Benda Pusaka Dewa adalah sebuah benda yang telah diperebutkan sejak dahulu kala karena benda tersebut memiliki kekuatan sangat luar biasa. Terdapat 7 Benda Pusaka Dewa yang tersebar didunia ini yang konon katanya, jika seseorang hanya memiliki 1 Benda Pusaka Dewa saja, maka dia akan bisa bersaing dengan para ahli bela diri terkuat didunia meskipun kekuatan penggunanya berada ditingkat yang lebih rendah beberapa tahap daripada lawannya tersebut. Maka dari itu, tidak heran jika sudah banyak terjadi perang besar yang memakan ribuan korban jiwa hanya untuk memperebutkan Benda Pusaka Dewa ini.
Pertarung babak semifinal putaran kedua akan segera dimulai... Erwin dan Mei telah memasuki arena pertarungan dan wasit pun telah menyatakan jika pertarungan babak semifinal pada putaran kedua ini telah dimulai.
"Rantai Air Pengikat...!!!" Teriak Mei yang langsung mengerahkan jurusnya untuk mematikan pergerakan Erwin.
Erwin yang terkena jurus Rantai Air Pengikat milik Mei terlihat sangat aneh, itu karena dia terlihat tidak berusaha untuk melepaskan diri dan hanya tersenyum saja.
"Amukan Hiu Air...!!!" Teriak Mei.
Serangan tersebut mengenai Erwin secara telak, akan tetapi Erwin terlihat tidak terluka sama sekali oleh serangan tersebut.
"Hmm.. Kau boleh juga, sudah terkena telak jurus Amukan Hiu Airku, tetapi Kau masih baik-baik saja dan tak terluka sama sekali... Kuakui Kau memang kuat..." Ucap Mei.
"Hahaha... Apa maksud dari ucapanmu tersebut...??? Apakah ini artinya Kau akan menyerah dan mengakui kekalahanmu karena jurusmu tidak mempan terhadapku...?? Ucap Erwin sambil tertawa.
"Hei... Kau pikir tadi itu jurus terbaikku...??? Aku menggunakan jurus tadi hanya untuk memastikan seberapa kuat dirimu.. Baiklah, kali ini Aku akan bersungguh-sungguh..." Kata Mei.
Kemudian Mei terlihat memejamkan matanya dan kemudian disekujur tubuh Mei tiba-tiba mengeluarkan aura yang sangat kuat... Erwin yang menyaksikan hal tersebut terkejut karena tidak menyangka seseorang yang berada ditingkat Energi Murni tahap 9 bisa mengeluarkan aura sebesar itu. Tak lama setelah itu, Mei mulai membuka matanya dan kedua tangannya diarahkan kepada Erwin sambil meneriakkan nama sebuah jurus.
"Tahap Kuasa : Tornado Air...!!!" Teriak Mei.
Seketika itu juga terlihat sebuah tornado air yang sangat besar muncul didalam permukaan tanah, kekuatan dari jurus ini sangat luar biasa karena telah merusak sekitar 70% dari arena pertarungan.
Melihat hal itu, Ming sang pemimpin dari Desa Rumput pun kaget karena tidak menyangka Mei yang hanya berada ditingkat Energi Murni tahap 9 dapat menguasai jurusnya sampai ke Tahap Kuasa... Bagaimana tidak, Tahap yang dimana hanya bisa dicapai oleh seseorang yang telah berlatih dengan keras dan sangat sulit untuk mencapainya, bahkan untuk mereka yang berada ditingkat Energi Bumi pun belum tentu bisa mempelajari jurus mereka sampai ketahap ini...
Penonton yang menyaksikan pertandingan tersebutpun terkagum-kagum dan bersorak karena sangat menikmati pertandingan tersebut, banyak yang mengira, Erwin pasti sudah pingsan atau terluka parah setelah terkena jurus tersebut... Akan tetapi, seketika itu juga terlihat sebuah sosok cahaya biru memancar ditengah tornado air tersebut yang kemudian meledak dan membuat tornado air raksasa tersebut sirna. Tidak disangka, ternyata sosok tersebut adalah Erwin yang lagi-lagi tak terlihat luka sedikitpun dari sekujur tubuhnya... Dan bukan hanya itu saja, kekuatan Erwin terasa semakin meningkat sambil yang membuat Mei berkeringat dingin karena tekanan aura kekuatan dari Erwin yang semakin meningkat.
"Ternyata pemuda itu selama ini menyembunyikan kekuatannya dan dia berada ditingkat Energi Bumi... Sepertinya pria itu mengikuti kompetisi antar tingkat Energi Murni karena mempunyai maksud tertentu..." Kata Master Gyo.
"Dasar si brengsek itu...!!! Pantas saja dia bisa dengan mudah melukai Cleo seperti itu...!!! Apa tujuannya mengikuti kompetisi ini jika dia sudah berada ditingkat Energi Bumi...!!! Aku tidak akan tinggal diam...!!!" Ucap Lyan sambil bersiap menuju kearena pertarungan.
"Kau tenanglah sejenak Lyan... Kau tidak perlu ikut campur terlebih dahulu... Ini bukanlah kompetisi lagi dan mungkin sebentar lagi akan terjadi kekacauan... Aku tahu Kau masih menyimpan dendam karena dia telah melukai Cleo dengan parah... Tetapi bersabarlah dulu, lagipula Aku yakin pemimpin dari Desa Rumput tidak akan tinggal diam." Ucap Laxus.
"Tapi jika Aku diam saja seperti ini... Gadis itu akan berada didalam bahaya...!!! Aku tidak bisa membiarkan hal seperti itu terjadi lagi...!!!" Teriak Lyan.
"Hei Kau bodoh...!!! Yang dikatakan Sesepuhmu itu benar.... Apa Kau tidak mendengar apa yang dikatakan Sesepuhmu? Kau pikir jika Kau kesana Kau bisa menghadapinya...??? Pria itu setidaknya berada ditingkat Energi Bumi Tahap 8...!!! Kau hanya akan menjadi bulan-bulanan jika Kau ikut campur sekarang...!!! Sementara Kau diam saja dulu disini sambil menunggu situasi kedepannya nanti akan seperti apa." Ucap Master Gyo.
Lyan yang mendengar ucapan Laxus dan Master Gyo langsung mengurungkan niatnya untuk pergi membantu Mei... Dia hanya bisa menahan amarah sambil mengepalkan tinjunya.
Kembali kearena pertarungan, Mei terkejut karena Erwin tidak terluka sedikitpun setelah terkena telak jurusnya. Dia terlihat berkeringat dingin akibat tekanan kekuatan dari Erwin yang menandakan perbedaan kekuatannya diantara mereka sangat jauh.
"Hahaha... Aku tidak menyangka didesa sekecil ini terdapat gadis seperti dirimu yang sudah bisa menguasai Tahap Kuasa pahadal Kau hanya berada ditingkat Energi Murni Tahap 9... Jika Aku tadi tidak melepas kekuatanku, mungkin Aku akan terluka parah karena jurusmu tadi..." Ucap Erwin.
"Kau... Tidak mungkin...!!! Bagaimana mungkin kekuatanmu bisa meningkat sepesat itu...!!! Apa Kau benar-benar berada ditingkat Energi Murni tahap 9?" Kata Mei.
"Apa? Energi Murni..??? Yang benar saja...!!! Hahaha, karena kau sebentar lagi akan mati, maka aku akan memberitahumu. Dengar baik-baik wahai gadis kecil, aku sebenarnya berada ditingkat Energi Bumi. Mau sehebat apapun jurusmu tadi, kau tetap tidak akan bisa mengalahkanku." Ucap Erwin.
"Sebenarnya aku masih ingin bersenang-senang denganmu dengan menyiksamu secara perlahan, tetapi sudahlah... Aku sudah menemukan sesuatu yang kucari didesa ini dan aku sudah tidak sabar untuk membawa pulang benda tersebut, sekarang matilah dengan tenang!" Lanjut Erwin sambil mengarahkan telunjuknya kearah Mei.
Telunjuk Erwin mengeluarkan beberapa peluru api biru yang menuju kearah Mei, disaat peluru api biru tersebut hampir mengenai tubuh Mei, tiba-tiba terlihat seseorang muncul dihadapan Mei dan menepis peluru api biru tersebut... Yaaa, seperti yang telah diprediksi oleh Laxus, Orang yang muncul dihadapan Mei itu adalah Ming, sang pemimpin dari Desa Rumput.
"Wah, akhirnya pemimpin dari desa kecil ini turun tangan juga..." Ucap Erwin.
"Sebenarnya siapa kau? Kenapa selama ini kau menyembunyikan kekuatanmu dan merusak kompetisi ini?" Ucap Ming.
"Hahaha... Baiklah, aku akan memberitahukan kepadamu siapa aku sebenarnya. Aku adalah salah satu utusan dari Jendral Ular, selama ini aku diperintahkan untuk menyamar dan menemukan benda yang telah dicari-cari oleh Jendral Ular selama ini." Kata Erwin.
"Jen.. Jendral Ular? Apa sebenarnya yang dia cari sampai berbuat sampai sejauh ini? Apa jangan-jangan..." Ucap Ming sambil melihat kearah Lyan.
"Ya... Sepertinya kau sekarang telah menyadari apa yang selama ini Jendral Ular cari... Kalung yang dipakai anak itu adalah Benda Pusaka Dewa yang diinginkan Jendral Ular selama ini... Akhirnya aku menemukannya dan Aku tidak perlu repot-repot untuk menyamar menjadi penduduk desa yang hanya berisi sampah-sampah yang lemah... Tugasku disini telah selesai dan Aku akan secepatnya menghancurkan desa ini dan membawa pulang Benda Pusaka Dewa itu." Kata Erwin.
"Gadis kecil... Menjauhlah dari sini.. Ini terlalu berbahaya untukmu." Kata Ming kepada Mei.
"Baiklah Ketua..." Ucap Mei sambil meninggalkan arena pertarungan.
"Aku akan membiarkanmu pergi mengambil Benda Pusaka Dewa dari anak itu karena ini perintah dari Jendral Ular... Tapi jika Kau berniat menghancurkan desa ini, jika itu Jendral Ularpun akan kuhadapi meskipun nyawaku sebagai taruhannya." Kata Ming dengan tatapan mata yang tajam.
"Hahaha... Kau pikir Aku hanya akan menghadapimu yang berada ditingkat Energi Kaisar seorang diri? Aku tidak sebodoh itu, Aku telah mempersiapkan segalanya selama ini..." Kata Erwin sambil tertawa.
Mendengar ucapan Erwin, Ming pun tersadar jika selama ini bukan hanya Erwin seorang yang menyamar... Dia pun kemudian berteriak agar semua penonton yang masih kebingungan dan tidak tahu apa yang sedang terjadi untuk pergi meninggalkan tempat itu. Tetapi sudah terlambat, disaat itu juga, sudah ada puluhan orang yang terbunuh oleh 7 orang misterius dari tribun penonton. Mereka yang membunuh para penonton itu adalah para bawahan Erwin yang masing-masing telah berada ditingkat Energi Bumi. Melihat hal tersebut terjadi... Ming pun murka, terlihat kemarahan yang amat besar dari raut wajahnya dan matanya terlihat seperti berapi-api.
Menyadari bahaya berada didepannya... Erwin pun segera memanggil para bawahannya untuk membantunya menghadapi Ming. Tetapi siapa sangka, para bawahannya tiba-tiba terbunuh oleh sekelompok orang yang datangnya entah dari mana. Ternyata sekelompok orang tersebut adalah pasukan dari Desa Rumput yang selama ini pergi bertugas ke Kota Awan... Dan tentu saja pemimpin dari pasukan ini adalah Petra, Ayah dari Cleo.
Erwin yang melihat para bawahannya terbunuh terkejut dan tidak menyangka jika pasukan yang diutus ke Kota Awan akan pulang secepat ini. Tapi, anehnya dia tetap tersenyum meskipun dia sekarang berada didalam posisi terpojok.
"Tunggu Ketua... Ketua tidak perlu repot-repot turun tangan untuk menghadapi anak ini... Biar Aku saja yang menghadapinya anak ini, Aku pastikan akan memberikannya hukuman yang setimpal atas perbuatan yang telah dia lakukan...!!!" Kata Petra.
"Baiklah Petra... Tolong maafkan orang tua ini karena telah merepotkanmu yang baru saja pulang dari bertugas." Ucap Ming.
"Tidak apa-apa ketua... Ini juga merupakan salah satu tugasku untuk melindungi desa ini dari orang jahat seperti dia." Kata Petra.
"Paman Petra...!!! Hajar dia sampai babak belur paman...!!! Dia adalah orang yang membuat Cleo terluka parah dan masih belum sadarkan diri sampai sekarang...!!!" Teriak Lyan.
"Apa...!!! Kau melukai Anakku sampai dia tak sadarkan diri sampai sekarang? Aku selama ini tidak pernah bertingkah kasar kepadanya... Tetapi Kau malah melukainya sampai tak sadarkan diri... Aku bersumpah akan memusnahkanmu sampai jasadmu tak tersisa sedikitpun...!!!" Kata Petra dengan geram.
"Petra, kau adalah orang terkuat kedua di Desa Rumput ini... Aku sudah lama penasaran sekuat apakah dirimu... Aku sudah lama menunggu saat-saat seperti ini..." Ucap Erwin sambil tersenyum sinis.
"Baiklah...!!! Jika selama ini Kau sudah lama bersabar menunggu untuk berhadapan denganku... Maka dengan senang hati hari ini Aku akan menghadapimu sampai nyawamu pergi meninggalkan tubuhmu...!!!" Kata Petra.
"Tahap Kuasa : Hujan Tapak Raksasa Penghancur...!!!" Teriak Petra.
Kemudian terlihat sekitar ratusan tapak raksasa turun dari langit dan menghantam tubuh Erwin secara telak yang membuat Erwin menjerit kesakitan... Sebuah jurus yang sangat luar biasa karena telah membuat lubang besar yang berbentuk sebuah tapak raksasa... Erwin tak terlihat lagi setelah terkena telak oleh jurus itu.. Antara sudah hancur tak tersisa atau tewas dan terjatuh kedalam lubang tersebut. Tetapi, apakah benar jika Erwin mati semudah itu??? Kita tunggu kelanjutannya dichapter selanjutnya...!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 420 Episodes
Comments
K4k3k 8¤d¤
💟👏🏼💟👏🏼💟👏🏼💟👏🏼💟
2024-01-23
1
K4k3k 8¤d¤
semangat semangat terus semangat thor lanjutin update sampai tamat ditunggu sama para reader yang setia menanti mu update kembali
2024-01-23
0
Harman LokeST
gara gara kalungnya Lyan kompetisi jadi kacau balau
2023-09-02
1