluar dari tangannya.
"Kalian terlalu lama dalam mengerahkan jurus pamungkas kalian... Jika kalian menghadapi orang lain, mungkin kalian sudah binasa duluan." Ucap King.
"Hahaha... Aku sungguh berterima kasih kepadamu pak tua karena telah bersabar untuk menunggu... Sebagai tanda terima kasihku, cobalah untuk menerima penggabungan dari jurus kami." Ucap Erwin.
Disaat itu juga, terlihat bola hitam milik Iblis Hitam Abadi melayang keatas dan terhisap kedalam jurus Kaisar Api Biru milik Erwin... Jurus itu menjadi semakin besar,, kira-kira ukurannya 3x lipat dari Iblis Hitam Abadi... Api biru bercampur hitam mengelilingi bola tersebut disertai hawa panas yang sangat luar biasa...!!! Yang lebih mengagetkan adalah langit tiba-tiba menjadi gelap bergemuruh disertai angin kencang, penggabungan jurus mereka berdua benar-benar sangat mengerikan...!!!
"Jurus macam apa itu...!!! Aku baru pertama kali melihat jurus sedahsyat ini... Apakah Tuan King akan sanggup menahan jurus itu??" Gumam Ming dalam hati.
Tak menganggap remeh jurus penggabungan tersebut, King kemudian mengangkat tangan kanannya sambil berteriak.
"Pedang 7 Bintang... Kemarilah...!!!" Teriak King.
Tak lama setelah King berteriak... Terlihat dari kejauhan terdapat sebuah pedang yang tertancap disebuah pegunungan tiba-tiba bergetar dan melayang secepat kilat menuju kearah King... Saat pedang itu sampai ditangan King, kemudian dia secara perlahan mengeluarkan pedangnya dari sarung pedang.
"Apa Kau tau anak muda... Pedang 7 Bintang adalah salah satu senjata legendaris... Tidak ada yang tidak bisa ditebas oleh pedang ini." Ucap King
"Hahaha... Jangan membuatku tertawa...!!! Mana mungkin pedangmu bisa menebas penggabungan jurusku yang hebat ini...!!!" Kata Erwin sambil tertawa.
"Aku akan menunjukkan kepadamu 3 dari 7 teknik rahasia dari Pedang 7 Bintang... Kau akan segera mengetahui kenapa pedang ini disebut senjata legendaris." Ucap King.
"Karena Kau terlalu banyak omong kosong, sekarang tamatlah riwayatmu pak tua...!!!" Ucap Erwin.
"Teknik Penggabungan : Bola Abadi Penghancur...!!!" Teriak Erwin.
Akhirnya jurus tersebut dilemparkan kearah King... Tidak hanya tinggal diam, King kemudian memutar-mutar pedangnya lalu mengangkat tangannya keatas sambil meneriakkan nama sebuah jurus.
"Teknik Pertama : Tarian Pedang Menghancurkan Bumi...!!!" Teriak King.
Pedang 7 Bintang yang berputar seperti gasing itu kemudian dilemparkan kearah jurus tersebut... Saat dilemparkan, pedang tersebut menciptakan ratusan bayangan pedang lalu membelah teknik penggabungan Erwin dan Iblis Hitam Abadi... Setelah itu, ratusan bayangan pedang tersebut berputar balik layaknya bumerang dan mengarah kembali kejurus itu... Pedang tersebut tiada henti menyerang sampai teknik penggabungan antara Erwin dan Iblis Hitam Abadi menjadi serpihan kecil dan lenyap tak tersisa, kemudian semua bayangan pedang itu hilang dan Pedang 7 Bintang yang asli secara cepat berputar kembali ketangan pemiliknya.
Erwin yang melihat kejadian tersebut sangat terkejut karena tidak menyangka teknik penggabungannya dengan Iblis Hitam Abadi dihancurkan dengan mudah... Tak sampai disitu saja, dia merasakan sebuah firasat buruk ketika mengetahui King sudah lenyap dari pandangannya... Saat dia menoleh kearah Iblis Hitam Abadi, dia mendapati King ternyata sudah berada dihadapan Iblis Hitam Abadi.
"Iblis Hitam Abadi... Awas...!!!" Teriak Erwin.
Tapi sudah terlambat, ketika King berada tepat dihadapan Iblis Hitam Abadi, dia kemudian menancapkan pedangnya kepermukaan tanah sambil meneriakkan nama sebuah jurus.
"Teknik Kedua : Amarah Pedang Menyongsong Langit...!!!" Teriak King.
Seketika itu juga terlihat ribuan pedang keluar dari tempat Iblis Hitam Abadi berpijak dan menyayat tubuhnya... Iblis Hitam Abadi sampai berteriak kesakitan karena ribuan pedang tersebut tak henti-hentinya mencabik-cabik tubuh Iblis Hitam Abadi sampai hancur menjadi gumpalan hitam yang berserakan dimana-mana dan tidak ada tanda-tanda jika Iblis Hitam Abadi akan bergenerasi kembali yang menandakan hidupnya telah berakhir.
Erwin mulai berkeringat dingin dan tubuhnya mulai bergetar setelah menyaksikan kehebatan King yang telah berhasil membunuh makhluk abadi seperti Iblis Hitam Abadi, Dia benar-benar tidak menyangka jika ada seseorang dengan kemampuan luar biasa seperti King berada didesa kecil seperti ini...
Terdapat perbedaan kekuatan yang sangat jauh diantara mereka berdua yang membuat Erwin berpikir keras dan hanya menemukan satu jalan keluar yaitu melarikan diri dari pertarungan... Mungkin ini memang memalukan, tapi Erwin berpikir lebih baik melarikan diri agar tetap hidup dan membalasnya dikemudian hari daripada mati sia-sia tanpa perlawanan.
Erwin kemudian berusaha melarikan diri, tetapi disaat itu juga King mulai menarik pedangnya yang tertancap dipermukaan tanah, sambil memegang pedang dengan kedua tangannya, King kemudian meneriakkan nama sebuah jurus.
"Teknik Ketiga : Aliran Pedang Pembelah Udara...!!! Teriak King.
Sebuah energi pedang raksasa keluar dari Pedang 7 Bintang dan melaju dengan cepat kearah Erwin yang sedang berusaha melarikan diri... Disaat Erwin mencoba untuk menoleh kebelakang karena merasakan adanya tekanan yang mengerikan, tubuhnya langsung terbelah dalam sekejap mata.
"Ketahuilah anak muda... Kau dan Iblis Api Hitam Abadi mungkin memang abadi... Akan tetapi, keabadianmu tidak ada apa-apanya dihadapan pedang ini, karena Pedang 7 Bintang adalah pedang yang mampu melahap keabadian." Ucap King sambil memainkan janggutnya.
"Tuan King, Kau sungguh hebat...!!! Kau bisa mengalahkan musuh yang abadi seperti mereka dengan mudah, Kekuatanmu benar-benar luar biasa...!!!" Puji Petra kepada King.
"Hahaha... Kau terlalu memuji Petra." Kata King sambil tertawa.
"Seharusnya Kaulah yang lebih pantas menjadi Ketua, karena Kau lebih mampu menjaga desa ini daripada Aku." Kata Ming.
"Jangan berkata seperti itu Ketua... Justru Kaulah yang lebih pantas untuk menjadi Ketua... Aku ini hanyalah orang tua yang tidak menyukai hal-hal merepotkan, sangat berbeda dengan Kau yang memiliki jiwa pemimpin..." Ucap King.
"Hahaha... Kau tidak pernah berubah Tuan, Kau selalu saja berkata seperti itu daridulu... Seharusnya dulu Kaulah yang menjadi pemimpin didesa ini, tapi Kau malah menolak dan memutuskan untuk menjadi penjaga perpustakaan." Ucap Ming sambil tertawa.
"Aku tidak menyangka pasukan Jendral Ular akan menyerang desa ini, Aku sungguh mengkhawatirkan penduduk desa lainnya." Lanjut Ming
"Kau tidak perlu khawatir soal itu Tuan... Aku sudah meminta para anak muda kita yang berbakat untuk menyelamatkan para penduduk sebisa mungkin." Kata King.
"Benarkah begitu?? Terima Kasih Tuan King... Aku benar-benar berhutang budi kepadamu." Ucap Ming sambil memberi hormat.
"Tidak Ketua... Jangan memberi hormat kepadaku seperti itu... Ini juga merupakan kewajibanku sebagai seorang pelindung desa." Ucap King.
"Sebaiknya sekarang kita segera bergegas ketempat dimana para penduduk berkumpul, mari kita lanjutkan pembicaraan kita didalam perjalanan." Lanjut King.
Disaat mereka beranjak pergi meninggalkan tempat itu, Erwin yang tubuhnya sudah terbelah menjadi dua secara perlahan menyatu kembali... Tapi meskipun tubuhnya telah utuh kembali, efek serangan dari King masih berdampak kepada Erwin sehingga membuatnya memuntahkan darah segar secara tiba-tiba.
"Orang tua itu memiliki pedang yang mengerikan... Pedang itu benar-benar bisa membunuh makhluk abadi... Andai saja Aku tidak menyerap jiwa para bawahanku, maka sudah dipastikan Aku akan binasa." Ucap Erwin.
"Aku terpaksa harus mengorbankan tiga jiwa yang membuat kekuatanku menurun drastis menjadi tingkat Energi Raja tahap 8... Efek keempat jiwa lainnya mungkin sebentar lagi akan menghilang dan Aku akan kembali ketingkat Energi Bumi, tapi sebelum itu terjadi Aku harus segera bergegas ketempat bocah itu berada sekarang untuk merebut kalung itu sebelum orang tua itu tiba terlebih dahulu." Ucap Erwin yang kemudian beranjak pergi dari tempat tersebut.
Kembali kecerita saat ini, Erwin secara mengejutkan berada ditempat persembunyian penduduk dan secara perlahan berjalan menuju kearah Lyan... Disaat itu juga para penduduk desa yang bisa menggunakan bela diri maju satu persatu untuk menyerang Erwin... Tapi karena perbedaan kekuatan yang terlampau jauh, mereka semua kalah dalam sekejap tanpa perlawanan.
"Mau sebanyak apapun jumlah kalian, serangga kecil tetaplah serangga kecil... Aku tidak punya banyak waktu untuk bermain-main dengan kalian." Ucap Erwin.
"Lotus Kristal Pembeku...!!!" Teriak Lyan.
Jurus Lotus Kristal Pembeku membekukan Erwin dalam sekejap, akan tetapi hanya dalam hitungan detik,, Erwin dengan mudah menghancurkan kristal yang membekukan dirinya.
"Aku tidak mempunyai banyak waktu... Serahkan kalung itu atau Kau akan kulenyapkan sekarang juga." Kata Erwin.
"Kenapa Kau menginginkan kalung ini?? Aku tidak akan menyerahkannya karena ini adalah kalung pemberian orangtuaku...!!!" Teriak Lyan sambil berlari kearah Erwin.
"Pukulan 7 Halilintar...!!!" Teriak Lyan.
Dengan mudah Erwin menahan serangan Lyan dan kemudian memukulnya hingga tersungkur ketanah... Disaat Lyan berusaha untuk bangkit berdiri, Erwin sudah berada tepat dihadapannya sambil mengarahkan telunjuk tangannya kearah Lyan.
"Ternyata Kau lebih memilih mati daripada menyerahkan kalung itu... Sekarang tamatlah riwayatmu...!!!" Kata Erwin.
"Peluru Api Biru..." Teriak Erwin.
Disaat itu juga terlihat sang Kakek berusaha menyelamatkan Lyan dengan berdiri didepannya... Peluru Api Biru tersebut menembus tubuh sang Kakek secara bertubi-tubi hingga bersimbah darah.
"Ka... Kakek.....!!!!!" Teriak Lyan sambil menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 420 Episodes
Comments
K4k3k 8¤d¤
❤✍🏼❤✍🏼❤✍🏼❤✍🏼❤
2024-01-23
1
K4k3k 8¤d¤
semangat semangat terus semangat thor lanjutin update sampai tamat ditunggu sama para reader yang setia menanti mu update kembali
2024-01-23
0
teguh andriyanto
👎
2023-12-19
0