(perro) "apa yang terjadi.. mengapa tuan putri, tetiba menghilang. gawaaattt.. benar² gawat aku bisa mati jika ketahuan yang Mulya."
(rauf) "astaga.. apa²an barusan mengapa tuan putri menghilang tetiba begini, apa kita kecolongan lagi bisa mampus jika yang Mulya sampai tahu..!!"
(daka) "bagaimana ini.. apa yang harus kita lakukan..??? haruskah kita melapor pada yang Mulya, atau kita mulai pencarian putri, aku benar² tidak bisa berfikir sekarang!!! yang aku tahu jika terjadi apa² pada tuan putri.. nyawa kita akan jadi taruhannya."
(dante) "dasar kita lengah, benar² lengah. sudahlah.. lebih baik kita cari saja dulu.. kita fikirkan bagaimana nanti. ini juga adalah kesalahan kita yang kurang ketat menjaga tuan putri."
"ciiih berisik sekali.. biarkan kubuat tidur saja mereka."gedebug bug bug
"bunyi apa itu seperti ada yang jatuh"
"jangan terlalu difikirkan Dewi.. itu hanyalah suara serangga yang berisik, daripada mereka membuat kekacauan.. lebih baik aku bikin mereka tertidur saja."
"apa maksudmu kek!!!"
"hihiiy.. abaikan saja Dewi, tidak penting untuk dibahas. lanjutkan lagi latihanmu..!"
"hmm baiklah"
"konsentrasi nak. pusatkan fikiranmu kontrol spiritualmu, serap inti alam yang meluap.. jadikan sebati dengan tubuhmu kemudian lepaskan kedalam ranah jiwamu. kumpulkan mereka agar menjadi tenaga dalam untuk kekuatanmu."
* * * * * * *
"zion.. kapan mereka akan tiba..?? aku benar² sudah tidak sabar, ingin melepas dahagaku akan darah."
"bersabarlah lannox, kau akan terkejut.. karna musuh yang akan kita lawan levelnya lebih tinggi dari yang pernah kita hadapi dulu."
"cih kau sungguh lucu Zion.. apa kau mendadak menjadi bocah yang takut kehilangan induknya..???"
"sialan kau... aku sedang tidak bercanda, aku juga sudah tidak sabar ingin membantai kaum monster yang mirip denganmu. tapi kali ini berbeda.. aku merasakan tidak hanya para monster yang akan menyerang tapi kelihatannya, ada campur tangan pihak lain."
"hahahaha bilang saja kau takut Zion, tenang saja aku akan melindungimu.. kau tidak usah khawatir singa kecilku."
"siaal bisakah kau tutup saja suara falesmu itu, karna kau sangat tidak cocok bernyanyi."
"ahahahahaha..."
"diamlah kau sangat berisik"
"kau sangat lucu Zion. aku tidak pernah melihatmu seperti ini, tenanglah pak tua.. aku hanya tidak suka suasana yang terlalu serius."
"ciiih terserah kau saja.. aku sedang tidak ingin bercanda sekarang."
"ah hampiir saja aku lupa... aku belum menemukan putriku sejak tadi, apa kau melihatnya Zion..???"
'hmmm tidak mungkin aku bilang kalau Dewi sedang latihankan.. kalau sampai dia tahu, dia hanya akan menggagalkan latihan Dewi.. lebih baik aku berpura² saja tidak tahu.' "tidak, aku tidak melihatnya bukankah dia bersamamu..??"
"ya sudah kalau begitu aku pergi dulu."
"ya baiklah"
(doka) "apa kalian sudah menemukan keberadaan sang putri..?"
(ardan) "masih belum, sepertinya tuan putri benar² menghilang. kita bahkan tidak bisa merasakan keberadaannya.."
"hmm akhirnya aku berhasil kek!!"
"jangan senang dulu nak, latihan yang sesungguhnya akan segera dimulai, disamping itu.. pemanasannya cukup segini dulu. bocah rusuh itu sedang panik mencarimu, temuilah dia.. sebelum dia membuat kekacauan lebih besar lagi. aku akan pergi dulu sekarang. akan aku kabari jika waktunya tiba."
"baik kek.. huuhh pasti yang dimaksudnya adalah pak tua itu. sudah satu jam aku menghilang, dia pasti panik kehilanganku."
"ayaaahh" lannox yang sedang berjalan terhenti seketika, menoleh kearah suara imuut yang sedang memanggilnya.
"ravella, kaukah itu..!!! putriku, kemana saja kau." sang ayah yang dilanda gelisah sejak tadi.. akhirnya memperlihatkan kelegaannya, lannoxpun langsung memeluk erat putrinya seakan sudah berhari² tidak bertemu.
"ravel.. kemana saja kau nak, tidak tahukah kau.. betapa ayah sangat mengkhawatirkanmu..!!! jika kau tidak segera muncul, ayah sudah berencana akan menghancurkan tempat ini."
'cih! lihatlah pak tua ini.. baru sekejap aku melihat wajah lucunya, tapi dalam sekejap juga dia mematahkan pemikiran sesaatku. langsung hilang mendengar ancamannya yang mengerikan itu. huh dosa apa aku hingga harus menjadi anaknya..' "aku.. aku.. sedang makan cookies dan cake, bukankah ravel sudah bilang tadi pada ayah.."
"lalu kenapa ayah tidak melihatmu sejak tadi hmmm..!!! kau tidak pintar berbohong nak.. ayah sudah berkeliling mencarimu.. namun, ayah tidak menemukan keberadaanmu di manapun. jujurlah nak..!! jika kau berbohong, ayah tidak akan memberimu toleransi seperti hari ini lagi ravel."
'gawaat apa yang harus kukatakan.. tidak mungkin aku bilang sedang latihankan, pak tua ini pasti akan semakin marah, oh tuhan.. apa yang harus aku lakukan sekarang..?? aku harus cepat² memutar otak, kakek jura bagaimana ini..?' "mm.. ravel benaran sedang makan ayah, cuma ravel tidak makan dimeja hidangan.. aku segera pergi kebalkon.. karena suasana disana lebih tenang daripada disini, aku hanya tidak suka kebisingan.. karna terlalu kenyang ravel jadi tertidur dibalkon. maafkan ravel ayah..! karna telah membuat ayah khawatir." ravella membuat wajah memelas sedih, kemudian menunduk berpura² menyesal. lannox yang melihatnyapun tak sampai hati, untuk memarahinya.
"hmmmm baiklah sayang.. ayah akan memaafkanmu kali ini, jadi jangan memasang wajah seperti itu lagi putriku cuup." lannox lantas mencium kening putri kesayangannya lalu memeluk dan menggendongnya
"ayo sayang, kita sudah terlalu lama disini.. sudah waktunya kita pulang."
"apa pulang...! bukankah kita belum mengucapkan selamat kepada pangeran..???"
"tidak usah.. kita langsung pulang saja."
"bukankah kita terlihat tidak sopan ayah.. dengan keluarga kaisar."
"jangan khawatir.. kita sudah cukup sopan dengan hadir disini, jadi jangan terlalu difikirkan. bagiku kau yang paling utama."
lannox dengan tergesa² ingin mengajak putrinya pulang agar tidak bertemu kaisar yang paling dibencinya.
"bukankah itu ravella...?"
"tunggu dulu paman lannox..., bukankah sedikit tidak sopan pergi tanpa pamit terlebih dahulu..!"
"ciiih, benar² mengganggu.. apa aku beri sedikit pelajaran biar dia bisa diam." lannox mendecih kesal karna kepulanganya dihalangi..
"hormat hamba pangeran"
"mengapa anda tidak menjawab saya yang Mulya duke..! bukankah Anda terlalu lancang."
"tidak ada yang perlu dijawab pangeran... kehadiran saya dan putri saya sudah cukup membuktikan kesopanan kami."
'ciih dia sombong sekali.. aku benar tidak suka melihatnya' "kalau begitu.. setidaknya izinkan aku berbicara dengan putrimu sebentar."
'aku melihat lannox yang masih tidak peduli pada permintaan pangeran, huuuhh dia sangat keras kepala sekali.. aku jadi kasihan melihat pangeran. akan aku coba membujuknya dengan jurus handalanku puppy eyes.' "ayah.. izinkan aku mengucap selamat untuk pangeran, sebentar saja.. ravel janji tidaak akan lama, kumohon ayaaah." 'aku harus menghentikan pertikaian mereka berdua, sebelum orang tua ini semakin kesal dan mennghancurkan tempat ini.'
"huuhh cepatlah ravel.. ayah akan memberimu lima menit."
"terimakasih ayah," 'huhh ini benar² memalukan. aku digendong didepan pangeran, oh tidak dimana aku harus menaruh wajahku.'
ravella turun dari gendongan ayahnya, lalu berjalan pelan menuju pangeran.
"hormat hamba pangeran , maaf tadi saya tidak menyapa terlebih dahulu."
"tidak apa² vella, aku mengerti dengan kondisimu." kata² yang dimaksudkan untuk sang duke, sambil menatap sinis kepada duke lannox yang berpura² tidak mendengar.
"semoga pangeran diberkahi umur panjang dan selalu dalam lindungan para dewa."
'aku agak geli sendiri dengan kata²ku'
"terimakasih vella.. bagiku sudah cukup dengan kehadiranmu sebagai kado ulang tahunku, kufikir kau tidak datang..!"
"mana mungkin saya tidak datang dihari ulang tahun pangeran."
"maaf pangeran, kalau begitu hamba mohon undur diri dulu."
"baiklah aku akan datang menjengukmu nanti, sampai jumpa lagi Vella."
sang pangeran lalu meraih tangan mungil sang putri.. Dan ingin mengecup punggung tangan ravella, namun.. lannox dengan cepat menghampiri sang buah hati.. lalu menggendongnya. kedalam pelukannya.
"maaf pangeran kami harus segera pulang hari sudah semakin larut, saya Mohon undur diri dulu pangeran." lannox lantas pergi.. dengan seringai yang sedikit mengejek."
"dia sungguh menyebalkan" kesal pangeran kepada lannox
"doka.."
"ya.. yang mulya.."
"hentikan pencarian, aku sudah menemukan putriku."lannox menghubungi melalui sihir
"siap yang mulya, semuanya hentikan pencarian, tuan putri sudah ditemukan."
(lobi) "ah.. syukurlah aku benar² khawatir."
(alfo) "ya benar.. aku tidak bisa membayangkan kemarahan yang Mulya duke, jika tuan putri sampai tidak bisa ditemukan."
(doka) "syukurlah"
(ardan) "ya itu sangat melegakan"
ravella akhirnya tertidur dalam pangkuan lannox, sang ayah terus membelai kepala putrinya.
"dia pasti sangat lelah sekali, untunglah aku mengambil keputusan untuk cepat pulang."
tetapi lannox tidak menyadari sama sekali.. sang putri sedang berada dizona mana, yang tak bisa dimasuki oleh siapapun kecuali dengan izin sang putri sendiri.
* * * * * * *
note: jangan lupa like vote and komen serta saran kalian ya.. karna itu sangat membantuku untuk lebih bersemangat lagi dalam menulis.
apakah yang sedang dilakukan ravella dizona mana..?? nantikan kelanjutannya di chapter selanjutnya. 😉😉😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments