Zando: "dan sang dewi sejati, akan bangkit saat usianya mencapai delapan belas tahun. berhubung mananya yang sangat besar, tubuhnya tidak akan kuat. dan dia akan sering kelelahan, jadi dia akan sering tertidur saat tubuhnya tidak mampu menahan beban. dia juga akan dilatih secara langsung, dibawah bimbingan mereka berenam, jadi kau tidak perlu khawatir. dengan begini tidak akan ada yang tahu, kalau dia mempunyai kekuatan. kau harus tetap membuatnya terlihat lemah, agar tidak ada yang menaruh curiga padanya. karena, dia adalah sang pewaris, anak dalam ramalan. yah.. menjadi putrimu saja dia sudah sering diincar, apalagi jika rahasianya sampai terungkap. jadi kau sudah mengerti bukan! betapa bahayanya, beban yang harus dia pikul."
"baiklah aku mengerti, dia putriku.. dan dia adalah tanggung jawabku. jadi, aku akan melindunginya dengan taruhan nyawaku."
"ah!! satu lagi.. kau harus hati² dengan anak bernama grasia, selanjutnya biar putrimu yang akan menjelaskan."
"baiklah, cukup sampai disini."
"anda mahu kemana lagi baginda!! tidak bisakah anda duduk diam, layaknya seorang kaisar."
"soal itu.. aku tidak bisa, hanya duduk diam, seperti kalian para bocah pemalas aku pergi dulu. "
"cih selalu saja begitu, datang dan pergi secara tiba-tiba! ya, terserahlah.. kaisar sih bebas." keluh roya.
"zion.. bangunlah???"
"oh apakah sudah selesai?? bagaimana bisa aku ikut tertidur..!! perasaan tadi, aku tidak mengantuk!"
"sudah setengah hari kita disini, saatnya kita kembali. bisakah kalian membuka portalnya?"
"baiklah, itu bukan hal sulit." jura membuka portal dengan satu jari, portalpun terbuka. "kami kembali lagi.. tapi!"
"yang mulia, kemana saja anda??? sudah lima hari, anda dan tuan putri menghilang. kami sudah mencari anda keliling kastil, tapi tidak ketemu dan tiba-tiba sekarang, anda muncul disini..! tolong jangan membuat kami khawatir yang mulia. jika anda ingin pergi.. beritahu kami, agar seisi kastil tidak panik." ujar kepala pelayan merasa risau.
"apa!!! lima hari.. aku merasa baru setengah hari kami pergi. pantas saja, ravella sering pulang lama! ternyata, sehari disana, sepuluh hari disini."
"mmmh hahh aku ketiduran, astaga kenapa tiba-tiba sudah dikamar! bukannya tadi aku masih..."
"kau sudah bangun!!!"
"ayah, kita sudah kembali, bukannya tadi masih di.."
"tidak apa-apa, sekarang mandilah. lalu makan siang di taman, ayah akan menunggumu di ruang kerja.. sambil menyelesaikan pekerjaan yang telah ayah tinggalkan beberapa hari ini"
"
tok.. tok.. tok.. masuk"
"ayah.." ravella mendekati sang duke, lalu merentangkan tangannya, lannox yang melihat sikap putrinya yang berubah manja.. Iapun dengan senang hati, lansung mengangkat sang buah hati, dan meletakan di atas pangkuannya. "apa pekerjaan ayah, masih belum selesai?"
"ya.. sedikit lagi, tunggu sebentar, jika kau mengantuk tidurlah dulu."
Tak lama.. lannox melihat sang putri, langsung tertidur dalam pelukannya.ia lantas menuntaskan pekerjaan dengan cepat. 'dia pasti, sangat kelelahan! seperti yang dikatakan naga itu.' lannoxpun menggendong putrinya, yang masih tertidur.. Dan sampailah ditaman. "sayang, bangunlah.. kau belum makan seharian ini. ravel, bangun nak," 'apa dia selelah itu!' "ravella...!"
"eh ayah.." ravella mengucek matanya yang baru saja terbangun. "maaf aku ketiduran lagi.."
'mananya, pasti melimpah lagi.. hingga membuatnya kelelahan.' "makanlah dulu, setelah ini kau harus istirahat."
"baik" lannox terus memperhatikan tingkah putrinya, ravella yang sedang lahap makan, tetiba saja! langsung tertidur lagi. dimeja makan.. lannox dengan sigap menangkap putrinya. "haah hampir saja.. ya sudah, aku akan mengantarnya kekamar dulu"
"tenanglah nak, dewi hanya kelelahan. besarnya mana yang ditampung membuat tubuhnya tak sanggup menahan limpahan mana yang meluap keluar. biarkan ia istirahat, setelah tubuhnya pulih, dewi akan bisa mengontrol mananya lagi."
"dia masih terlalu kecil, untuk mengalami semua ini. aku sungguh tidak tega melihatnya, tersiksa seperti ini."
"bukan dewi yang meminta, tetapi takdirlah yang telah memilihnya. dan kau harus selalu bersiap-siap, setiap kemungkinan yang akan terjadi kedepannya."
"dewi.. selama tubuh anda istirahat, kita harus segera latihan."
'ada yang aneh dengan kakek zaku, tapi apa ya..!' "apa? tubuhku tidak apa-apa kek!!"
"tenanglah nak, tubuhmu tidak apa-apa, sekarang aku yang akan mulai melatihmu dewi."
"baik!"
"sekarang, dewi harus mengontrol mana api, dan lapisi dengan menggunakan aura, dengan begini.. api dewi akan menyatu dengan aura, lihat aku dewi."
zaku mengeluarkan jurus apinya dibentuk seperti anak panah. lantas dia mengeluarkan aura, anak panah yang masih berkobar menjadi memadat dan menyala, lantas zaku melepaskan anak panah tersebut, kearah bukit yang tinggi... "bwusssss.... boooooomm... kreesss.." bukitpun pecah menjadi dataran yang tak bersisa.
"wow.. itu dahsyat sekali kek! apa betulan sampai bisa menghancurkan bukit sebesar itu!!!"
"ya.. jika anda menyatukan aura menjadi satu, dengan mana apapun yang anda gunakan. kekuatannya, akan menjadi sepuluh kali lipat. sekarang giliran anda Dewi."
'aku mencoba mengeluarkan api milikku, dan melakukan seperti, yang dilakukan zaku.'
'ternyata auranya bewarna putih, sungguh dia memang seorang dewi.'
"kuarahkan kegunung... wuuussshhh... bboooommmmm buaarrrr.."
dan gunung itupun hancur lebur, menjadi rata. "maaf kek, aku tidak tahu kalau sekuat ini. bagaimana dengan gunungnya??"
"tenanglah, aku bisa membuat yang baru lagi!" zaku meletakan tangannya ketanah, yang bergetar mengembalikan bentuk bukit. dan, gunung yang telah hancur tadipun!
"wow.. gimana bisa kek! kau membuat gunung dan bukit itu kembali seperti semula.?"
"tentu saja bisa, inikan di alam bawah sadarmu putri.. ! tapi kalau didunia nyata, aku tidak bisa. makanya jangan kau arahkan senjatamu tadi, kearah gunung, ataupun bukit itu sendiri. Karena bisa menghancurkan, dan aku tidak akan bisa membuatnya kembali."
"kek, daritadi.. aku lihat kau berbeda dari biasanya! tapi dirimu yang sekarang, sangat tampan. dengan rambut putih ini.. kenapa kakek berubah jadi pria tampan?"
"oh itu, karna aku melatihmu dengan cara menggunakan busur, kalau memakai wujud asliku! itu sangat sulit untuk dipraktekkan. zaku merubah dirinya kembali kebentuk singa putih, sebesar kuda. dewi naiklah kepunggungku.."
"ah kakek mengecil, baik"
"jika aku di wujud asliku, bagaimana bisa kau menaiki punggungku nak.. ! ah benar.. aku tidak memikirkan sampai kesana."
"sudah tiga hari.. ravella masih belum juga terbangun, aku merasa tidurnya kali ini.. benar-benar tidak normal?"
"eh dimana ini..!"
"ravel kau sudah sadar?" lannox langsung memeluk sibuah hati kecilnya.
"ayah, kenapa wajahnya terlihat khawatir begitu, ada apa ayah? bukannya aku baik-baik saja."
"kau sudah tidur selama tiga hari.. bagaimana bisa kau bilang baik-baik saja, kau langsung tertidur, disaat sedang makan. bagaimana aku tidak khawatir."
"oh pantas saja dia terlihat panik"
**********
"ayah.. apa ravel sudah cerita?" "
"hmm.. tentang apa!!"
"disaat aku tertangkap dikastil, aku bermimpi ibu datang kepadaku."
"apa..! bukannya kau belum pernah malihat wajah ibumu nak? Lalu.. bagaimana kau tahu dia ibumu??"
"cih walaupun ayah tidak pernah menunjukkan, dan menceritakan soal ibu, tapi istrimu itu mengenali anaknya ucapku kesal."
lannox merasa bersalah atas perlakuannya selama ini. "ya, itu memang salahku, yang tidak pernah menceritakan soal ibumu."
"jangan memasang tampang seperti itu dulu ayah, dalam mimpiku, ibu meminta aku menyelamatkan ayah. karena musuh yang ayah lawan, sangat kuat. dan, ibu juga yang menyuruh ku, memberi tahukan kepada ayah, soal kekuatan yang aku miliki. karna kata ibu, ayah harus tahu, dan hanya ayah yang bisa melindungi. ibu sangat cantik, tetapi rambutnya berbeda denganku, rambut ibu bewarna ungu terang.. dan sangat indah. Hmm kenapa ayah tersenyum??" lannox membelai kepala putrinya, dan memeluk ravella dengan lembut.
"kalau begitu, dia memang benar ibumu, ibumu memang sangat cantik. dan kau sangat mirip denganya, hanya warna matamu dan rambutmu, yang sangat mirip dengan ayah. dan hanya kau.. hadiah yang kumiliki dari ibumu."
"oh. iya.. ibu juga titip pesan buat ayah!"
"untukku juga??"
"ya.. ibu bilang dia juga mencintai ayah." 'kulihat lannox tersenyum dan meneteskan airmatanya, dia pasti sangat merindukan ibu!! tanganku yang kecil ini, tanpa sadar meraih wajahnya, dan menghapus airmata yang jatuh tanpa izin.' "ayah pasti sangat merindukan ibu bukan?! ayah jangan sedih, sekarang ada aku disini.. yang akan menggantikan ibu, untuk menjaga ayah." 'langsung kupeluk ayahku, untuk menenangkan kesedihannya. walaupun aku tidak bisa menghilangkan, kerinduannya terhadap ibuku.'
lannox mengecup kepala anaknya dengan penuh kasih sayang. "anakku, terimakasih.. ayah tidak tahu apa yang akan terjadi..! jika ayah sampai kehilangamu juga, untuk itu! kau jangan pernah tinggalkan ayah."
"tapi kelak ravel juga pasti akan menikah yah!"
"maka, akan ayah bunuh lelaki yang berani mendekati."
'oh my God, pak tua ini sudah gila. kasihan sekali.. yang menjadi pasanganku dimasa depan! pikirku dalam hati.'
"ayah aku lapar.." 'aku mengalihkan pembicaraan, yang menurutku itu mengerikan. jika aku ladeni, aku yakin cerita tentang bunuh membunuh ini, akan sangat panjang. kenapa juga, dari sekian rengkarnasi.. malah aku harus menjadi anaknya?'
"hmm kalau begitu, ayo kita makan."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments