Guardian Ghost
"Ahhhhh !!!"
"Braaakkk....."
"Ni..nu...ni...nu....ni.....nu....."
Suara sirine ambulan membawa seorang gadis cantik korban tabrak lari yg sudah tak sadarkan diri, darah mengalir di hampir memenuhi wajah cantiknya bahkan derasnya air hujan pun tak mampu menyapu bersih aliran darah yg terus mengalir.
Raina Nistia Wiguna
Usia 15 tahun
Perempuan
Begitu tulisan di depan besi ranjang seorang gadis dengan banyak alat medis menempel di tubuhnya, hanya mukjizat Allah yang akan menolongnya saat ini, di luar ruangan seorang wanita paruh baya sedang terduduk lemas sambil menangis meratapi nasib anak cucunya sambil terus memegang tasbih dan minyak angin yg sesekali ia sesap.
"Assalamualaikum bu, bagaimana keadaan nona Raina???" tanya seorang lelaki tegap membuka topi kebesarannya yang berlencana.
Enin hanya menggeleng ,enin panggilan kesayangan wanita paruh baya itu oleh Rain.
"Rumah sudah dipasangi garis polisi kami akan mengungkapkan kebenarannya sesegera mungkin, para jenazah korban sudah diautopsi...apa anda ingin melihatnya dulu sebelum dimakamkan?" tanya pria itu.
Tangisan enin semakin keras dan dalam.
"Bu, sebaiknya ibu istirahat saja, biar ini semua Harsa yang urus!" om Harsa memeluk enin sekejap lalu mempersilahkan pak polisi untuk menjauh dari posisi enin.
"Silahkan pak kita bicara disana saja." pinta om Harsa.
Di tempat kejadian
"Satu mayat di dapur ,ndan.....seorang laki laki berumur 40 tahunan."
"Satu di ruang tamu,wanita berumur 38 tahunan."
"Dan satu lagi di kamar tidur laki laki berumur 16 tahunan."
Rumah besar yg sudah menjadi home sweet home berubah menjadi tempat eksekusi ketiga orang dengan sangat kejam ,malam itu malam paling buruk untuk Rain, bagaimana tidak segerombolan perampok bersenjata menyatroni sebuah rumah di kawasan perumahan elite. Niatnya yang ingin menggasak harta si empunya rumah beralih menjadi kejadian tragis pembunuhan semua penghuni rumah, teriakan dan suara bising barang yg berjatuhan membuat tetangganya bangun termasuk keluarga Darmajaya, tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya putra semata wayangnya EL Nino Darmajaya berlari ke tempat kejadian, Nino yg kaget dan melihat kejadian yg mengerikan itu langsung dari depan kamarnya lari keluar kamar dan keluar lewat pintu belakang yg langsung tersambung ke halaman belakang rumah Rain, ia memanjat ke kamar Rain yg berada di lantai atas melewati jendela kamar yg tak dikunci,ia melihat salah satu perampok sedang menarik kaki Rain yg sudah menangis ketakutan.
"Ahhh tolong ,tolong Rain, mamah !! "
Karena tubuh Rain yg kecil, perampok itu dengan mudah membopong tubuh Rain turun ke bawah perampok itu membawa parang yg sudah berlumur dar*h.
Nino mengendap endap mengikuti, dilihatnya sudah tergeletak ayah Rain yg sudah berlumuran dar*h, di pintu dapur luka sobekan di kepala,leher dan kaki tangannya,begitupun dengan ibu Rain yg menjerit jerit dengan tangisan.
"Jangan !jangan sakiti kami ! ambil saja yg kalian mau!" rintihan ibu Rain.
"Mamah....papah mah.....papah ...." teriakan Rain menyayat hati sambil terduduk di lantai.
Meski masih hidup ayah Rain sudah terluka parah tinggal menunggu waktu beberapa menit hingga nyawanya meninggalkan kerongkongan.
Si perampok sadis kini menyiksa mamah Rain di hadapan Rain , membuatnya menjerit jerit pilu,
Nino mencari cari sesuatu untuk melawan dan disaat mereka lengah ia berfikir untuk menyelamatkan Rain ,kini Nino meraih tongkat kasti di keranjang yg ada di tangga dan mencengkramnya kuat.
"Bukkkkk.....
"Bressss......
Suara mamah Rain langsung tergantikan tangisan Rain. "Mamah !!"Rain hendak meraih tangan ibunya yg berlulurkan cairan merah kental bersusah payah meraih tangan Rain juga ,tanpa diduga Nino datang setengah melompat memukulkan tongkat ke kepala salah satu perampok di dekat Rain.
" Nino,"
"rgggghhhh sial*n bocah tengik," si perampok tersungkur oleh pukulan Nino segera Nino meraih tubuh Rain membawanya ke atas kamar untuk kabur karena pintu depan 2 orang perampok sedang berdiri, perampok yg lain mengejar mereka.
"Ayo cepat Rain !"
"aduh no !" Rain terjatuh.
"Ayo cepet Rain !"
Saat mereka sampai pintu kamar Rain, perampok mencengkram bahu Nino dan menariknya sontak Nino tertarik ,si perampok menebaskan par*ang pada tangan Nino.
"Akhhhhh....."
"Rain lari !"
Si perampok mengambil lampu tidur di nakas dan,
Bukkk......
Memukulkan pada kepala Nino dengan berlum*ran da*ah.
"I love you Rain......"
Semua kejadian itu terjadi disaksikan Rain di depan matanya, Rain segera kabur dan melompat, dia tersungkur lalu secepatnya bangun dengan tertatih ia berlari meminta pertolongan dia berlari ke arah jalan namun bukannya pertolongan yang ia dapatkan melainkan sebuah hantaman keras.
Tubuhnya terhempas dan terlempar jauh hingga ia tak sadarkan diri.
Di tempat lain,
Ayah dan ibu Nino tidak menyadari kalau Nino mendatangi tempat kejadian dan mereka sedang menelfon kantor polisi melaporkan kejadian perampokan ini.
"No !! Nino !!" ibu Nino mencari cari keberadaan putranya,dia mulai panik karena Nino tak ada di manapun di setiap sudut rumah.
Pikiran ayah dan ibu Nino tertuju pada rumah sebelah yg sedang menjadi tkp, apalagi setelah melihat pintu dapur dan belakang terbuka.
"NINO..!!!!!!!!"
Sesaat kemudian polisi datang ke tempat kejadian, namun para perampok sudah berhasil kabur dan membawa harta benda yg ada di rumah itu.
Ibu dan ayah nino menghambur ingin melihat keadaan rumah itu, rumah tetangga kesayangannya sekaligus memastikan kalau putra mereka tidak ada disitu, tapi takdir Tuhan berkehendak lain mereka menemukan sesosok jasad yg mereka amat sayangi ,ibu Nino tak kuasa menahan kesedihan sampai ia pun pingsan betapa tidak anak kesayangannya kini hanya tinggal sebuah nama, kedua orangtua Nino tak lepas menemani anaknya yg kini hanya tinggal sebuah wadah yg sudah ditinggalkan nyawanya, mereka tidak menyangka akan secepat ini dan setragis ini anak mereka meninggalkan mereka, mereka masih ingat beberapa jam sebelumnya Nino meminta sesuatu pada mereka saat tengah makan malam.
"Mah...pah....menurut kalian Rain cantik ga?"
"Ehmmm kenapa memangnya nanya nanya Rain,,??"tanya papah Nino.
"Ahhhh anak mamah sudah mulai jatuh cinta ya...." goda mamahnya.
Nino tersenyum simpul "mah bilang dong sama om Wiguna sama Tante Ersa jodohkan Nino sama Rain " pinta Nino.
"Ikh Nino kecil kecil sudah mikirin jodoh....pipis aja belum lurus....." jawab papahnya.
"Kerjaan aja belum punya ,nanti Rain mau dikasih makan apa ??? makan daun??? hahahaha," tambah mamahnya membuat nino tertunduk malu dan garuk garuk tengkuknya.
Begitulah candaan mereka ......
Tong hilap,jangan lupa , don't be forget,like,vote and komen ya hargai karya author see u guys....😙😙😙😎
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
YuWie
sadisss..perampok kok gragasi. gak cuman harta tapi nyawa juga dibabat habis.
2024-05-30
1
UfyArie
aduh teh serem banget ini mah...lanjut ga ini ya ,ngeri aqu bacanya..
2023-05-26
2
Neng Bintang
tetehhhh novel na ok kabehhhhhh
2023-05-08
1