Dia kembali, ada yang aneh

Happy reading all 😘

.

.

.

.

Seakan mendukung, awan pun mulai mendung menyendu siap siap meneteskan butiran tangisan para penghuni langit atas berpulangnya enin le pangkuan Sang Pencipta.

Angin berhembus membawa serta rindu dan dedaunan kamboja bersamanya. Berselimut hitam sebagai tanda berkabung, karangan bunga dan untaian bunga mengiringi kepergian enin.

Terlalu lebay rasanya, jika harus pingsan. Mungkin memang sudah jalan yang terbaik, enin berpulang. Bungkusan ka*fan itu sedikit demi sedikit tertutup tanah hingga menggunung. Selamat jalan enin....

Mata Rain memicing, saat di sekitaran area TPU Rain menemukan sosok yang tak asing sedang melihat acara pemakaman enin dari balik pohon beringin besar, dengan kemeja hitamnya. Ia melihat Rain nanar, namun tak mendekat.

.

.

Tuhan Bolehkah aku mengeluh hari ini, lelah, sepi....

Rain menghempaskan tubuhnya diatas ranjang yang menjadi kasur papahnya sewaktu masih muda. Yap..! ia pulang ke rumah enin bersama om Harsa dan tante Gita. Nuansa tua namun masih tertata rapi. Disinilah masa muda papah dihabiskan, Rain menyampirkan kain penutup rambut di pinggiran risbang, lalu mendekat ke meja belajar berwarna coklat yang hampir usang, matanya berbinar menemukan sebuah album foto. Ia menggeser kursi dan duduk membuka lembaran demi lembaran foto masa kecil papahnya, senyumnya menyungging mana kala melihat sepasang kekasih yang ia yakini adalah papah dan mamahnya.

"Tunggu !" ucapnya dengan kening berkerut, ia mengambil sebuah foto dari halaman paling belakang.

"Ini gue kan?" tanya nya bergumam. Sebuah foto dimana ada dua buah keluarga, anak lelaki ini mirip....

Ia segera tersadar,

"Gue !!" ucapnya di belakang Rain. Sungguh gadis ini tercekat dan menoleh ke belakang, sosok yang selama beberapa hari ini menghilang di kehidupannya kembali, ada rasa hangat di hatinya namun juga bercampur kecewa.

"Itu kita Rain," ucap Nino berkemeja hitam ini, mendekat sambil menunjuk sosok anak lelaki berseragam SMP yang duduk bersampingan dengan Rain, ekspresi Rain yang cemberut dan Nino yang terlihat usil ini menandakan bahwa mereka memang dekat, belum lagi kedua pasang orang tua yang tersenyum. Rain yakin jika mereka adalah kedua orangtua masing masing. Rasa rindu berat mulai mendera hati Rain terhadap kedua orangtuanya, meskipun hanya sedikit memori yang ia ingat. Tapi perasaan itu begitu tak tertahankan. Ia sangat rindu.....

"Maafin gue beberapa hari ini gue ga ada di samping loe, ada urusan yang harus gue urus dulu!" tangan dingin itu meraih tangan Rain.

Rain menolak dan menghempaskan tangan Nino, berusaha tegar meskipun tidak ada siapapun kini yang akan menjadi tempatnya berkeluh kesah.

"Gue ga perlu orang lain lagi, gue sudah terbiasa sendiri, meningan loe pergi. Gue ga perlu dikasihani !!" geram Rain. Sangat terlihat Rain yang mencoba berusaha tegar dan Nino melihat itu. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.

Nino menarik tubuh Rain, meskipun Rain menolak dan berontak. Namun, Nino bersikukuh memeluk tubuh mungil gadis yang ia sayangi, bahkan maut pun tak dapat melunturkan rasa sayangnya.

Perlahan lahan gerakan Rain yang menolak itu melunak lemas, dan bahunya bergetar hebat, sesenggukan.

"Ada kalanya loe harus berpura pura tegar, tapi seberapapun loe berusaha untuk terlihat tegar loe hanya manusia biasa, Rain."

Tangan Rain tergerak membalas pelukan makhluk dingin itu.

"Menangislah ! maafkan aku yang baru bisa menemanimu di saat saat tersulitmu," bisiknya.

Lama kelamaan nafasnya mulai teratur dan tenang, karena lelah Rain tertidur di dekapan kekasih hantunya. Nino membaringkan Rain di ranjang, menatap wajah kuyu dan pucat itu lama lama.

"Aku sangat mencintaimu Rain, " namun ada rasa penyesalan dan sedih yang mendalam, bagaimanapun Nino dan Rain bukan dari alam yang sama. Ia hanyalah makhluk dari distorsi waktu yang berbeda.

"Tidurlah my lovely human," bisiknya.

Ada begitu banyak tabir dan misteri kehidupan tentang masa lalunya dan Rain, yang harus Nino ungkap.

Setelah beberapa lama Rain tertidur, ia mengerjapkan matanya beberapa kali lalu terbangun. Gadis itu meraih handuk menuju kamar mandi.

"Rain, baru bangun nak ?" tanya tante Gita.

"Iya tante, maaf ya Rain ga bantuin tante sama bibi masak," sesal Rain.

"Tak apa sayang, ya sudah setelah mandi bergabung bersama makan dengan om dan Fika!" pinta tante Gita, ialah sosok ibu yang Rain kenal selama ini, Rain sangat berterima kasih pada Fika, karena sudah mau berbagi ibu dengannya.

Guyuran air dari shower membawa serta semua rasa penatnya. Rain kembali ke kamar dengan handuk kimononya.

Ia terkejut entah datang darimana tiba tiba Sesosok makhluk tampan itu sudah duduk di ranjang menunggunya.

"Astaga !!" Rain meraih botol parfum dan melemparkannya pada Nino , namun makhluk itu menagkapnya sambil menyeringai.

"Bukankah kamu sudah terbiasa ??" Nino terkekeh melihat ekspresi terkejut dan kesal Rain.

"Bisa ga sih ga usah ngagetin gitu, tiba tiba muncul di kamar !!" dumel Rain.

"Sudah bisa marah marah berarti kamu sudah baikan," ucap Nino.

"Keluar !! gue mau pake baju !!" usir Rain.

Namun Nino malah menggeleng dan memposisikan dirinya duduk di ranjang sambil menyilangkan kakinya dan menyenderkan kepalanya di kepala ranjang.

"Nino ! nyebelin, keluar !!" kesal Rain. Nino tetap bersikukuh disana meski Rain sudah menarik narik lengannya. Namun, posisinya tetap tak berubah. Jelas saja kekuatan Nino pastilah berbeda dibandingkan manusia biasa macam Rain.

"No !! jangan nyebelin deh," Rain naik ke ranjang dan menarik narik Nino agar mau turun dari kasur, Wajah pucat itu malah tertawa.

Dengan sekali hentakan, Rain lah yang malah tertarik dan ambruk di atas Nino, mata keduanya membulat sempurna saling bertatapan, kejadian tak disengaja itu membuat keduanya mematung dengan perasaan blushing masing masing.

"Oke kalo loe ga mau keluar gue ganti baju di kamar mandi aja!" ucap gadis berbibir ranum dan pink ini. Baik Rain maupun Nino merasakan hal yang sama, perasaan nervous dan merona.

"Sorry, gue aja yang keluar, pacar !!" Nino tersenyum penuh makna. Rain sudah tidak menolak lagi Nino menyebut dirinya dengan kata pacar.

Makan malam terasa menjadi canggung dengan kediaman masing masing, sampai om Harsa membuka obrolan.

.

.

Sudah diputuskan, rumah enin tidak akan dijual. Om Harsa dan aku memutuskan untuk membiarkan rumah enin dan mengurusnya saja, dimana om Harsa dan keluarga akan pulang ke Bandung, maka rumah enin akan menjadi tempatnya pulang. Terlalu banyak kenangan yang tersimpan disini, dan kami ingin menyimpannya.

"Rain, semua aset enin, akan dibagi dua atas nama om dan almarhum papahmu," ucap om Harsa.

"Karena umurmu yang sudah diatas 17 tahun, jadi kamu berhak memilikinya!" ucap om Harsa. Gadis cantik itu mengangguk yakin.

"Sayang, apa kamu yakin tidak mau ikut lagi tante dan om ke Jakarta?" tanya tante Gita, diangguki Fika.

"Rain baik baik saja, tante," Rain memegang tangan tante kesayangannya ini dan mengecup punggung tangannya tanda sayang Rain untuknya.

"Rain, gue bakal kangen sama loe!" peluk Fika.

"Gue juga, jangan baoeran loe sama cowok !" pesannya pada sepupu yang satu ini.

"Rain, om tidak bisa berlama lama disini. Pekerjaan om sangat padat, nak. Tapi om janji, kami akan sering sering pulang ke Bandung."

"Om sama tante tenang aja. Rain bisa jaga diri, masih ada bi Kokom sama mang Nurdin ko," jawab Rain.

"Kapan om dan tante juga Fika pulang ?" tanyanya.

"Lusa, nak !"

Rain mengangguk mengerti. Tanpa mereka sadari di belakang Rain ada seseorang yang menguatkan sedang memegang bahu Rain.

............................

"Hemm !! gue udah lama banget ga kesini !!" Fika ikut bersama Rain ke rumah Rain, ingin berkunjung sebelum besok ia kembali ke Jakarta.

"Makanya sering sering dong, loe ke Bandung !" jawab Rain.

"Gue masih inget ! kalo petak umpet disitu biasanya gue ngumpet kalo loe, gue sama .... " Fika menunjuk halaman belakang pada beberapa kumpulan tanaman semak, ia sontak menghentikan ucapannya.

"Sama siapa?" tanya Rain mengerutkan dahinya.

"Sama...sama anak tetangga kalo lagi main petak umpet! udah lah udah lama juga ga penting !" ucap Fika terlihat tak nyaman.

"Anak tetangga? maksud loe Nino??" tanya Rain.

" Uhuuk..uhukk...!!"

"Cihhh kalo minum ati ati dong, kaya bocah loe !" omel Rain menepuk nepuk punggung Fika.

"Bentar gue ke dalem ambil tisuue!" Fika melenggang masuk ke rumah.

Mata Rain berbinar melihat seseorang yang ia kenali sedang berdiri sambil membawa bola di balik semak semak pagar rumahnya.

"Tian !!!" pekik Rain, bocah itu tersenyum dan melambaikan tangannya senang.

"Kak Raina !!"

Rain menghampiri anak itu malah mengajaknya masuk ke halaman belakang rumahnya.

"Rain !!!" pekik Fika.

Rain menoleh,

"Loe lagi ngapain disitu ? mau nyari ulet bulu !!" pekik Fika.

"Ka, sini gue kenalin sama ...." Rain terkejut Tian sudah tak ada disitu, anak itu ceria tapi juga pemalu.

"Loh ! tuh anak kemana?" gumam Rain.

"Kenalin sama siapa ? dari tadi juga loe sendiri, gue pikir loe gila !!" tawa Fika.

Rain menggaruk belakang telinganya tak mengerti.

.

.

.

Terpopuler

Comments

lestari saja💕

lestari saja💕

tian hantu juga yaaaa?????

2023-07-10

1

Ney Maniez

Ney Maniez

rain orng yg di kasih anugrah👍👍

2023-03-27

0

Ney Maniez

Ney Maniez

🤔🤔🤔

2022-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 kejadian tragis
2 awal yang baru
3 menampakkan 1
4 menampakkan 2
5 keputusan
6 kembali
7 stalker
8 8. namaku El Nino
9 Aku adalah pacarmu.
10 karena gue sayang loe
11 Dasar hantu usil !
12 kepulangan enin
13 Dia kembali, ada yang aneh
14 Misteri Tian
15 Misteri Tian 2
16 Kenangan hujan
17 Penelusuran kematian Tian.
18 Penelusuran jl. Flamboyan no.9
19 Diary Tian
20 Nyai Diah
21 Sumur
22 misteri Tian terungkap
23 Bertemu kang Dika
24 Pesan yang ingin disampaikan
25 Misteri Diah Puspita
26 Rumah Sakit
27 Penelusuran 1
28 Penelusuran 2
29 Penelusuran 3
30 Penelusuran 4
31 Pencarian Ve
32 Titik terang
33 Akhir pelarian pak Komar
34 Nasib Baron
35 Melepas kangen
36 Kembali memecahkan misteri
37 Bersih bersih
38 Marah !!
39 Ikut pulang...
40 Pencarian informasi
41 Si kecil Rian
42 Kesamaan kasus
43 Cincin dan Gea.
44 Kematian Adry
45 Jawab dengan jujur
46 Teka Teki Gea.
47 Om Yuan
48 Ada apa dengan Gea?
49 Gea dan p3$ugihan
50 Abdi sy@i+on
51 Ritual sesat
52 Bertarung
53 Nino vs Wiradaya
54 Kekalahan Wiradaya.
55 Mengikuti pulang
56 Ikut nene pulang !
57 Teror rumah Tria
58 Hal sepele membawa petaka
59 Gendong pulang
60 Gea and sixsence
61 Sambutan hangat
62 Pesan yang tersampaikan
63 Dua gadis indigo
64 Suster Wita part 1
65 Tenanglah disana suster Wita
66 Si kepala'
67 Tetangga kece
68 Ada apa dengan Raina
69 Kuburan tanpa nama
70 Perampokan naas
71 Sosok yang ikut singgah
72 Selendang pemikat
73 Terlalu kuat
74 Sopo kowe??
75 Misteri Desa Sendra tari
76 Manusia Bo*doh
77 Kulo mulih ndok,
78 Pagelaran tari
79 Kembalinya Raina
80 U are my soulmate
81 Keberanian Dika
82 Dek Sari palsu
83 Selamat jalan Arum
84 Ex calon mertua
85 Keganjilan pak Yuda
86 Misteri kamar mandi kampus
87 Lala...
88 Pak Yuda dan Karmila
89 Impian kandas
90 Restu Nino
Episodes

Updated 90 Episodes

1
kejadian tragis
2
awal yang baru
3
menampakkan 1
4
menampakkan 2
5
keputusan
6
kembali
7
stalker
8
8. namaku El Nino
9
Aku adalah pacarmu.
10
karena gue sayang loe
11
Dasar hantu usil !
12
kepulangan enin
13
Dia kembali, ada yang aneh
14
Misteri Tian
15
Misteri Tian 2
16
Kenangan hujan
17
Penelusuran kematian Tian.
18
Penelusuran jl. Flamboyan no.9
19
Diary Tian
20
Nyai Diah
21
Sumur
22
misteri Tian terungkap
23
Bertemu kang Dika
24
Pesan yang ingin disampaikan
25
Misteri Diah Puspita
26
Rumah Sakit
27
Penelusuran 1
28
Penelusuran 2
29
Penelusuran 3
30
Penelusuran 4
31
Pencarian Ve
32
Titik terang
33
Akhir pelarian pak Komar
34
Nasib Baron
35
Melepas kangen
36
Kembali memecahkan misteri
37
Bersih bersih
38
Marah !!
39
Ikut pulang...
40
Pencarian informasi
41
Si kecil Rian
42
Kesamaan kasus
43
Cincin dan Gea.
44
Kematian Adry
45
Jawab dengan jujur
46
Teka Teki Gea.
47
Om Yuan
48
Ada apa dengan Gea?
49
Gea dan p3$ugihan
50
Abdi sy@i+on
51
Ritual sesat
52
Bertarung
53
Nino vs Wiradaya
54
Kekalahan Wiradaya.
55
Mengikuti pulang
56
Ikut nene pulang !
57
Teror rumah Tria
58
Hal sepele membawa petaka
59
Gendong pulang
60
Gea and sixsence
61
Sambutan hangat
62
Pesan yang tersampaikan
63
Dua gadis indigo
64
Suster Wita part 1
65
Tenanglah disana suster Wita
66
Si kepala'
67
Tetangga kece
68
Ada apa dengan Raina
69
Kuburan tanpa nama
70
Perampokan naas
71
Sosok yang ikut singgah
72
Selendang pemikat
73
Terlalu kuat
74
Sopo kowe??
75
Misteri Desa Sendra tari
76
Manusia Bo*doh
77
Kulo mulih ndok,
78
Pagelaran tari
79
Kembalinya Raina
80
U are my soulmate
81
Keberanian Dika
82
Dek Sari palsu
83
Selamat jalan Arum
84
Ex calon mertua
85
Keganjilan pak Yuda
86
Misteri kamar mandi kampus
87
Lala...
88
Pak Yuda dan Karmila
89
Impian kandas
90
Restu Nino

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!