Misteri Tian

Happy reading all 😘

.

.

.

.

"Tadi ada anak kecil, Ka ! tetangga gue, mungkin dia takut kali ketemu loe, makanya kabur duluan!" gidik Rain tak mau ambil pusing.

"Cihh emang gue makhluk apaan, sebangsa roh halus !! malahan dari tadi di dalem gue kira loe udah crazy, abisnya loe ngobrol sendiri !!" jawab Fika kembali ke teras belakang.

"Masa iya Fika tidak melihat anak segede Tian??" gumamnya terheran namun kembali.

.

.

Selepas kepulangan Fika, Rain hanya duduk memikirkan ucapan om Harsa tentang pabrik teh tua milik keluarga enin, yang sekarang di jalankan oleh om Harsa. Beliau bilang ada saham kepemilikan atas nama papah yang sekarang menjadi nama Rain. Jujur saja gadis yang masih berkuliah di semester satu itu belum begitu paham dengan cara kerjanya.

"Gilaaa !! apa gue mendadak bos sekarang?" gumamnya terkekeh.

Rain kembali meneguk susu coklat hangat di tangannya. Sejenak, merasakan manisnya sebagai penawar kepahitan hidup.

"Hay pacar, jangan melamun nanti kesambet !" ucapnya, duduk di sebelah Rain yang sedang duduk di ayunan besar di teras belakang. Menikmati langit kejinggaan kota Bandung not bad.. ditambah kompleks rumah Rain terletak di daerah dataran tinggi, yang masih bercuaca dingin, banyak ditumbuhi pohon pohon besar seperti cemara dan pinus, menambah keasrian tempat.

"Udah ko ! kesambet cintanya hantu ganteng !!" kelakarnya sambil terkekeh, beginilah Rain jika moodnya sedang kembali ceria. Nino tertawa, tawanya tidak se seram hantu pada umumnya.

"No, tadi siang Fika bilang aku ngomong sendiri, padahal aku lagi ngobrol sama Tian."

Rain menyentuh memutar sekitaran bibir gelas. Lalu kembali menyeruput susu hangat.

"Emang iya, Fika tidak akan bisa melihat Tian seperti kamu," jawab Nino tersenyum.

"Byurrrr "

Susu hangat yang belum sempat ditelan, kini harus muncrat ke depan, hingga membuat celananya ikut terciprat.

"Uhuukk...uhuk..."

Nino menepuk nepuk punggung Rain.

"Pelan pelan !" lirih Nino.

"Jadi Tian??!!" ucap Rain tergagap seraya tangannya mengelap sisa susu di bibir dan dagunya. Nino mengangguk.

Belum genap 2 hari enin pergi, Rain sudah harus dihadapkan lagi dengan kenyataan menohok jika seseorang yang baru dikenalnya ternyata bukanlah manusia seperti dirinya.

"Hah !!!! yang bener kamu, No??" pekiknya. Tiba tiba dari arah dalam bi Kokom berlari.

"Neng Rain tidak apa apa ?" tanya bi Kokom khawatir.

"Ah, tidak bi..Rain cuma lagi terima telfon aja, lagi ngobrol sama temen," bohongnya.

"Oh syukurlah neng," ia kembali masuk ke dalam.

Nino tertawa melihat sikap konyolku.

"Yang belum kumengerti kenapa roh anak itu bisa senang dekat denganmu, untung saja hari itu tidak ada tetangga yang melihatmu bermain dengannya. Kalau tidak kamu akan dianggap gila," jelas Nino.

Rain baru mengingatnya, ada seorang anak lagi yang ia temui saat bermain dengan Tian dan mirip sekali dengannya, apakah anak kecil itu pun makhluk tak kasat mata macam Nino dan Tian.

"Apa kamu sudah pernah menemui Tian?" tanyaku pada Nino. Rain hanya tak menyangka semenjak bangun dari koma nya ia jadi bisa melihat makhluk makhluk dari dimensi lain, walaupun tidak semua.

"Sudah, tapi dia tidak mau berbicara apapun padaku, justru ia lebih senang dekat denganmu !" jawab Nino berbisik, membuat gadis itu seketika merinding.

Pukkk !! Rain menepuk pundak Nino.

"Ngaco !!!" sarkasnya.

"Memang iya, anak itu seperti tertarik denganmu. Apa karena kamu cantik? ahh rasanya tidak !" goda Nino.

"Cihh ! ngeselin nih hantu lama lama minta di usir pemburu hantu !" decih Rain. Nino tertawa puas.

"Suruh aja kalo bisa, paling juga balik lagi balik lagi!"jawabnya ke lain arah.

"Ihhh ! Nino ! ngeselin, serius deh.. aku penasaran sama kematian Tian dan apa urusan Tian yang belum selesai?" tanya Rain. Tapi Nino malah melengos menghilang ke arah dalam rumah.

Sesorean menjelang malam ini Rain selalu menatapi rumah Tian, dari balik jendela kamar. Makin ingin dilupakan makin ia penasaran.

"Kenapa nasib gue malah selalu diikutin hantu sih !" gumamnya.

Greppp !!

Hawa dingin menempel di balik pakaiannya, memeluk gadis itu dari arah belakang. Sesosok hantu tampan memeluknya dari belakang, menumpukkan dagunya di pundak Rain.

"Ga usah di pikirin sampe otak kamu ngebul, cari tau aja, setauku roh Tian baik ko sama kamu. Mungkin ada sesuatu yang ingin dia sampaikan sama kamu."

Usulan Nino ada benarnya juga. "Ga usah nempel nempel juga, situ dingin pak !!" Rain mendorong jidat Nino, namun tak membuat Nino melepaskan pelukannya. Rain memutar tubuhnya menghadap Nino, menatap Nino membuatnya jadi gugup, wajah tegasnya alis tebal nan tajam, mata merah dan kulit pucat sudah seperti vampir di film fantasi yang booming di luar negeri sana.

"Loe sendiri, apa yang menyebabkan loe meninggal? dan urusan apa yang ingin loe sampaikan sama gue ?" tanya gadis itu.

"Banyak yang harus gue selesaikan, terutama sama loe Rain, masih banyak yang harus gue dan loe ungkap hingga semuanya sesuai di tempat dan jalurnya," ucap Nino.

"No," Rain menunduk, tiba tiba rasa sedih menyelimuti Rain. Ia sudah terbiasa dan nyaman dengan kehadiran Nino, rindu jika hantu tampan itu tak ada di sampingnya.Tapi Nino tetaplah sesosok makhluk yang berbeda dimensi dengannya. Cepat atau lambat Nino pasti akan pergi.

"Hem!!" Nino berdehem menatap Rain lekat.

"Apa, setelah urusan loe beres, loe juga bakal ninggalin gue?" Rain mendongak, matanya sudah hampir berkaca kaca.Nino mengulas senyumnya.

"Bila saat itu tiba, mungkin gue bakal pergi tapi gue tetep selalu ada disini dan disini!" tunjuknya pada dada dan pelipis Rain. Rain menundukkan kepalanya di dada Nino.

"Mata gue kelilipan, No !" lirihnya membuat Nino terkikik geli melihat tingkah Rain yang terkesan malu malu. Tangannya terulur mengusap rambut hitam legam milik Rain.

"Loe belum jawab pertanyaan gue No, kenapa loe bisa meninggal?" tanya gadis itu penasaran.

"Meningan loe tidur deh udah malem, gue kelonin !!" ucap Nino.

"Gue belum ngantuk, No !" jawabnya.

Dengan sekali hentakan tubuh kecil Rain sudah berada di gendongan Nino.

"Eh..eh...No turunin gue !!" pekiknya.

Nino menurunkan Rain di ranjang, lalu ikut berbaring di sampingnya.

"Jangan bandel, loe sudah lelah. Beberapa hari ini loe sering bergadang, nanti loe sakit. Bukankah hari hari berikutnya akan lebih melelahkan? loe harus ikut bertanggung jawab dengan pabrik teh, belum lagi kuliah dan siaran?" Nino duduk di samping Rain yang berbaring dan mengusap usap lembut kepala Rain memberikan rasa nyaman.

"Hemm, loe bener ! tapi ga usah ngalihin pembicaraan ya, No. Gue masih penasaran !" ucap gadis itu.

"Maka siapkan mental dan tenaga, karena gue bakal ajak loe mencari siapa saja yang sudah merenggut nyawa gue, dan nyawa calon mertua gue, yaitu kedua orangtua loe !" jawab Nino. Tiba tiba Rain merasakan sakit yang teramat di kepalanya.

"Aaaaargghhh !!! kepala gue sakit !!!" Gadis itu memegang kepalanya. Nino yang terkejut langsung menahan tangan dan membawa Rain dekapannya

"Hey ! kenapa??" tanya Nino.

"Kepalaku sakit, No !" beberapa bayangan flashback tentang masa lalu kembali terputar di kepala Rain. Sekilas nampak jelas ada dua keluarga yang tengah berpiknik ria di sebuah taman dengan dua anak yang saling berlarian lalu di potongan memori berikutnya sedikit gambaran dua orang anak yang berlari sambil histeris menuju lantai atas yang dikejar oleh seorang perampok berjaket hitam.

Nino segera mencari botol obat di atas meja dan memberikannya pada Rain juga segelas air yang ada di nakas.

Nino menarik Rain ke dalam pelukannya " it's oke honey, ga apa apa. Im here !" lirihnya.

"No, mereka dikejar siapa sih?? mereka itu kita kan No?" tanya Rain masih memegang kepalanya yang seperti mau pecah.

Nino menunduk menatap Rain nyalang " iya," jawabnya.

.

.

.

Terpopuler

Comments

lestari saja💕

lestari saja💕

kisah yg rumit ...nino dendam kah?

2023-07-10

1

Ney Maniez

Ney Maniez

😭😭😭😭

2023-03-27

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

mimin cantik..kok karya mu yg ini bikin aku mewek sih,,,huaaaaaa…😭😭😭😭😭

2022-11-05

1

lihat semua
Episodes
1 kejadian tragis
2 awal yang baru
3 menampakkan 1
4 menampakkan 2
5 keputusan
6 kembali
7 stalker
8 8. namaku El Nino
9 Aku adalah pacarmu.
10 karena gue sayang loe
11 Dasar hantu usil !
12 kepulangan enin
13 Dia kembali, ada yang aneh
14 Misteri Tian
15 Misteri Tian 2
16 Kenangan hujan
17 Penelusuran kematian Tian.
18 Penelusuran jl. Flamboyan no.9
19 Diary Tian
20 Nyai Diah
21 Sumur
22 misteri Tian terungkap
23 Bertemu kang Dika
24 Pesan yang ingin disampaikan
25 Misteri Diah Puspita
26 Rumah Sakit
27 Penelusuran 1
28 Penelusuran 2
29 Penelusuran 3
30 Penelusuran 4
31 Pencarian Ve
32 Titik terang
33 Akhir pelarian pak Komar
34 Nasib Baron
35 Melepas kangen
36 Kembali memecahkan misteri
37 Bersih bersih
38 Marah !!
39 Ikut pulang...
40 Pencarian informasi
41 Si kecil Rian
42 Kesamaan kasus
43 Cincin dan Gea.
44 Kematian Adry
45 Jawab dengan jujur
46 Teka Teki Gea.
47 Om Yuan
48 Ada apa dengan Gea?
49 Gea dan p3$ugihan
50 Abdi sy@i+on
51 Ritual sesat
52 Bertarung
53 Nino vs Wiradaya
54 Kekalahan Wiradaya.
55 Mengikuti pulang
56 Ikut nene pulang !
57 Teror rumah Tria
58 Hal sepele membawa petaka
59 Gendong pulang
60 Gea and sixsence
61 Sambutan hangat
62 Pesan yang tersampaikan
63 Dua gadis indigo
64 Suster Wita part 1
65 Tenanglah disana suster Wita
66 Si kepala'
67 Tetangga kece
68 Ada apa dengan Raina
69 Kuburan tanpa nama
70 Perampokan naas
71 Sosok yang ikut singgah
72 Selendang pemikat
73 Terlalu kuat
74 Sopo kowe??
75 Misteri Desa Sendra tari
76 Manusia Bo*doh
77 Kulo mulih ndok,
78 Pagelaran tari
79 Kembalinya Raina
80 U are my soulmate
81 Keberanian Dika
82 Dek Sari palsu
83 Selamat jalan Arum
84 Ex calon mertua
85 Keganjilan pak Yuda
86 Misteri kamar mandi kampus
87 Lala...
88 Pak Yuda dan Karmila
89 Impian kandas
90 Restu Nino
Episodes

Updated 90 Episodes

1
kejadian tragis
2
awal yang baru
3
menampakkan 1
4
menampakkan 2
5
keputusan
6
kembali
7
stalker
8
8. namaku El Nino
9
Aku adalah pacarmu.
10
karena gue sayang loe
11
Dasar hantu usil !
12
kepulangan enin
13
Dia kembali, ada yang aneh
14
Misteri Tian
15
Misteri Tian 2
16
Kenangan hujan
17
Penelusuran kematian Tian.
18
Penelusuran jl. Flamboyan no.9
19
Diary Tian
20
Nyai Diah
21
Sumur
22
misteri Tian terungkap
23
Bertemu kang Dika
24
Pesan yang ingin disampaikan
25
Misteri Diah Puspita
26
Rumah Sakit
27
Penelusuran 1
28
Penelusuran 2
29
Penelusuran 3
30
Penelusuran 4
31
Pencarian Ve
32
Titik terang
33
Akhir pelarian pak Komar
34
Nasib Baron
35
Melepas kangen
36
Kembali memecahkan misteri
37
Bersih bersih
38
Marah !!
39
Ikut pulang...
40
Pencarian informasi
41
Si kecil Rian
42
Kesamaan kasus
43
Cincin dan Gea.
44
Kematian Adry
45
Jawab dengan jujur
46
Teka Teki Gea.
47
Om Yuan
48
Ada apa dengan Gea?
49
Gea dan p3$ugihan
50
Abdi sy@i+on
51
Ritual sesat
52
Bertarung
53
Nino vs Wiradaya
54
Kekalahan Wiradaya.
55
Mengikuti pulang
56
Ikut nene pulang !
57
Teror rumah Tria
58
Hal sepele membawa petaka
59
Gendong pulang
60
Gea and sixsence
61
Sambutan hangat
62
Pesan yang tersampaikan
63
Dua gadis indigo
64
Suster Wita part 1
65
Tenanglah disana suster Wita
66
Si kepala'
67
Tetangga kece
68
Ada apa dengan Raina
69
Kuburan tanpa nama
70
Perampokan naas
71
Sosok yang ikut singgah
72
Selendang pemikat
73
Terlalu kuat
74
Sopo kowe??
75
Misteri Desa Sendra tari
76
Manusia Bo*doh
77
Kulo mulih ndok,
78
Pagelaran tari
79
Kembalinya Raina
80
U are my soulmate
81
Keberanian Dika
82
Dek Sari palsu
83
Selamat jalan Arum
84
Ex calon mertua
85
Keganjilan pak Yuda
86
Misteri kamar mandi kampus
87
Lala...
88
Pak Yuda dan Karmila
89
Impian kandas
90
Restu Nino

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!