Tok tok tok!
Ketukan pintu membuat Alenna menghentikan aktivitasnya yang sedang asik memakan makanannya.
"Masuk" Ucap Alenna dengan posisi yang sama yang masih tengkurep diatas kasur yang dihadapannya telah banyak cemilan dan makanan.
"Permisi non" Salam bi Ajeng yang bekerja dirumah alenna selama belasan tahun sebelum Alenna lahir yang menjadi asisten rumah tangga dirumah itu.
Ia juga sangat dekat dengan alenna, karna sejak kecil Alenna diurus oleh bi ajeng yang sekarang sudah berumur 40 lebih. Jadi jangan heran jika Alenna dekat dengan bi Ajeng, bahkan sering curhat.
"Iya kenapa, bi?" Tanya Alenna menoleh kearah bi Ajeng yang tengah berada di depan pintu.
"Bibi mau mengambil baju-baju yang kotor, karna kemarin bibi belum sempat mencuci baju dan karna bibi juga baru pulang dari kampung kemarin" Jawab bi Ajeng panjang kali lebar sama dengan luas.
"Oh iya bi, silahkan diambil bajunya,tuh di lemari" Suruh Alenna dengan lembut dan bi Ajeng langsung menuruti permintaan Alenna. Sedangkan alenna melanjutkan aktivitasnya yang tadi tertunda.
Prakkk
Suara benda yang terjatuh membuat Alenna dan bi Ajeng terkejut.
Dan ternyata itu adalah kamera yang berada didalam lemari Alenna. Secepat mungkin bi Ajeng mengambil kamera itu, bi ajeng merasa takut jika alenna akan memarahinya, walaupun selama ini tidak pernah.
"Kenapa, bi?" Tanya Alenna binggung dengan suara apa tadi.
"Hmm, anu non Alenna... Hmm ini" Ucap bi Ajeng gugup dan Alenna langsung mendekati bi Ajeng yang tengah berada didepan lemarinya yang terbuka dengan membawa beberapa pakaiannya.
Dan dengan gugup dan takut, bi Ajeng memberikan kamera alenna yang terjatuh tadi.
"Maaf, non" Bi Ajeng hanya bisa menundukan kepala dan tak berani menatap Alenna.
Alenna berpaling melihat kamera itu, ia tidak marah sama sekali. Ia hanya khawatir jika kameranya rusak dan isi didalamnya akan hilang. Alenna mengambil kamera itu dari tangan bi Ajeng yang masih tertunduk.
"Bi, gak usah takut, Alenna gk bakal marahin bibi kok. Lagian kamera ini gak rusak sedikitpun. Cuma kebanting aja, bi" Ucap alenna tulus dan lembut membuat bi ajeng berani mengangkat wajahnya dan menatap alenna yang tersenyum tanpa ada rasa marah sedikitpun.
"Maaf, Non" Ucap bi Ajeng lagi dan kali ini Alenna mengangguk dan tersenyum tulus.
"Yaudah bi, bibi bisa pergi dan nyuci sekarang" Suruh Alenna.
"Makasih ya Non, permisi" Bi ajeng mengambil sisa sisa baju kotor yang masih ada dilemari tadi. Memang tidak banyak bahkan tidak sampai 10 helai. Setelah itu bi ajeng keluar dari kamar alenna.
Untung aja Alenna anak yang baik, penyabar, dan tidak suka banyak omong apalagi marah marah. Tidak seperti kakak tirinya Sarah, yang sangat sensitif jika ada orang yang melakukan kesalahan sedikit, pasti ia akan marah marah.
Untung aja, kameranya gapapa. batin Alenna dan menaruh kameranya di sebelah meja dengan tempat tidur.
Bukan karna kamera itu mahal, tetapi karna itu kado dari orang yang ia sayang, jadi ia harus menjaganya baik baik begitu pula dengan frame itu. Ditambah lagi ada banyak rahasia di dalam kamera itu. Yang hanya Alenna dan Tuhan yang tau...
🌹🌹🌹🌹🌹
Sepanjang malam, Alenna hanya menatap luar jendela dan memandangi indahnya sinar rembulan yang terpampang di depan kaca kamarnya.
Kapan gue mendapatkan kebahagian yang sesungguhnya? Kapan, gue nemuin orang yang bener bener cinta dan tulus sama gue?.
Kata kata itu terus berputar di otak dan hati Alenna secara bersamaan, tanpa ia sadari air mata terus mengalir di pipinya.
"Alenna!!!" Suara teriakkan dari seseorang yang memanggilnya di balik pintu kamar.
Dia adalah ayah alenna, Johan.
Alenna tidak menghiraukan panggilan tersebut dan terus menatap sinar rembulan.
Ketukan demi ketukan terus saja terdengar di telinga Alenna. Tapi ia tidak mau ambil pusing.
"Alenna, tolong buka pintunya"
"Kamu harus makan"
"Alenna!"
"Tolong, bu-"
Ceklek!
Alenna membuka pintu kamar yang terkunci. Dan ia melihat ayahnya yang berada persis didepan pintu.
Dengan malas alenna menjawab.
"Alenna gak laper, gak usah ganggu Alenna. Alenna capek mau tidur... " Ucapan datar dari Alenna mampu membuat papanya menatapnya sendu.
"Oh ya satu lagi, gak usah sok peduli" Timpal Alenna
Brukkk!
Dengan sengaja Alenna menutup pintu dengan membanting pintu.
Setelah menutup pintu Alenna kembali membanting kasar dirinya di kasur. Ia menyesali telah mengeluarkan kata kata yang bisa membuat siapa saja yang mendengarnya mengangap dirinya adalah anak durhaka. Alenna hanya bisa menangis dalam diam, sampai akhirnya ia terlelap tidur.
🌹🌹🌹🌹🌹
Ting!
Bunyi pesan yang berasal dari handphone Alenna membuat ia terbangun dari tidur lelapnya.
Ia mengambil handphone nya yang berada di atas nakas dengan sesekali mengusap usap matanya.
Ternyata ada pesan dari kakaknya, David.
From: my brother.
Selamat pagi! abang mau ngasih tau kamu. Kalau pagi ini abang akan berangkat ke Amerika untuk kuliah.
Sekarang abang lagi dibandara, kalau kamu mau ikut abang suruh pak Tono buat jemput kamu sekarang, gimana mau ga?
To: my brother.
Good morning too, kok abang baru ngasih tau aku kalau abang berangkatnya sekarang?. Kan kalau begini mendadak. Sebenernya aku mau ikut tapi... Gimana sama sekolah aku?.
Tak butuh waktu lama, David langsung menjawab pesan tersebut.
From: my brother.
Hehehe, sorry abang soalnya sibuk, jadi lupa ngasih tau kamu. Lagian abang udah nanyain kamu kan waktu itu. Kalau masalah sekolah kamu bisa sekolah di Amerika ikut abang, gmn?
Setelah membaca pesan dari kakaknya. Alenna menghela napas kasar, karna ia berat jika harus pergi meninggalkan teman temannya di sekolah.
To: my brother.
Maaf bang😔, Alenna gk bisa ikut abang...
Alenna tau abang pasti sedih, tapi maaf ya bang🙏.
From: my brother.
yah padahal abang berharap banget kamu ikut abang. Tapi gpp yang penting kamu jaga diri disini ok. Mungkin abang akan balik ke Indonesia buat ketemu kamu nantinya. Sebentar lagi abang take off.
abang berangkat dulu ya...
Good bye.
Love you.
Rasanya Alenna ingin sekali menangis, karna tidak ada siapa lagi yang akan menemaninya lagi sekarang.
Tanpa menjawab pesan tersebut, Alenna beranjak dari tempat tidur dan pergi menuju kamar mandi.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Oemy Ajahh
sedih ...sumpah jadi baper
2019-11-22
0
Dian Amelia
lanjutkan perjuanganmu....👍
2019-10-31
1