"Jurus yang luar biasa...!!! Aku baru pertama kali melihat jurus sehebat itu... Darimana Kau mempelajari jurus itu Lyan??" Tanya Gremio.
"Hahaha... Sebenarnya sudah lama sekali Aku mempelajari jurus ini... Aku hanya akan mengeluarkan jurus ini cuma disaat-saat genting seperti ini." Ucap Lyan sambil menggosok-gosok hidungnya.
"Jika memang benar begitu... Mengapa Kau tidak daritadi saja mengeluarkan jurus ini?? Mengapa Kau harus pingsan terlebih dahulu seperti tadi?? Dan setelah Kau pingsan tadi Aku tiba-tiba saja merasakan jika kekuatanmu sekarang berada ditingkat Energi Murni tahap 9... Apa ada sesuatu keajaiban yang terjadi disaat Kau pingsan tadi??" Tanya Mei dengan wajah curiga.
"Hahaha... Keajaiban seperti apa maksudmu?? Ayolah... Mana mungkin hal seperti itu akan terjadi." Kata Lyan sambil menggosok-gosok kepalanya.
"Gadis ini peka juga... Apa memang benar semua wanita sepeka ini...??? Aku harus mengalihkan pembicaraan agar dia tidak mencurigaiku lebih jauh lagi." Gumam Lyan dalam hati.
"Hei... Lihat Kak Kim dan Rity masih belum menyelesaikan pertarungannya... Ayo kita segera bergegas membantunya." Ucap Lyan yang sebenarnya sedang berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Tidak perlu... Aku yakin Kak Kim dan Rity akan mampu menghadapi mereka... Mereka berdua bukanlah orang yang lemah..." Ucap Gremio.
"Benarkah?? Baiklah kalau begitu kami semua yang berada disini akan membantu kalian dengan doa... Semangat Kak Kim dan Rity...!!!" Teriak Lyan.
Pertarungan Kim dan Rity melawan bawahan Erwin yang berada ditingkat Energi Bumi tahap 3 masih terus berlanjut... Sang lawan terlihat lebih mendominasi dalam pertarungan, Kim dan Rity benar-benar dibuat kewalahan oleh lawannya.
"Sebaiknya kalian menyerah saja dan menyerahkan nyawa kalian secara sukarela... Mau seperti apapun kalian melawanku, hasilnya akan sama... Hahaha." Kata sang lawan.
"Dia kuat... Sepertinya kita harus menggunakan teknik rahasia kita untuk menghadapinya..." Kata Kim.
"Tapi kak, Apa kau yakin itu akan berhasil? Kita tidak pernah menggunakan teknik rahasia ini dalam pertarungan yang sebenarnya." Ucap Rity.
"Yah... kau benar, selama kita latihan untuk mempelajari teknik ini juga kita selalu gagal untuk menyempurnakannya... Tapi kita tidak ada pilihan lain sekarang selain mencobanya..." Kata Kim.
"Baiklah jika Kakak berkata seperti itu.." Ucap Rity.
Setelah selesai berdiskusi, mereka berdua kemudian menutup matanya dan berusaha untuk berkonsentrasi agar teknik yang mereka akan kerahkan tidak gagal.
"Hahaha... Sekarang apalagi yang akan kalian tunjukkan? Baiklah, karena Aku baik hati, Aku tidak akan menyerang kalian disaat kalian menutup mata seperti itu... Lagipula Aku penasaran dengan apa yang akan kalian tunjukkan meskipun hasilnya akan tetap sama saja." Kata sang lawan.
Setelah beberapa saat, mereka berdua secara serentak membuka matanya sambil bersama-sama meneriakkan nama sebuah jurus.
"Ratusan Tombak Panah...!!!" Teriak Kim.
"Tarian Api...!!!" Teriak Rity.
Ketika melihat kedua jurus tersebut melaju kearahnya, sang lawanpun bersiap-siap mengerahkan jurusnya... Tetapi sang lawan tiba-tiba tidak jadi mengerahkan jurusnya karena melihat kedua jurus tersebut tiba-tiba berhenti melaju kearahnya... Yang membuat lawan kaget adalah kedua jurus itu menyatu dan kemudian terdengar suara Kim dan Rity meneriakkan nama sebuah jurus secara bersamaan.
"Teknik Penggabungan : Magma...!!!" Teriak Kim dan Rity.
Sontak sang lawan yang menyaksikan penggabungan jurus tersebut terburu-buru ingin mengerahkan jurus, tetapi apa daya,,penggabungan jurus tersebut telah menghantam tubuhnya bertubi-tubi sampai hancur tak bersisa sebelum dia sempat mengerahkan jurusnya.
"Kak... Aku tidak menyangka kalau ini akan berhasil..." Kata Rity dengan wajah yang terlihat bahagia.
"Ya... Aku juga tidak menduga sama sekali jika ini akan berhasil... Tapi baguslah... dengan begini kita bisa mengalahkannya..." Ucap Kim.
"Makan tuh kesombonganmu...!!! Lanjutkan kesombonganmu dialam sana... Hahaha." Kata Rity sambil tertawa.
"Sudah... Sudah... Sekarang mari kita segera berkumpul dengan yang lainnya." Kata Kim.
Setelah mereka semua telah berkumpul, mereka segera melanjutkan perjalanan mereka untuk menyelamatkan penduduk desa lainnya... Mereka tetap mendapat perlawanan dari para bawahan Erwin setiap mereka hendak menyelamatkan para penduduk, akan tetapi mereka tidak mengalami kesulitan yang berarti saat menghadapi mereka,, itu dikarenakan lawan mereka kali ini rata-rata hanya berada ditingkat Energi Bumi tahap 1 dan 2.
Mereka kemudian segera bergegas untuk pergi ketempat persembunyian mereka setelah berhasil menyelamatkan para penduduk... Setelah sampai disana, Lyan melihat Kakeknya yang berbicara dengan penduduk desa... Saat itu juga Lyan langsung berlari menuju kearah sang Kakek dan memeluknya.
"Kakek....!!!!" Ucap Lyan.
"Syukurlah Kau baik-baik saja Lyan... Kakek sangat mengkhawatirkan dirimu." Ucap sang Kakek.
"Kakek tenang saja... Aku ini sangat kuat sekarang... Kakek tidak perlu mengkhawatirkan diriku lagi seperti dulu." Ucap Lyan sambil tersenyum.
"Ohh... Benarkah Kau sangat kuat?? Kalau begitu maukah Kau menyerahkan Kalung yang Kau kenakan itu kepadaku..??? Atau Kau akan mencoba melawanku dengan kekuatanmu yang Kau bilang sangat kuat itu..??" Ucap seseorang yang tiba-tiba muncul dihadapan mereka yang tidak lain adalah Erwin.
Sontak kehadiran Erwin yang secara tiba-tiba berada ditempat persembunyian mereka sangat mengagetkan mereka semua... Bagaimana Erwin bisa berada disini?? Bukankah Erwin sudah mati terbelah bersama Iblis Hitam Abadinya??.
*****
Kembali kecerita sebelumnya, disaat Ming bertarung melawan Erwin, dengan segala amarahnya Ming menebas Erwin dan Iblis Hitam Abadi hingga terbelah menjadi 2 bagian... Disaat Ming mengira semuanya telah berakhir, tiba-tiba secara mengejutkan tubuh Erwin dan Iblis Hitam Abadi kembali menyatu kembali.. Sontak setelah menyaksikan hal tersebut, Ming dan Petra terkejut dan merasa tidak percaya jika hal buruk seperti itu akan terjadi.
"Hahahahaha... Maaf kalau tadi Aku hanya bercanda berkata seperti itu... Kau pasti sangat senang dan mengira Aku dan Iblis Hitam Abadiku benar-benar sudah Kau kalahkan..." Kata Erwin sambil tertawa.
"Ti... Tidak mungkin...!!! Bagaimana mungkin Kau bisa menyatukan tubuhmu kembali seperti itu...!!!" Teriak Ming.
"Aku memiliki jurus Phoenix Api Biru yang dapat membuatku dapat beregenerasi, sedangkan Iblis Hitam Abadiku adalah makhluk yang abadi...!!! Kalian benar-benar tidak memiliki peluang untuk menang menghadapiku jika kemampuan kalian hanya seperti itu...!!!" Ucap Erwin.
"Tidak ada yang abadi didunia ini...!!! Kau dan Iblis Hitam Abadimu pasti memiliki kelemahan...!!!" Teriak Ming.
"Kau masih berniat melawanku?? Hahaha... Lucu sekali jika melihat serangga kecil seperti dirimu berusaha agar dapat mengalahkanku." Kata Erwin.
"Serangga kecil katamu?? Akan kutunjukkan jika serangga kecil ini dapat melenyapkanmu...!!!" Ucap Ming sambil berlari kearah Iblis Hitam Abadi yang berada didepan Erwin.
"Baiklah kalau begitu... Tunjukkanlah kemampuan terbaikmu dan buatlah Iblis Hitam Abadiku bersenang-senang dengan serangga kecil seperti dirimu...!!!" Kata Erwin.
Iblis Hitam Abadi melayangkan sebuah pukulan kearah Ming, tapi serangan itu masih bisa dihindari olehnya... Pukulan yang meleset tersebut menghantam tanah yang mengakibatkan seisi tempat tersebut bergetar hebat seakan-akan terjadi sebuah gempa yang dahsyat...!!! Bahkan dampak dari pukulan tersebut dapat membuat Petra yang sudah berada ditingkat Energi Raja sampai sedikit kehilangan keseimbangannya.
"Kekuatan monster itu benar-benar mengerikan, andai pukulan itu mengenai ketua, maka beliau akan dalam bahaya... Aku harus segera membantunya." Gumam Petra dalam hati.
Dalam hal kekuatan, mungkin Iblis Hitam Abadi lebih unggul... Akan tetapi jika dalam hal kecepatan, bisa dipastikan Kecepatan Ming diatas Iblis Hitam Abadi... Itu dikarenakan tubuh Iblis Hitam Abadi sangat besar yang membuat gerakannya memiliki banyak celah yang bisa dimanfaatkan.
Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Ming, setelah berhasil menghindari pukulan Iblis Hitam Abadi, dia segera melancarkan serangan bertubi-tubi dengan goloknya hingga tubuh Iblis Hitam Abadi tercabik-cabik... Setelah itu Ming terbang keatas sambil mengangkat goloknya dengan kedua tangan, kemudian dia meneriakkan nama sebuah jurus.
"Naga Meliuk Turun ke Bumi...!!!" Teriak Ming.
Sesosok naga muncul dari golok milik Ming, naga yang meliuk-liuk tersebut dengan cepat turun menghantam Iblis Hitam Abadi dan menimbulkan sebuah ledakan yang besar... Iblis Hitam Abadi yang terkena serangan telak tersebut secara mengejutkan tubuhnya tak terluka sama sekali seperti tidak terkena dampak apapun dari jurus tersebut,, kemudian dia membalas serangan Ming dengan menembakkan sebuah laser yang keluar dari mulutnya... Ketika Ming berusaha menghindari serangan tersebut, dia tidak berhasil menghindari serangan tersebut sepenuhnya,, tangan kanannya terkena serangan laser tersebut yang membuat Ming menjatuhkan goloknya kepermukaan tanah.
"Hahaha...!!! Sebelum Kau mati, Aku akan memberitahukan sesuatu kepadamu... Iblis Hitam Abadi memiliki kehebatan dalam beradaptasi...!!! Semakin sering Kau menebasnya dengan golokmu, maka dia secara perlahan akan beradaptasi dengan golok yang Kau gunakan sehingga serangan atau jurus yang keluar dari golokmu itu tidak akan mempan lagi terhadapnya...!!! Sekarang tamatlah riwayatmu Pak Tua..!!!" Ucap Erwin.
Setelah Erwin selesai berbicara, tiba-tiba Iblis Hitam abadi melayangkan beberapa pukulan kearah Ming yang masih berada diudara... Sambil memegang tangan kanannya yang sedang terluka, Ming berusaha keras untuk menghindari serangan Iblis Hitam Abadi, akan tetapi perlahan Ming mulai kewalahan dan akhirnya terkena pukulan dari Iblis Hitam Abadi... Pukulan itu sangat keras hingga membuat ming terjatuh kepermukaan tanah dan terluka parah... Disaat Iblis Hitam Abadi akan menembakkan laser yang keluar dari mulutnya untuk menyerang Ming yang sudah tidak berdaya, tiba-tiba terdengar seseorang meneriakkan nama sebuah jurus.
"Tahap Kuasa : Hujan Tapak Raksasa Penghancur...!!!" Teriak Petra.
Jurus tersebut membuat Iblis Hitam Abadi gagal melancarkan serangan kepada Ming dan termundur beberapa langkah akibat hantaman ratusan tapak raksasa milik Petra, tak lama kemudian Petra segera bergegas pergi menuju kearah Ming yang sedang terluka parah.
"Ketua... Mari kita segera pergi dari sini... Kita tidak memiliki peluang menang untuk menghadapi mereka." Kata Petra.
"Ti.. Tidak Petra... Jika Kau ingin pergi, maka pergilah dari sini... Tetapi Aku tetap tidak akan pergi,, Aku tetap harus mengulur waktu hingga semuanya berhasil pergi dari desa ini." Ucap Ming.
"Tidak Ketua... Aku tidak akan membiarkanmu mati disini... Kau adalah pemimpin kami... Jika Kau mati disini sekarang, kami akan kehilangan pemimpin seperti dirimu... Tapi jika kita berhasil pergi dari sini hidup-hidup, dimasa depan kelak kita masih memiliki harapan untuk membalas mereka dengan melatih generasi muda yang kita miliki secara sungguh-sungguh... Kumohon pertimbangkanlah ini Ketua." Ucap Ming.
Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya Ming memutuskan untuk mengikuti perkataan Petra... Namun disaat itu juga terdengar suara tertawa keras dari Erwin.
"Hahahahaha...!!! Jadi pada akhirnya kalian memutuskan untuk pergi dari sini?? Baiklah... Karena Aku baik hati, Aku akan membiarkan kalian berdua pergi... Tapi dengan syarat jika kalian benar-benar bisa pergi setelah menerima jurus pamungkas dari Iblis Api Hitam Abadi...!!!" Kata Erwin.
Tak lama setelah itu, Iblis Hitam Abadi tiba-tiba mengangkat tangannya keatas dan terlihat sebuah bola hitam keluar dari tangannya... Bola hitam itu semakin lama semakin membesar, kira-kira ukuran bola hitam itu besarnya sekitar 6 meter.
"Kekuatan ini memiliki daya rusak yang sangat tinggi... Mungkin akan langsung menghancurkan seluruh desa ini... Sekarang kaburlah sejauh mungkin layaknya serangga kecil yang hina...!!! Karena sejauh apapun kalian berusaha untuk kabur, kematian akan tetap menjadi takdir kalian...!!! Hahaha..!!!" Ucap Erwin diikuti dengan suara tertawa yang keras.
Melihat bola hitam dengan ukuran raksasa yang berada ditangan Iblis Hitam Abadi sudah berhenti membesar yang menandakan bola hitam itu akan segera dilemparkan kepada mereka... Keputusasaan terlihat dari raut wajah mereka berdua dan pada akhirnya mereka tidak memutuskan untuk pergi dari tempat itu.
"Petra.. maafkan Aku jika Kau juga harus mati bersama denganku disini,, seharusnya tadi Kau mendengarkan perkataanku dari awal untuk meninggalkan tempat ini." Ucap Ming.
"Jangan berkata seperti itu Ketua...!!! Ini adalah keputusanku dan Aku tidak menyesal sama sekali dengan jalan yang telah Kupilih... Aku berharap semoga Keluargaku dan penduduk desa yang lainnya telah pergi jauh meninggalkan desa ini." Kata petra sambil tersenyum.
Disaat bola hitam itu telah dilemparkan kearah mereka... Tiba-tiba muncul seseorang dengan aura yang kuat didepan mereka dan menepis bola hitam keatas sehingga bola hitam tersebut terbang jauh keatas meledak diudara... Hal itu mengejutkan Erwin yang tidak menyangka, jika ada seseorang yang mampu menahan jurus pamungkas Iblis Hitam Abadi dengan mudah... Tak lama kemudian seseorang yang baru muncul itu dengan sekejap mata sudah berada didepan Iblis Hitam Abadi dan melayangkan sebuah pukulan tapak kearah tubuh Iblis Hitam Abadi yang membuatnya terpental jauh kebelakang dengan sangat cepat.
Erwin yang berada dibelakang Iblis Hitam Abadi segera bergegas menghindari Iblis Hitam Abadi yang terpental oleh sebuah pukulan ringan yang dilancarkan seseorang yang misterius itu... Alangkah kagetnya Erwin melihat Iblis Hitam Abadi yang dibangga-banggakannya selama ini keok dengan mudah dan terpental sangat jauh hingga beratus-ratus meter kebelakang hingga menghancurkan banyak rumah penduduk desa.
"Tuan King... Terima kasih karena telah menyelamatkan kami." Ucap Ming dan Petra sambil memberi hormat.
"Kalian tidak perlu sungkan seperti itu... Ini juga merupakan tugasku untuk melindungi desa ini." Ucap King.
"Kau... Bukankah Kau adalah Orang Tua yang menjaga perpustakaan itu??! Bagaimana mungkin Kau memiliki kekuatan sebesar ini...!!! Siapa Kau sebenarnya...!!!" Teriak Erwin.
"Hahaha... Seperti katamu wahai anak muda... Orang tua ini hanyalah seorang penjaga perpustakaan." Ucap King sambil memainkan janggut putihnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 420 Episodes
Comments
Jumadi 0707
MC andalannya hanya jurus 7 halilintar aja dibantu ama guru gk mau
2024-08-01
0
K4k3k 8¤d¤
❣✌🏻❣✌🏻❣✌🏻❣✌🏻❣
2024-01-23
0
K4k3k 8¤d¤
mantab thor lanjut terus update sampai tamat ditunggu sama para reader yang setia menanti mu update kembali
2024-01-23
0