Baru saja Alenna ingin menyalakan motornya untuk dari parkiran sekolah menuju gerbang, tetapi ada yang menepuk pundak sebelah kanannya.
Sontak Alenna kaget, lalu ia menoleh kearah belakang untuk melihat siapa orang yang sudah menepuk nya.
Saat mendapati orangnya, Alenna hanya menghela napas.
"Kenapa?" Tanya Alenna to the point.
"Lo mau kemana?" Tanya balik orang itu.
"Kemana aja kek, seterah gue!" Ketus Alenna lalu kembali fokus menyalakan motorya, tetapi gagal karna lawan bicaranya sudah mencabut paksa kunci itu dari tempatnya dan mengambilnya.
"Ih! Apaan sih lo?, Balikin gak?" Protes Alenna sambil meraih raih kuncinya dari tangan Steven,ya Steven lah yang menjadi lawan bicaranya.
"Jawab dulu, lo mau kemana?" Tanya Steven lagi membuat Alenna turun dari motor.
"Apa apaan sih lo?, gue lagi buru buru! Sini!" Steven tidak menggubris ucapan Alenna ia malah meninggikan tangan kanannya ke atas udara agar Alenna tidak dapat menggapainya.
"Jawab dulu"
"Pliss kasih, gue bisa diomelin kalau sampe telat!" Mohon Alenna dengan wajah yang sengaja di melas melasin.
"Gue anter aja" Tawar Steven tanpa mendengar persetujuan dari pemilik motor. Steven langsung menaiki motor tersebut dan menyalakannya.
"Ah ribet lo!, kenapa sih ngintilin gue mulu?!" Tanya Alenna menghentakkan sebelah kakinya karna kesal.
"Lo mau jatoh lagi?, udah cepet naik!" Perintah Steven yang seakan akan motor ini miliknya pikir Alenna.
Alenna naik dengan wajah ditekuk, heran dengan kakak kelasnya yang satu ini.
Memangnya ia mimpi apa sih semalam sampai sampai ia jatuh dari motor, diledekin dengan teman sekelasnya, ia ditelepon kakak tirinya yang membentak dirinya, dan bertemu dengan kakak kelasnya yang menyebalkan ini dengan memaksa mengantarkan.
Alenna tahu alasan dibalik sikap kakak kelasnya yang memaksa untuk mengantarkannya, karna ia khawatir pada Alenna dan takut Alenna terjatuh lagi, mungkin pikir Alenna.
Diperjalanan Alenna hanya diam tetapi sebenarnya didalam pikirnya ia memikirkan kenapa kakak tirinya menyuruhnya pulang?.
Tanpa disadari Steven memperhatikan Alenna yang hanya diam lewat kaca spion motor.
Cantik.
Batin Steven sambil tersenyum. saat menyadari ada yang memperhatikannya. Alenna menatap kearah kaca spion yang terlihat wajah tampan milik Steven.
Mata mereka pun bertabrakan, Alenna binggung karna Steven menatapnya dengan tersenyum manis.
Alenna hanya menaikan sebelah alisnya, lalu berkata.
"Apa liat liat!?" Ketus Alenna kepada Steven,
Dengan santai Steven menjawab.
"Kenapa emangnya? Gue punya mata" Balas Steven.
"Gue tau, tapi kenapa lo senyam senyum sendiri ngeliat gue?" Tanya Alenna lagi.
"Seterah gue dong, bibir-bibir gue. Kok lo yang protes. Mau gue senyum atau enggak kek, bukan urusan lo" Jawab Steven santai lalu fokus menyetir.
Alenna mendengus kesal, karna Steven selalu bisa membungkam mulutnya dengan perkataan yang membuatnya ingin melempar Steven kejurang.
Alenna memilih untuk diam dan tak bertanya lagi, karna ia akan mendapat jawaban yang tidak sesuai prediksinya.
🌹🌹🌹🌹🌹
Tibalah mereka di rumah Alenna,
Steven sedikit terkejut karna melihat rumah Alenna bagaikan istana raja.
"I-ini rumah apa-apaan?" Tanya Steven kagum.
Bagaimana tidak rumah ini terlihat sangat megah, elegan, dan modern.
"Bukan, kontrakan. Ya rumah lah😏" Jawab Alenna.
Lalu ia turun dari motor dan berjalan masuk duluan.
Baru berapa langkah ia berhenti dan menoleh ke Steven yang berada di belakang.
"Lo mau masuk?" Tawar Alenna, Steven menggelengkan kepalanya cepat.
"Gak, gue mau langsung balik aja. Capek" Tolak Steven. Alenna berjalan menghampiri Steven yang sekarang berdiri disamping motor.
"Oh... Thanks ya, udah mau jadi tukang ojek gue" Ledek Alenna dan mendapat tatapan tajam dari Steven.
"Gak usah marah sih... Nih gue bayar kok" Alenna merogoh kantongnya mengambil uang lembar ber nominal Rp 50.000. Lalu menyodorkan nya dihadapan Steven
Melihat hal ini Steven tidak Terima. Dikira ia tukang ojek apa? Pikir Steven.
"Sembarangan, gue gak butuh uang loh. Udah ah! Gue mau balik" Tanpa mengambil uang tersebut Steven membalikkan badan dan berjalan meninggalkan Alenna.
"SEKALI LAGI! THANKS!" teriak Alenna saat Steven mulai berjalan menjauh dari hadapannya.
"Pak!, pak Tono!" Panggil Alenna kepada seorang pria paruh baya yang telah bekerja di rumah Alenna sebagai supir, ralat rumah ayahnyaayahnya.
Datanglah pak Tono dengan mengenakan seragam serba hitam.
"Iya non, ada apa?" Tanya pak Tono, Alenna langsung menunjuk motor NMAX dihadapan mereka yang tak jauh.
"Tolong masukin motornya ke bagasi" Ucap Alenna lalu di anggukan oleh pak Tono segera pak Tono memasukkan motor itu dan Alenna pun berjalan masuk kedalam rumah mewah tersebut. Jujur ia tidak bangga mempunyai orang tua yang statusnya sebagai orang terpandang, karna menurutnya semua orang sama saja di sesi pandang Alenna.
Sampainya di ambang pintu, alenna melihat ayah, ibu tiri (Karin), kakak tirinya (Sarah), dan seorang laki laki bertubuh gagah mengenakan kemeja abu-abu yang mungkin berusia sekitar 18 atau 20 tahun, dan yang jelas ia tampan. Mereka semua terlihat sedang membicarakan sesuatu yang bisa disebut penting, dengan adanya hidangan yang disuguhkan di atas meja.
Menyadari ada seseorang yang baru saja datang, mereka semua mengalihkan pandangan kearah ambang pintu dan mendapati alenna yang tengah berdiri dengan wajah heran.
"Alenna, kamu sudah datang?" Sapa Johan dengan tersenyum manis menatap anak bungsunya.
Sedangkan Alenna masih menatap binggung pria yang tengah duduk dengan sangat tenang dan juga sekaligus memperhatikannya.
Siapa dia?.
Batin Alenna dengan mengerutkan alis.
"Kemarilah" Pinta Johan memberikan isyarat kepada Alenna agar duduk disampingnya.
Alenna melangkah dengan ragu, entah tiba-tiba perasaanya tidak enak.
Akhirnya Alenna duduk disebelah sang ayah. Ia memutuskan untuk memasang wajah yang sangat tenang dan datar, padahal didalam hatinya ia berusaha setengah mati agar tetap terlihat tenang karna gugup.
Bagaimana tidak, pria tersebut terus memperhatikannya dengan tatapan yang susah di artikan.
Berbeda dengan Sarah yang selalu saja mencuri curi kesempatan agar bisa mendapat perhatian dari pria yang duduk persis di sebelahnya.
"Ada apa?" Tanya Alenna to the point, masih dengan wajah datar.
Tidak ada yang menjawab, mereka semua malah memperhatikan Alenna dengan seksama.
"Kenapa sih?, kalau gak ada apa-apa. Alenna kekamar aja, mau tidur. Capek!" Ketus Alenna dan bangkit dari duduknya.
Beru ingin melangkah tapi tangannya sudah dicekal oleh Johan.
"Tunggu, dengerin dulu. Ada yang ingin papa sampaikan" Alenna hanya mendengus sebal dan kembali duduk dengan kasar.
"Ya terus kenapa?, cepet Alenna ngantuk" Gerutunya Alenna, Johan menghela napas dalam sebelum berkata.
"Perkenalkan, ini Mr. Kenzo Zerral Agantra. Dia adalah rekan bisnis papa. Dan Mr. Kenzo, ini Sarah Akasia putri sulung saya" Johan memperkenalkan Sarah kepada pria tersebut.
Sarah bersemangat sekaligus senang saat berjabat tangan dengan pria itu sampai-sampai ia memandangnya tanpa berkedip dan tersenyum kagum.
Pria itu hanya tersenyum dan segera melepaskan tangannya dari genggaman Sarah.
"Dan ini, putri bungsu ku, Alenna Patricia" Begitu juga dengan Alenna yang berjabat tangan dengan pria tampan tersebut.
Alenna terpaksa tersenyum kecil bahkan sangat kecil itu ia lakukan, karna ia tidak mau dianggap tidak sopan terhadap tamu karna ia memasang tampang yang kusut dan juga datar.
Berbeda dengan pria itu, ia justru tersenyum lebar ke Alenna yang membuat Alenna sedikit gugup dan canggung.
"Ekhem, udahan kali" Sindir Sarah yang tak suka melihat Alenna itu menjabat tangan pria itu dengan lama.melihat tingkah laku anaknya yang tidak sopan, karin menyikut Sarah.Akhirnya jabat tangan itu disudahi oleh Alenna.
"Udah, gitu doang?" Tanya Alenna menaikan sebelah alisnya.
"Jadi, sengaja papa ngajak kalian semua disini. Karna papa ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian--" Sengaja Johan menggantukan katanya, sekilas Johan menatap putri bungsunya yang tengah memasang tampang binggung.
"Jadi.. Papa ingin men-"
🌹🌹🌹🌹🌹
Hahaha, gantung ya?
Sorry. Abis menurut author chapter nya sudah panjang jadi tidak perlu diteruskan.
InsyaAllah setiap minggu upload, tapi gak janji.
So silahkan waiting chapter selanjutnya.
Sebenernya author juga binggung cowonya itu siapa(kenzo). Tapi yaudalah ya... Biar penasaran. Kalau mau tau jawabannya, vote dan comment to story ini okey...
Bye bye!.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Riko Ardiansyah
kerennn
2020-05-22
0
Lolilalinda_21
wow jd prhatian stven
2019-12-11
1