Setelah Lyan memenangkan kompetisi, dia akhirnya diberikan sebuah hak istimewa untuk memasuki perpustakaan yang berisi banyak kitab jurus. Kemudian, terlihat Cleo yang sedang berjalan menghampiri Lyan setelah kompetisi bela diri itu berakhir...
"Lyan... Selamat karena Kau telah memenangkan kompetisi tersebut..." Kata Cleo sambil tersenyum manis.
"Wahh... Sejak kapan Kau berada disini?? Apa Kau menonton pertandingan kompetisi ini dari awal??" Tanya Lyan.
"Yaa... Aku menontonnya dari awal, Kau menampilkan pertarungan yang bagus Lyan... Aku tidak menyangka Kau bisa dengan cepat mencapai tingkat Energi Murni tahap 4 hanya dalam waktu 1 bulan... Jika Kakekmu mengetahuinya, dia pasti akan merasa senang." Ucap Cleo.
"Terima Kasih calon istriku karena sudah datang untuk menyaksikan pertandinganku... Padahal ini hanyalah kompetisi kecil yang bahkan untuk anak seumuranmu tidak akan sudi untuk menyaksikannya... Kau benar-benar calon istriku yang baik." Ucap Lyan sambil mengelus kepala Cleo.
Kemudian Cleo mengajak Lyan untuk pulang bersama-sama ke gubuk untuk memberitahukan kepada Kakeknya akan kemenangannya ini. Tetapi Lyan menolak dan meminta Cleo untuk memberitahukannya sendiri kepada Kakeknya... Ini karena Lyan sudah tidak sabar untuk pergi ke perpustakaan yang berisi kitab jurus dan mendapatkan sebuah kitab jurus yang akan langsung dipelajarinya. Cleo yang mendengar hal itu langsung menurutinya... Dia mengerti akan perasaan bahagia yang sedang dirasakan oleh Lyan sekarang karena sebentar lagi dia akan memiliki sebuah jurus yang sudah dia nanti-nantikan selama ini. Dan pada akhirnya Cleo pulang sendiri untuk menyampaikan kabar bahagia ini kepada Kakek Lyan.
Setelah berada diperpustakaan, Lyan terkagum-kagum karena dia melihat banyak sekali kitab jurus yang berada disana... Karena hanya 1 kitab jurus saja yang bisa dia bawa pulang untuk dipelajari, Lyan akhirnya melihat-lihat terlebih dahulu sebelum dia memutuskan kitab jurus mana yang akan dia bawa pulang.
"Tebasan Pembelah Samudra? Sepertinya ini jurus yang digunakan oleh pengguna pedang... Sayangnya Aku tidak bisa menggunakan pedang jadi jurus ini tidak akan cocok untukku... Racun Perengut Nyawa?? Untuk menguasai jurus ini, Aku harus memakan berbagai jenis racun liar. Jika berhasil maka Aku akan menjadi seorang pengguna racun, tapi jika gagal untuk menahan racun yang ada didalam tubuhku maka Aku akan binasa... Ohh ayolahh, tidak mungkin Aku sudi mempelajari jurus yang bisa merengut nyawaku sendiri." Ucap Lyan yang terlihat sedang sibuk untuk memilih jurus yang cocok untuknya.
"Hei Kau dasar murid kurang ajar...!!! Daritadi gurumu disini tetapi Kau tidak bertanya kepada gurumu ini jurus mana yang cocok untuk dirimu...!!!" Kata Master Gyo.
"Oh maafkan Aku Master... Aku benar-benar hampir melupakan keberadaanmu.. Hahaha." Sahut Lyan sambil tertawa.
"Kau memang murid yang kurang ajar berani berkata seperti itu kepada gurumu sendiri..." Kata Master Gyo sambil memukuli kepala Lyan.
"Ouuchh, ini sakit Master... Aku hanya bercanda saja tadi... Tidak mungkin Aku melupakan Kau yang telah berjasa didalam hidupku Master... Aku hanya terlalu senang saja karena pada akhirnya Aku bisa mempelajari sebuah jurus sampai Aku melupakan keadaan disekitarku..." Kata Lyan sambil memegangi kepalanya.
"Ya..Ya..Ya... Aku paham jika Kau lagi senang sekarang... Dan Aku ingin bertanya sesuatu kepadamu..." Kata Master Gyo.
"Apa yang ingin Kau tanyakan Master" Sahut Lyan.
"Aku sangat paham akan tingkatan kekuatanmu.. Kau masih berada jauh dibawah Sony, tetapi setelah Kau bangkit setelah babak belur dihajar... Mengapa Kau tiba-tiba bisa pulih dari lukamu dan darimana Kau bisa mendapatkan kekuatan yang bisa melampaui Sony saat pertarungan tadi??? Apakah ada sesuatu yang terjadi padamu setelah Kau pingsan?" Tanya Master Gyo.
"Master.. Kau memang hebat...!!! Semua kecurigaanmu itu benar... Memang ada suatu keajaiban yang terjadi disaat Aku berada didalam Ruang Kesunyian milikku." Jawab Lyan.
"Apa...?? Kau memasuki Ruang Kesunyianmu sendiri? Sangat mustahil jika Kau bisa memasukinya disaat Kau yang sekarang hanya berada ditingkat Energi Murni..." Kata Master Gyo.
Kemudian Lyanpun menjelaskan kepada Master Gyo jika dia bertemu dengan seorang Pertapa yang bernama Laxus Rosenberg didalam sana. Tetapi Master Gyo tidak mengenalinya, mungkin karena Laxus Rosenberg baru menjadi pertapa setelah Master Gyo membagi dirinya menjadi 5 pecahan... Tetapi Master Gyo tidak khawatir, dia merasakan jika Pertapa tersebut adalah orang yang baik karena disaat genting dia membawa Lyan masuk kedalam Ruang Kesunyian serta memberinya kekuatan yang pada akhirnya membuat Lyan memenangi kompetisi tersebut.
"Kitab jurus yang berada disini tidak ada yang pernah kudengar sama sekali disaat Aku masih berjaya dulu... Sebaiknya Kau pilih saja sendiri yang kira-kira membuatmu tertarik untuk mempelajarinya..." Kata Master Gyo.
"Baiklah Master... Pada akhirnya Aku tidak memerlukan bantuan Master juga untuk mencarinya.." Ketus Lyan.
"Apa katamu...???" Kata Master Gyo.
"Oh tidak Master... Aku hanya bercanda..." Ucap Lyan.
Kemudian Lyan pun mencari kitab mana yang cocok untuk dirinya pelajari.. Disaat sibuk mencari, mata Lyan terfokus dengan 1 kitab berwarna biru yang sudah terlihat sangat usang... Tidak tahu mengapa Lyan merasa sangat familiar dengan kitab tersebut yang membuat Lyan membaca isi kitab berwarna biru itu.
"Kitab jurus Halilintar Mengguncang Semesta... Jurus yang terbagi atas 3 tahap... Tahap awal Pukulan 7 Halilintar, tahap menengah Halilintar Menyambar Bumi dan tahap akhir Halilintar Mengguncang Semesta... Lah.. Kenapa kitab ini hanya berisi tahap awalnya saja?" Ucap Lyan.
"Sungguh mata yang sangat jeli Kau memilih kitab jurus itu nak." Kata seorang kakek tua yang menjaga buku perpustakaan.
"Aku belum memilih kitab jurus ini untuk dipelajari kek... Kenapa kitab jurus ini hanya berisi tahap awalnya saja?" Tanya Lyan.
"Ya.. Sejak dulu kitab itu hanya ditemukan cuma 1 bagian saja... Meskipun cuma tahap awal yang ada dikitab itu.. Konon 300 tahun silam, Rio Edward dapat menguasai Benua Gelap ini hanya dengan 1 tahap awal Pukulan 7 Halilintar... Alasan Rio Edward tidak mempelajari tahap selanjutnya mungkin dikarenakan sejak awal dia menemukan kitab jurus ini, isi nya hanya 1 bagian saja sama seperti sekarang..." Kata sang Kakek.
"Apa...??? Hebat sekali jurus ini... Hanya dengan tahap awalnya saja sudah bisa menguasai Benua Gelap yang luas ini?? Aku jadi tertarik untuk mempelajari jurus ini kek, Aku akan membawa pulang buku ini untuk dipelajari." Kata Lyan sambil tersenyum.
"Hahaha... Sudah bertahun-tahun Aku berada diperpustakaan ini, tapi baru kali ini ada seseorang yang memperhatikan kitab buku yang sudah usang itu... Mungkin Kau memang ditakdirkan berjodoh dengan kitab itu nak... Bawalah pulang kitab itu dan pelajarilah, jika Kau sudah menguasai tahap awal ini.. Aku yakin Kau akan menjadi orang terkuat di Benua Gelap ini.." Ucap Kakek sambil tertawa.
Setelah menemukan kitab jurus yang ingin dia pelajari.. Kemudian Lyan akhirnya memutuskan untuk pamit. Didalam perjalanan, Lyan bertemu dengan orang-orang yang selalu menjahilinya... Siapa lagi kalau bukan Andrew, Acel, Pao dan Gilbert yang terlihat senang bisa bertemu dengan Lyan lagi.
"Hahaha... Akhirnya kita bertemu lagi wahai sampah...!!! Sekarang Kau hanya seorang diri dan tidak ditemani oleh majikanmu... Akhirnya tiba juga hari dimana Aku bisa menghajarmu lagi tanpa gangguan." Kata Andrew.
Disaat Andrew dan teman-temannya berlari kearah Lyan. Tiba-tiba ada seseorang yang entah darimana datangnya muncul ditengah-tengah mereka yang membuat langkah Andrew dan yang lainnya terhenti... Dia adalah Gremio, seorang pemuda berusia 18 tahun yang terkenal dikalangan para wanita akan ketampanannya. Kulitnya berwarna sawo matang, hidungnya mancung, rambutnya panjang diikat kucir kuda, dan tingginya kira-kira sekitar 176cm. Gremio adalah seorang pemuda yang baik dan menjunjung tinggi keadilan.. Dia tidak suka melihat orang lain tertindas, jika dulu waktu Lyan ditindas oleh anak-anak nakal dan Gremio berada disana. Mungkin dia akan memberi pelajaran kepada mereka yang menindas Lyan... Sayangnya disaat Lyan ditindas, dia tidak bertemu dengan Gremio.
"Hei kalian bocah nakal... Apa kalian ingin menindas anak ini??" Kata Gremio.
"Ti.. Ti.. Tidakk kok... Kami hanya ingin bermain-main dengannya.. Cuma itu saja, benarkan Lyan??" Kata Andrew.
"Bermain-main?? Yang benar saja...!!! Mengapa kalian menjadi pengecut seperti ini sejak ada kak Gremio disini?? Dengarlah kak.. Mereka bukan mau bermain-main denganku... Tapi mereka ingin menindasku.. Disaat Aku bertemu dengan mereka.. Mereka pasti akan memukuliku..." Kata Lyan mengadu pada Gremio.
"Begitukah?? Baiklah kalau begitu... Aku rasa jika Aku melindungimu saat ini, dimasa depan mereka akan melakukan hal yang sama... Bagaimana kalau kalian mengikuti kompetisi bela diri tingkat Energi Murni yang akan diadakan 3 bulan lagi?? Jika kalian bertemu pada babak penyisihan, Aku yakin kalian akan menuntaskan dendam kalian." Kata Gremio.
"Apaaa??? Bagaimana mungkin kami mengikuti kompetisi yang bahkan bisa saja diikuti oleh Kak Gremio??? Kemungkinan kami bertemu dibabak penyisihanpun sangat kecil, bisa saja sisampah itu sudah gugur terlebih dahulu dibabak penyisihan." Kata Andrew.
"Apa kalian tidak tau?? Jika anak ini adalah pemenang kompetisi bela diri pemula?? Padahal 1 bulan yang lalu Aku mendengar dari penduduk jika dia masih berada ditingkat Energi Murni tahap 1 dan sekarang dia berada ditingkat Energi Murni tahap 4. Dalam 3 bulan Aku yakin dia akan melampaui kalian dan tidak akan dengan mudah gugur dibabak penyisihan.. Apakah kalian takut?" Ucap Gremio.
"Yang benar saja?? Sejak kapan dia bisa berada ditingkat Energi Murni tahap 4?? Dia adalah sampah yang hanya akan berada ditingkat Energi Murni tahap 1 seumur hidupnya... Kak Gremio mungkin salah orang." Kata Acel.
"Hehe.. Kalian salah besar jika menganggapku masih sama seperti dulu.. Apa kalian takut menerima tawaran Kak Gremio untuk mengikuti kompetisi bela diri tingkat Energi Murni?? Aku saja yang ditindas oleh kalian akan mengikutinya.. Masa kalian yang hanya hobinya menindas takut untuk mengikuti kompetisi ini? Hahaha." Kata Lyan sambil tertawa meremehkan.
"Hei Kau tutup mulutmu sampah...!!! Baiklah.. Kami akan mengikuti kompetisi itu.. Jika salah satu dari kami bertemu denganmu dibabak penyisihan.. Akan kami buat kaki dan tanganmu patah...!!!" Teriak Pao.
"Hahaha... Apa benar begitu?? Baiklah... Kalau begitu mari kita selesaikan dendam diantara kita 3 bulan lagi... Aku akan membuat perhitungan dengan kalian, semoga Aku bertemu dengan kalian semua dibabak penyisihan." Kata Lyan.
"Hei.. Sudahlah... Tidak ada gunanya kalian beradu mulut sekarang... Berlatihlah dengan giat selama 3 bulan ini dan hadirilah kompetisi bela diri tingkat Energi Murni.. Dan Kau anak nakal, Kau tidak perlu khawatir.. Karena Aku tidak akan mengikuti kompetisinya... Dalam 3 bulan ini Aku akan berusaha melatih diriku supaya Aku mencapai tingkat Energi Bumi. Aku sudah tidak bisa mengikuti kompetisi tingkat Energi Murni lagi." Ucap Gremio.
Setelah itu Andrew dan teman-temannya memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat itu... Lyan pun berterima kasih kepada Gremio karena telah menolongnya dan tidak lama kemudian merekapun berpisah untuk pulang kerumahnya masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 420 Episodes
Comments
Jumadi 0707
heran rupanya kota ini penduduknya macam2 ya Thor ada suku china ada suku Jawa afa jakarta eh ada gromio dari Brazil spa Eropah thor
2024-08-01
1
K4k3k 8¤d¤
❤🥁❤🥁❤🥁❤🥁❤
2024-01-22
0
K4k3k 8¤d¤
semangat semangat terus semangat thor lanjutin update sampai tamat ditunggu sama para reader yang setia menanti mu update kembali
2024-01-22
0