"Pa!, bengong aja" Sembur Sarah yang melihat papanya sedang bengong menatap kearah luar jendela yang pemandangannya sangat indah. tapi entah apa yang dipikirkan Johan sama ini.
"Eh kamu, ngagetin aja" Sadar Johan langsung menatap anaknya yang kini tengah berpakaian rapi dengan sekaligus seksi.
"Papa mikirin apa sih?" Tanya Sarah heran.
"Gak ada. Oh ya, kamu mau kemana?" Tanya balik Johan. Sebenarnya ada kebohongan dari jawabannya. Ia sangat khawatir terhadap Alenna tapi ia tidak mau merusak liburannya bersama Karin dan Sarah.
"Jalan jalan lah, kan kita kesini buat liburan. Kalau cuma di apartemen mah, bosen!" Ketus sarah kesal dengan pertanyaan papanya.
Kini Johan cengengesan sendiri karna pertanyaannya.
"Oh yaudah, jangan jauh jauh. Dan jaga diri kamu" Johan mengelus rambut anaknya dan berjalan meninggalkan Sarah yang masih berdiri dengan wajah heran.
"Loh! Papa gak ikut aku sama mama?"
"Gak, papa mau istirahat" Jawab Johan tanpa menghentikan langkahnya ke kasur.
Kali ini Sarah dibuat binggung dengan sikap papanya.
Kenapa tiba tiba johan berubah mood. Padahal semalam papanya sendiri yang bilang jika mereka akan berjalan bersama sama. Tapi sekarang malah acuh tak acuh.
Tidak mau buang waktu karna memikirkan sesuatu yang tidak penting, lebih baik ia keluar dan menikmati keindahan kota Paris yang sangat ia impikan.
Disisi lain ada Johan yang langsung mengambil ponselnya yang berada diatas meja dekat kasur, ia mengetik nama seseorang dan lalu menelponnya, setelah menunggu akhirnya orang yang ia telfon mengangkat dan berkata.
"Pagi tuan, ada yang bisa saya bantu?"
"Tidak, aku hanya ingin tau. Bagaimana keadaan anakku, Alenna"
"Syukur keadaannya sudah cukup stabil. Mungkin beberapa hari lagi, nona Alenna bisa pulang kerumah, tuan"
"Tapi, apa kau sudah tau apa penyakit yang Alenna alami?"
"Hmm sa-sa saya ti-tidak tau tuan"
"Loh kok tidak tau? Kau inikan suster. Bagaimana kau bisa tidak tau? Apakah endrew tidak memberitahu mu?!"
"Ma-maaf tuan, tapi saya tidak tau hal itu. Karna Dr. Endrew tidak memberitahu saya"
"Hmm, baiklah. Aku akan berbicara kepada Endrew sekarang, Terima kasih"
Johan menutup sambungan telepon tersebut dan tenggelam dalam pikirannya.
Bukankah? Dia suster yang menjaga Alenna 24 jam ya? Tapi bagaimana mungkin ia tidak tahu. Sebaiknya aku telfon Endrew.
Batin johan.
Johan kembali. Mengetik nomer seseorang di layar ponselnya, lalu menunggu saluran telfonnya tersambung. Pada akhirnya terdengar suara seseorang dari sebrang sana.
"Hallo jo, selamat pagi.tumben kau menelfonku,ada apa?"
"Pagi drew, aku hanya ingin menanyakan intinya saja padamu. Sebenarnya, penyakit apa yang diderita anakku, Alenna sampai-sampai ia jatuh pingsan dan mimisan yang sangat banyak?"
Tidak ada jawaban dari Endrew, sepertinya ia sedang berpikir.
"Hmm, maaf aku belum bisa memastikannya sekarang"
"Kenapa?, Apa kau sibuk?"
"Bukan, bukan begitu. Tapi aku masih belum yakin dengan hasil pemeriksaannya"
"Maksud mu bagaimana?, apa Alenna mengalami penyakit serius?"
Hening, lagi-lagi Endrew hanya terdiam memikirkan sesuatu. Disisi lain Johan yang kini mulai sangat cemas dengan keadaan Alenna, sekarang hanya bisa menunggu jawaban dari Endrew yang membuatnya semakin khawatir dan penasaran.
"Endrew?"
"Ah i-iya, maaf johan. Sepertinya aku harus pergi sekarang karna ada pasien yang harus ku tangani. Lain kali saja ya kita lanjutkan perbincangannya, sekali lagi aku minta maaf"
Setelah itu sambungan telfon di putuskan secara sepihak, Johan hanya menghela napas berat. Bagaimana tidak, sedari tadi suster dan dokter yang menangani Alenna sekalipun membuatnya heran akan keadaan anaknya sekarang. Setiap ditanya mereka selalu menjawabnya dengan jawaban yang tidak jelas dan tidak membuatnya yakin.
Apa aku harus kembali ke Indonesia?.
Flashback off!
🌹🌹🌹🌹🌹
Malam pun tiba, dimana sudah ada keluarga Hospi yang tengah bersiap untuk pergi ke pertemuan makan malam bersama rekan bisnis Johan yaitu, Kenzo Zerral Agantra.
Dengan malas Alenna, merias wajahnya walaupun mengenakan pakaian dress berwarna merah yang panjangnya diatas lutut dan tidak berlengan dengan rambut yang dibiarkan terurai. Ia hanya memoles wajahnya dengan lipstik berwarna pink yang senada dengan warna bibirnya, memoles foundation, lalu bedak, dan eye liner berwarna hitam menambahkan kesan cantik di wajah Alenna.
"Alenna!" Suara bariton milik Johan terdengar di balik pintu kamar Alenna.
"Bentar!" Jawab Alenna, lalu ia sekali lagi memastikan penampilannya tidak terlihat buruk dan setelah merasa puas, ia segera mengambil dompet berwarna hitam mengkilap itu dan menggenggamnya ditangan.
Ia segera membuka pintu, oh ya jangan lupa dengan sepatu yang ia kenakan saat ini, sepatu high heels berwarna hitam. Ya Alenna sangat menyukai warna hitam, karna menurutnya warna hitam itu tidak terlalu mencolok namun elegan.
"Sudah?" Tanya Johan memperhatikan Alenna intens, Alenna hanya mendengus dan memutar bola mata malas.
"Hmm" Gumam Alenna singkat, terlihat Johan yang menggunakan kemeja berwarna putih dan jas berwarna hitam.
"Yuk berangkat" Kini Johan berjalan mendahului Alenna dan Alenna hanya menurut saja. Jujur ia tidak nyaman dengan pakaian seperti ini walaupun ia pernah memakai ini, tapi terkesan seksi bagi Alenna.
Saat sampai di ruang tengah, Alenna sudah melihat Karin dan Sarah dengan pakaian seksi dan juga make up yang cantik, mungkin kecantikannya mengalahkan Alenna saat ini, pikir Alenna.
"Ya ampun! Alenna, kamu cantik banget" Sorak Karin dengan memegang bahu Alenna dan ditambah senyum di manis, sedangkan Alenna hanya diam saja tanpa menjawab apapun, bahkan tersenyum pun tidak.
"Anakku memang cantik" Saut Johan, Sarah yang muak dengan perilaku kedua orang tuanya hanya mendengus pelan, ia merasa tersaingi saat ini, tapi ia tetap menyombongkan diri bahwa dirinyalah yang tercantik dibanding Alenna.
"Masa Alenna doang yang dipuji, Sarah enggak?" Protes Sarah dan karin pun langsung berjalan menuju Sarah yang mengenakan dress berwarna biru panjang sepaha,tidak berlengan dan make up yang bisa dibilang tebal.
Cih! Baju kurang bahan di pakek.
Ketus Alenna dalam hati karna melihat punggung Sarah yang ada lubang sedang di bajunya, Alenna tau memang seperti itu model bajunya.
"Iya dua duanya sama sama cantik kok" Puji Johan yang melihat raut wajah iri dari Sarah.
"Yaudah yuk! Berangkat. Tar telat lagi" Mereka semua pergi menuju mobil AUDI coklat yang telah menunggu mereka di depan rumah.
🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
👑☘ɴᴏʀɪᴛᴀ sᴇɴ͠ ⍣ᶜᶦᶠ💣
sbnernya tu emak tirinya emang baik apa pura2 thor?
2019-11-07
5