"Ang, kemaren gue denger katanya lo kelas 12 bakalan pindah sekolah" Kata Alenna yang memakan sosis pedas.
"Kok lo tau?" Tanya Angga
"Ituloh, yang pas kata gue ambil novel gue dirumah lo. Gak sengaja gue denger percakapan lo sama papa lo. Emang bener?"
Jelas Alenna yang membuat Angga mengerutkan alisnya dan terdiam seribu bahasa.
Aduh! Jawab apaan ya?
"Udah yuk! Masuk kelas" Ajak Alenna berjalan mendahului Angga yang masih terdiam.
🌹🌹🌹🌹🌹
Sesampainya dikelas, Alenna berniat ingin duduk di kursinya sambil membaca novel, tapi...
Lah, tas gue dimana?. Tanya Alenna dalam hati karna melihat tasnya tidak ada.
"Kenapa, len?" Tanya Angga yang menyadari raut wajah Alenna yang cemas.
"Ang, lo liat tas gue gak?" Tanya Alenna tanpa menghilangkan wajah cemasnya.
Angga menggeleng membuat Alenna semakin panik tak karuan.
"Woy! Ada yang liat tas gue gak?" Tanya Alenna kepada semua teman kelasnya, dengan wajah melasnya itu.
"Oh iya, gue baru inget! Tadi ada kakak kelas yang ngambil tas lo tiba tiba" Jawab Rahma teman sekelas Alenna.
"Siapa?" Tanya Angga.
"Namanya Steven, sumpah orangnya ganteng banget! Famous pula, tadi juga kak Steven sempet nanya nama lo" Geram Alenna sendiri.
Mau apasih tuh orang!
Geram Alenna dalam hati. Alenna langsung lari mencari tasnya menuju kelas Steven dengan tangan yang terkepal.
Saat didepan kelas Steven, Alenna mencari sosok Steven yang ternyata tidak ada dikelas. Ya ampun...
"HAHAHA, RASAIN LO CEWEK RESEK!"
"Mangkannya, jangan jadi pahlawan kesiangan. Nih sekarang rasain"
suara itu terdengar hampir keseluruh sekolah. Jangan jangan...
Alenna berlari menuju sumber suara, dan benar orang yang dicari ada di lapangan dengan tertawa lepas dan memegang tas yang telah mereka keluarkan seluruh isinya dan membuangnya ke sembarang tempat sampai ada serpihan kaca yang pecah karna sebuah frame foto yang pecah karna terjatuh dengan keras. Mendengar bunyi suara pecah itu,Alenna berlari menghampiri mereka, Steven dan kawan kawan.
"Woy! Balikin tas gue!" Teriak Alenna dengan meraih tas yang berada di tangan Steven.
"Balikin!"
"Pliss balikin tas gue!"
"sumpah ya, lo gila! balikin tas gue!"
Alenna terus memintanya, tetapi Steven tidak memberikan tas itu. Dan pada akhirnya Alenna memutuskan untuk mengambil frame foto berukuran kecil yang sudah pecah itu dengan menahan isak tangis lalu pergi begitu saja karna lelah meminta tas itu kepada Steven tanpa memperdulikan ejekan dan tas yang masih berada di tangan Steven. bukan karna tasnya yang mahal tapi karna isi didalam tas itu.
Lah, kok cuma foto itu yang diambil?.
Kata Steven binggung melihat Alenna yang hanya mengambil frame foto itu saja dibanding barang barang yang lain.
Alenna menuju kamar mandi dan menangis sejadi jadinya, ia sangat benci kepada steven, Ia selalu menyumpah serapahi orang itu.
tanpa disadari, Steven mengikuti kemana Alenna pergi. Ia sedikit merasa bersalah karna telah membuat Alenna sedih bahkan sampai menangis.
Sorry.
Hanya ucapan itu yang bisa ia ucapkan saat mendengar isak tangis Alenna.
Sebenarnya ia juga binggung kenapa alenna bisa sampai sesedih ini, padahal didalam tas itu hanya ada buku, earphone, topi, bedak, liptin, dan sebuah frame foto berukuran kecil tetapi Steven tidak tahu siapa dibalik foto itu. Ia yakin pasti sekarang barang barang Alenna masih ada di sana. Karna tadi ia menyuruh Julio untuk memungut kembali barang Alenna.
🌹🌹🌹🌹
"Permisi pak, maaf menggangu" Sapa Alenna saat berada di ambang pintu, ruang BK.
"Oh Alenna, silahkan masuk" Balas sapa pak Harto dengan keadaan yang sama yaitu duduk dan mempersilahkan Alenna masuk.
Alenna mengganguk dan duduk dihadapan pak Harto.
"Ada apa?" Tanya pak Harto yang sedang menandatangani sebuah kertas yang bertumpuk.
"Saya mau izin pulang, pak?" Jawab Alenna dengan wajah yang sembab karna habis menangis.
"Loh, kenapa?" Tanya pak Harto lagi dan kali ini menatap Alenna dengan mengerutkan alisnya.
"Tiba tiba Saya kurang enak badan, pak" Alasan Alenna berbohong, padahal mah ia sangat sehat saat ini. Namun hatinya saja yang tersakiti.
"Kok bisa?" Alenna sedikit kesal dengan pertanyaan itu.
"Mana saya tau pak, lagian bapak aneh aneh aja nanyanya, kalau saya tau juga, saya gak masuk dulu pak hari ini" Ketus Alenna kepada pak Harto, dan sekarang pak Harto malah terkekeh sendiri.
gapapa lah boong dikit.
batin Alenna.
"Yasudah, tapi untuk kali ini saja"
Akhirnya...
"Terima kasih banyak pak" Alenna langsung mengalir keluar ruangan.
Ia heran, biasanya sangat susah untuk meminta izin kepada pak Harto, tapi kenapa tadi pak Harto dengan mudah memberi izin?. Tidak mau memikirkan apapun, Alenna beranjak pergi tanpa membawa apapun termasuk tas dan pergi meninggalkan sekolah.
🌹🌹🌹🌹🌹
Hai semua! Gimana bacanya?
Pasti typo bertebaran dimana mana kan? maaf ya. oh ua sorry juga karna part ini cuma sedikit...
Semoga story ini bisa berkembang dengan pesat aminnn.
Oops jangan lupa
Komentar dan support terus ceritanya, okey.
Mksh😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Riko Ardiansyah
mantap🤩
2020-05-22
0
Aulia Galuh
😘😘❤semangatt y
2020-01-10
0
Aulia Galuh
sinyal pliss sinyal
2020-01-10
0