"Aku memilih... "
Sok ke cakepan banget sih nih orang! Seenaknya aja main pilih Di kira gue barang apa main milih milih aja!. Gak gak bisa!. Mending lo pilih aja Sarah! Gue? Ogah!.
Batin Alenna menggerutu kesal.
"Maaf, apakah tidak nanti aja untuk memilihnya?. Karena saya belum tahu seperti apa mereka" Lanjut Kenzo kepada Johan, mungkin ada benarnya juga ucapan Kenzo. Dia sendiri tidak tau sifat, sikap, dan kepribadian dari mereka berdua, jadi ia belum siap untuk memilih.
"Iya juga ya?, jadi bagaimana kalau kalian papa kasih waktu untuk dekat dengan Kenzo" Usul johan yang diangguki oleh yang lain, terkecuali Alenna yang malah memberi tatapan tidak Terima.
"Gak! Alenna gak setuju" Protes Alenna kepada Johan, mereka semua menatap Alenna dengan tatapan berbeda beda seperti, Karin dan Johan menatapnya heran, Kenzo menatapnya dingin, lalu Sarah yang menatapnya biasa saja dengan wajah yang penuh kemenangan.
"Kenapa, len?" Tanya Johan lagi, Alenna hanya berdecak sebal karna itu.
"Kan udah Alenna bilang, Alenna gak mau Terima perjodohan ini, apalagi setuju sama usul papa. Mending papa langsung aja jodohin si Sarah sama dia" Ucap Alenna dengan tegas seakan tidak mau di bantah.
"Alenna, kamu jangan begitu sayang" Karin pun ikut akan bicara, Alenna sendiri tidak mau menatap wajah Karin sedikit pun.
"Iya juga sih pa, mending Sarah aja yang dijodohin sama Kenzo. Jadi kan gak perlu lama lama lagi, pa"
Alenna hanya tersenyum miring mendengar ucapan Sarah yang menurutnya murahan.
Bagus!
Sorak Alenna dalam hati lalu kembali berkata.
"See, Sarah sendiri yang mau. Jadi Alenna gak perlu ikut ikutan lagi dalam masalah ini" Ucap Alenna mengambil dompetnya lalu bangkit dari tempat duduknya.
"Kalau gitu Alenna pergi dulu, dan makasih atas makan malamnya, yang kurang menyenangkan" Semuanya menatap Alenna melongok karna perkataan gadis itu.
Dasar bocah ini!
Umpat Johan dalam hati saat Alenna sudah berjalan keluar restoran itu.
Kenzo sendiri terlihat biasa Saja, namun tidak ada yang tahu jika didalam hatinya berbeda.
"Kenzo, maafkan Alenna ya? Dia memang seperti itu. Dia memang tidak bisa dipaksa orangnya" Ucap Karin pada Kenzo.
"Tidak apa apa, aku maklum kan" Jawab Kenzo tenang setenang wajahnya.
"Apa kau setuju, ken. atas sarannya?" Kenzo tampak berpikir sejenak, lalu menjawab.
"Baiklah, kita coba saja" Jawab Kenzo santai.
"Tapikan pah, Alenna gak mau?" Saut Sarah yang masih linglung.
"Kalau soal dia, kau tenang saja" Bukan jawaban dari Johan yang didengar Sarah, namun jawaban Kenzo yang menyahut.
"Sepertinya akan sangat sulit untuk menaklukan anak itu, ken"
Sarah lagi lagi berdecak sebal karna menurutnya sedari tadi yang dibahas Alenna, bukan dirinya.
Terus aja yang dipikirin Alenna!, sekali kek gue yang dipikirin.
Umpat Sarah dalam hati, iapun memutuskan untuk bermain handphone dan menulikan telinganya agar tidak mendengar percakapan tersebut.
"Memang, tapi itu tidak akan bertahan" Tidak ada yang menyadari jika Kenzo sedari tadi memasang senyum miring nya diwajah tampan itu.
Memangnya siapa yang berani menolak ku? Lihat saja nanti, aku akan menaklukan wanita itu dengan sangat mudah.
🍁🍁🍁
To: Angga.
Angg, lo dimana? Gue OTW rumah lo ya?.
From: Angga.
Hah? Mau ngapain lo kerumah gue malem malem, Alenna?
To: Angga.
Nanti gue kasih tau. Lo dirumahkan?
From: Angga.
Duh Al, gak bisa.
To: Angga.
Loh, kenapa?
From: Angga.
Gue lagi dirumah kakek gue sekarang. kakek gue meninggal. Mungkin gue pulang 2 hari kemudian.
To: Angga.
Gue turut berduka ya ang. Yaudah gapapa, lo urusin aja kakek lo disana. Titip salam gue ya
From: Angga.
Makasih al. Pasti gue sampein salam lo kok. Sekali lagi sorry ya al.
To: Angga.
Iya ang, gpp. Cepet pulang ya...
From: Angga.
Okey👍
Alenna pun memasukan handphone nya kedalam dompetnya seusai membaca pesan terakhir yang dikirim angga. Malam yang sial bagi Alenna, mana sekarang hujan, dan taksi tidak ada yang lewat. Alenna memang sengaja tidak menaiki mobil yang mengantarkan ia ke restoran itu.
Sepanjang perjalanan, ia terus berjalan dengan memeluk dompetnya agar tidak basah, namun sama saja karna dompet itu tetap saja basah kena air hujan yang deras itu.
Sudah setengah jam ia berjalan, namun tetap saja tidak dapat transportasi untuk ia tumpangi disana, Tempat itu sangat sepi.
Mungkin keluarganya sudah berada dirumah sedari tadi. Lelah, dingin, pusing, pandangan buram, dan perut yang lapar itu semua Alenna rasakan sekarang. Jujur, ia menyesal karna tidak makan, tapi mau bagaimana lagi, ia sudah terlanjur menolak. Tidak mungkin ia kembali lagi ke sana untuk mengemis makanan pada laki laki itu.
Alenna terus saja bertanya pada hatinya, kapan ia akan sampai rumah?. Namun tidak ada yang terjawab dari jawabannya, apa ia salah jalan, hingga selama ini?.
🍁🍁🍁
"Kenzo, apakah Alenna kembali ke restoran mu lagi?"
"Tidak, memangnya ada apa?"
"Alenna belum pulang sampai sekarang. Kupikir dia kembali lagi ke tempat mu"
"Mungkin aja dia kerumah temannya"
"Aku sudah menanyakan pada
teman- temannya. Tapi mereka bilang tidak ada. Sungguh aku khawatir, apa dia kesasar ya? Apalagi sekarang hujan deras. Aku takut dia kenapa kenapa"
"Hmm baiklah, kau tenang aja. saya akan mencoba mencarinya"
"Terima kasih, ken. Semoga Alenna tidak kenapa kenapa"
"Kau tidak perlu khawatir, saya akan segera mencarinya"
Kenzo pun memutuskan sambungan telepon nya dengan Karin, lalu memasukan benda pipih itu kedalam saku celananya dan berjalan melangkah meninggalkan restoran dengan menggunakan mobil sport berwarna abu abu mewah itu dengan cepat.
Diperjalanan, Kenzo terus mencari sosok Alenna, namun tidak kunjung ketemu. Memang benar diluar hujan sangat deras sampai sangat susah untuk melihat atau mencari seseorang disana.
Sial! Di mana gadis itu.
Geram Kenzo dalam hati dengan sesekali memukul setir mobil itu karna kesal tidak kunjung menemukan Alenna, ah ralat bukan kesal tapi khawatir akan Alenna.
Beberapa saat kemudian, ia melihat seseorang tengah terduduk lemas di pinggir jalan sembari meringkuk lemas, dan basah kuyup.
Kenzo langsung menginjak rem dengan cepat dengan jarak yang tidak terlalu dekat dari orang tersebut, merasa yakin jika itu Alenna, Kenzo langsung mengambil payung hitam dan bergegas keluar untuk menghampiri orang itu.
Benar dugaan Kenzo, orang itu adalah Alenna yang ia cari sedari tadi. Alenna belum menyadari kehadiran Kenzo yang lebih memilih untuk memayungi nya agar wanita itu sadar akan kehadirannya.
Merasa tidak ada lagi air hujan yang membasahi tubuhnya, Alenna pun mendongak dan mendapati seseorang tengah memayungi nya, namun Alenna tidak bisa melihat orang itu dengan jelas karna pandangannya mulai mengabur tidak tentu dan saat itu juga, padangannya mengelap.
Dengan sigap, Kenzo menahan tubuh Alenna agar tidak jatuh lalu menggendongnya ala bridel style dan membawanya masuk kedalam mobil dengan cepat.
Kenzo melajukan mobilnya dengan cepat agar sampai di rumah sakit secepatnya. Melihat wajah Alenna yang sangat pucat, tubuh yang dingin, tubuh yang basah kuyup, membuat Kenzo semakin khawatir akan keadaan Alenna sekarang.
"Alenna, len" Kenzo mencoba untuk membangunkan Alenna, namun hasilnya nihil karna tidak ada pergerakan sedikitpun dari Alenna, sepertinya keadaan gadis ini memang tidak baik sekarang.
🍁🍁🍁
"Bagaimana keadaannya, dok?" Tanya Kenzo saat dokter yang memeriksa Alenna pun keluar dari kamar.
"Dia akan baik baik saja, kondisinya seperti ini karna kedinginan dan juga perut yang belum terisi. Mangkannya itu ia mengalami pusing, lalu pingsan"
Jawab dokter wanita itu dengan tenang, kenzo hanya mengangguk paham. Tunggu, sepertinya kenzo telah dibohongi oleh Alenna.
Ya benar, Alenna bilang jika ia tidak lapar, tapi ternyata...
Alenna Alenna, mau sampai kapan kau akan berbohong pada dirimu sendiri?.
Batin kenzo dengan tersenyum geli mendengar kenyataan yang Alenna sembunyikan.
"Apa aku bisa menemuinya?" Tanya kenzo.
"Untuk saat ini, dia butuh istirahat dan ketenangan. Nanti kau boleh menemuinya saat dia sudah bangun"
Kenzo hanya mengangguk paham pada dokter itu.
"Terima kasih, dok" Dokter itu hanya mengangguk dan berjalan meninggalkan Kenzo sendiri yang lebih memilih untuk duduk di kursi panjang berwarna putih.
Terdengar langkah seseorang dengan keras dan terburu buru. Kenzo menoleh kearah sumber suara, dan mendapati Johan dan Karin tengah berjalan terburu buru kearah Kenzo.
"Kenzo, bagaimana keadaan Alenna?" Tanya Johan dengan nada khawatir sambil menepuk bahu Kenzo.
"Tenang, dia baik baik saja" Jawab Kenzo tenang agar bisa mempercayai Johan dan Karin. Seketika Johan dan karin bernapas lega.
"Syukurlah, aku sangat khawatir saat mengatakan jika Alenna kau bawa kerumah sakit ketika menelpon ku" Ujar Karin sambil ikut duduk di dekat Kenzo dan diikuti oleh Johan disampingnya.
"Lalu apa kata dokter?, Apa kita boleh menemuinya?" Tanya Johan beruntun dan mendapat gelengan dari Kenzo.
"Dia pingsan karna kedinginan dan juga perut yang sedang lapar, kita boleh menemuinya kalau dia sudah bangun. sekrang dia butuh istirahat dan ketenangan" Jawab kenzo yang membuat Johan dan karin terkejut.
"Benarkah, dia bilang kalau dia tidak lapar, lalu ken-"
"Kau seperti tidak tau Alenna saja. Dia memang seperti itu, jadi jangan heran jika dia berbohong pada dirinya sendiri" Potong Johan yang sudah tau apa yang akan dikatakan Karin nantinya.
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Amelia_taehyung
where is a Lenna?
2020-04-15
0
Herayanti Usman S
semoga Kenzo jodoh yg baik untuk alenna
2019-11-17
0