"Ahhhhh !!!"
"Braaakkk....."
"Ni..nu...ni...nu....ni.....nu....."
Suara sirine ambulan membawa seorang gadis cantik korban tabrak lari yg sudah tak sadarkan diri, darah mengalir di hampir memenuhi wajah cantiknya bahkan derasnya air hujan pun tak mampu menyapu bersih aliran darah yg terus mengalir.
Raina Nistia Wiguna
Usia 15 tahun
Perempuan
Begitu tulisan di depan besi ranjang seorang gadis dengan banyak alat medis menempel di tubuhnya, hanya mukjizat Allah yang akan menolongnya saat ini, di luar ruangan seorang wanita paruh baya sedang terduduk lemas sambil menangis meratapi nasib anak cucunya sambil terus memegang tasbih dan minyak angin yg sesekali ia sesap.
"Assalamualaikum bu, bagaimana keadaan nona Raina???" tanya seorang lelaki tegap membuka topi kebesarannya yang berlencana.
Enin hanya menggeleng ,enin panggilan kesayangan wanita paruh baya itu oleh Rain.
"Rumah sudah dipasangi garis polisi kami akan mengungkapkan kebenarannya sesegera mungkin, para jenazah korban sudah diautopsi...apa anda ingin melihatnya dulu sebelum dimakamkan?" tanya pria itu.
Tangisan enin semakin keras dan dalam.
"Bu, sebaiknya ibu istirahat saja, biar ini semua Harsa yang urus!" om Harsa memeluk enin sekejap lalu mempersilahkan pak polisi untuk menjauh dari posisi enin.
"Silahkan pak kita bicara disana saja." pinta om Harsa.
Di tempat kejadian
"Satu mayat di dapur ,ndan.....seorang laki laki berumur 40 tahunan."
"Satu di ruang tamu,wanita berumur 38 tahunan."
"Dan satu lagi di kamar tidur laki laki berumur 16 tahunan."
Rumah besar yg sudah menjadi home sweet home berubah menjadi tempat eksekusi ketiga orang dengan sangat kejam ,malam itu malam paling buruk untuk Rain, bagaimana tidak segerombolan perampok bersenjata menyatroni sebuah rumah di kawasan perumahan elite. Niatnya yang ingin menggasak harta si empunya rumah beralih menjadi kejadian tragis pembunuhan semua penghuni rumah, teriakan dan suara bising barang yg berjatuhan membuat tetangganya bangun termasuk keluarga Darmajaya, tanpa sepengetahuan kedua orangtuanya putra semata wayangnya EL Nino Darmajaya berlari ke tempat kejadian, Nino yg kaget dan melihat kejadian yg mengerikan itu langsung dari depan kamarnya lari keluar kamar dan keluar lewat pintu belakang yg langsung tersambung ke halaman belakang rumah Rain, ia memanjat ke kamar Rain yg berada di lantai atas melewati jendela kamar yg tak dikunci,ia melihat salah satu perampok sedang menarik kaki Rain yg sudah menangis ketakutan.
"Ahhh tolong ,tolong Rain, mamah !! "
Karena tubuh Rain yg kecil, perampok itu dengan mudah membopong tubuh Rain turun ke bawah perampok itu membawa parang yg sudah berlumur dar*h.
Nino mengendap endap mengikuti, dilihatnya sudah tergeletak ayah Rain yg sudah berlumuran dar*h, di pintu dapur luka sobekan di kepala,leher dan kaki tangannya,begitupun dengan ibu Rain yg menjerit jerit dengan tangisan.
"Jangan !jangan sakiti kami ! ambil saja yg kalian mau!" rintihan ibu Rain.
"Mamah....papah mah.....papah ...." teriakan Rain menyayat hati sambil terduduk di lantai.
Meski masih hidup ayah Rain sudah terluka parah tinggal menunggu waktu beberapa menit hingga nyawanya meninggalkan kerongkongan.
Si perampok sadis kini menyiksa mamah Rain di hadapan Rain , membuatnya menjerit jerit pilu,
Nino mencari cari sesuatu untuk melawan dan disaat mereka lengah ia berfikir untuk menyelamatkan Rain ,kini Nino meraih tongkat kasti di keranjang yg ada di tangga dan mencengkramnya kuat.
"Bukkkkk.....
"Bressss......
Suara mamah Rain langsung tergantikan tangisan Rain. "Mamah !!"Rain hendak meraih tangan ibunya yg berlulurkan cairan merah kental bersusah payah meraih tangan Rain juga ,tanpa diduga Nino datang setengah melompat memukulkan tongkat ke kepala salah satu perampok di dekat Rain.
" Nino,"
"rgggghhhh sial*n bocah tengik," si perampok tersungkur oleh pukulan Nino segera Nino meraih tubuh Rain membawanya ke atas kamar untuk kabur karena pintu depan 2 orang perampok sedang berdiri, perampok yg lain mengejar mereka.
"Ayo cepat Rain !"
"aduh no !" Rain terjatuh.
"Ayo cepet Rain !"
Saat mereka sampai pintu kamar Rain, perampok mencengkram bahu Nino dan menariknya sontak Nino tertarik ,si perampok menebaskan par*ang pada tangan Nino.
"Akhhhhh....."
"Rain lari !"
Si perampok mengambil lampu tidur di nakas dan,
Bukkk......
Memukulkan pada kepala Nino dengan berlum*ran da*ah.
"I love you Rain......"
Semua kejadian itu terjadi disaksikan Rain di depan matanya, Rain segera kabur dan melompat, dia tersungkur lalu secepatnya bangun dengan tertatih ia berlari meminta pertolongan dia berlari ke arah jalan namun bukannya pertolongan yang ia dapatkan melainkan sebuah hantaman keras.
Tubuhnya terhempas dan terlempar jauh hingga ia tak sadarkan diri.
Di tempat lain,
Ayah dan ibu Nino tidak menyadari kalau Nino mendatangi tempat kejadian dan mereka sedang menelfon kantor polisi melaporkan kejadian perampokan ini.
"No !! Nino !!" ibu Nino mencari cari keberadaan putranya,dia mulai panik karena Nino tak ada di manapun di setiap sudut rumah.
Pikiran ayah dan ibu Nino tertuju pada rumah sebelah yg sedang menjadi tkp, apalagi setelah melihat pintu dapur dan belakang terbuka.
"NINO..!!!!!!!!"
Sesaat kemudian polisi datang ke tempat kejadian, namun para perampok sudah berhasil kabur dan membawa harta benda yg ada di rumah itu.
Ibu dan ayah nino menghambur ingin melihat keadaan rumah itu, rumah tetangga kesayangannya sekaligus memastikan kalau putra mereka tidak ada disitu, tapi takdir Tuhan berkehendak lain mereka menemukan sesosok jasad yg mereka amat sayangi ,ibu Nino tak kuasa menahan kesedihan sampai ia pun pingsan betapa tidak anak kesayangannya kini hanya tinggal sebuah nama, kedua orangtua Nino tak lepas menemani anaknya yg kini hanya tinggal sebuah wadah yg sudah ditinggalkan nyawanya, mereka tidak menyangka akan secepat ini dan setragis ini anak mereka meninggalkan mereka, mereka masih ingat beberapa jam sebelumnya Nino meminta sesuatu pada mereka saat tengah makan malam.
"Mah...pah....menurut kalian Rain cantik ga?"
"Ehmmm kenapa memangnya nanya nanya Rain,,??"tanya papah Nino.
"Ahhhh anak mamah sudah mulai jatuh cinta ya...." goda mamahnya.
Nino tersenyum simpul "mah bilang dong sama om Wiguna sama Tante Ersa jodohkan Nino sama Rain " pinta Nino.
"Ikh Nino kecil kecil sudah mikirin jodoh....pipis aja belum lurus....." jawab papahnya.
"Kerjaan aja belum punya ,nanti Rain mau dikasih makan apa ??? makan daun??? hahahaha," tambah mamahnya membuat nino tertunduk malu dan garuk garuk tengkuknya.
Begitulah candaan mereka ......
Tong hilap,jangan lupa , don't be forget,like,vote and komen ya hargai karya author see u guys....😙😙😙😎
4 bulan sudah Rain koma enin dan om Harsa hampir putus asa biaya pun sudah membengkak saham milik ayah Rain terpaksa dijual kini yang tersisa hanyalah rumah yang menjadi saksi bisu kekejaman perampok malam itu dan sebuah mobil sedan merah mukjizat Tuhan akhirnya berpihak pada Rain hari ini saat Om Harsa memutuskan menandatangani surat persetujuan pencopotan alat alat medis pada Rain ,jari jari Rain bergerak menandakan sudah mulai ada kehidupan....
"Rain,,, Alhamdulillah..... Harsa......dokter....suster...." teriak enin
Enin memencet bel yg berada di dekat ranjang tak lama suster dan dokter pun sudah berkumpul di ruangan ,dokter dan suster menjalankan serangkaian tes pada Rain mulai dari mata dan anggota gerak tubuh yg lain. Tapi tatapannya kosong.... saat dokter bertanya.
"Rain????"
Rain hanya menautkan kedua alisnya
"saya? kamu bicara sama saya ?"
Sontak om Harsa dan enin kaget melihat reaksi Rain ,dokter yg sudah mengerti kondisi ini mulai mengajukan beberapa pertanyaan.
"Siapa nama kamu???"
Rain hanya menggeleng.
"Apa kamu ingat dimana kamu tinggal?"
Rain memberi jawaban yg sama ,om Harsa dan enin merasa sedih berarti Rain pun tidak akan mengenali mereka ataupun siapapun yg ada dalam hidupnya.
"Rain ini enin ,apa Rain ingat enin....ini om Harsa om nya Rain adiknya papah Rain..." ucap enin memperkenalkan tapi tak ada tanggapan dari Rain seperti semua ingatan tentang orang-orang yg ada disekitarnya terhapus sudah.
"Pak ,bu mari bicara di ruangan saya...."
mereka bertiga keluar sedangkan Rain bersama perawat , Rain mengalami amnesia akut membuatnya tidak akan mengingat semua orang yg ada di hidupnya akibat benturan keras, dikepalanya dia lupa semua ingatan tentang kejadian yg pernah menimpanya termasuk kejadian terakhirnya saat perampokan dan tabrakan itu ,semua musibah pasti ada hikmahnya dibalik kejadian tabrakan itu Rain tidak harus mengalami trauma mendalam yg bisa saja menyebabkan nya stres ,kini hanya tinggal memulai semuanya dari awal enin dan om Harsa pun sepakat memutuskan untuk merahasiakan semua kejadian masa lalu Rain.
Sudah seminggu Rain berada di ruang rawat inap biasa ...hari ini jadwal Rain pulang enin dan om Harsa memutuskan membawa Rain ke Jakarta tinggal bersama om Harsa dan tante Gita dan anak semata wayang mereka Fika, dulu Rain dan Fika sangatlah akrab kini Fika harus berusaha memulai semuanya dari awal untuk menjalin persaudaraan mereka karena kondisi Rain yg amnesia dokter berkata tidak menutup kemungkinan suatu hari Rain akan ingat kembali semua ingatannya.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Kini Rain bersekolah di SMA yg sama dengan Fika ,hari ini adalah hari ke tiga Rain dan Fika mengikuti masa orientasi siswa baru.
"Rain cepat nanti kita terlambat kena hukuman lagi ....." seru Fika sambil berlari.
"Iya sebentar gue juga tau...." jawab rain sambil membetulkan letak nametagnya.
"Ya elah cepet Rain loe kan tau kaka senior tuh galak galak .....apalagi ka Tiara beuhhh.....salah dikit sikaaattt...." gidik Fika.
"kaka senior kan ....."
"MAHA BENAR...!!!!!" seru mereka sambil tertawa dan berlari.
Sampai mereka di sekolah ternyata Tiara sudah berdiri di depan gerbang dengan rambut bob nungging nya dan permen lollipop yg setia diemutnya , padahal Rain dan Fika belum terlambat masih ada waktu 15 menit tapi Tiara tetap menghukum mereka terlebih lagi pada Rain , Tiara tidak menyukainya bagaimana tidak baru hari pertama saja Rain sudah menjadi idola baru SMA KARYA BANGSA.....
"Kalian telat push up...."
"Tapi kan ka masih ada waktu 15 menit ko...." Rain tak terima.
"Yeee udah salah ngeles lagi .....cepet...." titah Tiara sambil mendorong Rain.
"Wooi santai dong...senior sih senior tapi ga gitu juga kali..." ketus Rain.
"Loe berani sama senior hah????" bentak Tiara sambil mencengkram dagu Rain dan melotot.
"Heyy.....ada apa ini,ti..... loe ga boleh gitu sama junior ti ... walaupun kita senior..loe ga apa-apa Rain???" senyum Rey ketua OSIS tampan yg jadi idola kaum hawa di SMA KARYA BANGSA termasuk Tiara yg sangat menyukai Rey.
Tiara pergi dengan kesal melihat Rey pun sama dengan teman teman yg lain mengagumi Rain terlihat dari sikap dan tatapan matanya.
"awas loe Rain gue bakal bales liat aja...." gumam Tiara.
Saat istirahat
"aduhhhh cape binggow Rain ,eh Rain kayanya ka Rey suka sama kamu ???" ucap Fika sambil meneguk air mineral.
"Au ah gelap...." memang begitu sikap Rain ia selalu cuek pada siapapun yg mendekatinya tak pernah terlintas dipikirannya untuk berpacaran atau mengagumi seseorang....
"Loe tuh aneh Rain disaat semua cewek pengen kaya loe ,banyak disukain sama cowo liat tuh sekarang loe jadi idola di sini tapi loe nya malah cuek bebek ,sikap loe tuh dingin untuk ukuran seorang cewek...." tapi Rain malah beranjak dan meninggalkan adik sepupunya itu.
"Yeee si ege orang lagi ngomong juga malah ditinggal gue dikacangin, kacang....kacang. ....."manyun Fika.
Saat berjalan di koridor tiba tiba,
"Byuuurrr...."
Seseorang menyiramkan air di kepala Rain hingga membuat bajunya basah , langkah Rain terhenti dan ia pun terdiam mematung menahan kesal.
" Uppsss sorry....sengaja ....ini balasan buat loe karena loe udah so kecantikan disini ditambah ini peringatan buat loe karena loe udah cari cari perhatian sama Rey...." ucap sarkas Tiara
"Cabut girls...."Tiara cs pergi meninggalkan Rain sambil cekikikan.
"Sableng dasar ......basah kan baju gue...." Rain pergi ke kelas dan membuka seragamnya yg basah untungnya ia memakai t-shirt sebagai rangkapan.
"Dasar senior si*lan ...." ketus Rain.
"Rain loe kenapa ??? perasaan ga ujan deh ,tapi loe basah kuyup sendiri ..??" Fika tertawa meledek.
"Ini kerjaan nenek sihir....." manyun Rain.
"Siapa ka Tiara???"
"Iya lah siapa lagi,dia doang yg ngerasa kalo gue saingan dia buat dapetin perhatian ka Rey ..."
"Hahahahaha " tawa Fika menggelegar.
"Tawa lagi loe,,,cewe ko tawanya gede banget awas lalat masuk tuh...."
Di toilet perempuan,
Tiara cs masih cekikikan karena sudah puas menjahili Rain.
"Hahaha rasain ... makanya jangan pernah berani berani sama Tiara...." ucap Tiara dengan pedenya.
"Iya lah anak kemaren sore mau rebut Rey dari cewe the most disini..." tambah Vivi.
"Itu balasan nya kalo berani tebar pesona di sini ,gila ya cantik darimana nya sih dia cantikan juga kita kita iya ngga girls...." jawab Kikan.
"Tapi memang si Rain tuh cantik sih...tanpa make up pun dia udah cantik alami .....kalo kita kan musti touch up touch up itupun masih tetep kalah ...." ucap polos Cika.
"Cika.......ihhhh..." pekik ketiganya.
Saat asik toch up di toilet tiba tiba mereka mendengar suara siraman air disalah satu bilik toilet.
"Ehhh siapa tuh...." ucap Vivi lantang.
Mereka terdiam sejenak dan membuka satu persatu bilik toilet terdapat 3 bilik.
Bilik 1....
.
.
.
.
.
Kosong.....
Bilik 2....
.
.
.
.
Kosong...
Bilik 3....
.
.
.
.
.
.
Kosong ......
Mereka berfikir sejenak apa iya mereka salah mendengar rasanya telinga mereka baik baik saja.
"Kalian denger kan???" tanya Tiara diangguki semuanya.
"Wooy ga usah usil deh" pekik Tiara.
Tapi terdengar lagi siraman air di salah satu bilik tepatnya di bilik ke tiga yg paling pojok....mereka membuka nya lagi tapi tetap nihil mereka semakin panik mereka membalikkan badan , saat mereka menghadap ke cermin betapa kagetnya mereka kini terpampang nyata tulisan dengan tinta cairan kental berwarna merah bertuliskan.
" JANGAN GANGGU RAIN...."
Tiara cs tergelonjak kaget bukan kepalang sebelumnya tidak ada tulisan itu mereka mengucek mata tapi memang tulisan itu nyata Tiara mencoba menyentuh tulisan itu dengan tangan gemetar dan ia mencium aroma tulisan itu.
"Amis....."
Tidak salah lagi itu darah setelah yakin itu darah muncul sosok perempuan dengan rambut panjang nan kusut menutupi seluruh wajahnya memakai baju putih lusuh dan sedikit kotor di cermin tepat berada di belakang mereka berempat....
Tanpa pikir panjang mereka berteriak dan kalang kabur keluar dari toilet.....
Happy reading guys...
.
.
.
.
.
.
.
.
Keempat gadis berlarian dengan ngos-ngosan.
"Gila yaa beneran ga sih itu...." Tiara.
"Masa iya sih di sekolah kita ada hantunya...." tambah Vivi.
"Gue takut....."Cika.
"Tapi tunggu deh tadi kalian liat kan tulisannya ada nyebutin namanya si Rain....apa jangan-jangan ada hubungannya sama si cewe sok kecakepan itu...." Kikan.
"Kalo iya ihhh serem banget si Rain punya dekengan setan...." Vivi.
"Au ah gelap...." Tiara pergi mendahului teman temannya mereka mengekor.
Hari hari dilalui Rain dengan drama queen Tiara yg selalu membully nya karena kebanyakan kaum adam yg menjadi the most SMA KARYA BANGSA mengagumi sosok Rain seperti hari ini Rey memberi Rain coklat membuat Tiara kesal setengah mati , Tiara membalas Rain dengan menumpahkan kuah baso di baju seragam Rain.
"Uppsss sorry ga sengaja lagian loe juga sih jalan tuh ga pake mata...." ucap meledek Tiara.
"Aww...ashhh panas ...baju gue....." pekik Rain melihat baju seragamnya yg sudah kotor dengan kuah baso.
"Ehhh.... Rain loe ga apa-apa," Fika membantu Rain membersihkan baju seragamnya.
"Loe tuh punya mata ga sih....makanya kalo mata tuh jangan plesiran liatin cowo terus dong...." gerutu Rain.
"Gue kan ga sengaja ...." jawab Tiara.
Rain langsung bergegas ke toilet diikuti Fika.
"Gue tau dia pasti sengaja deh Rain...." ucap Fika
"Iya gue juga tau..dasar nene lampir...." Rain membersihkan noda dengan kasar karena kesal.
Istirahat telah berakhir pelajaran terakhir diisi dengan canda tawa karena kebetulan guru mapel fisika tidak hadir sakit ,,, seorang siswa masuk ke kelas Rain dan meminta Rain untuk mengikutinya,dia adalah Diki siswa kelas 12 IPS.
"Rain loe bisa ikut gue sebentar..."
"Ada perlu apa ya kak??? " tanya Rain.
"Udah ikut aja loe tenang aja ga usah takut gue ga akan ngapa ngapain loe ko."
Dengan ragu Rain mengikutinya sampai di lapang basket tiba tiba Diki meninggalkan Rain di tengah tengah lapang ,seketika suasana menjadi sepi.
"ka Diki....ka....ini ada apa sih..." saat Rain celingukan keheranan ,muncul sosok cowok cool idaman kaum hawa di SMA KARYA BANGSA memakai pakaian basket lengkap membawa setangkai bunga dan berlutut di hadapan Rain bernama Doni dia adalah kapten basket di SMA KARYA BANGSA dia juga salah satu the most disini selain Rey perawakannya yg tegap dan atletis kulitnya yg putih dan rupa nya yg tampan membuat siapa saja wanita yang memandang pasti terpesona tapi tidak dengan Rain.
Sontak Rain kaget ,gadis mungil berparas bak bidadari ini mundur tal mengerti apa yg sebenarnya terjadi.
"Rain sebenernya aku sudah menyukai kamu sejak awal kamu datang ke sekolah ini ,dan setiap hari selalu terbayang wajahmu ,maukah kamu menjadi pacarku ??" Rain tergelonjak kaget ,tak disadari kini mereka sudah dikelilingi sebagian siswa siswi yg kebanyakan teman teman Doni, Rain bingung harus bilang apa secara ia tidak pernah mengenal Doni dan tidak menyukainya,tapi tidak mungkin juga ia menolak Doni mentah mentah.
"God gue mesti gimana ?"
"Terima...terima....terima....." sorak sorai para penonton.
"I...iya..ka .....tapi.... Rain....."
"Yeeeeee....." belum Rain selesai bicara Doni sudah menganggap jawaban Rain adalah iya.
"Makasih Rain..."
Beberapa pasang mata tak suka menatap mereka termasuk Tiara cs ,selain suka pada Rey, Tiara juga tak rela bila Doni yg merupakan gebetannya juga diambil Rain. Tiara merasa Rain adalah biang masalah, Tiara tidak suka kalau Rain jadi rebutan seharusnya dialah berada di posisi Rain saat ini , Rey pun memandang tak suka.
Doni yg salah paham menganggap Rain sudah menerimanya karena memiliki perasaan yang sama terlanjur senang Rain tak enak hati bila harus menolaknya maka dengan terpaksa ia menjalani hubungan yg penuh kepura-puraan ini.
"Ya sudah nanti pulangnya aku tunggu di gerbang ya," ucap Doni.
"Tapi aku terbiasa pulang dengan Fika,ka."
"Tak apa Fika bisa ikut kita kan aku membawa mobil...ya sudah sana kamu belajar lagi yg pinter kaka tinggal dulu ke kelas."
"Aduh ko jadi gini sih...." gumam Rain sambil terus berjalan menuju kelasnya saat sedang santai berjalan.
"Bruuukk....."
"Sini loe ....."
Tubuh Rain ditabrak dan diseret oleh Tiara cs ke dalam toilet.
"Heh cewe sok kecakepan masih baru aja loe udah belagu ya, jangan mentang mentang sekarang loe pacar Doni terus loe bakal seneng ,jangan harap hidup loe bakal tenang sekarang," ancam Tiara dengan memepet tubuh Rain ke dinding toilet dan kungkungan teman teman Tiara.
"Iya jangan belagu loe...." Vivi menangkup dagu Rain dan menghempaskan kasar.
"Heh kalian pikir dengan kalian bully gue, gue bakal takut hah kalian semua cuman pecun*ang! dulu ka Rey sekarang ka Doni apa saking ga lakunya loe sampe sampe ngelakuin hal memalukan seperti ini!" bentak Rain.
Tiara hendak menampar Rain tapi mereka tersentak kaget tidak ada angin tidak ada hujan semua bilik toilet terbuka sangat keras dengan sendirinya.
"Braaakkk....."
"Guys, cabut yu !! kayanya setan toilet sini bangun deh !!"
Tiara cs pergi dari toilet tapi mereka menahan Rain sendiri di toilet dan menguncinya.
"Hey, buka ! buka ! nene lampir!!" Rain menggedor gedor pintu toilet.
Lama Rain menggedor gedor pintu tapi tak ada yg mendengar , Rain merasa cape dia terduduk di bawah memeluk lututnya sambil sesekali berteriak berharap ada yg mendengar nya.
"Somebody help me....yuhuuu ada bidadari di dalem nih...."
Rain menunduk dia hanya seorang diri di toilet ini tapi kenapa perasaan nya mengatakan kalau dia sedang merasa diawasi seseorang. Seperti sedang memperhatikan, Rain seketika melihat sekelilingnya tak ada siapapun, bulu kuduk Rain berdiri merasakan hawa aneh, sekilas seperti ada bayangan seseorang di depannya. Rain jadi kepikiran dengan kejadian tadi kejadian dimana pintu bilik yg ada dihadapannya terbuka dengan sendirinya walaupun setidaknya sudah menyelamatkan nya dari cengkraman Tiara cs....jangan jangan betul yg diucapkan si nene lampir kalau toilet ini ada hantunya ,sungguh sebenarnya Rain tidak percaya dengan hal takhayul seperti itu....tapi perasaan nya mengatakan lain, keringat dingin bercucuran,ia teringat harus bekerja, Rain bukanlah gadis manja yg hanya santai menerima segala fasilitas yg diberikan om Harsa ,ia justru gadis mandiri meskipun om dan tante sudah melarang Rain untuk bekerja tetapi ia justru bekerja paruh waktu di sebuah cafe menjadi pelayan ia cukup sadar diri makanya tidak ingin lebih merepotkan om dan tantenya.
"Hello bukain dong ada yg denger ga !"
Di gerbang jam sekolah sudah berakhir Doni dengan setia menunggu Rain.
"Hey Don! loe lagi nungguin siapa, Rain ya? ngapain sih loe jadian sama junior rese itu loe ga akan nemuin dia doi dah cabut sama cowok mungkin pacarnya yg lain,"hasut Tiara cs.
"Jangan asal ngomong loe ti, " bantah Doni.
Doni melihat Fika, "Fika,loe liat Rain ga tadi dia janji mau pulang bareng tapi sampai sekarang gue belum liat dia," tanya Doni.
"Iya ka sama semenjak tadi pas kaka nembak di lapang Rain ga balik balik lagi ke kelas ka. Aku jadi khawatir," jawab Fika.
"Apa ????masa sih ya sudah kita cari Rain sekarang..." ajak Doni.
Rain sampai ketiduran saking lamanya menunggu berharap ada yg menolongnya.
Rain yg tengah tertidur memeluk lutut terusik dengan sebuah sentuhan dingin di kepalanya seperti orang yg sedang mengelus-elus rambut nya dia yg masih tertunduk menajamkan pikirannya yg semakin kacau.
"Gue kan sendiri disini....."Rain bangun untuk memastikan tapi tidak ada siapapun.
"Gue yakin gue ngga lagi mimpi..." Rain semakin ketakutan.
"Aduh...mbah demit...kaka hantu maaf ya gue ngga ganggu ko ini juga gue lagi dikerjain sama senior sia*an ampun ....." ucapnya berkata di toilet,mata Rain sekilas menatap cermin yg terpampang besar di sampingnya dia menangkap sesosok tubuh laki laki berwajah pucat penuh luka memakai pakaian putih penuh noda darah matanya membelalak.
"Astagfirullahaladzim !!" dia mengalihkan pandangannya ke arah yg terpantul di cermin tapi tidak menemukan sosok itu, namun saat mengalihkan lagi pandangan ke cermin sosok itu tetap disana sambil menyeringai.
Sontak Rain langsung berbalik dan menggedor pintu dengan kencang entah kekuatan tambahan dari mana.
"Bruukk.. bruukk...brukkk...."
"Buka...buka...buka !!"
Sosok yg dibelakang rain maju mendekati dan semakin mendekati Rain.
"Ampun .....suhhhh....hus...hus...pait...pait...."
Saat semakin mendekat
"Ahhhhhh !!!"
"Ceklek"
Pintu terbuka, Rain berteriak dan menutup matanya.
"Rain loe kenapa....sadar Rain nyebut..nyebut...." Fika memeluk Rain yg gemetar ketakutan termasuk Doni.
"Rain kamu kenapa??? ya sudah Fika ayo bawa Rain pulang!".
Akhirnya Rain pulang bersama Fika diantar Doni, Doni menyodorkan sebotol air mineral pada Rain.
"Diminum dulu ,,,,,ga apa-apa kalau belum mau cerita, "ucap Doni yg khawatir melihat keadaan pacar barunya ini.
"Kira kira Rain kenapa ya,ka???" tanya Fika.
"Sepertinya ada yg sengaja mengerjai Rain..."ucap Doni.
"Ahhhh aku tau siapa orangnya..." ucap Fika mantap.
"Siapa ???"tanya Doni.
"Ka Tiara cs ka ,sejak pertama Rain masuk ke sekolah ini ka Tiara ga suka sama Rain ka ,dia sama geng nya sering banget bully Rain.
Rain POV
Aku tidak mendengarkan obrolan ka Doni dan Fika, pikiranku masih terbayang sosok mengerikan yang berada di toilet tadi , wajahnya yg pucat, dan terdapat luka lebam di sekitar sudut bibir pelipis dan tulang pipinya juga noda darah dan luka luka yg memenuhi sekujur badannya berhasil membuatku seperti orang gila....tapi tatapannya seakan menyiratkan kalau dia sudah mengenalku bukan kebencian ataupun kemarahan dan aku merasa tak asing dengan wajahnya...
.
.
.
.
.jangan lupa tinggalkan jejak 😘
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!