Ravella "Bisakah kalian tidak mengikutiku..!" Pinta Ravela kesal."
"Maaf putri, kami diperintahkan yang mulia, untuk menjaga putri."
Ravella "Ha.. ayah, ada apa kesini..?"
Ravella melambaikan tangannya, para kesatria langsung menoleh kebelakang. Ravella langsung mengambil kesempatan itu, untuk membuka portal lalu menghilang. Para kesatria yang kebingungan celingak celinguk mencari Duke, tapi yang dicari tidak ada. Dan kemudian, mereka baru tersadar, kalau mereka telah dibohongi. Tapi, sayangnya saat mereka menoleh lagi kedepan, tuan putri sudah menghilang.
"Celaka, bagaimana ini. Kita bisa mati, kalau sampai putri menghilang lagi. Cepat cari keseluruh mantion, dan aku akan melaporkan masalah ini.. Kepada yang mulia sekarang."
Tok.. tok... tok.. suara ketukan pintu diruang kerja Lannox.
Lannox "Masuk."
"Lapor yang mulia tu..tuan.. putri.."
Lannox "Ada apa Delio? Katakan dengan jelas, ada apa dengan putriku..?"
"Tu.. tu.. tuan putri menghilang."
"Braaak......"
Lannox kaget dan langsung membanting meja dengan kasar.
Lannox "Apa maksud kalian, putriku menghilang...!"
Delio menceritakan tentang Ravella yang hilang hanya dalam hitungan detik ketika mereka menoleh mencari sang Duke. Tanpa dilebihkan atau dikurangkan. Kemudian dia berkata,
"Begitu ceritanya yang mulia."
Lannox benar-benar panik. Dalam hatinya berujar,
'Ravella.. mengapa kau, tidak mendengarkan ku..! Kemana kau pergi..? Apakah dia kabur, ataukah dia diculik..!'
Ditengah kegelisahannya Lannox mengerang, "aaarrrgggrrrrh.."
Dan saat itu juga tiba-tiba Zion muncul dari bayangan gelap dan berkata, "Nak tenanglah! Putrimu baik-baik saja. Dia tidak diculik ataupun kenapa-kenapa."
Lannox menatap curiga, "Apa maksudmu zion?"
Zion "Aku masih bisa, merasakan mana, dan auranya di sekitar sini. Dan aku tidak merasakan, adanya bahaya sedikitpun."
Lannox mulai merasa sedikit tenang.
"Syukurlah, aku sangat khawatir. Jika Ravella sampai kenapa-kenapa. Karna aku benar-benar tidak mahu kehilangan putriku lagi." Ucap Lannox.
"Cih! Akhirnya kau tahu juga, kalau anakmu itu sangat berharga." Oceh Zion menyindir Lannox.
Lannox "Diamlah, aku tidak punya tenaga lagi untuk meladenimu." Oceh Lannox kesal.
*****
Saga "Dewi.. akhirnya anda datang juga."
Ravella "Ya.. maaf, aku sedikit terlambat. Maklum saja, aku harus mengibuli mereka dulu untuk bisa sampai kesini."
"Tidak apa-apa dewi, kami sudah mengetahui tentang penjagaan putri yang diperketat." Ucap Saga sambil tersenyum. Kemudian dia lanjut berkata "Mari dewi, kita lanjutkan latihanmu yang sudah tertunda. Untuk mempersingkat waktu kita."
Ravella "Ok. Baiklah, hari ini, kita akan latihan apa Saga?"
"Kita akan latihan, menguasai inti tenaga dalam. Tapi, ada syaratnya." Ucap Saga menghentikan kalimat ujungnya. Seolah ragu ingin mengatakannya.
"Ha.. harus pakai syarat juga..!! Tumben sekali, hmmm baiklah. apa syaratnya..?" Jawab Ravella sambil berpikir.
"Syaratnya sangat mudah, anda harus berada disini selama tiga hari." Ucap Saga sambil tersenyum karna dia tahu bahwa betapa paniknya Lannox sekarang.
"Apah..? Yang benar saja." Ucap Ravella kaget mendengarnya.
Saga "Hanya tiga hari, bukan tiga tahun. Jadi tidak lama."
Ravella yang berwajah cemberut, merenung sejenak. Kemudian dia berkata "Baiklah, kapan kita mulai..?"
Saga "sekarang dewi, ayo ikuti aku."
Merekapun berjalan melewati gunung.
Ravella "Disini ada gunung juga..!"
Saga "Benar, zona disini sama dengan dunia anda. karena anda, mempunyai mana yang sangat besar. Maka dari itu, terciptalah dunia ini."
Ravella "Wow, berarti aku sangat hebat. "ucapnya bangga.
Saga "Ya.. anda memang hebat, akan tetapi, percuma saja jika punya kekuatan besar. Tapi, tak bisa digunakan sama sekali. Untuk itu, anda harus latihan dewi. Logikanya, jika anda punya senjata, tapi tidak digunakan. Lama-kelamaan senjata itu, pasti akan berkarat juga bukan..!"
"Hmm benar juga." Ucap Ravella sambil mangguk-mangguk.
Saga "Dewi duduklah diatas batu itu."
Ravella "Baik, lalu apa yang harus aku lakukan?"
Saga "Dewi harus mengumpulkan energi alam."
Ravella "Memangnya disini, punya energi juga? Bukankah ini bukanlah dunia nyata...!!"
Saga "Tidak, anda salah. Justru karena mana yang sangat melimpah, zona didunia ini, sama dengan dunia nyata. Perbedaannya dengan disini hanyalah, kekayaannya mana yang melimpah. Sedangkan didunia asli, energi alam berasal dari bumi."
"Ya terserahlah, tak perlu dijelaskan panjang lebar lagi, mari kita mulai latihannya." Ucap Ravella tak sabaran.
Saga "Baik dewi, pusatkan pikiran anda pada satu titik, lalu temukan inti sumber energi yang bersembunyi didalam pusaran. Anda harus menemukan inti tersebut. Karena wujudnya yang sangat transparan, hampir menyerupai pusaran energi."
Ravella menyimak setiap yang dikatakan saga, lalu ia meninggalkan raganya. Sukma Ravella keluar, dan mencari pusaran energi tersebut.
'Wuaaahhhh... ternyata ini bentuk sumber energinya, seperti udara itukan?' Ravella terperangah dengan apa yang dia lihat.
Saga 'Sedang apa dia? apa aku kerjain sedikit.'
Ravella menarik kumis naga itu.
Ravella "Hahaa apa dia tidak merasakan kumisnya sedang aku tarik?"
Saga "Ternyata anda masih sempat bermain dialam jiwa ini..! Berhenti dewi, fokuslah pada latihanmu."
Ravella "Astaga, mengapa kau bisa tahu? Huftt benar-benar tidak seru."
Saga "Tentu saja saya tau, bahkan saya bisa melihat sukma anda dewi, jadi sekarang fokuslah dewi. Apa anda mau, membuang waktu anda dengan sia-sia disini?"
Ravella "Hmm baiklah-baiklah, aku akan pergi mencari inti itu sekarang."
*****
Di mansion kediaman Ravella,
Lannox "Bagaimana ini Zion? Putriku masih belum juga kembali, sudah seminggu waktu berlalu."
Zion "Bersabarlah, putrimu tidak kenapa-kenapa. dia baik-baik saja, mungkin dia hanya sedang bosan, makanya dia bersembunyi."
Padahal kenyataannya, Zion sudah tau, kalau Ravella.. sedang berlatih, didunia mana.
(Flashback) Zaku "Zion, kau tidak perlu khawatir. dewi berada ditempat yang sangat aman sekarang."
Zion "Apa maksudmu kek? Tidakkah kau tahu kek..! Aku benar-benar sangat mengkhawatirkan keadaan dewi. Dan juga.. aku paling malas menghadapi rengekan sibocah tengil, yang sekarang ini tengah sedih karena kehilangan putrinya."
Zaku "Ya itu memang sudah resikomu."
Zion "Kenapa aku merasa, kakek lepas tangan ya..!"
Zaku "Dia bukan pemilikku, pemilikku adalah dewi."
Zion "Cih sebaiknya, kau hilangkan wajah sombongmu itu kek, sungguh sangat tidak cocok dengan wajah jelekmu."
Zaku "Kau tidak perlu iri bocah, hanya karena pemilikku seorang dewi."
Zion "Cih mulai lagi dia, ya.. ya.. ya.. terserah kakek saja. Yang jelas, selalu kabari aku, tentang perkembangan dewi."
*****
Ravella fokus bersemedi, sementara sukmanya telah menemukan roh dari inti itu sendiri.
Ravella 'Jadi.. inikah yang namanya inti energi, kenapa seperti mirip bola cahaya..! Apa benar ini inti energi..? Atau, aku salah. Sebaiknya kutanyakan saja nanti, pada saga.'
Saga 'Bocah ini, cepat sekali dia menemukan inti energi. Mungkin karena dia titisan seorang dewi. Kalau manusia biasa, mungkin bisa memakan waktu puluhan tahun. Bahkan, bisa tersesat dialam jiwa. Dan tinggi kemungkinan, bisa mati. Kalau begini.. aku tidak perlu lagi khawatir dengannya.'
Ravella "Saga.. apa ini benar-benar inti energi.. yang kau katakan? Aku takut salah, makanya kutanyakan padamu."
Saga "Benar dewi, yang ada ditangan anda.. benar adalah inti energi."
Ravella "Lantas, harus aku apakan inti ini?"
Saga "Cukup anda telan saja, dan anda harus fokus. Kemudian, satukan dengan tenaga dalam milik anda. Tapi, anda harus berhati-hati dewi. Jika inti energi, menolak bersatu dengan tenaga dalam milik anda. Akan berakibat sangat fatal, bagi tenaga dalam anda."
ravella "Apa maksudmu?"
Saga "Resiko yang terjadi karna kegagalan, sangat besar. Selain luka dalam yang diderita, juga anda tidak akan bisa menggunakan mana dan sihir."
Ravella "Apa..! Resikonya besar sekali. bagaimana jika inti ini, menolak menerimaku sebagai tuannya, bisa gawat."
Saga "Dewi tidak perlu khawatir, dengan mudahnya dewi mendapatkan inti tersebut. Berarti, inti ini sudah mengakui dewi sebagai pemiliknya. Karena biasanya, dia sangat sulit ditemukan. Jika dia tidak ingin mengakui seseorang, sebagai tuannya. Dia akan membuat muslihat dan menjebaknya. Lalu membuat mereka tersesat, atau mati."
Ravella 'Apa dia semengerikan itu..? Ya syukurlah, aku tidak berada diposisi itu. Ya sudah, karana aku juga memang sudah bertekad. dan tidak boleh berhenti setengah jalan, berarti aku harus menyelesaikan misi ini sampai tuntas, bukan. jika aku sudah memulai, pantang untukku berhenti. Hei bola inti, siap-siap kau kulahap.' Hap.
Ravella menelan inti energi, kemudian memusatkan fikirannya. Lalu menyatukan energi, dengan tenaga dalam.
Ravella 'Tenaga dalamku sangat kacau, aku harus menenangkannya.'
Pusaran tenaga dalam yang berserakan, kini telah ditenangkan. Liarnya inti energi telah berhasil dijinakkan, dan penyatuanpun dilakukan.
Saga 'Bahkan, dia berhasil memusatkan pikirannya, dan menenangkan pusat inti energi tersebut, dengan tenaga dalam miliknya, yang sangat kacau.'
Saga terus memantau perkembangan sang dewi.
...Jangan lupa vote, like n komen ya.. Trimakasih telah membaca....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments