"Kakek... Aku pulang..." Kata Lyan.
"Ohh... Cucuku... Aku sudah mendengar dari Cleo jika Kau telah memenangkan kompetisi bela diri pemula... Aku tidak menyangka Kau akan sehebat itu cucuku..." Kata sang Kakek.
"Tentu saja Kek...!!! Aku kan cucumu...!!! Cucu dari seseorang yang pernah menjadi orang nomor 1 di Desa Rumput ini...!!!" Ucap Lyan.
"Hahaha... Tapi itu dulu nak... Sekarang Kakek hanya orang tua biasa yang tidak punya kekuatan lagi..." Kata Kakek sambil tersenyum.
"Nak... Sepertinya sudah saatnya untuk Kau mengetahui tentang masa lalumu... Dan ada sebuah kalung peninggalan dari orangtuamu yang sudah Kakek simpan dari dulu... Aku tidak berani memberikan kalung itu selama ini kepadamu karena Aku takut Kau akan kehilangan kalung tersebut disaat Kau ditindas anak-anak nakal itu.. Tetapi karena Kau sekarang sudah bisa meningkatkan kekuatanmu, Aku percaya Kau akan bisa menjaga kalung peninggalan orangtuamu..." Ucap sang Kakek.
Kemudian Kakek Lyanpun menceritakan jika dia tidak mengetahui siapa orangtua Lyan yang sebenarnya... Dia menemukan Lyan ditepi sungai ketika dia tidak sengaja melewati sungai tersebut bersama kalung yang disimpan didalam keranjang bersama Lyan... Mendengar hal itu, Lyan merasa sedih karena dia berpikir jika orangtua kandungnya pasti membuangnya disaat itu... Tetapi Kakeknya berkata jika hal itu tidak masuk akal dan pasti ada sesuatu hal buruk yang terjadi sehingga Lyan dibuang disungai... Jika Lyan benar-benar dibuang karena tidak diinginkan.. Tidak mungkin orangtua kandung Lyan menyimpan sebuah kalung didalam keranjang bersama Lyan... Kalung itu terlihat sangat antik dan mahal, oleh sebab itulah sang Kakek tidak berani memberikannya kepada Lyan disaat dia belum bisa meningkatkan kekuatannya...
Kakeknya pun sangat yakin jika orangtua Lyan berasal dari Kota Langit yang sudah hancur menjadi puing-puing reruntuhan... Bukan tanpa sebab Kakeknya berpikir orangtua Lyan berasal dari sana, itu dikarenakan sungai itu hanya terhubung antara Kota Langit dan Desa Rumput.
Mendengar hal tersebut, raut wajah Lyanpun berubah... Dia terlihat murung... Dan Kakeknya tidak berani untuk memberitahukan alasan mengapa Kota Langit hancur disaat dia dibuang... Itu disebabkan karena kota tersebut dihancurkan atas perintah Frozen, penguasa tertinggi sekaligus manusia terkuat di Benua Gelap ini.
Setelah selesai bercerita.. Kakek Aman akhirnya memberikan kalung tersebut kepada Lyan dan dia pun langsung mengenakan kalung tersebut sambil berpikir didalam hati jika suatu saat nanti dia akan mencari tahu keberadaan orang tuanya dan alasan mereka membuang dirinya.
Malam harinya... Lyan pergi keluar gubuk untuk berlatih... Dia berusaha keras agar bisa menguasai jurus Pukulan 7 Halilintar yang berasal dari kitab jurus yang dia bawa pulang. Disaat dia sedang berlatih tiba-tiba kalung yang dia kenakan bersinar terang yang membuat Lyan dan Master Gyo terkejut melihatnya... Kemudian muncullah sosok seseorang yang tidak asing bagi Lyan.. Ya... Dia adalah Laxus Rosenberg, orang yang telah menolong Lyan untuk memenangkan kompetisi bela diri pemula.
"Tingkatan kekuatan ini... Dia adalah seorang pertapa...!!! Lyan... Apakah pria ini yang telah menolongmu disaat kompetisi??" Tanya Master Gyo.
"Ya... Benar Master... Jika dia tidak menolongku waktu itu... Mungkin Aku tidak akan memenangkan kompetisi tersebut." Jawab Lyan.
"Hai Lyan... Akhirnya kita berjumpa lagi secepat ini... Dan senang berjumpa denganmu Master Gyo, Perkenalkan, Namaku Laxus Rosenberg.. Seseorang yang menjadi pertapa setelah Kau memecah dirimu menjadi 5 bagian.. Bisa dibilang Aku adalah juniormu.. Semoga kelak kita bisa menjadi rekan yang baik untuk membantu Lyan menghadapi takdir besar yang akan dihadapinya dimasa depan kelak." Kata Laxus sambil tersenyum.
"Hahaha... Dari awal Aku berjumpa dengan Lyan.. Aku sudah merasakan adanya sesuatu hal yang luar biasa yang terdapat didalam dirinya... Aku tidak menyangka jika didalam Ruang Kesunyiannya terdapat seorang pertapa yang hebat seperti dirimu.. Senang berkenalan denganmu juga Laxus Rosenberg." Ucap Master Gyo.
"Hei kalian... Cepat sekali kalian mulai akrabnya...!!! Dan Laxus... Bagaimana Kau bisa berada didalam kalung itu?? Bukannya Kau berada didalam Ruang Kesunyian milikku." Kata Lyan.
"Kau tidak boleh memanggilnya nama sembarangan seperti itu dasar bocah kurang ajar...!!!" Kata Master Gyo sambil memukuli kepala Lyan.
"Ouuchh... Maafkan Aku Master... Kalau begitu harus kupanggil aoakah dia??" Tanya Lyan.
"Panggil dia sesepuh mulai sekarang... Dia itu seorang pertapa yang telah hidup lama sama sepertiku... Kau harus menjaga sopan santunmu...!!!" Ucap Master Gyo.
"Hahaha... Terima kasih Master Gyo telah menyambutku dengan baik dan memberikan kehormatan seperti ini.." Ucap Laxus sambil tertawa.
"Jangan sungkan.. Mulai sekarang Kau adalah juniorku.. Lagipula Kau telah menyelamatkan muridku dari kekalahan... Jadi tidak akan kubiarkan muridku ini bersikap tidak sopan kepadamu... Hahaha." Kata Master Gyo sambil tertawa diikuti oleh Laxus.
Kemudian Laxus menceritakan kepada Lyan dan Master Gyo kenapa dirinya bisa berada didalam kalung... Itu dikarenakan selama ini dia memang tinggal didalam kalung tersebut... Tetapi setelah sebuah insiden yang terjadi di Kota Langit, dia terpaksa membagi belahan rohnya kedalam tubuh Lyan yang disaat itu masih kecil agar Lyan bisa bertahan hidup selama beberapa hari sampai ada seseorang yang menemukannya... Tetapi sekarang karena Lyan telah menggunakan kalung tersebut. Dia pun akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan Ruang Kesunyian dan menyatu dengan rohnya yang berada didalam kalung sehingga dia bisa muncul didunia luar sama seperti Master Gyo.
Mendengar hal tersebut, Lyan berterima kasih kepada Laxus karena selama ini telah menolongnya sehingga dia lolos dari maut saat dia kecil.. Menyadari jika Laxus selama ini selalu bersama dirinya, kemudian Lyanpun menanyakan apa yang terjadi dimasa lalu dan kenapa orangtuanya tega membuangnya.. Tetapi Laxus tidak menjawabnya karena untuk saat ini waktunya belum tepat untuk menceritakan semuanya kepada Lyan.
"Lyan... Apakah Kau tidak bingung disaat Kau melihat kitab jurus usang itu, Kau tiba-tiba merasa familiar dengan kitab jurus itu??" Kata Laxus yang ternyata telah memperhatikan Lyan dari Ruang Kesunyian.
"Ya... Kau benar... Apakah Sesepuh tau alasan mengapa Aku merasa familiar dengan kitab jurus ini???" Tanya Lyan dengan wajah kebingungan.
"Itu karena Kau adalah keturunan dari Rio Edward yang telah berhasil menguasai Benua Gelap ini 300 tahun yang lalu.. Bisa dibilang setelah kitab jurus ini berada ditangan Rio Edward kalian yang berasal dari keturunan Edward menjadi penerus dari kitab jurus ini.. Pelajarilah jurus Pukulan 7 Halilintar dengan sungguh-sungguh... Ketika Kau sudah benar-benar menguasainya Aku akan memberitahukanmu alasan mengapa Kau ditinggalkan oleh kedua orangtuamu.." Kata Laxus.
Mendengar hal tersebut, Lyan akhirnya mengerti mengapa dia merasa familiar dengan kitab tersebut.. Dia akhirnya memutuskan untuk dapat menguasai kitab jurus itu secepat mungkin agar dia bisa segera mengetahui masa lalunya dari Laxus.
Tak terasa 3 bulan telah berlalu. Dan kini Lyan telah mencapai tingkat Energi Murni tahap 8 secara mengejutkan... Master Gyo dan Laxus tidak menyangka kecepatan Lyan untuk mencapai tahap baru telah melebihi pemikiran mereka. Didalam hati mereka mengatakan jika sang penakluk jagat raya baru telah lahir dan akan mengubah takdir dunia ini.
"Master... Besok kompetisi bela diri antar Energi Murni akan diadakan... Bolehkah Aku beristirahat saja hari ini?" Kata Lyan.
"Tentu saja boleh... Kau benar-benar muridku yang luar biasa karena bisa berkembang pesat secepat ini melebihi ekspetasiku...!!! Beristirahatlah sekarang agar dirimu dalam kondisi prima untuk menghadapi pertandingan besok..." Kata Master Gyo.
"Baiklah Master dan sesepuh... Aku akan istirahat dulu kalau gitu.." Ucap Lyan.
Setelah Lyan masuk kedalam gubuk dan meninggalkan mereka berdua.. Mereka lalu terlihat asik berbincang-bincang mengenai kompetisi bela diri antar Energi Murni yang akan diselenggarakan besok.
"Hei Junior... Menurutmu apakah Lyan akan memenangkan pertandingan besok?" Tanya Master Gyo.
"Aku masih tidak dapat menjawabnya senior.. Karena pasti lawan Lyan kali ini ada yang berada ditingkat Energi Murni Tahap 9... Tapi dengan jurus Pukulan Halilintar yang baru dia kuasai sekitar 5%, bukan tidak mungkin dia akan memenangkan kompetisi tersebut." Kata Laxus.
"Yaa... Kau benar... Meskipun baru menguasai jurus itu sekitar 5%, tetapi daya hancurnya sangat luar biasa.. Mungkin jika dia menggunakan jurus itu, dia dapat bertarung melawan orang yang berada ditingkat Energi Murni tahap 9.." Kata Master Gyo.
"Yaaa.. Kau benar Senior..." Jawab Laxus.
"Senior... ada yang ingin kutanyakan kepadamu... Mengapa disaat Lyan mengikuti kompetisi bela diri pemula, Kau tidak turun tangan sama sekali untuk membantunya?? Apalagi saat itu kondisinya benar-benar sekarat dan hampir bisa dipastikan dia akan kalah." Tanya Laxus.
"Hahaha... Itu karena sejak pertama kali Aku bertemu dengan Lyan, Aku merasakan ada sesuatu yang luar biasa didalam dirinya sehingga membuatku yakin dia akan memenangkan kompetisi tersebut. Dan jikapun dia kalah itu tidak akan menjadi sebuah masalah.. Lagipula kekalahan akan membuatnya lebih giat untuk berlatih lagi... Jika ini memang pertarungan sungguhan, Aku tidak mungkin hanya menonton dan membiarkannya sekarat... Tapi ingatlah kalau Ini hanya sebuah kompetisi Juniorku... Kuharap Kau tidak akan membantunya lagi kali ini, jika Kau lakukan lagi.. Dia hanya akan tumbuh menjadi anak manja yang tidak takut akan kekalahan karena kita berada disisinya. Biarkanlah dia bertarung dengan kekuatannya sendiri sampai akhir, kita cukup menyaksikannya saja Juniorku." Ucap Master Gyo.
"Hahaha... Kau sangat bijak Senior... Aku tidak menyangka Kau akan berpikir sejauh itu demi kebaikan Lyan.. Maafkan atas kecerobahanku ini Senior." Kata Laxus.
"Tidak apa-apa... Aku memakluminya karena Kau hanya tidak ingin dia kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kitab jurus supaya dia semakin berkembang. Justru karena itu jugalah kita akhirnya bisa bertemu... Hahaha." Kata master Gyo sambil tertawa.
Malampun semakin larut dan seiring berjalannya waktu, tanpa terasa matahari telah terbit yang menunjukkan hari esok telah tiba... Terlihat Lyan dari raut wajahnya yang tenang, menandakan jika dia telah siap untuk mengikuti Kompetisi Bela Diri antar Energi Murni.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 420 Episodes
Comments
K4k3k 8¤d¤
💖✍🏼💖✍🏼💖✍🏼💖✍🏼💖
2024-01-22
0
K4k3k 8¤d¤
mantab thor lanjut terus update sampai tamat ditunggu sama para reader yang setia menanti mu update kembali
2024-01-22
0
@ ubaydah_*😄
ok
2024-01-07
1