"Tuan, maaf menggangu. Saya hanya ingin bilang, kalau besok anda harus menghadiri rapat di Perancis"
"Rapat dengan Mr. Clayton?"
"Benar, tuan"
"Ya aku akan menghadiri rapatnya"
Sambungan telepon pun terputus. Kenzo kembali memasukkan handphone nya kedalam saku celana dan menggerakkan tangannya menuju pemutar musik di mobil, setelah itu ia pun bernyanyi nyanyi didalam sana.
Sesekali ia melirik arloji nya di tangan, waktu sudah menunjukkan pukul dua siang, namun siswa-siswi disekolah ini belum terlihat meninggalkan sekolah.
Mungkin sebentar lagi, pikir Kenzo lalu mengeraskan volume musik itu dan kembali hanyut dalam alunan musik tersebut.
Di sisi lain, Alenna tengah berjalan bersama Amel dengan membawa tas di punggung mereka, lalu berjalan meninggalkan kelas.
"Al, lo pulang naik apaan?" Tanya Amel kepada Alenna yang berada disampingnya sambil terus berjalan.
"Hmmm kayaknya jalan" Ucap Alenna berpikir sejenak.
"Kalau gitu lo bareng gue aja. Gue bawa mobil kok" Tawar Amel berhenti tiba tiba, begitu juga dengan Alenna.
"Thanks Mel, tapi gue rasa gak usah. Gue bisa naik angkot mungkin" Tolak Alenna halus. Amel masih memperhatikan dengan tatapan sulit diartikan.
"Serius?" Alenna mengangguk cepat lalu mereka pun kembali berjalan menuju parkiran untuk sampai di depan pagar sekolah.
Namun, langkah Alenna terhenti karna melihat Sarah yang tengah mengetuk kaca mobil... Kenzo.
Ya, Kenzo masih ada disekolah, entah berapa lama ia menunggu.
"Ken!, buka dong" Teriak Sarah sambil terus mengetuk kaca mobil, Kenzo yang harus sadar jika ada seseorang yang mengetuk mobilnya, ia langsung membuka kaca mobil dan mendapati Sarah tengah tersenyum lebar.
Kenzo membuka pintu mobil dan menghampiri Sarah.
"Sorry, gak kedengeran" Ujar Kenzo sambil merapikan pakaiannya.
"Owh kamu lagi dengerin lagu?" Kenzo hanya mengangguk tanpa ekpresi.
Alenna hanya memperhatikan mereka berdua, Amel sendiri ikut menyaksikan kejadian itu, namun sambil mengigit bibir bawahnya terpesona saat melihat kenzo.
"*****! Ganteng banget" Seru Amel membuat Alenna memandangnya sambil memutar bola mata malas.
"Eh tapi tunggu, kok dia sama sih Sarah?" Heran Amel baru menyadari bahwa sedari tadi Kenzo bersama Sarah.
"Mana gue tau"
"Udah ah, gue duluan ya. Bye!" Alenna pergi begitu saja. Sedangkan Amel masih terus memperhatikan Sarah dan Kenzo dari kejauhan.
Alenna terus saja berjalan tanpa menoleh sedikitpun kearah Kenzo dan Sarah, saat ia melewati parkiran.
"Alenna!" Alenna menghentikan langkahnya, ia sudah tau jika itu suara Kenzo. Alenna pun membalikkan badan menghadap Kenzo yang sedang berjalan menghampirinya tanpa peduli dengan raut wajah Sarah yang kusut seperti baju yang belum di setrika.
Alenna menaikan wajahnya sebentar seolah bertanya "kenapa?".
"Ayo saya antar" Ujar Kenzo dengan nada dingin miliknya itu. Lagi lagi Sarah memasang wajahnya dengan masam, kusut, dan marah saat mendengar itu.
Alenna mencuri pandang kearah Sarah sebentar dan kembali menatap Kenzo.
"Makasih atas tawarannya, tapi gue bisa pulang sendiri" Tolak Alenna membuat Kenzo mengerutkan alisnya.
"Kau masih lemes, jadi jangan terlalu lelah.
sudah lebih baik bareng saja" Alenna memutar bola matanya lagi dan lagi.
Ish! Dibilangin gue baik baik aja kok. Kagak ngerti apa nih orang ya?
Ketus Alenna dalam hati.
"Tuan Kenzo Zerral Agantra, udah saya bilang kalau saya baik baik aja. Saya bisa pulang sendiri, jadi mending anda menghantar Sarah aja" Ucap Alenna dengan penuh penekanan, Kenzo masih tetap dengan wajah tanpa ekpresi.
"Nona Alenna Patricia, saya tidak akan membiarkan anda pulang atau berangkat sendirian. Kecuali, anda memberikan saya alasan yang tepat"
Woy! Emang lo bapak gue?. Seenaknya aja ngatur ngatur.
Emosi Alenna dalam hati saat mendengar itu.
"Oh ya? Bukannya gue tadi pagi berangkat sendiri ya?. Jadi gak ada salahnya gue pulang sendiri, dan gue gak butuh alasan apapun buat dapet izin dari lo. Karna lo bukan siapa siapa gue" Tajam Alenna. Kenzo sendiri menyadari jika Alenna sedang menyindir nya.
Alenna membalikkan badan dan berjalan meninggalkan Kenzo yang masih memandangnya.
Namun seketika...
Kenzo menarik lengan Alenna dengan sigap, sehingga Alenna membalikkan badannya dan jatuh kedalam dekapan Kenzo.
Alenna langsung melebarkan kedua matanya saat sadar jika ia sedang di dekap oleh seorang Kenzo.
"Sorry" Ucap kenzo dengan mengelus rambut panjang Alenna.
Nih orang gila apa gimana sih?. urat malunya putus kali ya?.
Jelas saja jika Alenna malu karna semua siswa-siswi yang lewat menyoraki nya, kecuali Sarah yang sangat terkejut melihat kenzo memeluk Alenna.
"Woy lepasin, malu diliatin orang!" Desis Alenna sambil terus berusaha melepaskan dekapan Kenzo, namun tidak kunjung berhasil, karna semakin Alenna memberontak maka dekapan itu di pererat oleh Kenzo. Karna kehabisan akal, Alenna pun melakukan hal yang tak terduga, ia berharap berhasil melarikan diri dari Kenzo.
Srettttt.
"Akh!" Ringis Kenzo saat kakinya diinjak oleh Alenna dengan keras, dan ternyata berhasil, Alenna pun terlepas dari dekapan Kenzo dan berdiri mematung dihadapan Kenzo yang tengah meringis kesakitan.
Alenna bingung, seharusnya ia pergi dari Kenzo, namun kenapa ia merasa iba dan bersalah?.
Apa gue nginjeknya kekencengan ya?.
Pikir Alenna karna iba melihat Kenzo yang masih kesakitan.
Ah kayaknya enggak deh!.
Namun Alenna tidak yakin, karna ia turut merasa jika injakkannya terlalu keras.
Siswa-siswi yang tadinya berniat pergi, namun tidak jadi karna menyaksikan kejadian tersebut, oh ayolah Alenna semakin malu.
Tanpa pikir panjang, Alenna mendekati Kenzo dengan wajah khawatir.
"Ke-ken, lo gapapa kan?. Emang Sakit banget?" Tanya Alenna dengan wajah khawatir dan suara bergetar.
Kenzo tidak menjawab, ia hanya menatap Alenna dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Sorry" Ucap Alenna lirih.
Tunggu, kok gue jadi ngerasa bersalah sih?, kan dia yang meluk gue duluan!.
Batin Alenna kesal.
"Lo beneran gapapa kan?, emangnya sakit ya?, perasaan gue nginjeknya pelan. Masa iya orang kayak lo kesakitan gue injek?" Oceh Alenna yang membuat Kenzo tertawa geli dalam hati, walupun tatapannya biasa saja.
Mana mungkin seorang Kenzo kesakitan hanya karna injakan seorang gadis. Tidak mungkin.
Batin Kenzo tertawa geli dalam hati.
"Ken, kamu gapapa kan?" Suara Sarah terdengar jelas di teling Alenna, ternyata gadis itu sudah berada disamping Kenzo.
Sarah terlihat khawatir, Sarah langsung memeriksa Kenzo.
Cih! Emangnya nih cowok gue apain sampe lo khawatir banget. Lebay!
Ketus Alenna jijik melihat sikap over dari Sarah.
"Alenna! Lo apa apaan sih?, masa lo bersikap kayak gini sama Kenzo?. Kalau dia kenapa kenapa gimana?, lo mau tanggung jawab?. Dasar! Orang gak tau Terima kasih!"
"Udah Sar, gapapa kok" Tengah Kenzo membuat Sarah berhenti sambil menatap Alenna meremehkan, kesal, dan tatapan negatif lainnya.
"Yaudah yuk, pulang. Gak usah ngurusin cewek gak tau Terima kasih kayak dia" Sarah menarik lengan kenzo untuk kembali menuju mobil dan pulang, namun Kenzo menahannya.
"Ayo ken, tunggu apa lagi?" Sinis Sarah saat menyadari bahwa Kenzo tidak menurutinya.
"Kamu yakin gak mau pulang bareng aja?. Kau masih lemas" Sarah memutar bola matanya karna jengah mendengar penuturan Kenzo yang lagi lagi tertuju kepada Alenna.
Alenna bingung sekaligus heran dengan orang dihadapannya ini. Padahal sudah jelas ia sehat, tapi kenapa Kenzo tidak mengerti?.
Diam diam Alenna memperhatikan seorang laki laki yang tengah berjalan menuju sebuah motor diparkiran, seketika ia mempunyai ide yang menurutnya tepat.
Alenna berjalan begitu saja menghampiri sosok laki laki itu.
Ternyata laki laki itu menyadari kehadiran Alenna, iapun menoleh kearah Alenna.
"Steven" Panggil Alenna sedikit lebih kencang.
"Kenapa?" Tanya Steven dengan wajah tenang.
Alenna tidak tahu apakah idenya ini akan berhasil atau tidak, yang jelas ia sangat berharap berhasil.
"Hmm gue boleh numpang pulang bareng sama lo gak?" Ujar Alenna pelan namun jelas bagi Steven. Yap laki laki itu adalah Steven.
Alenna memberikan tatapan memohon, ayolah ini sangat mepet, pikir Alenna.
Sepertinya Steven mengerti keadaan! Ditambah lagi Alenna memberi isyarat lainnya agar ia setuju.
"Oke" Alenna menghembuskan napas lega, untung Steven tidak banyak bertanya seperti wartawan.
Kenzo dan Sarah hanya memperhatikan Alenna dan Steven.
Jujur Kenzo sangat terkejut karna Alenna yang lebih memilih ikut dengan Steven yang hanya menggunakan sepeda motor, dibandingkan ia yang membawa mobil mewah.
Untuk pertama kalinya ia di tolak seperti ini, apalagi oleh seorang gadis bernama Alenna Patricia.
Sarah sendiri, ia terlihat tersenyum penuh kemenangan, yang pastinya dalam senyum itu ada sebuah arti licik didalamnya.
Dasar cewek *****! Di kasih emas minta perak!.
Cemooh Sarah dalam hati tersenyum miring.
Sementara itu Steven dan juga Alenna sudah berada diatas motor untuk bergegas pergi dari sekolah.
Namun mereka berhenti ketika berada di hadapan Kenzo.
"Ken, thanks buat tawarannya, tapi gue pengen pulang bareng Steven, jadi gak usah khawatir. Kalau gitu gue duluan ya, oh ya! Lo bareng aja sama Sarah" Ujar Alenna dengan senyum manis diwajahnya yang membuat benak Kenzo menghangat.
Alenna melirik Sarah saat ia menyebutkan nama orang tersebut. Sudah jelas ada wajah yang memancarkan senyum miring nan sinis itu.
Gue tau kok niat lo baik, tapi gua gak mau lo beranggapan bahwa gue gadis murahan yang mau sana sini.
Batin Alenna sambil menampilkan senyum manisnya kepada Kenzo.
Bagaimanapun juga, Kenzo telah baik kepadanya.
"Gue duluan ya" Kenzo masih terdiam tidak menjawab apapun. Steven pun melajukan motornya dengan kecepatan sedang. Steven sendiri masih bingung kenapa Alenna bersikap seperti itu.
Disisi lain, Kenzo masih terdiam. Entah kenapa hatinya merasa seperti ingin meledak ledak saat melihat Alenna dan lelaki itu yang sempat ia dengar bahwa lelaki itu adalah Steven. Ia merasa sedang memelihara seekor Harimau yang sangat sulit di taklukan. Tapi bukan Kenzo Zerral Agantra namanya jika tidak bisa membuat harimau itu takluk dan tunduk kepada majikannya.
Lets play the game.
Seru Kenzo dalam hati, setelah itu ia berbalik dan berjalan kearah mobil tanpa memikirkan Sarah yang sedari tadi diam.
"Ken, kita pulang barengan?" Tanya Sarah saat Kenzo hendak masuk kedalam mobil.
"Ya" Jawab Kenzo singkat, dingin, padat, dan jelas. Lalu ia kembali melanjutkan langkahnya masuk kedalam mobil begitu juga dengan Sarah yang tak luput dari senyum penuh kemenangannya.
Merekapun meninggalkan pekarangan sekolah menuju rumah Sarah.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Herayanti Usman S
bakal makin seruu nih,,semangat thor
2019-11-17
0
Baco
lanjut thoor
2019-11-01
0